Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ejekan
Sebuah acara kontes di televisi sempat ditegur Komisi Penyiaran karena para presenter dan jurinya suka memakai kata-kata kasar untuk mengejek satu sama lain. Mereka ditegur karena kata-kata kasar yang keluar dari mulut mereka bisa membuat anak-anak yang menonton ikut-ikutan. Namun, apa yang terjadi? Para presenter yang kebanyakan adalah pelawak itu memang tidak lagi menggunakan kata-kata ejekan bernada kasar, tapi mereka tetap mengata-ngatai rekannya, tapi dengan kata-kata halus atau yang jarang dipakai sebagai kata ejekan. Tentu itu tidak melanggar peringatan Komisi Penyiaran, tapi saling mengejek tetap saja dilakukan.
Ejekan atau makian tidak selalu ditentukan kata-katanya. Kata-kata yang halus pun bisa dipakai untuk merendahkan atau menghina orang. Namun, kata-kata yang terdengar keras tidak juga selalu berarti merendahkan. Kita tahu Yesus juga beberapa kali menghardik orang Farisi dengan kata-kata yang keras. Tapi, hal itu tentu saja dilakukan bukan karena Yesus ingin menghina atau merendahkan, tapi karena semata untuk menegur kedegilan hati mereka. Ketika di Atena, Paulus juga beberapa kali diejek dengan sebutan peleter atau lainnya. Namun, yang dilakukan Paulus justru memakai pendekatan yang halus, seperti bicara tentang dewa-dewa tak bernama (Kis. 17:22-23).
Yesus dan Paulus tidak berkata-kata untuk memuaskan keinginan sendiri. Kata-kata di lidah kita dapat menjadi berkat atau batu sandungan bukan semata karena halus tidaknya bahasa yang digunakan. Tapi, alasan dan motivasi kita dalam berkata-katalah yang menentukan. Itulah alasan Amsal 13 ayat 1 membedakan antara cemooh dan hardikan. Namun, kadang kala orang lebih terjebak pada bentuk, yaitu kata-kata itu sendiri, ketimbang isi, yaitu motivasi orang dalam berkata-kata. Mari kita belajar membedakan keduanya.
- y-control's blog
- Login to post comments
- 9028 reads
motivasinya yach,........
owhh,...... jadi mesti diliat motivasinya yach,.....................
bisa jadi acuan nih, apa motivasi orang untuk berkata-kata sedemikian rupa sehingga keluar kata-kata yang ga enak yach,.......
tiada hari tanpa belajar nih,.. belajar mulu kapan kerjanya ya, hihi,.. ^_^
--- Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Hendra Uzia, " belajar mulu
Hendra Uzia, " belajar mulu kapan kerjanya ya, hihi,.. ^_^"
Hendra, kan bisa belajar sambil bekerja... (ditambah lagi berdoa biar cocok sama slogan ora et labora) ^_^ he.. he..
GBU
nita
motivasi....
nah motivasi itulah yang belum terbaca bagi yang belum tahu kan...?
makanya di SS ada terdengar perkataan harus keliling "pasar" dulu....:)
salam...
Salam...
Memang Harus Kenali Pasar Dulu
Betul Crom, kalau mau gabung di sini ataupun belanja dan jualan memang harus melihat-lihat dulu sebelum memberikan cap di sana-sini, biar gak salah menilai.
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
tentang cap
kemaren dulu kudu bantu temen ngasih cap di barang dagangannya, sebelumnya udah dikasih label dulu. anehnya yang buat label tuh seharian.. tapi aku yang tugas ngecap cmn 30 menit.
hmmm... emang enakan ngecap aja kok.
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
Pembunuh Berdarah Dingin
Bertahun-tahun yang lalu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan dan dijuluki pembunuh berdarah dingin karena bahasa saya yang santun.
Ketika laporan yang saya minta tidak tersedia pada waktunya, saya akan menghampiri staf tersebut dan berkata, "tolong jangan terlalu teliti mengerjakanya, saya perlu laporan itu sore ini."
Ketika pekerjaan tidak selesai sesuai jadwal, saya akan menghampiri para staf dan berkata, "Saya mau pekerjaan ini selesai hari ini, bukan sempurna."
