UNTUK ANAKKU

Submitted by arharahadian on

 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Ef 6:4)

 

Seorang ayah menulis surat untuk putranya, ia menulis dan memberikan surat ini di saat anaknya terlelap tidur, beginilah suratnya:

 

Dengar, nak, ayah mengatakan ini saat kamu tertidur lelap, kulihat begitu lelapnya engkau tertidur dengan satu tangan tertindih pipimu. Ayah menyesal telah berlaku kasar terhadapmu, ayah tak dapat mengontrol emosi sehingga memukul engkau, karena engkau tak mau belajar dan beradu argumentasi denganmu serta merta ayah menganggap engkau sungguh sudah keterlaluan hingga tak kuasa tanganku melayang ke pipimu, maafkan aku anakku.

 

ALLAH MEMANGGIL DAN MELENGKAPI AKU UNTUK PERCAYA DAN MELAYANI

Submitted by arharahadian on

“Demikanlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang di anugerahkan kepada kita...jika karunia untuk melayani, baiklah melayani, jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunujukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” (Rm. 12-6-8).

Jangan Kuatir

Submitted by sandiputra on

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh.

Berserah kepada Allah

Submitted by sandiputra on

Kalimat ini sangat sering kita dengar diucapkan orang-orang beriman dalam percakapan mereka sehari-hari, baik di dalam gereja maupun di luar gereja (di pasar- pasar, di mal-mal, di jalan atau di tempat-tempat lain). Seringkali orang mengucapkan kalimat ini tidak memahami maknanya secara mendalam, karena kata “berserah” sering rancu dengan kata “pasrah”.

Sang Pemburu Undian Berhadiah

Submitted by jesusfreaks on

Penampilannya bisa dibilang memprihatinkan, dengan perawakannya yang masih terlihat sisa sisa kegagahannya.

namun dia tidak menunjukkan diri sebagai orang yang perlu diprihatinkan atau dikasihani.

seorang pensiunan DLLAJ kalau gak salah, tinggi besar, bersendal jepit, berkendaraan sepeda, dan sepertinya selalu bertopi.

dia seorang PEMBURU UNDIAN BERHADIAH.

Subscribe to perenungan