Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Lancip Kecam Semua Pengendara Mobil
Suatu hari Lancip mengecam seorang pengendara mobil. Awalnya cuma satu pengendara mobil, tapi kemudian ia mengecam semua pengendara mobil. Bukan karena ia belum mampu beli mobil. Bukan juga karena ia tidak bisa naik mobil. Dan bukan karena ia ditabrak atau diserempet mobil. Tapi karena ia terpaksa “belok kiri ikuti lampu”, padahal papan perintah yang terpampang di tiang lampu lalu lintas di depannya bertuliskan “Belok kiri jalan terus”.
Bicara soal papan yang biasa terpampang di tiang lampu merah, Lancip dan pacarnya sering membuat lelucon berkaitan dengan perintah yang ada di papan itu. Biasanya ada dua jenis perintah. Satu, “Belok kiri jalan terus”. Dua, “Belok kiri ikuti lampu”. Sering kali, Lancip dan pacarnya itu bingung dan heran dengan polisi atau entah siapa yang membuat perintah itu. Untuk perintah “Belok kiri jalan terus”. Ini perintah aneh, masa kita mau belok kiri malah disuruh jalan terus …. Nanti kalau kita jalan terus beneran, ujung-ujungnya ditilang, dan yang lebih parah, tabrakan …. Lalu untuk perintah yang kedua, “Belok kiri ikuti lampu”. Perintah ini lebih aneh lagi, masa kita mau belok kiri malah disuruh ikuti lampu. Nah lampu lalu lintas kan bergeming, diam terus di tempatnya, ngga ke mana-mana, koq malah kita disuruh ikuti lampu. Aneh ‘kan?!
Yach begitulah lelucon Lancip dan pacarnya soal papan perintah yang biasa nyangkut di tiang lampu merah itu. Aku cuma bisa berkata dalam hati, “Gila ni orang,” sambil senyam-senyum ngga jelas saat si Lancip menuturkannya.
Oke, kembali ke masalah si Lancip mengecam semua pengendara mobil. Saat itu, Lancip yang sedang akan melalui sebuah perempatan dengan motornya, sebenarnya bisa langsung belok kiri tanpa harus menunggu lampu hijau menyala. Tapi karena ada satu mobil di sisi kiri jalan, jadilah si Lancip tidak bisa langsung belok dan harus menunggu lampu hijau menyala. Lancip jengkel setengah mati. (Catatan: Lancip memang orangnya tidak sabaran). Ia menunggu sambil celingak-celinguk mencoba melihat si pengendara mobil yang ada di depannya. Tidak lama kemudian, lampu hijau menyala dan akhirnya si Lancip dapat melanjutkan perjalanan.
Karena itulah mengapa akhirnya Lancip mengecam semua pengendara mobil. Ya okelah, sebenarnya ngga semua pengendara mobil. Spesifiknya, pengendara mobil yang memakai mobil hanya untuk dua sampai tiga orang saja, apalagi satu orang dan untuk jarak yang relatif dekat. “Mengapa harus pakai mobil kalau yang memanfaatkannya hanya tiga orang, dua orang, dan bahkan satu orang saja, apalagi jarak yang akan ditempuh juga dekat. Kan bisa naik motor … dasar … sudah makan banyak tempat, boros bensin lagi,” begitu kira-kira perkataan si Lancip.
Untuk lebih jelas, aku akan coba rincikan pengendara mobil yang bagaimana yang dikecam Lancip, dalam bentuk poin-poin.
Pengendara mobil yang bagaimana yang dikecam Lancip?
1. Pengendara mobil yang mengangkut satu orang saja (pengendara itu sendiri/supir)
2. Pengendara mobil yang mengangkut dua orang saja (Pengendara mobil dan satu orang dewasa atau anak kecil*/bukan bayi)
3. Pengendara mobil yang mengangkut tiga orang:
a. Pengendara mobil, satu orang dewasa, dan satu anak kecil/bayi
b. Pengendara mobil dan dua orang anak kecil/bukan bayi.
4. Pengendara mobil yang isi angkutannya adalah poin 1 atau 2 atau 3 yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor.)
*) Anak kecil di situ maksudnya adalah anak yang sudah mengerti bagaimana seharusnya membonceng sepeda motor dan belum harus memakai helm saat membonceng sepeda motor.
Menurut Lancip, seharusnya mereka semua menggunakan sepeda motor saja, tidak perlu menggunakan mobil. Menurut Lancip, keempat situasi di atas dapat dipenuhi kebutuhannya oleh sepeda motor, jadi mengapa harus memakai mobil yang jelas-jelas makan bahan bakar dan tempat yang lebih banyak daripada sepeda motor.
