UNTUK ANAKKU
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”. (Ef 6:4)
Seorang ayah menulis surat untuk putranya, ia menulis dan memberikan surat ini di saat anaknya terlelap tidur, beginilah suratnya:
Dengar, nak, ayah mengatakan ini saat kamu tertidur lelap, kulihat begitu lelapnya engkau tertidur dengan satu tangan tertindih pipimu. Ayah menyesal telah berlaku kasar terhadapmu, ayah tak dapat mengontrol emosi sehingga memukul engkau, karena engkau tak mau belajar dan beradu argumentasi denganmu serta merta ayah menganggap engkau sungguh sudah keterlaluan hingga tak kuasa tanganku melayang ke pipimu, maafkan aku anakku.