Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Enam Orang Buta dalam Diskusi dan Debat Agama
"Bagaimanakah kisah enam orang buta yang berdebat soal gajah akan ditulis jika ternyata bukan hanya enam orang tersebut yang buta, tapi seluruh manusia tak dapat melihat ?"
Kisah enam orang buta yang berdebat soal sosok gajah sudah berulangkali diceritakan dari generasi ke generasi. Keenam orang buta yang masing-masing merasa paling tahu tentang gajah menjadi contoh untuk mengajarkan keterbatasan manusia untuk memahami realitas. Orang tidak bisa memahami secara lengkap tentang suatu fenomena - setiap orang memiliki representasi yang berbeda tentang realitas dan karenanya akan memahami dunia secara berbeda pula.
Kisah enam orang buta dan gajah biasanya cukup mudah dimengerti, bahkan oleh anak-anak. Pesannya juga cukup jelas. Namun, itu tak membuat orang-orang berhenti mengulangi kesalahan yang sama : kebanyakan orang tetap yakin bahwa hanya dirinya yang paham dengan benar tentang suatu realitas.
Mengapa bisa begitu ?
Ketika mendengarkan cerita 'enam orang buta dan gajah', setiap orang memposisikan diri sebagai orang yang celik mata. Orang-orang menertawakan 'kebodohan' orang buta sambil melakukan hal yang sama dalam hidupnya sehari-hari.
Orang-orang tidak menyadari bahwa kisah "enam orang buta dan seekor gajah" mengasumsikan bahwa di dunia ada orang yang celik matanya. Bagaimanakah kisah itu akan ditulis jika di dunia ini bukan hanya ada enam orang buta, tetapi seluruh manusia tak dapat melihat ? Siapa yang berhak mengklaim dirinya paling tahu secara lengkap 'apa itu gajah' ? Siapa yang bisa menuliskan cerita "kebodohan enam orang buta" itu ?
Bahkan meskipun tidak sama-sama buta total, orang seharusnya menyadari bahwa tidak semua memiliki kemampuan penglihatan yang sama. Tunjukkanlah Ishihara Color Blind Chart pada seorang buta warna, maka dipaksa seperti apapun dia tidak akan bisa melihat angka atau tulisan yang di dalam gambar, padahal angka itu begitu jelas bagi mereka yang bermata normal. Apa yang jelas terlihat bagi seseorang bervisus 20/20, ternyata tak dapat dikenali oleh mereka yang bermata myopia. Atau, apa yang begitu mudah dibaca dalam jarak dekat oleh seseorang berpenglihatan normal, ternyata tak terbaca oleh orang yang mengalami hypermetropia.
Manakala orang-orang hypermotropia bertemu dengan orang-orang myopia, maka masing-masing dapat menyombongkan "ketajaman" matanya. Tidak paham bahwa orang lain memiliki "mata yang berbeda", orang-orang menjadi "enam orang buta" yang memaksakan "apa yang dilihatnya" sebagai realitas dan kebenaran yang juga harus dilihat oleh orang lain.
Jika dalam hal yang bersifat fisik saja orang-orang sebenarnya tidak "melihat" dengan cara yang sama, lebih-lebih dalam memahami fenomena non-fisik. Disadari atau tidak, setiap manusia memiliki "lensa yang berbeda" dalam "melihat dunia". Perbedaan "lensa" itu merupakan agregasi dari perbedaan pengetahuan, pengalaman, budaya dan sistem nilai. Lebih buruknya lagi, ada orang yang tanpa disadarinya mengenakan lensa tambahan berupa lensa mikroskop atau lensa teleskop. Mereka yang menggunakan lensa mikrosop akan untuk membesar-besarkan hal yang kecil, sedangkan yang menggunakan lensa teleskop akan menjadikan penting hal-hal yang tak relevan.
Perdebatan dalam memahami agama dan ajaran agama seringkali menjadi runyam dan tak produktif karena "enam orang buta" tak sadar bahwa mereka buta atau punya lensa mata yang berbeda. Alih-alih saling mendukung untuk bisa melengkapi pemahaman masing-masing, setiap orang menghabiskan waktu untuk "memaksa" yang lain "melihat" seperti apa yang dilihat dirinya. Alih-alih mencari tahu apa yang "dilihat" orang lain, setiap orang getol memaksa yang lain untuk menerima saja potret karyanya sebagai satu-satuya kebenaran. Kalau tidak mau ? Labeli saja orang lain itu dengan atribut derogatif, mulai dari naif, tak logis, hingga sesat!
Ketika orang lupa bahwa bukan hanya ada "enam orang buta", maka "saya celik kamu buta" akan menjadi norma dalam diskusi agama.