“Bukankah penghematan bahan bakar akan membawa dampak positif bagi kelangsungan hidup kita sekarang dan anak anak cucu kita di masa mendatang, serta bumi tempat kita berpijak?!” kata si Lancip menutup kisahnya.
- lanskip's blog
- 10763 reads
*lancip - gimana kalo hujan..
@johajes: Oke deh ....
Salam kenal Johajes,
Kalo gitu, poin empat tambahin boleh lah, jadi begini:
4. Pengendara mobil yang isi angkutannya adalah poin 1 atau 2 atau 3 yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor. Dan cuaca sedang bersahabat/ngga hujan)
Bicara soal Balikpapan, kemarin baru saja ngobrol dengan teman lama yang sekarang ada di Balikpapan ... haha... kebetulan sekali .... GBU
eh, coba deh pakai jas hujan. Semakin sering kehujanan, semakin ngga mudah sakit ...
Saya Naik Mobil Umum
@dedyriyadi: Lancip ngga pakai mobil
Lancip dan pacarnya kan pakai sepeda motor, memang ngga disebut sih kalau Lancip dan pacarnya pakai sepeda motor, tapi Lancip kan juga ngga bilang kalau dia pakai mobil.
Wah jadi seru nih ...
Yang pakai motor kecam yang pakai mobil
Yang pakai angkutan umum kecam yang pakai motor
Yang naik sepeda kecam yang pakai angkutan umum
Yang jalan kaki kecam yang naik sepeda .... wuakaka ...
Semua pengguna jalan kecam yang pakai delman, cos yang narik buang kotoran sembarangan .... wuakaka ...
Eh ... ngomong-ngomong bisa tidur waktu naik angkot, aku pernah juga loh tidur naek angkot, tapi akhirnya kebablasan ..... wuakakak
yg dikecam
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
ini biangnya
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
klo dijakarta
"Begini ceritanya, di Solo lampu merah tidak perlu diberi papan "Kiri Jalan Terus" semua pengguna jalan sudah tahu. Sebaliknya jika ada lampu merah yang tidak "Kiri Jalan Terus" baru ada papan bertuliskan "Kiri Ikuti Lampu". Kebanyakan plat B ini suka berhenti di lampu merah yang "Kiri Jalan Terus" padahal mereka belok kiri, ak yang di belakangnya (mau ke kiri) jadi harus ikut berhenti, UGH..."
Kenapa ga di klaksonin mba...klo di jakarta mah dah di klaksonin...
eh maaf situasinya di solo ya..orang solo alus2 sih ya...he..he..
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
Dua Alasan
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Pake Bengo Mbak!
Mbake, kalau nggak ada klaksone ya pakai lampu, tapi bila lampu juga mati, namun hati membara, ya pake bengo (teriak). Atau bisa juga dekati mobilnya lalu gedor!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
coba
nek gt..coba mba pyo..turun..trus ketok2 jendela mobilnya trus bilang sama sopirnya..
Silahkan pak de..bude jalan terus..jalur ini boleh langsung kok (sambil menujuk pake jempol,dengan sedikit membungkuk)..ga usah dibersihin dulu aspal jalannya..itu sih terlalu lebay...
nah trik, klo ga mo di klakson ya,mba pyo..sumpel aja kuping pake kapas..dijamin ga denger bunyi klakson...
Coba semua pengendara motor kaya mba pyo wah jalan jakarta dijamin nyaman buat dijalanin..dan aku brani naik motor juga...
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
Bung Hai Hai, sekedar
Mas Vies, klo pas turun lampunya ijo gimana? ak bs kelabakan balik ke motor dong, untung ga kesandung. Klo kesandung gmn coba...
Sumpel kapas? bisa tuh dicoba. Nanti klo pas Mas Vies ke Solo, terus ketemu mbak-mbak naik motor tua pelan-pelan, meninggalkan asap putih terbatuk-batuk dari knalpotnya. Perhatikan telinganya, klo disumpel pake kapas putih itu pasti ak. Nah, panggil aj mas klo perlu diklakson, tapi sayang mbaknya ga denger lantaran telinganya disumpel kapas. Hilang deh kesempatan kenalan sama akyu.
Wes ah, kerja lagi, diskusi ko ga berbobot. Malu dong ma warung tetangga, tuh mereka lagi diskusi homoseksuality. Kita cm diskusi klakson aja kayak mikir negara.
