Submitted by tonypaulo on

Beberapa saat yg lalu, gerombolan liberal seperti @GuestX, @Moron dsb, secara terbuka dan implisit (malu2 kucing) menggugat ke-absolut-an alkitab, sayangnya dakwaan mereka lahir dari minimnya wawasan mereka terhadap sejarah kanonisasi alkitab, namun tetap pede untuk menggugat ke-absolut-an alkitab

Setelah gagal mendakwa ke-absolut-an alkitab dari sisi kanonisasi, @guestx mencoba menggugat dari sisi translasi (versi terjemahan), ini juga lahir dari dangkalnya kemampuan ybs dalam berpikir abstrak dan artikulatif.

Kesalahan umum yang mereka lakukan sebenarnya SAMA PERSIS dengan kesalahan yg dilakukan oleh bani kedar ataupun pengkritik liberal alkitab sebut seperti Jesus Seminar, mereka tidak pernah mengunakan Roh untuk memahami Kebenaran, dan tidak memahami arti dari PENYEMBAH DALAM ROH & KEBENARAN

Berikut kesalahan fundamental yg dilakukan

1. Mendefinisikan absolut hanya terbatas pada TEKSTUAL, tanpa memperhatikan sama sekali kandungan yang tersimpan pada pewahyuan tersebut (RHEMA), hal ini akan menghasilkan kegagalan pemahaman seperti berikut "kalau alkitab itu absolut kok ada banyak versi seperti KJV, YLT, dsb" ataupun "mana yg absolut dari alkitab katolik (plus dengan KITAB DEUTORO) atau kitab protestan (tanpa deutoro)

2. Mendefinisikan absolut tanpa memahami KOMPREHENSI dari alkitab, seperti para teolog liberal pada Jesus Seminar, memutilasi alkitab menjadi bagian2 yg mereka anggap tidak penting, penting dan sepertinya Tuhan Yesus yg berkata atau perkataan Tuhan Yesus sudah di-interprestasikan kembali

lalu bagaimana bisa menjelaskan kepada kaum liberal atau orang tidak beriman mengenai keabsolutan alkitab?

Dasar Firman Tuhan

1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yoh 1:1) 

2. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2Tom 3:16)

3. supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu. (2 Pet 3:2)

 

berdasarkan ayat Firman diatas maka pemahaman tentang keabsolutan alkitab adalah sebagai berikut

1. Sepanjang apa yang tertulis di alkitab, tidak pernah alkitab menklaim KEABSOLUTAN TEKSTUAL, baik di perjanjian lama atau baru, kemudian bilamana sebuah entitas yang komprehensif dimutilasi sebagaimana dilakukan oleh Jesus Seminar, maka sudah barang tentu hal tersebut adalah absurd adanya, sesuatu yang absolut tidak akan ter-reduksi atas mutilasi yg dilakukan, namun artikulasinya menjadi tidak kontekstual, sehingga dengan memutilasi sesuatu yg absolut kemudian memberikan predikat menjadi tidak absolut, hal tersebut sebenarnya kembali lagi kepada pengertian KEABSOLUTAN TEKSTUAL.

2. Keabsolutan yang diklaim pada alkitab adalah keabsolutan yang memiliki 3 dimensi;

   - Dimensi Firman yang menjadi manusia

   - Dimensi Firman yang menjadi fakta hidup

   - Dimensi Firman yang memulihkan relasi manusia dengan Bapa

 

Lalu kenapa tipe liberal seperti @Guestx, @Moron masih nekat menggugat keabsolutan alkitab? bahkan gugatan yang mereka lahirkan selain prematur yang lebih anehnya TIDAK NYAMBUNG

alkitab tidak pernah mengklaim keabsolutan tekstual, lalu kenapa gugatan ketidakasbolutan alkitab malah sesuatu yg tidak pernah diklaim dalam alkitab?

Note;
Untuk penjelasan 3 dimensi kedaulatan serta keabsolutan alkitab akan saya paparkan dalam tulisan selanjuta 

Submitted by Debu tanah on Fri, 2015-10-09 17:42
Permalink

Tonypaulo:[ 1. Sepanjang apa yang tertulis di alkitab, tidak pernah alkitab menklaim KEABSOLUTAN TEKSTUAL, baik di perjanjian lama atau baru, kemudian bilamana sebuah entitas yang komprehensif dimutilasi sebagaimana dilakukan oleh Jesus Seminar, maka sudah barang tentu hal tersebut adalah absurd adanya, sesuatu yang absolut tidak akan ter-reduksi atas mutilasi yg dilakukan, namun artikulasinya menjadi tidak kontekstual, sehingga dengan memutilasi sesuatu yg absolut kemudian memberikan predikat menjadi tidak absolut, hal tersebut sebenarnya kembali lagi kepada pengertian KEABSOLUTAN TEKSTUAL.2. Keabsolutan yang diklaim pada alkitab adalah keabsolutan yang memiliki 3 dimensi;   - Dimensi Firman yang menjadi manusia   - Dimensi Firman yang menjadi fakta hidup   - Dimensi Firman yang memulihkan relasi manusia dengan Bapa ]  Pertama bahasanya, jadi ingat si Vicky yang sok intelek / Inggris tp ga ada isinya. Hahaha. Kedua, lebih lucu lagi. Di atas kamu bilang Alkitab saja tidak mengklaim dirinya Absolut secara (tekstual). Trus kenapa lu yang ribut? Maka gpp dong kl guestx bilang dia tidak percaya secara tekstual bahwa Alkitab tanpa kesalahan? Artinya Guestx mau bilang gpp kl Alkitab ada salahnya secara textual, misalnya karena terjemahan yang tidak akurat, tetapi yang penting contentnya adalah kebenaran. Iya gak? Baca pendapat Guestx di SINI.Dan sinkron dengan point ke 2 kamu yang penting (absolut-nya) adalah 3 dimensi:   Dimensi Firman yang menjadi manusia; Dimensi Firman yang menjadi fakta hidup; Dimensi Firman yang memulihkan relasi manusia dengan Bapa. Artinya sebenarnya kamu TIDAK kontra dengan pendapat Guestx.Sebenarnya kamu itu lagi menggugat Guestx apanya sih, haaaaaa  ???