# by GX 09.09.2015
------- XXX -------
- guestx's blog
- Login to post comments
- 8960 reads
@ buta total
sering yang merasa"paling melihat" adalah yg paling buta (buta total).
tidak sempurna
bisa jadi demikian. tapi, kalau semuanya buta, siapakah yang tahu siapa yang paling buta ?
selama penglihatan kita tidak sempurna, kita perlu berhati-hati dengan apa yang kita "lihat". orang buta total - kalau sadar dirinya buta - tentu tidak sembarangan untuk mengajarkan tentang warna dan bentuk kepada orang lain. orang yang masih bisa sedikit melihat - istilah medisnya low vision - masih bisa melihat cahaya dan bayangan objek - juga tidak akan akurat untuk menjelaskan situasi. begitu pula dengan orang yang matanya sudah "minus" atau "plus". bahkan orang dengan mata sehat 20/20 pun tidak sepenuhnya "melihat" apa yang ada di depannya, bagian periferi hanya terrekam samar-samar.
kata kuncinya di "merasa paling melihat" itu. apalagi kalau "merasa paling melihat" itu dikait-kaitkan dengan pendidikan teologi, penguasaan bahasa ibrani, ketekunan menjalankan ritual...etc.
bukankah para ahli taurat sudah sangat advanced dalam hal-hal tersebut ? mengapa mereka tak bisa "melihat" Kebenaran yang diajarkan Yesus ?
sadar tidak sempurna membuat saya tak begitu saja yakin dengan apa yang saya yakini. menurut saya, lebih baik terbuka dengan cara "pandang" orang lain yang berseberangan meskipun mungkin pada akhirnya setelah mengevaluasi bisa saja tetap bertahan dengan cara "pandang" sebelumnya.
------- XXX -------
@GX Buta Rohani ya sesatlah
pertama anda lakukan over simplification dari alkitab (jika anda maksudkan dengan agama) atau kebenaran ke "gajah"
kedua dalam penelusuran akan kebenaran, tentu ada metodologinya masing2, namun yg perlu diperhatikan adalah KONTEKS, dimana seringkali anda gagal menempatkan konteks dengan tafsiran diluar konteks (ingat kasus Yesus "memuji" farisi)
ketiga, kebenaran itu memiliki indra tersendiri, namanya kepekaan roh atau ketajaman bathin, dalam konteks psikologis disebut kecerdasan abstraksi, alkitab hanya bisa disinkapkan oleh orang2 yg memiliki kepekaan roh, karna tertulis dalam alkitab bahwa Yesus akan memberikan penolong lain Roh Kudus, yang akan menuntun orang percaya kepada kebenaran dan hidup dalam pengudusan
sudahkah anda mempersilahkan Roh Kudus untuk membimbing anda memahami kebenaran (bukan sekedar agama), karna kekristenan bukanlah agama melainkan pola hidup kerajaan surga, jika ternyata anda sendiri tidak mengenal SIAPA ROH KUDUS, saya bisa paham kenapa anda bisa menulis hal seperti ini
jika sudah buta rohani, kemudian menafsirkan sembarangan dan menyebarkan tafsiran tersebut tidak boleh disebut sesat, hal tersebut jelas bertentangan dengan alkitab
perspektif yang menarik
tentu saja ada "kesesatan" dinilai dari Alkitab.
masalahnya, Alkitab bukanlah sebuah dokumen SOP (standard operating procedure) yang secara detail menunjukkan semua prosedur yang benar. para "auditor" (orang kristen yang merasa punya otoritas menilai sesat tidaknya suatu ajaran) menjabarkan prinsip Alkitab ke sejumlah indikator dan parameter serta cara pengukurannya. prinsip yang diajarkan Alkitab ("sang gajah" dalam kisah enam orang buta) adalah benar (begitu keyakinan saya), tetapi indikator, parameter dan cara pengukuran itu tidak selalu merepresentasikan prinsip Alkitab.
ambil contoh : prinsip Alkitab "tidak ada nama lain di kolong langit ini yang olehNya kita diselamatkan" berarti bahwa hanya orang yang percaya pada Yesus sebagai Juruselamat dan penebus dosa manusialah yang selamat. lain dari itu "sesat".
tapi, indikator saya tentang prinsip itu bukan "kristen". seorang yang berlabel muslim, hindu, buddha, atheis, agnostik pun mungkin saja selamat, asal "mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatinya, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati". parameternya pun bukan sekedar frekuensi ke gereja, ketaatan membayar persepuluhan, kefasihan menyebutkan ayat secara luar kepala, atau kemahiran berdoa dan memimpin ibadah.
sesat atau tidak - baiklah dikembalikan kepada prinsip Alkitab.
tidakkah memalukan apa yang dilakukan gereja mengenai 'kesesatan' Galileo atau (dulu) mengenai penggunaan kondom atau (sebagian gereja) mengenai transfusi darah ?
"enam orang buta" yang saling belajar lebih baik daripada "enam orang buta" yang saling memaksakan "kebenaran ( = indikator + paramater + cara pengukuran)" masing-masing.
thanks for sharing, Bro.