We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa
Pengalamanku berkendara di negri orang...
Halo semua,
Penonton mau bagi-bagi cerita nih....siapa tau bisa jadi sesuatu yang berguna, kalau ada yang nggak cocok atau berkenan yaa...harap maklum aja......tolong penonton di maafkan...
Ceritanya begini....
Selama di Indonesia...yang namanya penonton itu terkenal dengan keahlian'nya buat mengendarai.Coba...sebutlah...motor,mobil sedan,mobil truk,mobil bak terbuka, bus,sepeda,dan juga becak pernah dicobanya.Pokoknya yang namanya SIM udah lengkap deh...dari A,B,C,D,E,F...sampe...SIM nembak...pokoknya komplit.
Nah yang namanya nyetir mobil atau motor di Indonesia...para pembaca juga tau donk.....banyak suka dan dukanya....pokoknya seru deh.
Nah satu kali, keahlian tersebut harus mengalami ujian di negri orang, tepatnya di jalan-jalan Sydney Australia.
Apa yang terjadi jika setan jalanan Indonesia, harus berkendaraan di Australia?
Sebelumnya saya akan kasih tau dulu, beberapa peraturan yang berlaku di jalanan Australia.
Setelah terobos sanaaa....terobos siniii......dan mendapat peringatan keras, akhirnya penonton dengan sedih hati harus merubah gaya berkendaraan ala Indonesia yang sebelumnya sangatlah dibanggakan......
Dulu sebelum kena tilang....rasanya bangga lhoo..bisa nyetir gaya Jakarta di Sydney.Rasanya jalan kayak punya babeh gue....soalnya yang lain...nyetirnya kok pelan-pelan banget yaah?
Mobil orang lain boleh keren......banyak lho mobil-mobil yang rasanya bisa ngacir secepet angin kalau supirnya mau menekan pedal gas......tapi heran, mereka kok nggak mau menunjukan kehebatan mobil mereka yaaah?
Pernah looo...di setopan ada kejadian yang menarik.Ceritanya begini......penonton naek mobil, terjebak dengan lampu merah.Nah, di sebelah kanan ada mobil Holden yang type HSV (pokoknya mobil buat balap deh...), nah dikiri penonton ada juga yang pake Honda type R (sama-sama kenceng) .Biasanya kalo di jakarta, pasti deh bakal terjadi Drag Race dadakan antara tuh mobil........lama ditunggu setelah hijau...kok...nggak mau jalan juga.....yaaa udah.....akhirnya penonton dengan mengendarai mobil kesayangan'nya berhasil menjadi juara.....he he he....
Satu minggu kemudian, di dalam kotak pos telah ditemukan surat tilang yang menyebutkan bahwa....tertanggal anu....nama....anu...mobil dengan nomor anu....telah melanggar batas kecepatan maksimum di dalam kota...anu...anu..anu...dengan itu diwajibkan membayar $ 200 sebagai denda, ditambah potongan 2 point sebagai hukuman.
Nah....kaget donk....kok bisa sih.....gak ada polisi...gak ada yang liat....truss tau-tau kena tilang...dikirim ke rumah lagiii....?
Nah ternyata di Sydney terutama, banyak setopan yang dilengkapi dengan sensor kamera.Sensor tersebut akan memotret mobil yang melebihi batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.Peraturan di Sydney,juga mengharuskan pengendara untuk hanya boleh mencapai maksimum 50 km/h untuk daerah perkotaan, dan juga sama didalam komplek-komplek perumahan atau padat penduduk.Untuk jalan raya biasanya dipatok sekitar 70 km/h, dan untuk luar kota dan jalan bebas hambatan biasanya dibatas hanya boleh mengendarai dengan kecepatan maksimun 100 km/h.
Nah jauh berbeda dengan Indonesia bukan, yang tidak mempunyai speed limit dalam berkendaraan.
"mobil polisi ...siapa berani kabur???"
Nah masalahnya tidak hanya disitu saja.Anak-anak Indonesia terkenal dengan hoby mereka yang unik, dengan mengendarai mobil-mobil eksotis dan ber'aksklerasi tinggi.Akan tetapi dengan mengendarai mobil-mobil yang berkemampuan untuk melaju dengan kecepatan tinggi, tentunya tidak merupakan jaminan agar bisa lepas dari jepretan kamera dan kejaran polisi.
