Submitted by greeny on

Aku sekarang duduk di sini

Mencoba berteriak tentang diri yang hancur ini

Mencoba menata setiap kepingan kepingan hati

Tapi tak seorangpun mengerti

 

Empat kali sudah aku diperkosa
itu menurut orang

Aku sendiri sudah tidak mengingatnya

Entah berapa kali, aku sudah tidak peduli

Aku sudah tenggelam dalam kesedihan tiada ujung

Bahkan aku sudah terbiasa dengan itu

 

Tak seorang pun bisa menyelami dasar hatiku

Padanya telah kubangun tembok yang dingin dan tinggi

Tak seorang pun bisa menahan dinginnya

Tak seorang pun bisa mendaki terjalnya

 

Aku sepi
Aku patah

Aku hancur

Aku hilang

Tak seorang pun bisa mengerti

 

Aku tak peduli

Bahkan sudah tidak dapat menyelami

Apa artinya hari Kartini

Bahkan tak bisa menjangkau emansipasi

 

Ada yang berkata,

Kita adalah perempuan bukan wanita

Perempuan adalah seorang yang agung

Sosok yang memiliki kekuatan

Sosok yang dihormati

Sosok yang dipertuan

 

Lalu aku apa?

Jauh

Jauh sekali

Tetapi aku tidak bisa memungkiri jenis kelaminku

 

Ada yang berkata,

Jangan mau dipanggil wanita

Wanita itu menurut mereka yang sastrawan adalah betina

Sosok yang diperlakukan seperti binatang

Sosok yang tabu untuk menunjukkan protes

Sosok yang pantang untuk menghadapi tantangan

Sosok yang hukumnya berdiri di belakang

 

Di mana kah aku?

 

Kaum feminis mengusung kesetaraan gender

Menerobos budaya paternalistik

Hingga kini upaya itu terus bergaung

Meski gaungnya kadang mengendap nyaris tak berwujud

 

Lalu

Aku siapa
Aku di mana

 

Siapa yang mau peduli

Komnas HAM

Kaum feminis

Para teolog

Agamawan

 

Mari kita lihat

 

 

 

Submitted by KEN on Sat, 2009-04-25 17:23
Permalink

Siapa tuh yg perkosa lu? Sampe 4x gitu? Hahahaha... sadis banget.

Betina kalee yg untuk binatang, wanita dan perempuan dan cewek untuk manusia. Gue gak akan bicara perbendaharaan dan tata bahasa Indonesia deh mengenai wanita yg lu maksud, lu cari sendiri aja dan buktikan omongan gue, oke? Ayo dong green, jangan asal semprot, buktikan kepada dunia hahahaha...

 

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

          If Not Us, Who?

        If Not Now, When?

 

   * yuk, jangan asal ngeblog *

____________________________

  * yuk, jangan asal comment *

Submitted by greeny on Sat, 2009-04-25 22:59

In reply to by KEN

Permalink

setahu saya sadis pun ga akan cukup menggambarkan sakitnya diperkosa empat kali (kalau ada kata yang tingkatannya lebih dari sadis, maka tolong diberitahu ya)

bicara mengenai derivasi kata atau etimologi, emang bener seperti itu. entah karena perbendaharaan kata kita yang terlalu miskin atau karena budaya paternalistik yang akhirnya mempengaruhi pemaknaan terhadap gender. Lihat saja Kamusnya Iskandar (KD) atau KBBI.

coba deh kalau sudah bicara tentang gender, adakah yang benar-benar murni alias sama sekali ga terkontaminasi oleh dominasi paternalistik? coba tunjukkan kalau ada

saya inginnya ga asal semprot,

makanya lagi terus belajar

Submitted by Evylia Hardy on Sat, 2009-04-25 17:41
Permalink

greeny, boleh nanya nggak?  ini pengalaman sendiri, pengalaman temen, apa pengalaman orang lain yang pernah greeny denger?  soalnya kita kan boleh juga berimprovisasi ngangkat pengalaman orang lain pakai sudut pandang 'aku'

Eha

Submitted by Evylia Hardy on Sun, 2009-04-26 19:12

In reply to by greeny

Permalink

greeny, aku tak pandai menilai, tapi bila pendapatku bisa membawa kebaikan, akan kusampaikan

