Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jaga tutur Katamu
Hati-hati dalam bertutur kata. Banyak (tidak sedikit) diantara kita sering meremehkan urusan yang satu ini. Berkata-kata seenaknya sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain.
Temanku sering bilang, "mampus loe", "sialan loe", "ah dasar idiot", dan perkataan-perkataan yang menurut gw kasarnya minta ampun. Tapi sewaktu ditegur bukannya sadar ia malah bilang: "Lho gw kalo bicara emang kayak gini, kalo loe gak suka ya udah." Belum cukup sampai disitu iapun beralasan kalo tutur katanya itu udah umum diterima di antara teman-temannya. Bahkan ia melanjutkan, "Kalian aja yang terlalu perasa!"
Bukannya aku mau menghakimi dia, tapi udah banyak teman-temannya yang sakit hati karena tutur katanya yang (sori) urakan tersebut. Bayangin aja, ada temannya cewek yang mau tanya dia tentang jadwal persekutuan. Waktu mau ditanya ia sedang ngobrol dengan teman-temannya. Eh waktu cewek tersebut ngomong, ia malah bilang "Diam loe, dasar bawel!" Karuan aja cewek tersebut skok lalu nangis.
Pernah juga cowok di gereja mau nonjokin temanku tersebut karena ia ngatain ceweknya cerewet.... Duh kok semakin ruwet sih.
Aku kadang tak habis pikir. Padahal udah jelas banyak yang sakit hati. Tapi ia tetap bersikeras bahwa demikianlah modelnya kalau ia bicara. Apakah kita harus mempertahankan ciri khas kita sekalipun itu merugikan orang lain?
Ini baru satu contoh sih. Masih banyak contoh lain dimana orang kadang susah mengendalikan tutur katanya yang akhirnya mengakibatkan orang lain terlukai. Praktisnya sih macam-macam. Bisa lewat ledekan, jodoh-jodohin ke orang yang tidak ia suka, mengungkit masa lalu, sampai dengan kata-kata kasar.
Kita mungkin gak tau atau gak sadar karena kita sering menyamaratakan hati semua orang seperti diri kita atau teman-teman sepermainan kita.
Sebagai anak-anak Kristus marilah kita gunakan tutur kata ini bukan hanya manis saat memuji dan berdoa tetapi juga saat bertutur kata dengan sesama.
Namaku: Yulia
- Dancing In The Night's blog
- 7467 reads
kata-kata
Memang betul, tapi selain kata-katanya itu sendiri, aku kira nada pengucapan, dan suasana saat kata itu diucapkan juga tak kalah menentukan. Maaf saya bingung mau manggil anda apa nih..
controlled by, to ask why
Kuasa Bahasa
Ituah kuasa bahasa. Bagaimanapun juga, ketika seseorang mengungkapkan sesuatu dalam bentuk lisan, tuturan tersebut dapat memberi dampak bagi yang mendengarkannya. (Dalam kajian bahasa itu disebut tindak tutur, speech act.) Saya setuju kalau kita perlu memerhatikan tutur kata kita. Sebagai orang Kristen, sudah semestinya tindak tutur kita membawa berkat bagi orang lain.
"Karena bahasa Indonesia dahulunya adalah lingua franca"
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
kata-kata
Barusan baca bukunya Masaru Emoto "The Hidden Message of Water", katanya air bisa terpengaruh oleh kata-kata yang diucapkan, berdasar kristal yang terbentuk. Kata-kata yang bagus seperti "cinta", "syukur", "terima kasih" dapat membuat air menghasilkan kristal yang indah. Sedang kata-kata seperti "bodoh" akan menhasilkan kristal yang rusak.
Yah, meskipun secara alkitabiah penelitian itu gak bisa dijadikan patokan secara rohani, namu saya setuju juga kalau kata-kata memang punya dampak bagi jiwa seseorang. Bahkan, kata-kata yang spontan keluar dari mulut kita, biasanya mencerminkan apa yang ada dalam hati kita :)
Grace 'n peace,
Kurnia
Just as i am,
kurnia
Kudoakan
ikutan kata-kata ddduuuuuooonnk
Wow, rame ya soal kata-kata ini. Memang ketika kita menyatakan kita adalah orang percaya, anak Allah yang tinggal di dalam Kristus Yesus tapi kata-kata kita masih seperti orang dunia, wuuuiiihh itu sich benar2 kekristenan kita masih harus dipertanyakan.
Seperti yang Amsal katakan dalam Ams 18 : 21 = Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Terus Amsal juga ngejelasin dalam Ams 16 : 24 yang mengatakan bahwa Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
Bahkan dalam Ams 15 : 26b dikatakan bahwa "perkataan yang ramah itu suci", dimana dalam terjemahan lamanya merupakan persembahan yang suci.
Jadi dalam kata2 kita itu bisa mengandung hukum tabur tuai ya, trus bisa jadi obat bahkan merupakan persembahan yang suci.
Jadi benarlah engkau Dancing in the night bahwa "sebagai anak-anak Kristus marilah kita gunakan tutur kata ini bukan hanya manis saat memuji dan berdoa tetapi juga saat bertutur kata dengan sesama". Okeh
Doakan
abang saya seperti itu...
BIG GBU!
Mari jaga lidah
- Be Sharp and Be Wise -
- Be Sharp and Be Wise -