Di Sydney, polisi-polisi juga mengendarai mobil-mobil seperti Subaru WRX (mobil rally), Lotus (Super Car), dan mobil-mobil yang dirancang khusus untuk polisi, sehingga mampu mengejar para setan jalanan. Banyak anak-anak indonesia yang tadinya (sebelum melihat kemampuan armada polisi patroli jalan raya) seaka-akan menyombongkan kemampuan mobil mereka.Meraka yakin bahwa dengan mengendarai sebuah Porche 911, mereka akan mampu menghindari kejaran polisi....Sebuah perkiraan yang salah....salah besar tepatnya.
Nah, bagaimana dengan penonton? Penonton akhirnya dengan terpaksa, harus juga tunduk kepada peraturan jalan raya di Australia.Tidak peduli dengan reputasi penonton sebagai mantan "setan jalanan" di Indonesia.Jika ingin tetap diperbolehkan mengendarai mobil, maka sebaiknya kita tunduk kepada semua peraturan yang berlaku.
Oh...iya....sebagai penutup.Jangan sekali-sekali berusaha untuk mencoba berdamai dengan polisi di Australia. Anda akan mendapatkan denda yang berlipat, dan juga tentunya diwajibkan untuk menghadiri persidangan, dengan tuduhan berusaha menyuap abdi negara.
Selamat berkendaraan......drive save!!!!
From OZ....far...far...away..
xxx
police
polisi australia blom pernah aja berhadapan dengan supir angkot jakarta...
dengan mobil butut aja bisa kebut2an apa lagi pake mobil bagus...wow..bisa lebih cepat dari bayangan loh...
apa lagi klo berhadapan dengan supir bajaj wuih..bisa terjadi pensiun polisi masal..coba aja bayangin dengan 1 kaki nangkring ke atas aja pengendara di seluruh jakarta pada keok..apa lagi klo ke dua kakinya turun..he..he...
Lovepeace..uenak..
Lovepeace..uenak..
@pen0nt0n: mobil balap
Wah enak ya ... polisi australia bisa pakai mobil balap ....
Oh .. ternyata si Pen0nt0n itu mantan setan jalanan ya ... padahal aku paling sengit sama yang begituan, apalagi yang suaranya cempreng ..
Ini Jakarta Mas!!
Soal aksi begajulan dijalanan ada kisah dari tukang bajaj jakarta yang seliweran, terobos sana-sini di sebuah jalan yang sempit. Bajaj hampir menyerempet sepeda motor. Pengendara motor yang kaget, balas memepet bajaj, aku tahu pasti dia akan marah maka kucoba mendekat sejajar mereka dengan motorku. Tapi dengan lantang dan mantap supir bajaj cuma menjawab INI JAKARTA MAS!!
pengendara motor itu cuma bisa menatap kesal, kemudian melengos lagi dengan kencang.
Begitulah di Jakarta, seringkali yang salah yang lebih GALAK
*Shallom4Ever@all
*Shallom4Ever@all
lalu lintas jakarta 2012......
Untuk para pembaca,
Kalau nggak salah pada tahun 1995 salah satu rombongan pemda Jakarta pernah berkunjung ke Sydney untuk study banding, dan mempelajari cara pemerintah Australia mengatur lalu lintas.Mereka berkeliling dan melihat sistem dan teknologi yang digunakan oleh Australia dalam mengatur lalu-lintas mereka.
Tidak lama kemudian ditetapkan bahwa jakarta juga berkeinginan untuk mempunyai sistem angkutan umum yang rapih dan efektif. Salah satunya adalah dengan dibuatnya sisten busway dan juga train dalam kota( sedang dalam perencanaan).
Sistem busway sudah dijalankan (meskipun masih perlu disempurnakan), akan tetapi untuk train dalam kota, kayaknya jakarta masih harus membutuhkan lebih banyak waktu dan perencanaan yang matang untuk mewujudkannya.
Masalahnya selain tempat yang tidak memungkinkan, di jakarta itu kalau mau membuat train model bawah tanah (kayak singapore) akan membuat kemacetan dan biaya yang tidak sedikit.Jadi kemungkinan yang paling mungkin adalah membuat sistem kereta yang model kaya di Bangkok (sky train) dan Sydney (train yang berada di atas permukaan jalan, dengan tiang-tiang penopang, mirip jalan layang).
"Bangkok Sky Train"
Semoga deh, sistem pengaturan lalu lintas di Indonesia dapat berubah menjadi lebih tertib, dan tentunya juga diminta kesadaran dan tanggung jawab dari para pengendara untuk bisa mewujudkannya.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah ....disiplin....untuk patuh kepada peraturan lalu lintas....itu yang akan membuat jalan-jalan menjadi nyaman untuk digunakan.