------- XXX -------
pemahaman sesat
[ambil contoh : prinsip Alkitab "tidak ada nama lain di kolong langit ini yang olehNya kita diselamatkan" berarti bahwa hanya orang yang percaya pada Yesus sebagai Juruselamat dan penebus dosa manusialah yang selamat. lain dari itu "sesat".]
Pemahaman hanya orang yang percaya pada Yesus sebagai Juruselamat, yang selamat, itulah contoh pemahaman sesat. Apalagi kalau mengambil ayat tidak ada nama lain sebagai dasar. Karena sudah jelas bahwa di ayat tersebut sama sekali TIDAK ADA kata atau kewajiban untuk percaya.
kejarlahkasih.wordpress.com
memang "sesat"
jika peta yang saya pegang dan semua pengetahuan dan pengalaman saya membawa saya untuk memahami bahwa HANYA melalui "Jalan" Yesus saya bisa sampai kepada Bapa Sang Pencipta Alam Semesta, maka saya akan terus menapak di jalan yang "sesat" ini. lain dari jalan lain bagi saya - sekali lagi bagi saya - adalah sesat.
jika ada yang berhasil menemukan jalan lain, silakan saja. tapi, jika saya beralih ke jalan tersebut, maka saya - sekali lagi : saya - pasti sesat di sana. kalau yang lain 'merasa' tak sesat di jalan tersebut, silakan saja. jika orang lain tak bisa melihat bahwa jalan yang saya ambil adalah juga jalan yang benar atau sebaliknya, mengapa saya atau orang tersebut harus memaksakan mana jalan yang HARUS ditempuh - bukankah tak seorang pun dari kita bisa pasti tentang 'ujung jalan' yang kita pilih masing-masing ?
so, jika ada yang "percaya bahwa tidak wajib percaya" ( ) untuk selamat, silakan juga. tapi, bagi saya - sekali lagi : bagi saya - celakalah saya kalau tidak percaya. peta, pengetahuan dan pengalaman saya mengajarkan saya bahwa diperlukan 'percaya' untuk selamat.
"sesat" adalah label yang relatif ketika kita sama-sama tak punya peta dan pengetahuan yang 100% akurat. "sesat" adalah keniscayaan ketika tak seorang pun celik matanya. saya tak malu atau ciut hati disebut "sesat" oleh orang yang sama-sama buta.
------- XXX -------
peta pemahaman
Jika hanya ada satu jalan menuju Roma, maka orang-orang PASTI akan melalui jalan itu. Entah naik bemo, jalan kaki, atau naik mercy. Mau percaya atau tidak percaya kepada jalan itu, pasti lewat jalan itu dan sampai ke Roma
Ajaran Yesus yang sebenarnya seperti tercantum di Alkitab, tidak menyatakan bahwa orang HARUS percaya. Yesus sama sekali tidak pernah mengatakan demikian. Petanya tidak ngomong begitu.
Hanya ada satu jalan karena:
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, 1Tim 2:5
Bagaimana caranya?
BUKAN karena respon percaya. Bukan karena usaha. Yesus sendiri yang menyatakan bahwa caranya adalah karena DIA yang menarik semua orang.
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Yohanes 12:13
Apakah perkataan Yesus benar?
Menurut Alkitab, pasti terpenuhi karena sudah sesuai dengan kehendak Allah.
itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 1Yohanes 12:13
Bukankah Allah Maha Kuasa? Bukankah hal itu adalah baik dan berkenan kepada Allah?
Itu sebabnya seluruh isi Perjanjian Baru konsisten mengajarkan bahwa semua orang telah dibenarkan karena anugerah dengan cuma-cuma.
Inillah berita Injil, bahwa Yesus adalah tebusan bagi semua manusia.
yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. 7 Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran. 1Tim 2:6
kejarlahkasih.wordpress.com
@KK clue-nya ada di peta, tapi tak semua harus mengikuti
di dalam "peta" (Alkitab) banyak clue/petunjuk tentang "perlu percaya", yang paling populer tentunya Joh 3:16. jadi, tak bisa dikatakan bahwa di dalam peta tak ada petunjuk tentang "perlu dan harus percaya" itu.
selanjutnya, apakah mau menggunakan clue tersebut atau tidak? itu adalah pilihan.
saya memilih mengikuti petunjuk itu dan bagi saya - sekali lagi : bagi saya - itu adalah clue yang paling pantas diikuti. kalau ada yang lebih mengikuti clue lain silahkan saja. sebagai "sesama buta" saya tak bisa jumawa bilang peta saya dan pemahaman saya yang paling baik, tapi karena pengalaman saya menunjukkan bahwa peta saya lebih konsisten menunjukkan jalan BAGI SAYA, saya tak berniat mengambil jalur lain.
saya tidak tahu apakah benar hanya satu jalan ke surga, tapi sejauh mata saya memandang saya hanya sanggup melihat SATU JALAN yang berujung pada Bapa. jika ada yang dari sudut dan ketinggian lain bisa menunjukkan jalan lain saya juga mau belajar.