Ketika ada staf yang salah memahami perintah sehingga melakukan hal yang bertentangan, saya akan menegurnya, "mainkan nadanya, lain kali anda boleh berimprovisasi."
Ketika di dalam meeting ada staf yang membantah dengan berkata, "Pak dari dulu kita melakukannya begini." Saya akan tersenyum dan menjawab, "Karena sudah dilakukan dari dulu, masa anda belum puas? Saya yang baru melakukannya saja sudah puas. Mari kita lakukan dengan cara baru, bila tidak memuaskan anda, kita kembali ke cara lama."
Ketika menghadapi staf yang ketahuan curang atau mencuri dari perusahaan dan meminta belas kasihan untuk diberi kesempatan kedua, saya akan menjawab, "Kesempatan kedua sudah anda gunakan jauh sebelum tertangkap basah."
Ketika menghadapi staf yang bertanya apa kesalahannya sehingga dipecat, saya akan bilang, "Kesalahan anda tercatat dengan gamblang di surat-surat peringatan yang anda terima selama ini. Alasan saya memecat anda adalah memberi kesempatan kepada anda untuk menemukan bos baru yang lebih cocok bagi anda. Bila anda tidak menemukannya, tolong bina diri anda agar cocok menjadi staf saya. Bila anda sudah membina diri, tolong beritahu saya, saat itu saya akan menguji apakah anda cocok bagi perusahaan ini?"
Ketika menghadapi staf yang menjelek-jelekkan saya di depan staf lainnya, saya akan memanggilnya dan memberitahu dia, "Anda tahu kekurangan saya, namun saya adalah pimpinan anda. Bila anda tidak memberitahu staf lainnya, namun membina diri sehingga lebih hebat dari saya, maka andalah calon tunggal untuk menduduki posisi saya. Dengan menceritakannya kepada staf lain, itu berarti mengurangi kesempatan anda karena staf lain akan belajar untuk menjadi lebih hebat dari saya."
Ketika menghadapi staf yang merasa dirinya bekerja keras namun sayalah yang menikmati hasilnya, saya akan panggil dia dan berkata, "Saya pimpinan anda, tugas utama saya adalah memberi kesempatan kepada anda untuk menunjukkan kehebatan anda. Bila saya terus menunjukkan kehebatan maka anda tidak akan pernah punya kesempatan."
Saya baru tahu bahwa para staf saya menjuluki saya pembunuh berdarah dingin setelah bertahun-tahun meninggalkan perusahaan itu dan bertemu dengan mereka. Ketika bertemu saya akan menyalami mereka dan bertanya, "Berapa gaji kamu sekarang?" Mungkin mereka sudah sepakat karena bisanya mereka menjawab pertanyaan saya dengan ucapan yang dulu sering saya ucapkan, "Pukulan yang tidak mematikan membuat yang dipukul semakin kuat."
Nggak peduli perempuan atau lelaki, nggak peduli berapa tua mereka, setelah mendengar ucapan mereka umumnya saya akan mengacak-acak rambut mereka dan berkata, "Oncom!" dan mereka akan memaki balik, "Ancol!"
Saya juga sering bertemu dengan mantan staf yang dulu saya pecat. Ketika bertemu, umumnya hal pertama yang mereka ucapkan adalah minta maaf lalu mengucapkan terima kasih. Mereka lalu dengan antusias bercerita tentang lampiran surat pemecatan mereka yang berisi petunjuk bagaimana cara membalas dendam kepada orang yang memecat mereka.
Setiap kali bertemu dengan salah satu mantan staf, saya bersyukur karena pernah diberi kesempatan untuk memiliki KEDAULATAN seolah TUHAN. Saya tidak tahu! Mungkin suatu saat nanti saya akan bertemu dengan mantas staf yang mempraktekkan cara pertama membalas dendam yang saya ajarkan, Asah pisau anda, pegang dengan tangan kiri di mana mata pisau mengarah ke tanah lalu dekati dia, hunjamkan pisau itu di dada kirinya. Dia pasti mati! Anda akan bebas setelah beberapa tahun masuk penjara.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@hai-hai
Koh hai, dari tulisan anda kok sepertinya anda mirip dengan karakter atasan saya dahulu di Barito Pasifik, jangan-jangan anda adalah dia, lalu ketemu di blog ini,..he..he..he..
