Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pendahuluan (Bagian 8): Kajian Lucifer – Merunut Kabar (Dari) Burung

RDF's picture

Sosok Setan pada Abad Pertengahan

Menurut catatan sejarah, Abad Pertengahan atau Middle Ages adalah periode rentang waktu dalam sejarah manusia yang terjadi di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawai Barat di bawah prakarsa Raja Charlemagne pada abad 5 hingga kebangkitan humanisme, Reformasi Protestan dengan dimulainya Renaisans (pencerahan) pada tahun 1517.

Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan. (dari Wikipedia) 

Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.

Pada masa ini pula berkembang sebuah filsafat atau pemikiran yang disebut dengan Medieval Philosophy. Pemikiran pada masa ini sebagian ditandai dengan proses pencarian kembali budaya kuno yang berkembang di Yunani dan Romawi pada zaman klasikal dan sebagain ditandai dengan pencarian untuk memahami hal-hal yang bersifat ketuhanan atau permasalahan teologis. Adapun, salah satu Pemikir yang terkenal pada masa ini adalah Thomas Aquinas sebagai seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada periode hidupnya 1225-1274. Pada masa ini, permasalahan-permasalahan seputar keimanan, keberadaaan Allah, tujuan teologi dan metafisika serta ilmu pengetahuan mendapat minat yang cukup tinggi.

Jika dirunut lebih rinci lagi, hampir semua cabang ilmu filsafat yang berkembang saat ini merupakan bagian dari Medieval philosophy. Dan jika ditelusuri lebih lanjut bahwa Medieval philosophy juga mencangkup hampir semua area filsafat yang bersumber pada pemikiran Pagan terutama pemikiran Aristoteles.

Karakteristik dari Medieval philosophy adalah pada tema ketuhanannya. Beberapa subyek yang mendapat perhatian pada filsafat ini adalah seperti atribut ‘ada yang tak terbatas’ (ipsum esse subsistens), Allah yang adalah ‘zat yang tertinggi’, kebaikan mutlak, permasalahan kejahatan: natur dan asal usulnya, dan permasalahan kehendak bebas manusia (freewill).  

Dengan berkembangnya filsafat tersebut yang juga berakar pada pemikiran Pagan maka tidak dipungkiri bahwa pada masa ini berkembang pula pemikiran-pemikiran dasar Paganisme. Yang perlu juga dicermati bahwa perkembangan kekristenan setelah melewati masa-masa penganiayaan menjadi sangat pesat dan mulai berbaur dengan kepercayaan dan ‘agama’ setempat. Adapun menjadi titik kemenangan dan keleluasan Kristen yang juga sekaligus menjadi titik perpaduan dan pembauran  nilai-nilai dan pemikiran Kristen yang dibawa oleh Para Rasul dengan pemikiran Pagan adalah bahwa pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus ketika diputuskan bahwa Kristen menjadi agama Negara di seluruh pemerintahan Romawi sekitar tahun 280-337 M.

Di bawah kepemimpinan Konstantinus, agama/ Kristen yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, Konstantinus sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan. Dengan demikian agama Kristen mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa.

Dengan berbaurnya kekristenan dengan kepercayaan Pagan sebagai kepercayaan setempat bangsa Romawi selama berates-ratus tahun, terjadilah asimilasi kepercayaan dan ide-ide tentang wujud atau penampakan wujud Setan dan dewa-dewa lainnya dan yang paling terasa sekali adalah penetapan tanggal 25 Desember yang awalnya sebagai hari raya pemujaan bangsa Pagan dijadikan hari kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat.

Babak selanjutnya yang memberikan pengaruh besar pada penggambaran Allah, Yesus Kristus dan tentunya sosok Setan/ Lucifer adalah dengan berkembangnya segala bentuk cipta/ karya seni Kristen /Christian Art.

Segala bentuk cipta/ karya seni Kristen ini adalah bentuk hasil karya seni yang disucikan dan dikhususkan sebagai karya seni dalam menghasilkan bentuk atau memperwujud prinsip-prinsip Kristen yang abstrak seperti: wujud patung, puisi dan lukisan tentang segala obyek yang tertulis di dalam Alkitab.

Melalui bentuk cipta/ karya seni ini maka tergambarlah sosok Setan, Lucifer dalam perwujudan yang berbentuk sehingga nampak dan semakin mudah penyebaran ide-ide kekristenan tersebut. Namun sekali lagi perlu dicermati bahwa dalam perkembangannya, cipta/ karya seni ini tidaklah semurni ide Kristen yang tertulis di Alkitab mengingat berkembangya filsafat-filsafat pada Abad Pertengahan yang sarat dengan balutan ide Pagan. Adapun salah satu maha karya yang mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ide Allah, malaikat, Lucifer dan kehidupan setelah kematian adalah pada hasil karya penyair ternama abad tersebut Durante degli Alighieri yang lebih dikenal dengan Dante melalui karya sastranya.

Nama Dante Alighieri begitu fenomenal dengan karyanya yang berjudul Divine Comedy (Divina Commedia) atau yang dalam bahasa Indonesia bisa berarti ‘Komedi Ketuhanan’. Kaya berupa puisi epic ini ditulis oleh Dante antara tahun 1308 dan 1321 M. Puisi ini mengisahkan tentang perjalanan Dante dalam alam ghaib, terdiri dari 14,233 bait yang semuanya terbagi menjadi tiga bagian: Inferno (Neraka), Purgatorio (Tempat Penyucian Dosa) dan Paradiso (Surga)

 

Puisi ini ditulis dalam posisi orang pertama sebagai subyek dan dalam tiga bagian di atas memuat pola numeric dari 9 ditambah 1dengan total 10. Di dalam puisi tersebut lengkap  tergambar Sang Lucifer, Taman Eden serta 7 (tujuh) dosa mematikan dari Gereja Katolik yang mana akan mendapatkan penyucian di Purgatori.

