Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menilailah tanpa harus menghakimi

tonypaulo's picture

Kata menghakimi berasal dari kata ;

κρι?νω
krino?
kree'-no

Properly to distinguish, that is, decide (mentally or judicially); by implication to try, condemn, punish: - avenge, conclude, condemn, damn, decree, determine, esteem, judge, go to (sue at the) law, ordain, call in question, sentence to, think.

Penghakiman adalah ;

Jas 4:11: Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.

Jelas diayat tersebut ada kata fitnah, atau menyebarkan kabar busuk, ini batasan bagi seseorang, apakah ia menghakimi atau tidak dapat dibilang menghakimi

Namun apakah penghakiman itu tidak dapat sama sekali dilakukan?

1Co 5:12  Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?

Pada kondisi tertentu penyadaran dapat dilakukan ketika ada suatu kondisi yang keliru dan dianggap sebagai kebenaran

Dalam rangka untuk meluruskan untuk membenarkan kondisi2 yang keliru itulah penyadaran dapat diartikan sebagai penghakiman bagi orang2 yang menolak proses penyadaran tersebut

Apa kata YESUS mengenai menghakimi ;

Luk 6:37 :  "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

Luk 6:41  Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?

Luk 6:42  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Apa makna dalam perkataan YESUS tersebut?

1. Penghakiman dilakukan seseorang ketika ia sendiri tidak mengenal kebenaran dan tidak hidup dalam kebenaran, namun ia selalu bicara kebenaran yang tidak dikenali atau dihidupinya

2. Penghakiman dilakukan oleh orang munafik, yang tidak mau hidup dalam kebenaran, meski sudah diajarkan dan tahu mengenai kebenaran, namun orang ini senang untuk membicarakan kebenaran yang tidak ingin dihidupinya

3. Setiap penghakiman orang munafik ini tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena “balok yang ada dimatanya” ia hanya bisa melihat “balok”, ia tidak bisa melihat apapun, jadi walau seolah-olah ia bicara tentang kebenaran, sebenarnya yang ia bicarakan tak lebih dari “balok” yang masih menutupi “pandangannya”

Lalu apa bedanya menghakimi dengan menilai?

menghakimi :

Rom 14:10  Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Rom 2:1  Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

menilai :

2Co 5:16  Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai KRISTUS menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

1Co 2:14  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
 
1Co 2:15  Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.

1Co 2:16  Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?"

Tetapi kami memiliki pikiran KRISTUS.

Perbedaan yang mendasar adalah

1. Menghakimi bicara kebenaran yang tidak ia hidupi dalam keseharian, menilai bicara kebenaran yang ia hidupi dalam kesehariannya

2. Menghakimi bicara berdasarkan nilai-nilai sendiri, sedang menilai bicara berdasarkan nilai-nilai kerajaan Allah

3. Menghakimi melihat kesalahan orang lain namun tidak dapat memberikan solusi terhadap kesalahan orang tersebut, menilai mengerti kesalahan orang lain dan memberikan solusi terhadap kesalahan orang tersebut

4. Menghakimi adalah bentuk penghinaan terhadap orang lain tanpa menjelaskan sama sekali apa yang dihakiminya, sedang menilai adalah bentuk teguran terhadap prang lain dan menjelaskan dasar kebenaran dari bentuk teguran tersebut

5. Menghakimi adalah untuk orang yang tidak memiliki Roh Allah dan Kebenaran (Firman) dalam hidupnya sehingga ia tidak bisa tahu PIKIRAN KRISTUS, namun ditengah ketidaktahuannya tersebut, ia bicara tentang nilai-nilai yang tidak ia ketahui, menilai adalah unutk orang2 yang memiliki Roh Allah dan Kebenaran dalam hidupnya, sehingga ia bisa tahu PIKIRAN KRISTUS dan bicara tentang nilai-nilai yang ia ketahui dari Roh Allah dan Kebenaran (Firman)

6. Menghakimi biasanya terjadi bagi orang2 yang tidak mau taat dan tunduk pada otoritas kebenaran Firman Tuhan dan mencari-cari alasan untuk menghindar, menilai biasanya terjadi bagi orang2 yang mau taat dan tunduk pada otoritas kebenaran Firman Tuhan dan tidak menghindar karena alasan apapun

7. Menghakimi terjadi ketika orang tidak mau tahu PIKIRAN KRISTUS yang ada di FIRMAN dan ROH KEBENARAN, menilai terjadi ketika orang bersandar pada PIKIRAN KRISTUS yang ada di FIRMAN dan ROH KEBENARAN

8. Menghakimi adalah menilai orang yang menilai berdasarkan PIKIRAN KRISTUS atau memberikan PEMURIDAN sebagai bentuk penghakiman dari PIKIRANNYA SENDIRI, menilai adalah menilai orang yang menilai tidak berdasarkan PIKIRAN KRISTUS sebagai pentuk penghakiman terhadap PIKIRAN KRISTUS