Submitted by tonypaulo on Fri, 2015-10-09 19:29
Permalink

wahai antek hai2, anda tdk menjelaskan sama sekali ketidakpahaman saya terhadap asumsi liberal @guestx

kemudian anda meminta saya menujum isi kepala anda yg jg tdk jelas dan tidak logis...

...apa anda berharap saya punya kemampuan dukun utk menebak2 isi kepala anda?

teganya

Submitted by guestx on Fri, 2015-10-09 20:33

In reply to by Purnomo

Permalink

di zaman keemasan SS, banyak tokoh persilatan dari berbagai perguruan datang dan pergi ke padepokan SS untuk menjajal ilmu. seingat saya Deta itu memang pernah jadi 'musuh' Hai-hai, karena saya pernah 'ikut-ikutan' diskusi tentang AC ketika Deta ber'perang' dengan Hai-hai mengenai "terang".lucunya, kalau ada "pemain baru" masuk, memang bisa juga mereka yang sedang bertempur di satu arena meng"goreng" pemain baru yang buat blunder. kisah konversi itu saya juga masih ingat, karena TP saat itu tak mau segera mengakui kekeliruan (sebenarnya soal sepele sih) dan menjadi bulan-bulanan banyak penghuni SS lainnya. mungkin itu yang membuat TP merasa deta ada di pihak Hai-hai.tapi belakangan, kalau saya gak salah ingat, kayaknya deta juga putar arah. tapi kita tunggu saja lah penjelasan versi beliau.

Submitted by guestx on Sat, 2015-10-10 05:37

In reply to by tonypaulo

Permalink

sejak awal saya sadar tak punya kapasitas sebagai pengajar di SS. saya pun ingat nasihat Rasul Paulus " jangan  ada banyak di antara kamu menjadi guru .... ", dan sangat berhati-hati menempatkan diri sebagai guru dalam konteks kerohanian.beda dong dengan Tony yang memang menempatkan diri sebagai profesor filsafat sedangkan yang lain cuma level anak SD. itu kata Tony, lho, bukan kata saya. ada di komentar Tony di blog sebelah.sharing and learning together ... itu yang saya cari di komunitas seperti SS. kalau Tony menyebut itu sebagai cuma pesorak, saya tak merasa itu suatu posisi yang mengecilkan hati.masa keemasan SS dalam arti tingkat traffic yang tinggi dan interaksi antar anggota yang intensif. bukankah itu salah satu ukuran dari keberhasilan suatu situs komunitas maya ?nyampah ? hihihi....think again about what community means.

Submitted by tonypaulo on Fri, 2015-10-09 21:24
Permalink

@guestx menuduh saya mengangkat diri sebagai guru di forum ini@DB menuduh saya tidak paham anehnya mereka seenaknya OOT & kasih komen nyambung juga engga, tapi merasa diri lebih paham dari saya?kalau pada ngerumpi, mending buat blog khusus utk hal tsb

Submitted by guestx on Sat, 2015-10-10 06:23

In reply to by tonypaulo

Permalink

saya kutipkan dari komentar TP di blog saya,-------

@guestx, kita tidak sedang berdiskusi

bisakah anak sd berdiskusi soal filsafat dgn profesor filsafat? saya tdk merasad sdng berdiskuai melainkan sedang mengedukasi-------bukankah TP sendiri yang bilang sedang mengedukasi ?  bukankah TP sendiri yang membawa perbandingan antara anak SD dengan profesor ( = guru ) ?jadi, siapa yang menempatkan diri sebagai guru ?@Pak Pur, Deta ... ngobrolnya di luar kelas, ya. pak guru marah tuh.

Submitted by Purnomo on Fri, 2015-10-09 22:11
Permalink

gara2 haihai mengaplot "Tuhan Mahagelap" yang aku ingat print-out nya disodorkan kepadaku oleh Joli ketika menghadiri kopdar pertamaku dengan user SS di rumah singgah Samuel. Deta dan Iik J ada di situ. Kami menelepon user wanita lainnya yg hari itu berultah tetapi tak bisa hadir karena flu berat dan tak mau disambangi. Lalu kami nyanyi lagu HBD untuknya lewat telepon.Karena di"semangati" teman2nya, Deta melanjutkan pibunya melawan haihai dalam topik "gelap vs terang" itu.Catatan kopdar itu aku tulis dengan judul
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Antara Cocktail dan Kamput

Submitted by tonypaulo on Sat, 2015-10-10 09:27
Permalink

selain sesat @KK jg narsis setahu saya tdk ada satupun yg respon di blogs ini tdk menganggap @KK sesat, tapi lucunya @KK merasa bahwa musuh dari musuh besarnya adalah teman @KK memang sudah kehilangan realitas akan dirinya, jadi sok asik di blogs ini walaupun OOT,dilakukan demi memuaskan sifat narsisnya

Submitted by tonypaulo on Sat, 2015-10-10 09:30
Permalink

saya rasa saya tdk pernah berniat menjadikan tulisan in sebagai pasar klewer jilid sekian tapi memang para preman pasar, tdk bisa tidak mengekspresikan kecintaannya pada pasar