saya gagal memahami pandangan KK bahwa "semua selamat" bahkan tak perlu percaya. logika saya yang sederhana tak mampu mengerti bagaimana "Allah menghendaki semua selamat" menjadi "semua selamat". terlalu rumit bagi saya untuk memikirkan tentang apakah kehendak Allah Yang Maha Kuasa tak tergenapi atau tidak jika ternyata ada manusia yang tidak selamat (karena tak mau percaya). otak saya yang dodol cuma bisa beranalogi : jika manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Tangan Allah ternyata tak 'selamat', apakah itu berarti Allah gagal dan kehendakNya tak terpenuhi ? argumen "Allah Maha Kuasa tak mungkin gagal dan tak ada yang mustahil bagi Allah" terlalu rumit bagi saya. diperintahkan atau tidak percaya, bagi saya percaya pada berita Injil adalah langkah agar mendapat pembagian Anugerah Langsung Cuma-cuma dari Surga. kalau ada yang juga kebagian sambil tidur-tiduran di rumah tanpa perlu melangkah keluar, ya silahkan saja.
percaya Injil itu bagi saya melegakan dan membebaskan, tak ada alasan untuk cemburu kalau yang gak mau percaya kelak kebagian jatah. kalau saya tak percaya bahwa mereka yang tak percaya akan beroleh keselamatan, itu bukan karena sirik atau merasa sok punya kelebihan dibandingkan mereka yang tak mau percaya. begitulah menurut peta yang saya pegang dan pemahaman saya - jadi, setidak-tidaknya BAGI SAYA berlaku aturan "mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati" agar saya selamat. itulah Injil yang saya kenal, entahlah kalau ada injil lain. saya hanyalah satu dari enam orang buta.
------- XXX -------
peta salah dibaca
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Yohanes 3:16-17
Yoh 3:16 TIDAK MENYATAKAN bahwa: Setiap orang WAJIB PERCAYA kepada-Nya SUPAYA tidak binasa.
Mari bandingkan:
Kalimat1: Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa.
Kalimat2: Setiap orang WAJIB percaya kepada-Nya SUPAYA tidak binasa.
Kalimat1 adalah kalimat pernyataan, pernyataan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
sedangkan kalimat2 adalah kalimat PERSYARATAN, bahwa setiap orang, WAJIB percaya supaya tidak binasa, dengan kata lain, SYARAT untuk tidak binasa adalah percaya kepada-Nya.
Sayangnya, kalimat2, bukan perkataan Yesus, bukan yang tertulis di Yoh 3:16. Itu adalah pemahaman terhadap kalimat buatan sendiri (yg bukan di Alkitab)
Kalimat1, adalah kalimat Yesus. Pernyataan Alkitab. Apakah benar setiap orang kepada-Nya tidak binasa? Benar. Karena sama sekali tidak bertentangan dengan pemahaman bahwa semua orang selamat. Semua orang (artinya orang percaya DAN orang tidak percaya)
Tetapi, kalau kamu tetap mau memahami Yohanes 3:16 sebagai syarat, bahwa percaya adalah SYARAT keselamatan, maka konsekwensi logisnya adalah: yang tidak percaya tidak selamat.
Lalu bagaimana dengan orang2 yg meninggal sebelum Yesus lahir? Mereka tidak selamat karena belum pernah percaya?
Bagaimana dengan bayi-bayi atau anak-anak balita yang meninggal di usia muda? Apakah mereka sedang disiksa siang malam di neraka?
Bagaimana dengan orang-orang yang sama sekali belum pernah mendengar tentang Yesus, yang saat kamu selesai membaca komentar ini, sudah ada yang meninggal? Apa kesalahan mereka sehingga tidak selamat? Sedangkan mereka tidak pernah mendengar tentang Yesus?
[ guestx: percaya, bagi saya percaya pada berita Injil adalah langkah agar mendapat pembagian Anugerah Langsung Cuma-cuma dari Surga.]
Guestx, kalau percaya adalah langkah yang diperlukan, maka artinya PERCAYA adalah syarat. Itu artinya keselamatan TIDAK cuma-cuma melainkan DIBELI atau DITUKAR dengan rasa percaya kamu. Begitu hebat atau berhargakah rasa percaya kamu? Sehingga rasa percaya itu SANGGUP membeli keselamatan?
kejarlahkasih.wordpress.com
saya pun buta, maka saya serahkan pada Yang Maha Tahu saja
satu hal yang membuat saya enggan berlama-lama mempersoalkan "ajaran sejati" dalam agama adalah masalah bahasa. sebuah kata tak hanya memiliki satu makna, untaian kata bisa diartikan berbagai cara, dan jajaran kalimat tak selalu bisa disimpulkan sama oleh setiap pembacanya. tak beda dengan "enam orang buta dan gajah". kehebatan akrobat memberi makna pada kata, kalimat dan wacana sesuai dengan keinginan pengacara, jaksa dan hakim bisa ditonton di sidang-sidang pengadilan.
