Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
edelweis cinta kita
Berdiri di antara ngarai-ngarai waktu
Pikirku kita sudah jauh melangkah
Memahat hari, mengukir matahari
Bermimpi tentang indahnya cinta
Berdiri di tapal langit
Pikirku hari tak akan hujan
Namun langit gelap buyar perlahan
Ah… pelangi melengkung di bubungan
Kita tetap berdiri walau lelah
Berjalan setapak-setapak
Mendaki sepi, ditemani puisi
Tak terasa langit telah temaram
Sinar bulan memberi sedikit cahaya
Namun cukup bagi kita untuk tersenyum
Saat menemukan edelweis cinta kita
- josh putra's blog
- 7432 reads
Asal mula Edelweiss
Hi Josh,
Puisinya bernuansa sendu (bukan senang duit, sendu beneran). Tapi saya suka karena ada nuansa perjuangan disana sehingga pada akhirnya bisa melihat keindahan yang luar biasa. Ini mirip dengan nada2 tulisan kamu yang lain. From the ashes I rise theme. It's great =)
OOT mode ON
Dulu waktu belum pernah lihat Edelweiss, saya penasaran banget sebagus apa itu bunga sampe kita2 dikenain denda kalo bawa dia turun dari padang Surken di Gn. Gede/Putri. Waktu lihat agak kecewa. Segitu aja ya?
Lembah Surya Kencana
Xaris, kalau yang ditulis Josh itu pengalaman sendiri, maka saya yakin dia sedang ragu untuk menyatakan cintanya pada gadis idamannya.
Josh, kalau kamu nggak bilang, kamu gagal 100%, tetapi kalau bilang cinta, peluang kamu 50% - 50%. Kalau kamu memang benar benar jatuh cinta, cari konsultan Josh. Lalu atur strategi dan persiapkan kondisinya. Ayo Josh, berjuang ... berjuang ... berjuang!
Wah ... si nona Xaris, udah sampe lembah Surya Kencana rupanya? Mendakinya lewat gunung putri? wow ... hebat nona!
Bunga edelweis itu memang aneh. Kalau kamu memandangnya begitu saja, maka tidak akan menemukan keindahannya. Kalau kamu hanya melihat yang sudah dipetik, maka akan kecewa. Wah jadi kangen ke gunung nich, untuk mengulang apa yang dulu sering aku lakukan.
sendirian di padang edelweiss
telanjang di bawah langit biru
seolah Eden milikku
suling bambu lantunkan pujian
dan rinduku pada Sang Agung
dingin menyusup poriku
angin menusuk dagingku
Sang Agung elus telanjangku
lewat jemari matahari
hangat hingga tulang-tulangku
darahku pun
sia-sia nikmati sendiriku
keketuk pintu surga
segera kirim jantung hatiku
rindu penuhi rongga dada
ku tatap awang-awang
teriakku belah angkasa
KEKASIHKU ...
kapan kutemukanmu?
aku rindu
Namun kali ini bila ku di sana, kukan mengucap syukur, telah kutemukan sebelah cintaku. Bahkan tlah kuterima buahnya, anakku.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Salam buat IIS
Edelwis...
"I can do all things through Christ who strengthen me"
cuma hobby ngawur
Jangan juga ah
Hola Josh,
Jangan terlalu menista diri sendiri juga ah =p Saya belom pernah dibayar buat karya tulis saya lho. Awal Desember kemarin, nama saya sempet disebut2 di media cetak dan elektronik karena satu artikel yang memuat sharing saya tentang salah satu industri. Itu juga tanpa bayaran. Saya anggap itu salah satu kado dari Tuhan karena saya memang ditargetkan untuk mengirim paling tidak satu artikel dalam setahun ke media massa dan saya paling ngga suka nulis untuk soal ini. Apalagi ini kan saya yang meminta artikel saya dimuat, bukannya mereka yang mencari saya. Eh, tahu2 ada wartawan bersedia menuliskan pendapat saya dengan bagus banget sampe saya harus klarifikasi berkali2 kalo artikel itu bukan saya yang tulis.
Saya kalau bicara ngga seterstruktur seperti kalau saya nulis. Inipun baru setahun terakhir ini saya bisa mulai lebih jelas dan terstruktur dalam berbicara dan menulis. Sabda ini jadi salah satu tempat saya berlatih. Saya ngabisin waktu ngga sebentar untuk mikirin dulu apa yang mau diomongin/ditulis lho... Syukur deh dibilang ok, berarti udah ada kemajuan =)
ini puisi komersil
Pencerahan ..
Wah, namanya juga pencerahan, ya dapetnya sekali-sekali. Kalau pencerahan terus terusan namanya terang benderang. josh. Di bawah air terjun? Asyk! Air terjun yang mana tuh? Kalau gunung mungkin agak sulit karena pasti yang datang sedikit.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
curug ok, gunung ok
how to get there
1. Kalo mo keliling semua curug yang ada di Bandung, qr2 butuh berapa hari yah??
2. Lebih enak naik mobil apa ya?
3. Ada pemberlakuan tiket masuk kah?
4. Apa ada larangan/anjuran tertentu? Kalau ada, dimana dan berupa apa?
jawaban terlambat untuk pengunjung tak dikenal
1. Kalo mo keliling semua curug yang ada di Bandung, qr2 butuh berapa hari yah??
tergantung lokasinya, yang paling mudah dijangkau adalah curug di daerah cimahi/lembang. ada sekitar 6/7 curug kalo bawa kendaraan pribadi 2 hari juga beres.
2. Lebih enak naik mobil apa ya? ga masalah mobil sedan juga ok tidak perlu off road
3. Ada pemberlakuan tiket masuk kah? ada tapi murah sekitar 2500 - 5000
4. Apa ada larangan/anjuran tertentu? Kalau ada, dimana dan berupa apa?
setau saya tidak ada larangan/anjuran yang khusus, hanya perlengkapan hiking standar aja yang dipersiapkan, beberapa tempat sangat mudah di jangkau, tapi ada tempat-tempat tertentu memakan waktu 30 - 60 menit, yang cewe musti dibantu. saran saya untuk pemula jangan hiking waktu musim hujan