Di Tepi JALAN DAENDELS (4) Lemak Nian
Setelah wawancara selesai dan anggota jemaat pulang, pak pendeta Kholiq mempersilakan kami menyantap makan siang. Pemilik rumah di sebelah gereja tempat kami melakukan wawancara ini adalah seorang janda tua. Aku duduk di sebelahnya dan bertanya,
“Mbah, sekarang umur berapa?”
“Tujuh puluh lima tahun.”
“Sehat, tidak ada penyakit?” tanyaku macam petugas posko bencana alam saja.
“Sehat walafiat.”