saya tak pintar bersilat kata, jadi tak akan membantah dengan telak pendapat KK. saya hanyalah orang buta yang setelah mula-mula memegang kaki gajah, kemudian memegang ekornya, lalu belalainya dan telinganya, saya memiliki "gambaran samar-samar" yang tak lengkap "apakah gajah itu." meskipun tak lengkap, saya setidak-tidaknya bisa mengkategorikan apakah binatang X lebih dekat ciri-cirinya dengan gajah atau dekat tikus. bagi saya - sekali lagi : bagi saya - lebih logis memahami keseluruhan bacaan Alkitab bahwa perlu percaya agar selamat.
apakah percaya itu suatu syarat yang membuat keselamatan tidak lagi cuma-cuma, mbuh lah.
jika ayah saya memberikan saya hadiah setelah saya melakukan suatu kesalahan besar asalkan saya percaya bahwa dia memang ayah saya, saya tak menganggap bahwa 'syarat' itu membuat hadiah tersebut saya dapat tidak dengan cuma-cuma. tak ada pengorbanan dari sisi saya untuk mengakui percaya itu, karena diminta percaya atau tidak, segenap diri saya mengaku bahwa dia memang ayah saya.
nah, gimana kalau ada orang lain juga dijanjikan diberi hadiah asal mau percaya bahwa ayah saya itu ayahnya juga ? kalau orang itu memang bukan anak ayah saya, maka memang benar : ada pengorbanan dan hadiah itu tidak lagi cuma-cuma.
gimana kalau ada orang lain tak pernah mendengar janji tersebut padahal katanya semua orang diberi hadiah cuma-cuma ? nah di sini saya menyerah. saya bukan Tuhan! bagaimana Tuhan saja lah berurusan dengan orang-orang yang tak pernah mendengar tawaran keselamatan itu.
urusan saya dengan Tuhan cuma sampai apa yang harus saya lakukan ketika mendengar penawaran itu, dan apa yang bisa saya lakukan agar lebih banyak orang bisa kebagian keselamatan. kalau mau diulik-ulik pastilah banyak argumen yang bisa dipakai untuk menunjukkan ketidakadilan Tuhan karena tak memberi kesempatan yang sama bagi semua orang. sekali lagi : mbuh lah. saya bukan Tuhan. saya sudah dapat gratis, kok mau protes lagi. kalau ternyata diam-diam Tuhan punya skenario untuk bagi-bagi keselamatan kekal tanpa melalui jalur yang saya tempuh (pakai percaya dulu), ya monggo... masa saya mau protes atau cemburu.
tapi, jangan paksa saya untuk ikut-ikutan tak percaya. ekstrimnya begini : andaikan Surga itu NANTI tak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang, maka percaya kepada Injil itu pun sudah jadi kegembiraan SAAT INI. saya tak mau mempertukarkan kegembiraan itu dengan ikut-ikutan merasa tak perlu percaya, agar "sah" semua orang kebagian anugerah.
saya sadar tak mampu memahami bahasa dengan baik ketika sempat belajar bahasa Perancis (dan tak lanjut) menemukan frasa "tout le monde" ternyata berarti "semua orang di dalam konteks pembicaraan", tidak selalu berarti seluruh manusia di dunia seperti arti kata per katanya (tout = semua, le monde = dunia).jadi, percuma saja mengajak saya berdiskusi tentang arti "semua", karena saya benar-benar payah mengerti hal itu. lagi pula saya punya sifat mudah menyerah : kalau setelah berpikir cukup lama saya tetap tak mengerti, saya serahkan saja urusan "ketidakadilan dalam pemberian anugerah keselamatan jika ada wajib percaya" kepada kedaulatan Sang Pemberi Hidup.
------- XXX -------
Alkitab buat dipahami, bukan gajah
Keselamatan BUKANLAH barang. Bukan BENDA yang diberikan ke kamu.
Keselamatan adalah kamu diampuni dan tidak dihukum Allah. Pengampunan.
Kalau ayah kamu mengampuni kamu, maka tidak peduli apa kamu percaya atau tidak percaya, maka kamu tetap sudah diampuni. Bahkan sekalipun kamu tidak tahu bahwa kamu sudah diampuni, maka tetap saja ayah kamu tidak akan menghukum kamu. Karena ayah kamu sudah mengampuni kamu.