Kalau nggak ada disiplin, dan sistem pengaturan yang baik, maka diperkirakan pada tahun 2012, jakarta akan menjadi salah satu kota yang paling..."ter"....the most....tidak nyaman untuk berkendaraan di Asia Tenggara.....jangan sampe terjadi deeh....
From OZ....far...far...away..
xxx
Deta mengecam Lancip
Salam kenal Lancip, Deta mau mengecam Lancip nih, karena tulisannya membingungkan.
Lancip menulis:
Pengendara mobil yang bagaimana yang dikecam Lancip?
1. Pengendara mobil yang mengangkut satu orang saja (pengendara itu sendiri/supir)
2. Pengendara mobil yang mengangkut dua orang saja (Pengendara mobil dan satu orang dewasa atau anak kecil*/bukan bayi)
3. Pengendara mobil yang mengangkut tiga orang:
a. Pengendara mobil, satu orang dewasa, dan satu anak kecil/bayi
b. Pengendara mobil dan dua orang anak kecil/bukan bayi.
4. Pengendara mobil yang isi angkutannya adalah poin 1 atau 2 atau 3 yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor.)
Deta "mengecam" Lancip:
Point 1 s/3 mengatakan bahwa Lancip mengecam pengendara yang mengangkut 1, 2 dan 3 penumpang saja (tidak disebutkan jaraknya: dekat / jauh, jadi ya dua-duanya dong). Kemudian pada point 4 Lancip mengecam Pengendara pada Point 1 s/d 3 yang menempuh jarak dekat saja. Jadi 2 kali deh Point 1 s/d 3 yang menempuh jarak dekat dikecam oleh Lancip.
Yang membingungkan lagi adalah alasan lancip mengecam pada awal tulisannya adalah:
Awalnya cuma satu pengendara mobil, tapi kemudian ia mengecam semua pengendara mobil. Bukan karena ia belum mampu beli mobil. Bukan juga karena ia tidak bisa naik mobil. Dan bukan karena ia ditabrak atau diserempet mobil. Tapi karena ia terpaksa “belok kiri ikuti lampu”, padahal papan perintah yang terpampang di tiang lampu lalu lintas di depannya bertuliskan “Belok kiri jalan terus”.
Jadi alasan Lancip mengecam pengendara mobil pada awal Tulisan bukan karena jumlah penumpangnya sedikit, tapi karena terpaksa belok kiri. Btw kenapa Lancip mengecam pengendara mobil karena alasan terpaksa belok kiri ya? Emang pengendara mobil itu memaksa / menyerempet Lancip hingga terpaksa belok kiri??
Sebenarnya cara Lancip menulis sangat enak dibaca dan agak lucu, tapi karena alur cerita tidak tertata baik maka agak mengganggu. Gitu aja ya cip kecaman saya….
Semoga Lancip TIDAK PATAH ARANG. Bagus kok, tinggal poles sana poles kiri, mengkilap deh………..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@Deta: Thank you
Salam kenal Lancip, Deta mau mengecam Lancip nih, karena tulisannya membingungkan.
Lanskip:
Salam kenal Deta, terima kasih mau mengecam :p
Deta:
Point 1 s/3 mengatakan bahwa Lancip mengecam pengendara yang mengangkut 1, 2 dan 3 penumpang saja (tidak disebutkan jaraknya: dekat / jauh, jadi ya dua-duanya dong). Kemudian pada point 4 Lancip mengecam Pengendara pada Point 1 s/d 3 yang menempuh jarak dekat saja. Jadi 2 kali deh Point 1 s/d 3 yang menempuh jarak dekat dikecam oleh Lancip.
Lanskip:
Deta, oke, saya tahu maksud Anda, mungkin akan lebih baik dan benar kalau begini:
1. Pengendara mobil yang mengangkut satu orang saja (pengendara itu sendiri/supir) yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor.)
2. Pengendara mobil yang mengangkut dua orang saja (Pengendara mobil dan satu orang dewasa atau anak kecil*/bukan bayi) yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor.)
3. Pengendara mobil yang mengangkut tiga orang:
a. Pengendara mobil, satu orang dewasa, dan satu anak kecil/bayi
b. Pengendara mobil dan dua orang anak kecil/bukan bayi.
yang menempuh jarak relatif dekat. (Dan mungkin membawa barang-barang yang sekiranya masih dapat difasilitasi oleh sepeda motor.)