Kulihat benang merah antara blog "Aku Sudah Muak" dengan blog ini

kulihat seseorang yang dekat denganmu begitu meresahkanmu

ia begitu sakit

kau tak berdaya menolongnya

begitu rapat ia membentengi diri

kau habis akal tuk menjangkaunya

Kulihat ia butuh bahumu

dan telingamu

kau sudah memberikannya

Kupercaya Tuhan kita akan mengobati lukanya

someday

somehow

melalui siapa pun yang akan dipakai-Nya

 

itu yang kulihat, greeny

Eha

Submitted by greeny on Mon, 2009-04-27 19:30

In reply to by Mikhael Romario

Permalink

benar sekali penilaian kmu tentang saya terinspirasi

tetapi ini bukan imajinasi ku

ini benar-benar kisah nyata

kalau tidak percaya search aja tentang seorang perempuan bernama

Luluk Imroatus Soliha

 

 

salam dari seorang perempuan biasa yang menyerahkan hidupnya kepada Allah yang luar biasa

 

 

Submitted by greeny on Mon, 2009-04-27 19:22

In reply to by Evylia Hardy

Permalink

Eha, tulisan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan tulisan yg berjudul aku muak.

tetapi analisa eha tentang ketidakmampuanku untuk menolongnya iya, betul sekali

benar apa yang eha katakan 

bahwa Tuhan jauh lebih besar dari kesengsaraan yang terlihat oleh mata kita

jadi yang bisa saya lakukan saat ini adalah mendoakannya

hanya itu, di samping memberi penyadaran kepada orang-orang yang hadir dalam hidupku, dan juga pada diriku sendiri

 

salam dari seorang perempuan biasa yang menyerahkan hidupnya kepada Allah yang luar biasa

Submitted by sandman on Sat, 2009-04-25 18:08
Permalink

AKu Dipaksa untuk selalu melihat punggung lelaki

AKu dipaksa Untuk undur dari hiruk pikuk dunia

AKu dipaksa untuk mengatupkan bibirku untuk apapun itu.

Aku dipaksa untuk berada ditimbangan yang lebih ringan.

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by greeny on Sat, 2009-04-25 23:08

In reply to by sandman

Permalink

Aku dipaksa untuk diam

Aku terpaksa melebur dalam setiap kata

Aku memaksa diri hidup dalam dunia yang aneh dengan cara yang aneh

 

Aku diam

memaksa diri renungi kalimat

"kita sungguh berharga bagiNya & Dia mengasihi kita"

 

 

Submitted by albertus on Sat, 2009-04-25 18:09
Permalink

ah masa sih....................?

benar gk ya............................ atau ...............cuman  cerita..........?

tega amat cih.............................................?

itu lah yang pertama muncul dalam benak saya ketika saya membaca tulisan saudara .............

apa ini pengalaman pribadi atau orang lain, hal itu juga yang saya mau tanyakan bagi saudara greeny..?

tapi kalau siapa pun yang mengalami ini saya turut prihatin atas pristiwa ini dan harapan saya moga Tetap kuat dalam Tuhan karna Dia yang empunya hidup kita.

bukan kan firman-Nya berkata Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang Menasihi-Dia

karna  keterbukaan adalah awal dari pemulihan

mari maju tetap dalam Tuhan

,...................................karna  hidup lebih penting...............................

Submitted by greeny on Sat, 2009-04-25 23:22

In reply to by albertus

Permalink

wajar saja kalau anda meresponnya seperti itu.

maafkan saya dan tolong ralat jika ada kesalahan,

menurut saya kamu itu tidak cukup peka mengenali setiap apa yang terjadi di sekitar anda. karena hidup yang terlalu nyaman mungkin.

tidak hanya tidak peka, tetapi bagaimana akan memberi pertolongan yang nyata kalau tidak bisa mengenali

tetapi di atas smuanya itu, saya mengajak anda menjawab pertanyaan anda sendiri.

saya sangat menghargai sekali untuk keprihatinan anda, dan juga kalimat "karna hidup lebih penting"

dan akan lebih  menghargai sekali

jika punya cara mencairkan kebekuan yang sekian lama tertancap

karna

di hidup ini tidak hanya cukup keprihatinan

Submitted by ebed_adonai on Sat, 2009-04-25 18:38
Permalink

Dugaan saya (cmiiw) mbak Greeny memakai gaya bahasa simbolik nih, terlihat dari kata-kata seperti feminis, paternalistik, hari Kartini....

Kalau memang itu yang dimaksudkan (keterkungkungan kaum perempuan), turut berdukacita atas "perkosaan" yang dialami oleh mbak Greeny, atau siapa pun yang dimaksud dengan "aku" itu. Anak-anak saya dua-duanya perempuan, dan saya sangat ingin mereka meraih pencapaian yang selama ini umumnya hanya diraih oleh kaum om-om..