Dg pemahaman kamu yg menjadikan percaya sebagai BAYARAN untuk selamat, tentu saja kamu harus berurusan "ketidakadilan Allah". Kamu menyerahkan urusan itu kepada Allah? Bukan. Kamu sedang menolak konsekwensi logis dari pemahaman kamu.
kejarlahkasih.wordpress.com
@KK, terserahlah
pintu sudah dibukakan dan saya mendengara choir bernyanyi "softly and tenderly Jesus is calling... calling for you and for me....see, on the portals He’s waiting and watching, watching for you and for me...come home, come home, you who are weary, come home, earnestly, tenderly, Jesus is calling, calling, o sinner, come home!"
karena setahu saya, Yesus berkata, " Datanglah kepadaKu....", maka saya datang, gak tidur-tiduran doang dijemput dan digendong.
seperti kisah anak yang hilang, Bapanya sudah mengampuni TANPA SYARAT, tapi perlu juga si anak pulang ke rumah. gak mau pulang ? ya boleh saja dia beroleh pengampunan, tapi tak menikmati buah dari pengampunan itu. ketika saya datang, saya mendapat sukacita.
kalau gak mau datang dan gak mau tahu, sebenarnya gak penting-penting amat jugalah urusan Surga dan Neraka.
udah ya KK, saya mumet menjelaskan ke KK. bagi KK tak ada ruginya 'kan kalau saya tetap pada pendirian saya, karena saya tak mencaoba memaksakan pendapat saya ke KK. tapi, pasti: kalau saya yang jadi KK saya pasti sesat, karena perjanjian Tuhan dengan saya bilang saya harus percaya. nah, saya kan gak tahu KK punya 'perjanjian' lain dengan Tuhan.
kalau ternyata NANTI di Rumah Kekal kita ketemu, yakinlah saya sama sekali gak akan cemburu apalagi protes karena saya pikir Dia memberi anugerah tersebut hanya bagi yang percaya. sukacita keselamatan itu sudah saya dapatkan sejak saya percaya dan mau datang kepadaNya; bagi saya, kebahagiaan karena percaya itu sudah jadi bonus dibandingkan dengan yang tak mau dan tak merasa perlu percaya.
------- XXX -------
Guestx, setiap orang pasti pulang
Perumpamaan anak hilang? Coba kamu pelajari Alkitab kamu lagi. Si anak diampuni SETELAH pulang atau BAPA sudah mengampuni bahkan sebelum si anak pulang?
Oiya, kamu tahu tidak? Bahwa setiap orang PASTI pulang? Mau pulang atau tidak mau pulang, tetap saja pasti pulang. Alias MENINGGAL DUNIA. Pada saat itulah semua orang akan pulang.
Jangan salah paham, tidak ada yg meminta kamu untuk tidak percaya kepada Yesus. Bedanya kamu dg saya adalah, Kamu percaya: Yesus menebus dosa kamu karena kamu percaya. Kamu percaya Yesus hanya menyelamatkan yang mau membayar dengan percaya.
Sedangkan saya percaya: Yesus adalah tebusan bagi semua manusia. Semua orang diselamatkan dengan cuma-cuma oleh karena kasih-Nya. Itu yg tertulis di Alkitab
kejarlahkasih.wordpress.com
semua pasti pulang, tapi pulang ke mana ?
kalau begitu, sampai ketemu di sana - moga-moga 'sana'nya saya berdekatan dengan 'sana'nya KK.
------- XXX -------
Hanya ada satu jalan
Cuma ada satu jalan pulang. Karena itu pasti sampai ke tempat yang sama.
Guestx, tidak apa-apa kalau kamu belum percaya bahwa Allah adalah juruselamat SEMUA manusia dan bahwa YESUS telah mengalami maut bagi SEMUA manusia. It's okay kalau kamu belum percaya apa yg ditulis di Alkitab. Saya dapat memahaminya.
Lagipula cuma ada satu jalan, itulah jaminan semua akan menempuh jalan itu dan pulang ke tempat yg sama.
kejarlahkasih.wordpress.com
@KK, Godspeed!
, wish you well in your journey.
------- XXX -------
Guestx, Preacher speech
dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Pengkotbah 12:7
Semoga Allah mengaruniakan iman kepadamu untuk percaya akan kasih-Nya pada semua orang.
kejarlahkasih.wordpress.com
@KK "history maker" keblinger
Mari bandingkan:
Kalimat1: Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa.
Kalimat2: Setiap orang WAJIB percaya kepada-Nya SUPAYA tidak binasa.
Kalimat1 adalah kalimat pernyataan, pernyataan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
sedangkan kalimat2 adalah kalimat PERSYARATAN, bahwa setiap orang, WAJIB percaya supaya tidak binasa, dengan kata lain, SYARAT untuk tidak binasa adalah percaya kepada-Nya.
