Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Konflik selalu Terjadi
Paulus dan Barnabas adalah tim yang solid. Pada awal kepemimpinan Paulus, Barnabas sangat membantunya. Ketika setiap orang menolak dirinya, Barnabas membela Paulus di depan banyak orang. Barnabas mempertaruhkan dirinya demi Paulus. Kerja sama mereka juga sudah teruji. Mereka pergi ke beberapa tempat, melakukan aktifitas bersama. Tapi pada suatu waktu mereka mengalami konflik. Barnabas ingin mengajak Markus bergabung. Tujuan Barnabas sangat baik, memberikan kesempatan buat Markus untuk berkembang. Tetapi Paulus tidak setuju. Sebenarnya Paulus dan Barnabas memiliki kenangan pahit dengan Markus. Ketika mereka sedang bekerja sama dan masa sulit datang ke mereka, Markus justru meninggalkan mereka. Markus pergi tanpa tanggungjawab. Jelas Markus bukanlah orang yang bisa dipercaya dan bukan orang yang setia kawan. Alasan Paulus untuk menolak Markus bergabung sangat masuk di akal. Barnabas pun memberi alasan bahwa Markus perlu kesempatan sekali lagi. Kesalahannya adalah proses belajar. Alasan Barnabas pun masuk akal. Sering kali kita dihadapkan dengan permasalahan serupa. Kita konflik dengan seseorang. Awalnya hanyalah perbedaan pendapat tetapi perbedaan itu berkembang menjadi konflik. Kita merasa benar dan alasan-alasan kita juga sangat kuat dan masuk akal. Begitu juga partner kita. Dia juga benar dan masuk akal. Apa yang harus kita perhatikan ketika konflik terjadi di dalam hidup kita? Yang pertama, kita harus tetap menjalin hubungan dengan mitra kita. Jangan sampai konflik justru merusak hubungan kita dengan orang tersebut. Dalam rapat, sering sekali kita berbeda pendapat dengan orang lainnya. Demikian juga saya dengan sahabat dekat saya. Ketika kami berbeda pendapat, sudah jelas, rapat akan jadi lama. Kami sama-sama mempertahankan pendapat kami. Bahkan nada kami mulai meninggi. Tetapi begitu rapat selesai, kami pun pergi makan siang bersama. Tidak ada masalah diantara kami setelah pembahasan selesai. Tetapi begitu pembahasan mulai lagi, maka kami mulai bersi tegang. Yang kedua, berpisah tidaklah selalu hal yang buruk. Misalnya saya memutuskan ke Jakarta dan partner saya memutuskan ke Semarang. Tidak perlu saling bunuh, keputusannya jelas. Saya menuju tempat yang saya inginkan dan partner saya ke tempat yang dia inginkan. Tetapi kami terus menjadi partner. Bukankah kita justru akan mendapatkan keuntungan? Strategi ini juga yang sering dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Indofood, mengeluarkan produk indomie, sarimi dan supermi. Semuanya produk mie, tetapi sesuatu yang berbeda. Bukankah mereka justru diuntungkan dan bukan dirugikan? Saat ini pun perusahaan-perusahaan justru saling menjadi partner (bukan bersaing) walaupun mereka memiliki tujuan yang berbeda. Tidak masalah jika terjadi konflik lalu kita berpisah. Asalkan kita tetap menjalin hubungan. Yang ketiga, apakah memang layak sesuatu itu membuat kita konflik? Misalnya, ketika istri saya membeli barang dengan harga yang lebih mahal sepuluh ribu. Lalu kami konflik hanya karena uang itu. Jelas, uang sepuluh ribu sangat tidak layak membuat hati saya atau istri saya menjadi tidak enak. Apalagi uang yang hanya sebesar itu membuat hubungan kami menjadi berantakan. Sering kali kita mengalami konflik untuk hal yang tidak prinsip. Seperti jalan menggunakan kaki kanan atau kiri duluan. Apakah meja diletakkan di kanan atau kiri. Atau bunga yang ada hanya warna merah dan putih. Untuk orang-orang tertentu pastilah sulit untuk mengabaikan hal-hal kecil dan tidak prinsip. Yang keempat, tetap pada misi. Jangan sampai konflik membuat kita hilang dari misi kita. Beberapa orang akan mencari masalah yang menjadi alasan untuk konflik. Terkadang saya terjebak. Saya menjadi pusing, tersita perhatian saya dan akhirnya saya tidak punya energi lagi untuk menjalankan misi saya. Ini salah satu strategi dalam pertandingan. MU dengan dedengkotnya Sir Alex Ferguson sengaja membuat konflik supaya lawannya kehilangan konsentrasi dan akhirnya tidak bisa menjalankan misi lawan Sir Alex yaitu menang. Yang kelima, pahami bukan hanya satu jalan menuju Roma. Sering kali kita merasa hanya jalan kita yang benar. Dari Bandung menuju Jakarta banyak jalan. Jika Anda ingin cepat, lewatlah tol Cipularang. Jika Anda ingin menikmati pemandangan, Anda bisa lewat puncak. Jika Anda ingin santai, Anda bisa lewat Purwakarta. Apakah ada yang salah? Tentu tidak. Hanya saja tergantung maunya Anda. Demikian pula ketika kita berbeda pendapat. Bisa jadi tujuan kita sama hanya saja kesukaan kita berbeda-beda.
Nikmati saja perbedaan yang ada. Konflik akan kita hadapi. Kalau cara pandang kita benar, maka kita akan membuat konflik menjadi tangga supaya kita bisa naik ke atasnya, bukan menjatuhkan kita ke jurang kehidupan. Selamat menghadapi konflik.
Small thing,deep impact
- Sri Libe Suryapusoro's blog
- 6616 reads
SETUJU
Pak Edy Pintar kok
Small thing,deep impact
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGANNYA
Setuju sdr. Libe..
Salam Sdr. Libe,
Wah, ditengah perseteruan di Sabda belakangan ini, tulisan saudara Libe ini mengingatkan para pengguna Sabda untuk berdebat tidak terlalu sengit sehingga melupakan bahwa kita adalah saudara semuanya, karena tak jarang menggunakan kata-kata yang "gimana" gitu. Bahwa perbedaan tidak selalu buruk, bahkan ada saatnya untuk berpisah untuk keutungan ke dua belah pihak.
Bukan menggurui nih Sdr Libe, sepertinya sih tidak umum, apa sdr. Libe sengaja membuat paragraf 1 demikian panjangnya, nyaris seluruh tulisan? Saya sampai tidak sempat ambil nafas nih baca paragraf pertama. Hehe
Tapi terima kasih untuk tulisannya.
Deta.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@deta : selama ini baik2 saja kok
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
JF tahu pendapat saya
Saya rasa JF sudah tahu pendapat saya. Dari dulu saya tidak sependapat menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
Bagi saya tidak masalah beda pendapat. Tapi kan bisa berdebat dengan santun?
Beberapa kali saya menegur saudara2 disini, JF & Edy, Ken juga. Tapi kalo tidak sependapat juga ya mau bilang apa? Saya hanya kuatir kita tidak bisa bersaksi dengan baik.
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
Saya setuju dengan DT
jagalah kesantunan, bukankah itu policy nya.
GBU
@sri libe : tak kenal maka tak sayang
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@jesusfreaks tulisan ini bukan untuk Anda
Small thing,deep impact