Teruslah berjuang untuk kemajuan wanita!  

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

Submitted by greeny on Sat, 2009-04-25 23:29

In reply to by ebed_adonai

Permalink

pak ebed, terima kasih untuk ucapan selamat berdukacitanya

terima kasih juga, mau menindaklanjutinya dalam aksi

"membesarkan kedua anak perempuan bapak" terlepas dari keterkungkungan

 

perempuan ada yang terpaksa mengikuti keterkungkungan itu

ada perempuan yang sukarela mengikuti itu

 

perjuangan untuk melelehkan kebekuan bias gender

bukanlah milik seorang

tetapi tanggung jawab dari semua orang yang merasa diri berbudaya

 

mau dimulai dari mana om ebed?

Submitted by Andy Ryanto on Sat, 2009-04-25 20:22
Permalink

Membaca judul blog ini, langsung ingin klik dan membacanya kelanjutannya.  Mungkin inilah sebabnya mengapa harian Pos Kota dari dulu sampai sekarang tetap tidak pernah kehilangan penggemar dari kelas bawah sampai atas.

Tapi karena dalam bahasa puisi bukan dalam bukan dalam bahasa liputan berita, maka akan banyak tafsirannya, karena siapa yang jadi korban, siapa pelaku, terjadinya kapan dan dimana, apakah korban sendiri yang memancing pelaku, dan korban menikmati "kejahatan" tersebut, semua serba tidak jelas.

Dugaan saya sendiri sama dengan Kang Ebed, bahwa ini sebagai ungkapan simbolis. Empat kali diperkosa:

Pemerkosaan 1:  Korban nendapat perlakuan pilih kasih dalam keluarga hanya karena seorang perempuan.

Pemerkosaan 2:  Korban diperlakukan tidak adil dalam dunia pendidikan, disepelekan guru dan dilecehkan teman2 sekolah.

Pemerkosaan 3:  Kembali mengalami ketidakadilan  pelecehan dalam karier dalam dunia kerja hanya karena korban seorang wanita,

Pemerkosaan 4:  Terjadi KDRT dalam rumah tangga baik secara fisik maupun psikis (dimana pelaku adalah suami korban sendiri)

Ya itulah dugaan saya, apapun yang sebenarnya terjadi dan siapapun korbannya, turut bersimpati deh, dan berhati-hatilah, semoga tidak sampai terjadi yang kelima kali.

 

Submitted by greeny on Sat, 2009-04-25 23:35

In reply to by Andy Ryanto

Permalink

andy, aku nulis ini bukan pas lagi baca pos kota, jadi niru-niru gitu.

jadi sapa niru siapa neh?

 

terima kasih untuk analisa anda terhadap tulisan saya

analisa yang bagus

bagus untuk konteks lain mungkin

karena sama sekali tidak tepat dengan isi tulisan saya

 

kalau empat kali diperkosa ya memang diperkosa secara fisik sampai empat kali. itu kejadiannya.

 

terima kasih untuk simpati anda, tetapi saya mau katakan itu saja tidak cukup, jika anda cukup care.

terima kasih juga untuk warning anda, supaya jangan sampai terjadi ke lima kalinya.

pesan saya untuk semuanya,

selain warning untuk orang lain, terapkan juga pada diri sendiri

jangan sampai diri sendiri menyebabkan orang lain mengalaminya

 

saya harap anda cukup bisa memahami tujuan yang sebenarnya di balik tulisan ini

 

salam

Submitted by Debu tanah on Sun, 2009-04-26 19:49
Permalink

Greeny berkata:

Aku sepi
Aku patah
Aku hancur
Aku hilang
Tak seorang pun bisa mengerti

Greeny berkata kepada Andy Ryanto:

kalau empat kali diperkosa ya memang diperkosa secara fisik sampai empat kali. itu kejadiannya.


terima kasih untuk simpati anda,
tetapi saya mau katakan itu saja tidak cukup, jika anda cukup care.
 

Deta:

Sebenarnya Deta punya prinsip bila tidak mampu menolong maka diam saja dan lihat saja…

Tetapi Deta penasaran mau bertanya, apa yang anda harapkan dari orang lain tentang musibah anda ini? Siapa tahu ada orang yang mampu memberikan apa yang anda harapkan itu?

(Karena simpati dan hiburan jelas tampaknya tidak berguna bagi anda?)