===
sepertinya ada yg koslet di diri @KK
1. @KK menafsirkan dari terjemahan tanpa tahu konteks dari bahasa aslinya
2. @KK dengan brutal memperkosa arti kata "YANG" menjadi RELATIF?, dan mencetak sejarah baru, bahwa arti dari kata "YANG" adalah AKRONIM dari kata WAJIB, artinya lawan kata WAJIB adalah YANG
spechless
@GX bagi kebenaran tidak perlu pasang tembok
sebenarnya seseorang menemukan dan ditemukan oleh kebenaran juga karna kasih karunia belaka, namun sejatinya jika hati seseorang rindu akan kebenaran sejati, Tuhan pasti akan menjumpainya dengan berbbagai cara
karna itu baiklah untuk kebenaran tersebut tidak perlu dipasangi tembok harus "kristen", karna sejatinya Tuhan yang mencari kita bukan sebaliknya
mari membangun jembatan
yup, mari robohkan tembok-tembok yang telah berabad-abad menghalangi orang mengenal Yesus sementara menjaga kemurnian hati dan iman kita.
tembok agama dan doktrin mula-mula dibangun untuk menjaga jemaat agar tak terkecoh oleh ajaran sesat, tetapi belakangan tembok itu menjadi penjara yang menghalangi kita dan orang lain mengenal ajaran Yesus yang sebenarnya.
------- XXX -------
@ KK dilawan ???
KK@ Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, 1Tim 2:5
Bagaimana caranya?
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Yohanes 12:13
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Yohanes 3:16-17
itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 1Yohanes 12:13
Disaat aku mencoba mencerna tulisan diatas tiba2 aku mendengar suara ;
Tuhan Yesus @ lisna percayalah Aku diutus / datang supaya semua orang diselamatkan termasuk kamu dan KK.
lisna@ ogah Tuhan Yesus, aku aman2 aja dan hidupku cukup menyenangkan bersama teman2 ku, duit ada, mau dugem ok, mau teler gampang, kok repot amat sih Tuhan.
Tuhan Yesus @ lisna jangan ngeyel kamu, Aku itu Juru Selamat dan tugas utamaKu menyelamatkan manusia termasuk kamu dan semua ini gratis tanpa syarat dan ingat lu mau atau tidak tetap Aku tarik ke sorga biar kita bareng disana, tempatnya indah penuh damai tidak ada lagi kesusahan.
lisna@ Tuhan Yesus kok maksa sih, ok katakanlah gak ada lagi kesusahan tapi bagaimana dengan kesenangan adakah ? seperti dugem, teler, free sex, dll ada disana ?
KK@ sudahlah lisna kau gak akan bisa nolak, beliau itu Tuhan loh, kau itu sudah diselamatkan dan ingat jika Tuhan yang ngomong emang lu bisa apa ? dan pada waktuNya Dia juga akan menarikmu ke sorga dan duduk bersamanya.
lisna@ KK jangan sok tau deh, gua tau Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dan dosa, dan kalau gak salah kita diminta untuk percaya dan meneladani Tuhan Yesus, konon katanya Iman tanpa Perbuatan sama dengan mati, masalahnya disini meneladani itu sementara gua masih mau senang2 ame temen2 gua, dunia ini terlalu nikmat untuk gua lupakan bro.
KK@ udeh lu tenang aja lisna pokoknya lu udah diselamatkan itu kata Tuhan Yesus, jangan ngeyel lu kayak questx udah salah sok tau lagi termasuk itu tonypaulo.
lisna@ bener nih KK, jangan2 yang kamu maksud Yesus orang Philipin atau yang dari Spanyol itu, namanya emang sama2 Yesus tapi mereka itu bukan Yesus Kristus loh ? dan pasti kamu juga sudah dengar si Alloh dan si Sayiton kemaren beritanya heboh banget.
Yah kok gua jadi ngawur ! udah dah jumlagi lain waktu, shalom......
Lisna, awas gangguan jiwa..
Setelah kamu menulis imajinasi liar kamu tentang YHWH atau TUHAN adalah Iblis. Sekarang kamu berimajinasi liar lagi tentang apa yg saya sampaikan.. hahaha.. awas, jangan sampai kamu terjebak dengan imajinasi liar kamu sendiri.. apalagi sampai ngomong bahwa si anu begitu si ini begitu... padahal itu datangnya dari imajinasi liar kamu.. nantu kamu dianggap gangguan jiwa alias miring.. alias hidup berdasar imajinasi.. wkwkkk
kejarlahkasih.wordpress.com
@KK blunder parah
anda bilang bagi Tuhan tidak ada yg mustahil
jika @Lisna mengikuti pemahaman anda, kenapa dia tidak bisa karna bagi Tuhan segala sesuatu mungkin, maka mungkin saja Tuhan menjadi iblis sekalgus?
atau anda ingin dengan tegas menyatakan TUHAN TIDAK MUNGKIN ADALAH IBLIS, ARTINYA bahwa bagi Tuhan tidak ada yg mustahil itu seperti yg anda sampaikan, anda jilat kembali dari tong sampah
horeeee....pasar klewer rame lagi....
saya suka...saya suka...
KK@ Ini Imajinasi atau Khayalan ???
