Submitted by mujizat on

Hari ini, Selasa 8 Februari 2011 terjadi kerusuhan di tengah kota Temanggung, Jawa Tengah. Kerusuhan dimulai ketika PN Temanggung menyidangkan seseorang berinisial Antonius, yang didakwa telah mengedarkan sejumlah buku (traktat?) ke desa tertentu di kawasan Temanggung yang isinya penistaan terhadap beberapa agama tertentu, sekitar bulan Oktober 2010 tahun lalu, demikian dilansir Metrotv di breaking news siang ini.

Setidaknya dua buah gereja dibakar massa, termasuk sejumlah sekolah tertentu. Beberapa buah sepeda motor juga dibakar massa, termasuk sebuah mobil polisi. Pihak kepolisian Polresta Temanggung mengerahkan kekuatan satu Batalyon untuk mengamankan jalannya sidang, dan sekitar jam 14.00 situasi sudah terkendali.

Terdakwa Antonius diganjar 5 tahun penjara.

Beberapa perusuh harus dirawat dirumah sakit karena terkena tembakan peluru karet petugas. Beberapa gereja di Temanggung saat ini dijaga petugas, sebagai antisipasi meluasnya amuk massa. Juga pertokoan di bilangan Jl. Jendral Sudirman hari ini pilih tutup. Mohon dukungan doa.

Tuhan Yesus memberkati.

Submitted by kardi on Tue, 2011-02-08 19:56
Permalink

Tuhan Yesus, curahkan kasihMu yang tak pernah berubah, pada warga Temanggung khususnya, Beri kekuatan bagi mereka yang teraniaya karena namaMu dan ampuni mereka yang telah menganiaya dan membakar rumahMu. Berikan keberanian pada aparat dan penegak hukum untuk menindak lanjuti kerusuhan ini dan diproses berdasarkan hukum yang berlaku dengan adil.Kami boleh belajar untuk mengasihi mereka semua. Hanya dalam namaMu Yesus Kristus, raja Damai kami alaskan doa ini,Amin

Submitted by Purnawan Kristanto on Tue, 2011-02-08 21:38
Permalink

Saat terjadi kerusuhan tadi siang saya tidak berdoa. Saya bertindak. Saya menghubungi teman-teman relawan untuk mendapatkan informasi di sana. Kirim broadcast lewat FB dan Twitter. Setelah itu, kami menghubungi gereja di Parakan dan Magelang untuk bersiap-siap menampung pengungsi jika situasinya bertambah amook. Syukurlah kerusuhan tidak meluas.Point yang ingin saya sampaikan adalah: kita ini kadang kurang berpikir taktis. Jika ada apa-apa seruannya berdoa. Kalau semua berdoa, lalu siapa yang menyiapkan diri untuk menolong para korban? 

Submitted by matahari on Wed, 2011-02-09 19:44

In reply to by Purnawan Kristanto

Permalink

Wan, anda benar, mujijat juga benar...Mujijat menginformasikan dan mengajak untuk berdoa, jadi yang hatinya tergerak untuk berdoa, ya monggo silakan berdoa....Anda mengajarkan praktek, untuk bertindak dan menghimbau untuk menolong, good Wan... jadi yang hatinya tergerak untuk bertindak menolong monggo silakan....Jadi yang berdoa sebetulnya tidak kurang taktis daripada yang bertindak, sebab kedua-duanya sama baik dan benar... apalagi bila kedua2nya dikerjakan, pasti lebih mantap...Hendaklah yang bertindak tidak merendahkan yang berdoa, dan sebaliknya, supaya dinamika kristen tidak makin diwarnai dengan friksi-friksi yang sebetulnya tidak perlu ada bila kita mau merendahkan hati untuk memahami potensi, sikap, dan orientasi yang berbeda dengan kita...Mari semua berdoa dan bertindak.... JBU