Submitted by greeny on Sun, 2009-04-26 20:26

In reply to by Debu tanah

Permalink

ya, sepengertahuanku, simpati dan hiburan tampaknya tidak berguna

yang dibutuhkan bukan oleh aku,

tapi oleh mereka yang masih punya peluang terselamatkan adalah kesadaran.

kesadaran untuk tidak menjadi pelaku

kesadaran untuk membawa penyadaran bagi orang banyak, bisa dimulai dari keluarga sendiri

kesadaran untuk ikut berjuang mendobrak setiap bentuk diskriminasi

dan keberanian untuk menuangkannya dalam aksi

saat ini dan di sini

Submitted by erick on Sun, 2009-04-26 20:09
Permalink

Avatar anda berubah, saya baru menyadarinya. Biasanya kodok berubah menjadi pangeran bila di cium.

Entahlah ternyata ada juga kodok yg berubah menjadi seseorang berjaket putih separti avatar yg anda pergunakan sekarang, setelah di perkosa 4X.

Saya mungkin tak akan berkomentar lagi jika satu saat nanti anda memberi judul blog anda dengan ENAM KALI SUDAH AKU DIPERKOSA.

Submitted by greeny on Sun, 2009-04-26 20:19

In reply to by erick

Permalink

mankna ga boleh ya kodok berubah gitu?

yasudlah, biarlah bgitu saja. aslinya apa adanya aja

 

pak erick, comment anda itu loh membuatku tak betah euy berlama-lama bersembunyi. tapi sabarlah, sgala sesuatu ada waktunya (betul pak:)

tenang saja,

 

mengenai diperkosa enam kali, mana ketehe

wong itu blom terjadi

nanti juga kalau sudah kejadian akan ketahuan koq

kita doain saja, mudah-mudah itu tidak terjadi

 

Submitted by hai hai on Sun, 2009-04-26 21:38
Permalink

Greeny, berusahalah agar tidak diperkosa lagi. Jangan mengharapkan orang lain. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by Andre Jonathan on Mon, 2009-04-27 13:46
Permalink

weks...

"Datanglah pada-KU kamu smua yang letih lesu dan berbeban berat maka AKU akan membrikan kelegaan kepadamu." (YESUS)

make your choice Saudaraku.

-Tuhan tidak pernah menjauhi kita, kita yang menjauhi Tuhan-

*Hiduplah kamu dalam KASIH satu dengan yang lain*

Submitted by Sigit on Mon, 2009-04-27 15:54
Permalink

My sympathy for you my sister,

Jikalau ada yang bisa saya bantu untukmu, silahkan kontak saya.

Manusia bisa gagal, tapi YESUS tidak.

Di dalam keterbatasan saya sebagai manusia, saya dengan rela dan tulus hati mau membantumu, just contact me. GOD bless you

 

- Be Sharp and Be Wise -

Submitted by sandman on Mon, 2009-04-27 18:12

In reply to by Sigit

Permalink

Maksud pertolonggannya apa yah? saya kira greeny baik2 saja.. bacalah dengan baik saudaraku...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by greeny on Mon, 2009-04-27 19:43

In reply to by sandman

Permalink

two tumbs up deh ,

bisa tahu keadaan diriku yang tidak terkait dengan isi puisi di atas

prok prok prok deh

kayakna , comment kamu yang paling jitu menebak

hehehhehhehe

 

 

 

salam dari seorang perempuan biasa yang menyerahkan hidupnya kepada Allah yang luar biasa

Submitted by greeny on Mon, 2009-04-27 19:40

In reply to by Sigit

Permalink

jangan tunjukkan simpatimu pada orang yang tidak bisa dijangkau, karena tidak berdampak banyak, selain penghiburan,

tetapi alangkah berbahagianya semua perempuan-perempuan yang yang ada di sekelilingmu, tunjukkanlah simpati itu, ketulusan itu. bahkan kesediaan untuk memberi pertolongan.

salut untuk ketulusanmu Sigit, dan teruslah seperti itu

 

 

salam dari seorang perempuan biasa yang menyerahkan hidupnya kepada Allah yang luar biasa

Submitted by sandman on Mon, 2009-07-20 15:27

In reply to by lucius

Permalink

Pemerkosaan yang dimaksud greeny bukan pemerkosaan secara badani, tapi pemerkosaan yang tak terlihat tapi ada,

saya turut bersimpati terhadap apa yang terjadi pada anda, hapus dendam di hati anda doakan orang yang telah memperkosa anda, satu lagi maafkan lah diri anda sendiri dan orang yang memperkosa anda, mohon ampunan sama Tuhan.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.