KK@ Jangan salah paham, tidak ada yg meminta kamu untuk tidak percaya kepada Yesus. Bedanya kamu dg saya adalah, Kamu percaya: Yesus menebus dosa kamu karena kamu percaya. Kamu percaya Yesus hanya menyelamatkan yang mau membayar dengan percaya.
lisna@ kurang pas " harusnya Yang mau percaya dan melakukan kehendaknya / meneladani Yesus. sebab kalau sekedar percaya iblispun percaya Yesus Kristus adalah Tuhan.
KK@ Sedangkan saya percaya: Yesus adalah tebusan bagi semua manusia. Semua orang diselamatkan dengan cuma-cuma oleh karena kasih-Nya. Itu yg tertulis di Alkitab
Lisna@ Setuju 100% , benar cuma2 / gratis, kenapa? karena Bapa tahu manusia tidak akan mampu, karena sdh terkurung oleh kuasa dosa dan kutuk, apalagi pelaku utamanya adalah mantan makluk sorgawi mana mungkin manusia bumi sanggup menghadapinya, lalu Bapa mengutus anakNya dari sorga yaitu Yesus Kristus utk menyelamatkan manusia, caranya kuasa dosa dan kutuk dikalahkan dan manusia diminta untuk percaya, cukup ? ternyata tidak, manusia juga diminta untuk bertobat dan pasti bisa karena si kutuk dan si dosa sudah KO oleh Yesus Kristus. dan caranya pun diajarkan Yesus Kristus dan muridNya dengan gratis. meneladani Yesus Kristus.
Dengan demikian benarlah Keselamatan itu cuma-cuma karena semua diberikan oleh Bapa melalui Yesus Kristus dan serba gratis.
sedangkan dari pihak manusianya mau terima atau tidak pemberian gratis itu.
KesimpulanNya Bapa melalui Yesus Kristus telah menunjukkan/memberi KasiNya kepada manusia lalu apakah manusia mau menerima dan mengasihi Bapa dan Yesus Kristus ? agar KK tahu hal inilah yang sering membuat saya sungkan/malu di SS ini karena manusia berdosa kok berani2nya nasehati orang atau bicara firman dsb.
Tentang si anak hilang, dikatakan dia ingat akan bapanya yang kaya dan baik hati dan dia berjanji siap menjadi budak bapanya lalu dia bertindak pulang ke rumah bapanya.
Ketika dia ingat, berjanji, bertindak ; ada penyesalan dan ingin kembali, siap menerima akibat, dia lakukan. Menyesal, Bertobat dan Hidup baru.
Gimana KK@ imajinasi saya !!! shalom...
lisna, berkhayal
[lisna@ kurang pas " harusnya Yang mau percaya dan melakukan kehendaknya / meneladani Yesus. sebab kalau sekedar percaya iblispun percaya Yesus Kristus adalah Tuhan.]
Mau percaya? MAU percaya artinya BELUM percaya, baru MAU saja..
Lisna kamu membuat khayalan baru... karena kaga ada ayat Alkitab yg mengatakan 'Yang MAU percaya dan... ' yg diselamatkan... hahahahha.
Keselamatan bukan pemberian berupa BENDA atau BARANG yang harus diterima, melainkan karena sudah diampuni. Pengampunan. Seseorang yang diampuni maka tidak dihukum, mau dia percaya atau tidak atau tahu atau tidak, kalau sudah diampuni ya itu artinya tidak dihukum.
anak hilang? Kamu berkhayal lagi, karena Alkitab jelas menyatakan "Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Lukas 15:20
Jadi dasarnya adalah belas kasihan.
kejarlahkasih.wordpress.com
@guestx...cukup menghibur...
Inti berita yang disampaikan @guestx yang saya tangkap adalah: "hai...pengunjung pasar klewer...jangan merasa yang paling bener...paling pinter...paling tahu...karena semuanya sama-sama ndak tahu apa-apa"...tapi kok..diskusinya bergeser ke topik "keselamatan oleh Yesus Kristus"...apa memang padha latah...maunya debat...debat...dan terus berdebat...sampai pindah kemana-mana...sampai yang punya dagangan juga lupa jualannya...hehehe...aneh...ajaib memang penghuni-penghuni pasar klewer...tapi lumayanlah...cukup menghibur...lanjut bro...lanjut sis...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
mengungkap misteri mbah-nya gajah
"keselamatan" adalah salah satu mbah-nya gajah dalam diskusi agama. masing-masing orang buta punya "penglihatan" tentang apa yang dimaksud dengan "selamat" dan "hidup kekal". di kristen hal ini ditambah pula dengan pengertian "anugerah hidup kekal".
jadi, kalau ada yang nekad menganggap pengertian keselamatan versinya sebagai yang benar (dan yang lain sesat), maka perdebatan ala enam orang buta tak akan terhindarkan. termasuk ketika sedang memperbincangkan bahwa kita ini - dalam banyak hal - punya keterbatasan "penglihatan" juga seperti keenam orang buta tersebut.
------- XXX -------