9.Menghakimi sering menyatakan FIRMAN “harus” mengerti dan tunduk pada kondisi2, menilai menyatakan kondisi2  apapun juga, harus tunduk dan mengerti pada FIRMAN

Jadi sangatlah jelas perbedaan menghakimi dan menilai

1Ti 1:9  yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,

1Ti 1:10  bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat

1Ti 1:11  yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku

apakah Paulus melakukan penilaian atau penghakiman?

tonypaulo's picture

@B7, silahkan saja

kuasa dan penghakiman adalah hal yg berkaitan:Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.

toni walau kata2 anda terasa manis namun saya tidak melihat kebenaran didalamnya, walau bungkusnya manis namun isinya mengandung racun..

esensi sudah semakin bergeser, dari mengusir setan dan kuasa penghakiman?

saya justru tidak melihat bahwa kuasa atau otoritas anak-anak Tuhan untuk mengusir setan tidak ada relevansinya untuk saling menghakimi atau menghakimi

dan jika yang manis itu mengandung racun, mari perlihatkan dimana racunnya

 

 

Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu!   Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.  "  Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus  . Jikalau kamu mengampuni dosa orang , dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.  "

ayat mengenai terimalah Roh Kudus adalah untuk setiap manusia dapat mempunyai kuasa pengampunan

mengampuni lebih sulit daripada menghakimi, namun mengampuni itu suatu keharusan

emang siapa manusia sehingga dapat mengampuni dosa? jika manusia dpt dan hrs mengampuni dosa/kesalahan utk apa lagi ada salib Kristus? kita tidak mengampuni dosa ttp Yesus Kristus, namun kita tidak boleh membenci pendosa itu dan berdamai dgnya krn Roh Kudus adalah Roh damai sejahtera...kita mengampuninya dg maksud TUHAN ingin kita hidup berdamai satu sama lain...bukankah kita cuma pengantara keadailan NYA saja?

....justru ayat ini menyatakan setelah dihembusi roh kudus mereka diberi kuasa utk menyatakan dosa seseorang tetap ada atau tidak....manusia yg diberi Roh Kudus diberi kuasa utk mengampuni dan menghakimi tapi mereka tidak boleh menjadi HAKIM nya...menjadi hakim dan menghakimi adalah 2 perkara yg berbeda!

anda kembali lari dari konteksnya

Mar 11:25  Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

jika seseorang diberikan kuasa untuk menyatakan dosa pada seseorang itu ada, sebenarnya ia belum mengampuni jika ia belum mengampuni ia juga tidak diampui

jauh sekali dari konteks penghakiman

 

Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah  !  Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya,   ia mencela hukum   dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum,   tetapi hakimnya. yakobus 4:11

Sebab TUHAN ialah Hakim  kita, TUHAN ialah yang memberi hukum  bagi kita; TUHAN ialah Raja  kita, Dia akan menyelamatkan  kita.

hakim ialah yg memberi hukum, jika kita menghakimi tanpa hukum kita pun melanggar hukum. HAKIM ADALAH HUKUM ITU SENDIRI.

Tuhan adalah hukum itu sendiri dg mengatakan jgn menghakimi adalah sama dengan jangan mau penuh dengan Roh Kudus!

kuasa menghakimi bukan dari kita tapi dilimpahkan/diberikan dari atas:

selain Tuhan adalah hukum itu sendiri Tuhan juga adalah KASIH itu sendiri, dan tidak ada relevansinya jika mau penuh dengan Roh Kudus dengan pelimpahan kuasa menghakimi

 

tetapi Allah adalah Hakim:   direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.mazmur 75:7

Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?  Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

jika kita adalah anak2 Allah kita adalah anak2 hakim,mustahil  kita tidak menghakimi, jika kita akan menghakimi malaikat mustahil kita tidak menghakimi dlm perkara hidup sehari2, kecuali pada hari yg besar.

bagaimana menghakimi dg adil?

mengapa musti mustahil untuk tidak menghakimi?

menilai saja lebih baik daripada menghakimi

dan kata akan itu berarti nanti diwaktu yang akan datang, bukan sekarang

 

Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu: "Pertimbangkanlah apa yang kamu buat,   karena bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum,   melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum.

dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku

inilah pembelaan saya toni, menghakimi dg adil berarti menghakim untuk Tuhan/keadilan dan memang saya tidak sendiri tapi Tuhan beserta dg saya.

kalau saya berani menghakimi tak lain krn saya telah di lahirkan oleh Roh Allah, dan Roh Kudus beserta dg saya. jika saya berani menghakimi sebelum dilahirkan kembali saya akan dihakimi krn saya menghakimi dg tidak adil/tanpa hukum itulah maksudnya jgn menghakimi!