Dalam karya seninya ini, Dante dengan dramatis menggambarkan sosok Setan yang sudah cukup lama mendapat tempat di pikiran manusia. Namun, sosok Setan yang digambarkan oleh Dante ini bukannya beranjak dari konsep Alkitab yang sederhana dan jelas tentang iblis dan kematin malahan menampilkan kerumitan dengan ide derajat malaikat-malaikat yang berdosa dengan derajat neraka sebagai tempat penghukuman mereka. Dan sebagai ide karya sastra tertinggi Dante adalah bahwa sosok Setan tersebut harus mempunyai tempat berpijak setelah kisah dramatis kejatuhannya, yaitu Dante menempatkannya pada pusat neraka pada dasar bumi sebagai tempat berpijaknya. Jika dilihat dari sudut karya seni, apa yang Dante sajikan dalam karya puisinya dalah sah-sah saja.

Pengaruh Islam

Yang cukup menarik pada pembahasan konsep Setan di Abad Pertengahan ini adalah pada bangkitnya sebuah pengaruh atau agama besar di dunia yang didahului oleh kelahiran Muhammad bin Abdullah sebagai pembawa ajaran/agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan rasul yang terakhir.

Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, ia disebutkan lahir sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi.

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur (merenung) dan mencari ketenangan dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut yang senang bergerombol. Dari sini, ia sering berpikir dengan mendalam, dan memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.

Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, diriwayatkan Malaikat Jibril datang dan membacakan surah pertama dari Quran yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq. Muhammad diperintahkan untuk membaca ayat yang telah disampaikan kepadanya, namun ia mengelak dengan berkata ia tak bisa membaca. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Jibril berkata:

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia

dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu

yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan

(menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia

apa yang tidak diketahuinya.(Al-Alaq 96: 1-5)

(dari Wikipedia)

Adalah sebuah fakta bahwa ajaran Islam sangat dipengaruhi oleh kepercayaan Yahudi, kepercayaan-kepercayaan dan mitos sekeliling Timur Tengah dan pengaruh dari Injil. Kitab Suci agama Islam yaitu Al Qu’ran mencatat sosok Setan atau dalam lafal Arabnya syaitan hampir serupa dengan pandangan umum kekristenan pada waktu itu, hanyalah penyebutan nama saja yang berbeda.

Secuplikan pandangan asal usul Iblis/ Setan dari pandangan Islam hampir mirip dengan pemahaman umum Kristen sebagai berikut: 

11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud. 12. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?” Menjawab Iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah”. 13. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina”. 14. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”. 15. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.” 16. Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, 17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). 18. Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya.” (QS. Al-A’raaf: 11-18)

 

Referensi:

1.    Wikipedia umum

2.    The Divine Comedy, Dante

3.     Al Qu’ran

 

 

widdiy's picture

@rdf, saya tambahin referensi....

Saya tambahin referensi mengenai Iblis dari ajaran agama Islam :

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.” (QS. Al Kahfi: 50)

Menurut Alquran, iblis adalah golongan jin.

Menurut ajaran islam, Allah menciptakan manusia dari tanah, malaikat dari cahaya, jin dari api.

Malaikat diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari nyala api. Adam diciptakan dari apa yang telah ada pada kalian.” (HR. Muslim no. 2996)

Jadi beda dengan pemahaman Kristen pada umumnya bahwa Iblis pada mulanya adalah malaikat..

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.” (QS. Al Kahfi: 50)

 

 

RDF's picture

@widdiy: Mantap!

Mantap!

Betul ... begitulah pandangan Islam tentang Iblis. Iblis mereka berbeda dari malaikat mereka dalam hal unsur diciptaknnya. Namun Iblis mereka itu (yang berbeda asal usul antara Kristen dan Islam) adalah Iblis yang sama yang menurut pandangan Islam dan pemahaman Kristen pada umumnya yaitu Iblis yang menggoda Adam dan Hawa dan mengambil wujud ular. Aneh tapi nyata, bahwa pandangan Kristen selama ini lebih merujuk kepada Al Qu'ran. Sebab di Alkitab TIDAK pernah pula menyatakan bahwa Iblis pada mulanya adalah malaikat yang kemudian dibuang dan menggoda Hawa.

Tambahan referensi ini akan saya masukkan untuk bahan penyusunan Buku tentang Lucifer saya. Terima kasih!

widdiy's picture

@rdf... ya itulah...

Ya itulah...mengapa ya?? Mengapa di Alkitab sampai tidak tercatat mengenai bagaimana terciptanya iblis... padahal semua bentuk "karya" iblis dicatat?

RDF's picture

@widdiy: mengapa o mengapa

mengapa o mengapa.

Alkitab mencatat semua bentuk "karya" Iblis namun jangan dipaksakan untuk kita memahami "karya" Iblis tersebut seperti konsep yang kita ingini, apalagi kita 'mencipta' sosok Iblis. Marilah kita membaca Alkitab sebagaimana pesannya ingin disampaikan kepada kita. Jangan dulu berprasangka. 

jesusfreaks's picture

@rdf : tulisan kamu mitos atau fakta soal muhammad

yang benar mana, muhammad tidak bisa baca atau mengelak untuk tidak membaca. jangan nnggung kalau bikin tulisan. katakan ya dan amin.

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-