Submitted by manguns on Wed, 2011-02-09 09:03
Permalink

Terhadap letupan sosial yang menimpa dua gereja di temanggung, nebie mamantau celotehan pedagang pasar klewer:

  • bedoa yuk ... apa neh, yang didoakan
  • tindak tanggap darurat: assement dan antisipasi
  • diskusi teologi

Sebagian hening dan harap-take for granted, 'semoga gereja gw nggak kena'.Kalo ane selaku nebie, hening dan bingung: apakah gereja ane harus mengalami hal itu, supaya tumbuh kepekaan. Spt kata orang: darah adalah pupuk terbaik bagi pertumbuhan iman 

Submitted by Purnawan Kristanto on Wed, 2011-02-09 09:21
Permalink

Ada tips yang mungkin berguna sebagai contingency plan bagi gereja menghadapi kerusuhan:1. Buatlah pintu keluar-masuk yang lebih dari satu. Satu di depan, dan satu pintu lagi di belakang atau samping. Jika sewaktu-waktu gereja diserang dari depan, maka ada kesempatan lari lewat pintu lain.2. Rumah pastori jangan sampai menjadi satu dengan gereja. Jika gereja diserang, maka keluarga pendeta bisa menjadi korban.3. Selain digerudug massa, gereja biasanya dirusak dengan cara hit and run. Misalnya dilempari bom molotov oleh pengendara sepeda motor. Ada baiknya jika gereja memasang webcam yang merekam selama 24 jam.4. Tips yang terakhir ini yang paling manjur: Dirikanlah gereja di dalam kompleks militer atau depan markas tentara. NB: Semua tips sudah dilakukan oleh gereja saya (gereja jago di Klaten)

Submitted by Puput Manis on Wed, 2011-02-09 19:29
Permalink

 Paling aman gereja tanpa dinding, gereja tanpa plang, gereja yang tak perlu minta ijin pada tetangga, atau pada pemerintah, dan gereja yang bisa beribadah di mana saja, kapan saja, dengan atau tanpa pendeta/pastur.

Submitted by Purnawan Kristanto on Wed, 2011-02-09 22:49

In reply to by Puput Manis

Permalink

Kalau gereja tanpa tembok sudah ada. Nih gereja bajem Pesu, Wedi, Klaten. Bangunan aslinya roboh digoncang gempa Mei 2006. Sampai sekarang belum boleh dibangun lagi karena belum ada ijin dari Sunarno.Maka dibangunlah gereja bambu. Pondasi di sebelah kanan gambar itu adalah pondasi asli. Kalau mau membakar gereja ini mudah sekali.

Submitted by ferrywar on Wed, 2011-02-09 23:23

In reply to by Puput Manis

Permalink

Sebetulnya gereja dan bangunan gereja harus dibedakan.Gereja adalah persekutuan orang-orang yang beridealisme sejalan dengan idealisme Kristus. Yang bisa dihancurkan adalah bangunan-bangunan, tapi idealisme tidak.Sebuah persekutuan dalam bangunan bisa diobrak-abrik, tapi dalam hitungan hari akan solid kembali setelah hilang rasa kagetnya. Seperti tirai Bait Allah bisa tercabik dan bahkan hancur, tapi ada sesuatu yang selalu bisa bangkit - yang dalam contoh - bangkit di hari ketiga.Tak ada yang mampu membatasi pikiran dan hati sekalipun badan bisa dihancurkan. Tak ada yang bisa mengerangkeng ide, sekalipun mulut-mulut dipaksa bungkam. 

Submitted by Geadley Lian on Thu, 2011-02-10 00:30
Permalink

Orang2 percaya tidak bisa lari dari derita itu meski dimanapun berada,namun itu semua tidak akan melemahkan iman orang2 percaya yang sungguh2 menantikan apa yang akan Tuhan lakukan.Memang bukan kehendak qt kasus seperti itu berlaku,tapi itu hanya sekedar ujian,seolah-olah qt adalah pelajar yang menghadapi ujian & perlu lulus.