Deta:
Yang membingungkan lagi adalah alasan lancip mengecam pada awal tulisannya adalah:
Awalnya cuma satu pengendara mobil, tapi kemudian ia mengecam semua pengendara mobil. Bukan karena ia belum mampu beli mobil. Bukan juga karena ia tidak bisa naik mobil. Dan bukan karena ia ditabrak atau diserempet mobil. Tapi karena ia terpaksa “belok kiri ikuti lampu”, padahal papan perintah yang terpampang di tiang lampu lalu lintas di depannya bertuliskan “Belok kiri jalan terus”.
Lanskip:
Waduh, Deta kamu salah paham, Lancip bilang kalo dia terpaksa “belok kiri ikuti lampu” itu artinya dia terpaksa nunggu lampu hijau dulu baru bisa belok kiri, padahal kan sebenarnya tidak .... Lancip (kalau tidak ada mobil di depannya) bisa langsung belok kiri meski lampunya merah, karena memang papan di lalu lintas itu bertuliskan "Belok kiri jalan terus". Begitu ....
Deta:
Jadi alasan Lancip mengecam pengendara mobil pada awal Tulisan bukan karena jumlah penumpangnya sedikit, tapi karena terpaksa belok kiri. Btw kenapa Lancip mengecam pengendara mobil karena alasan terpaksa belok kiri ya? Emang pengendara mobil itu memaksa / menyerempet Lancip hingga terpaksa belok kiri??
Lanskip:
Bukan karena terpaksa belok kiri, tapi karena ngga bisa belok malahan, karena ada mobil di depannya .... nah dari itu, Lancip kesal dan pikirannya melebar kemana-mana, pakai mobil sesuai dengan kebutuhanlah, kalau memang bisa dipenuhi kebutuhannya dengan sepeda motor, mengapa ngga pakai motor saja
Deta:
Sebenarnya cara Lancip menulis sangat enak dibaca dan agak lucu, tapi karena alur cerita tidak tertata baik maka agak mengganggu. Gitu aja ya cip kecaman saya….
Semoga Lancip TIDAK PATAH ARANG. Bagus kok, tinggal poles sana poles kiri, mengkilap deh………..
Lanskip:
Terima kasih Deta buat pujian dan kritiknya. Btw, yang nulis itu Lanskip loh ... nah Lancip itu karakternya .... Oke, Tidak akan patah arang ... :p
Mengecam Sepeda Motor
Diilhami si lancip-nan-ngaco, dengan ini rusdy menyatakan pengecaman yang teramat sangat kepada pengendara sepeda motor yang:
Alasan:
Ganti kuda
Naek Sepeda Aja
Mending ganti sepeda, kalo kuda, yang bersiin 'e-ek'nya sapa? :P
Bukannya di beberapa tempat udah dicoba, kalo ndak salah di Beijing aja sepeda juga transport primer. Di Yogyakarta aja, setahu saya (boleh baca di blog 'gerakan hijau', cuman lupa alamatnya) juga udah ada jalur khusus sepeda di beberapa tempat. Masalahnya, peran pemerintah sangat penting. Nah, itu lah dilemanya :P
@Rusdy dan Mox
Rusdy:
1. Jalanan bukan milik nenek moyangmu, harap mengikuti peraturan bak pengemudi yang lain (emang ada yang mengikuti peraturan??????)
lanskip: bukannya nenek moyang pengendara motor itu juga nenek moyangmu, Rus? wuakakak
Rusdy: 2. Rusdy jadi tidak bisa ugal-ugalan karena sepeda motor, soalnya kalo mereka kena serempet, malah rusdy yang dikerubutin
lanskip: ya iyalah ... kan yang gede yang selalu disalahin Udah Russ, kamu pakai motor aja, penuh-penuhin jalanan tahu ... gimana sabar mengantri antri kalo "body situ guede ...!! (besar)" wuakakak
eh, usulnya mox yang naik kuda itu ide bagus, hemat, ngga buat polusi udara (polisi bau tapi:P). Soal "eek" nya gampang, kan banyak tuh kuda yang dipopokin ... popokin aja ... Andai nanti jatuh tumpah ke tanah, ya diambil positifnya aja, kan buat tanah jadi subur .... :P
Moyang Aturan
Makanya kite-kite yang muda (belom renta lah pokoknya) mesti mempelopori ngikut aturan doong, masa ngikutan moyang yang ugal-ugalan :P
Ya udah, pake kuda aja deh, kalo ada yang disebelin, tinggal lempar popok!