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
Kang Ebed, Mungkin ...
Kang ebed, mungkin ketika dikandung, ngidamnya sama. Mungkin pula karena darah yang menyelamatkan kami mengucur dari tubuh yang sama. Atau persamaan krakter dan gaya tolong dimaklumi sajalah.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@hai-hai
Ya, semogalah koh hai, soale saya punya pengalaman pahit dengan dia. Saya sudah 10 tahun lalu berhenti dari perusahaan itu, dan terakhir saya dengar pabrik plywood itu sudah ditutup. Ditambah dengan ke-anonim-an anda di blog ini, tadi saya sempat benar-benar menyangka anda adalah dia, he..3x. Gayanya sama, usianya kurang-lebih,...ampunn dahh...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
Kang Ebed, Semoga Kita Sempat Bertemu
Kang Ebed, bila anda mantan staf saya, ketika berpisah pasti mendapat analisa SWOT berikut rahasia Jurus sang alfa. Bila saya memecat anda, anda pasti mendapat petunjuk untuk membalas dendam. Cara pertamanya sudah saya tulis. Cara keduanya adalah berlatih jurus sang alfa sambil membuktikan bahwa semua W yang saya tulis itu salah lalu menuntut saya minta maaf.
Ha ha ha ... Kita belum pernah bertemu kang ebed. Semoga kita diberi kesempatan untuk betemu suatu saat nanti. PAsti seeru!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai-hai.. memang berdarah dingin..
Wah hampir kelewatan baca komentar Hai2 yang ini.. habisnya memang akhir2 ini hanya lewat aja.. nggak mampir..
Bagus Hai.... mau nyontek ahh..
@ om gerai
om gerai itu seru
om gerai itu hebat
om gerai itu kejam
om gerai itu ketus
bla... bla... bla....
banyak hal yang bisa nobie ungkapkan tentang om gerai, karena nobie yang bawel ini bisa duduk diam, manis sambil melipatkan tangannya untuk mendengarkan banyak hal dari om gerai.
pembunuh berdarah dingin.... dengan kostum yang hangat ^^
why not ?
maaf.. bie kurang pintar
@Nobie
Sama gak kek tampilan rocker hati dangdut?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Joli dan Nobie
Joli, selamat menjadi pembunuh berdarah dingin. AGar dapat melakukannya dengan baik, anda harus melatiih jurus alfa dengan baik. Kalau nggak, maka para staf anda akan bilang, "Kemlinthi alias picabokeun"
Nobie, kalau kamu puji aku terus nggak bakal bisa nraktir lagi deh kalau kopdar. Nggak bakalan bisa cari uang karena kepalanya meledak kegedean.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
apa pun dilakukan demi rating
Yah begitulah TV Indonesia. Halal tidak halal semua dilakukan demi rating=demi uang. Wah Indonesia banget.
setuju om bayu probo
sepertinya segala sesuatu d indonesia memang d ukur dengan benda mati yang namanya "uang" bahkan hal2 terkecil d kehidupan sehari-hari.
sedih sekali mambayangkan, apa jadinya ya klo uang sudah menjadi tuan dan manusia sebagai budaknya.
-JBU
@y-control
Salam kenal untuk bung y-control. Dari tulisan anda, (maaf kalau saya salah) tampaknya anda tidak setuju dengan tipikal lawakan yang mengejek-ejek rekan lawakan tersebut . Kalau begitu, menurut bung y-control, tipikal lawakan yang bagaimanakah yang pantas untuk ditampilkan (dan bisa menghibur) di layar tv? Dan bicara soal motivasi, apakah motivasi para pelawak yang mengejek-ejek rekan lawakannya itu betul-betul dalam konteks mengejek yang sesungguhnya, dengan maksud merendahkan atau menghina? Saya pernah sekuliah dengan teman-teman yang jauh lebih muda, dan mereka sering menggunakan kata-kata kasar yang terdengar seperti mengejek temannya, namun lambat-laun saya mengetahui bahwa sama-sekali tidak ada maksud mereka untuk merendahkan sesama temannya dengan kata-kata kasar tersebut, dan hal itu cuma seperti ungkapan keakraban sesama bolonya saja. Saya pernah mengomentari hal yang mirip dengan ini dalam blognya mas cahyadi tentang Memaki (Berkata-kata Kasar).