silahkan saja kalau mau menghakimi, itu hak anda

namun adalah hak saya untuk menilai saja daripada menghakimi

dan adalah kewajiban saya untuk memberikan pemahaman yang menurut saya adalah hak saya tersebut

 

GBU

 

tonypaulo's picture

@B7, yang mendidik Tuhan

kita mendidik dg hikmat . ada orang2 yg terdidik dan ada yg menghina didikan. Tuhan mendidik dg keras spy kita bukan jadi anak2 gampang. sedangkan menghakimi menggunakan hukum. baik orang terdidik atau bukan jika ia bersalah ia layak dihukum. kristus mati utk menanggung hukuman. Kristus adalah pendidik yg sejati.. sebenarnya Yesus datang kedunia dg maksud bukan menghakimi dan mendidik tp dengan satu maksud yaitu kehormatan BapaNYA.

yang mendidik berarti hanya TUHAN?

 

  yohanes 5 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya,  demikian juga Anak menghidupkan  barangsiapa yang dikehendaki-Nya.  Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,  supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

krn kehormatan Bapanya itulah IA menyelamatkan orang2 yg dipilih dan membinasakan sisanya. jadi bukan soal kehendak kita mendidik dan lalu kita jadi anak2 terdidik. krn memang sudah diciptakan orang2 yg selalu menghina didikan.

saya rasa tidak pernah Tuhan menciptakan seseorang untuk dibinasakan, itu pilihan masing-masing orang

dia percaya dia selamat, tak percaya maka binasa

 

nah dalam hal ini mendidik untuk mendisiplinkan memang itu wajib, tapi bukan dengan cara menghakimi, melainkan memberikan arahan sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya, dan itupun dilakukan dengan lemah lembut dan hikmat, agar niat untuk mengkoreksinya sampai, bukan niat untuk menghukumnya

apakah Tuhan lemah lembut pada Yunus yg memasukkannya ke mulut ikan? ketika paulus mulai sombong apakah Tuhan lemah lembut memberinya penyakit/duri dalam daging seorang utusan iblis. apakah Tuhan lemah lembut pada ayub ketika anak2nya mati dan hartanya habis terbakar? justru saat mereka telah bertobat lah tuhan lemah lembut.

mungkin tidak perlu bawa Yunus atau Paulus, dalam kehidupan saya dan anda, pasti kita juga sering untuk merasakan betapa kerasnya TUHAN mendidik, bahkan IA akan menghajar dan menghukum untuk kebaikan kita bukan?

namun setelah ia menghajar dan menghukum, sikap terakhir TUHAN adalah kelemahlembutan

Heb 12:6  karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Pro 3:12  Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

Jer 30:17  Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya.

Hos 6:1  "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.

GBU

bintang seven's picture

@tony paulo

sdr tony singkatnya begini biar dpt poinnya, kita gak usah meleper ke kata mendidik dulu deh....

menurut saya sebelum kita percaya dan dipenuhi Roh Kudus kita tak berhak menghakimi tanpa hukum tapi setelah kita penuh dengan Roh Kudus mustahil kita tidak boleh menghakimi! krn menghakimi adalah menjalankan keadilan dan menegakkan kebenaran demi Allah!

hab 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan   mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan   mendengar rintihan   mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.

 "Hakim-hakim  dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil." ul 16:18

hakim adalah tugas yg mulia krn menghakimi=

1. memerintah

2.membela kebenaran

3. membela perkara

4. memutuskan

5.menjalankan keadilan

ada 2 hakim yaitu hakim pengadilan dunia dan ada hakim2 yg diangkat Tuhan.

bahkan dlm berbagai ayat menghakimi adalah membela dengan berperang!

Roh TUHAN menghinggapi dia   dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim,   raja Aram,   ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.

mustahil orang tanpa Roh Kudus = hakim yg diangkat Tuhan!   dan mustahil hakim dunia menghakimi dg adil tanpa hukum krn Allah adalah Hukum itu sendiri!

jika begitu paulo bukankah jangan menghakimi yg anda katakan=jangan menjalankan keadilan=jangan membela perkara orang lain= jangan menuntut kebenaran=jangan mau penuh dg Roh Kudus???

anda mengatakan jangan menghakimi tapi memberi penilaian saja: ngomong2 dimana ayat nya di alkitab ya? dan jika putusan sudah diperlukan bukankah menilai2 saja=penonton bodoh? jika itu menyangkut keadilan seseorang bukankah anda sedang meremehkan dan melecehkan keadilan? mustahil anda diam saja bukan? krn anak2 Allah mencintai dan membela keadilan itulah naturnya!

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.