Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kisah seorang anak dengan Ibunya
Kisah ini bermula dari seorang anak yang melihat ibunya tidur sambil garuk-garuk tangan. Lalu anak itu melihat ada seekor nyamuk berada di dekat tangan ibunya. Anak itu lalu meninggalkan nyamuk itu, dan menanggap hal itu adalah hal kecil. Beberapa saat kemudian anak itu melihat tangan ibunya masih garuk-garuk, dan melihat nyamuk itu tetap berada di dekat tangan ibunya. Anak itu berpikir "kalau nyamuk itu nggak mati, nyamuk itu bisa membuat gatal lagi ibuku, adikku, dan mungkin juga aku." Karena itu, si anak mengambil alat "raket penyetrum nyamuk" yang baterenya sudah lemah yang berada di dekat nyamuk. Dengan hati-hati si anak mengambil raket penyetrum nyamuk supaya nyamuk itu tidak kabur. Walaupun si anak tahu bahwa batere raket itu sudah lemah, tetap saja anak itu percaya bahwa dengan raket itu dia dapat membunuh nyamuk itu. Setelah didapatnya raket, si anak dengan hati-hati membunuh nyamuk itu dengan cara yang seperti biasa. Dan hasilnya nyamuk itu tidak tertangkap cuma kesetrum sedikit, karena batere raket itu sudah lemah. Lalu nyamuk itu terbang. Mari kita misalkan kisah ini.
Misalkan saja kalau batere di raket itu bagus, nyamuk itu mungkin akan mati kesetrum. Dan selesailah masalah.
Misalkan saja si anak itu pakai tak tik dalam membunuh nyamuk itu, mungkin nyamuk itu akan mati. Cara ini dapat dilakukan dengan batere raket yang sudah lemah. Tak tik itu adalah membiarkan nyamuk itu terbang sangat sebentar lalu si anak men-smash nyamuk itu bak orang yang memberi pukulan ke bawah menukik untuk mendapatkan poin di dalam olah raga bulu tangkis. Nyamuk itu mungkin akan kesetrum sedikit, jatuh, lalu dipencet atau diinjak oleh anak itu. Setelah nyamuk mati selesailah masalah.
Misalkan saja anak itu tidak mengasihi ibunya, mungkin masalah ini tidak akan terjadi.
Puji Tuhan
- Dedy Yanuar's blog
- 4619 reads