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
sbaliknya
salam kenal juga ebed_adonai
justru sebaliknya... poin saya adalah yg sekarang sudah saya bold.
maksud saya justru untuk menunjukkan bahwa komisi penyiaran (dan mungkin beberapa kalangan penonton tivi, seperti bisa dilihat di kolom pengaduan di situsnya kpi) saya rasa berkali-kali selalu terjebak dalam menilai bentuk ketimbang makna. saya posting tulisan itu memang dalam rangka mengomentari komplain si henso, agamaitucandu, dan blognya cahyadi tentang makian...
untung, admin SS bukan seperti kpi.. kalau admin seperti kpi, andai saja semua blogger kemudian dilarang memaki atau menggunakan kata-kata goblok, bebal, dsb... seperti komen hai hai, bukankah kita tetap bisa menggunakan kata-kata yg sepertinya halus seperti farisi modern, tidak punya roh, dikuasai roh anu, dll... apakah itu melanggar aturan? tidak. apakah itu bisa dilarang? tidak, karena kalau dilarang berarti komentar yg boleh akan hanya 'hebat' 'salut bro', 'terima kasih' dll.. yuks
saya pernah 5 tahun lebih di surabaya dan sampai sekarang juga masih ber cak cuk dengan teman surabaya saya, dalam suasana akrab dan gembira tentunya.. dan saya suka dengan acara2 yg saya maksud dalam tulisan di atas, tapi bukan nyanyi-nyanyinya, oya juga suka mtv bujang hehehe
moralis bahasa adalah salah satu jenis orang yang bikin saya jengkel
kira-kira demikian eben
@dicatet
moralis bahasa adalah salah satu jenis orang yang bikin saya jengkel
*dicatet*
.
@y-control
Ok deh Bro, thanks for your opinion!
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed adonai
namun lambat-laun saya mengetahui bahwa sama-sekali tidak ada maksud mereka untuk merendahkan sesama temannya dengan kata-kata kasar tersebut
*dicatet*
.
@agamitucandu
Salam kenal, bro agamitucandu. Contohnya begini saja, dulu saya sering mendengar ejekan begini: "Kalau lu ngomong, berdiri dulu dong." Kata yang terdengar seperti ejekan tersebut ditujukan seorang teman kepada salah seorang teman lainnya yang kebetulan berbadan-pendek. Saya sudah memikirkan hal yang terburuk saat itu, apakah mereka jadi berkelahi atau bagaimana, dan saya sebagai orangtua satu-satunya di kelas siap untuk melerai sajalah. Namun tahu-tahu teman saya itu malah tertawa dan melontarkan ledekan yang serupa (saya lupa, sudah lama sih), dan akhirnya semua jadi tertawa juga. Setelah berulang-kali melihat peristiwa seperti itu, barulah saya bisa 'menangkap' apa maksud mereka di balik ejek-mengejek seperti itu, termasuk juga kata-kata makian, yang walau (jujur saja) di telinga saya terdengar sangat tidak enak. Dan sekedar tambahan juga, mereka tidak pernah melakukan hal seperti itu kepada orang yang baru mereka kenal.
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed_adonai
mereka tidak pernah melakukan hal seperti itu kepada orang yang baru mereka kenal
*dicatet*
.
@agamaitucandu
Bung agamaitucandu, style anda unik juga, he3x. Saya kira saya tidak perlu menjelaskan tulisan saya yang anda kutip tadi. Namanya saja orang baru kenal. Memang begitulah pengalaman saya, selama bergaul dengan mereka dahulu, yang sekiranya pernah, tentu akan saya katakan demikian.
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@hai-hai
"Pukulan yang tidak mematikan membuat yang dipukul semakin kuat." tapi kan kalau dipukul terus sakit,......... T_T
tapi bagus deh, inspiring,................ koh hai koq bisa yach sampai cara ngomongnya kaya gitu, pantes dijulukin pembunuh berdarah dingin, ampun koh, hihi,..... ^_^
@ebed_adonai
becanda yang kaya gitu ga baik juga tuh, mood orang kan ga selamanya baik, tau2 moodnya lagi ga bener becanda kaya gitu, meletus lah perang dunia ke 7, hihi, lebay,.... ^_^
--- Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
@hendra: Kamu musti nonton Dragon Ball
Kamu musti nonton Dragon Ball. Tokoh utama Dragon Ball adalah perwakilan paling baik dari prinsip Hai-hai. Son Go Ku sebelum mencapai kemenangan selalu babak belur dan kalah berkali-kali. Tapi karena ini kartun Son Go Ku bukan cuma babak belur tapi sampai mati dan dibangkitkan berulang-ulang. Jadi buat Son Go Ku pukulan yang mematikan sekalipun membuat dia lebih kuat.
@hendra.uzia
Iya bro, saya juga sadar sepenuhnya hal itu, makanya sayapun kadang-kadang agak-agak cemas juga kalau teman-teman saya mulai 'kumat' begitu, takut jadi berantem betulan, he3x. Tapi itu jugalah yang membuat saya takjub melihat mereka, belum pernah saya melihat mereka jadi berantem betulan gara-gara itu. Justru pernah ada dua orang-tua lain di kampus saya yang pernah hampir berantem cuma gara-gara bergurau biasa saja (padahal gak pake ejek-mengejek atau maki-memaki), aneh ya?
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@SF fans DB juga yach, hihi,.. ^_^
wah wah, om samuel perumpamaannya ngena banget niihhhh, aku emang ngefans bangeddsz sm goku, hihi,.. ^_^
maksudnya pukulan yang aku maksud di atas itu bukan pukulan fisik, pukulan non fisik, buat aku sih mending dipukul non fisik daripada fisik, sakitnya imajinatif (lebayy, hihi,.. ^_^), tapi kalau bisa sih jgn dipukul, hihi,.. ^_^
--- Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
@dicatet
Namun, kadang kala orang lebih terjebak pada bentuk, yaitu kata-kata itu sendiri, ketimbang isi, yaitu motivasi orang dalam berkata-kata.
*dicatet*
*kata kunci: motivasi*
.
Hendra, Saya Hanya Mengutip
Pukulan yang tidak mematikan membuat yang dipukul semakin kuat.
Hendra, kalimat itu adalah saduran dari ucapan Anthony Quinn dalam film Lion of The Dessert. Maknanya sangat dalam dan luas.
Dipukul memang sakit, itu sebabnya, bila hendak memukul anda harus siap untuk dipukul. Bila anda memukul untuk membuat orang menjadi kuat, anda harus mengajarinya untuk menahan pukulan seperti itu. Namun bila anda memukul untuk menyakiti, anda harus yakin bahwa dia tidak akan mampu membalas setelah menerima pukulan anda.
Seperti perang memukul adalah langkah terakhir untuk mengalahkan lawan. Pukulah dengan pukulan mematikan dan pukulah dengan cepat. Bila tidak yakin mampu melakukannya, lebih baik jangan mulai memukul.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
oowwhhh,...... tambah luas lagi deh,...
ooowwhhhhh,............ dijelasin sama koh hai jadi tambah luas lagi deh, berarti kalau mau mukul tapi motivasinya biar yang dipukul tambah kuat, sebelum dipukul harus kasih tau cara nahan pukulan itu yach,.......
pukulan bisa berarti teguran dalam komunikasi kan yach, kalau dipukul dulu baru dikasih tau cara nahannya pasti ngeselin yach, makanya dikasih tau dulu cara nahan baru dipukul biar tambah kuat,......
hmmmm,............ masuk ss bisa nambah umur lebih cepet nih, hihi,... ^_^
--- Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
@dicatet
kalau dipukul dulu baru dikasih tau cara nahannya pasti ngeselin yach, makanya dikasih tau dulu cara nahan baru dipukul biar tambah kuat
*ini ilmu baru*
*ini baru ilmu*
*dicatet*
.
@dicatet
hmmmm,............ masuk ss bisa nambah umur lebih cepet nih, hihi,... ^_^
*dicatet*
.
hendra, Anda Belajar Ilmu Bela Diri?
hendra, anda belajar ilmu bela diri?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak