Submitted by Tante Paku on

 

Apabila ingat kejadian itu

akan kutuntut Dia

karena telah membiarkan Adam

yang memberikan kasih sayang pada Hawa

dengan hati mengendap-endap

mempermainkan dia!;

Adam menggeleng-gelengkan kepala

saat Hawa memakan buah terlarang

serta ikut menikmatinya

untuk menciptakan kebebasan

Bunda Hawa

ternyata aku tak seteguh hatimu

selalu meneteskan airmata

sejak aku lahir ke dunia

Bunda Hawa

betapa sederhana sekali cintamu

betapa kuat dalam perjuangan hidup

saat meninggalkan taman yang kemilau

bersama suami tercinta

yang merasa benar di depan Allah

engkau telah menyadari

bahwa cinta tak selamanya harus menang

Iblis Iblis Iblis

selalu mengganggu pikiranku

Iblis Iblis Iblis

begitu purba rupanya

Iblis Iblis Iblis

o betapa tiba-tiba aku merasa sepertinya!

 

Skh,27.12.09

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

 

 

Submitted by Joshua Li on Tue, 2010-01-05 05:14
Permalink

 

Iblis Iblis Iblis, selalu mengganggu pikiranku

PikiranKU, aku pikir aku pandai, aku pikir aku banyak pengetahuan, aku pikir aku serba bisa, aku pikir aku brillian, aku pikir aku sudah mengetahui segala sesuatu, bahkan aku berpikir dgn pikiranku aku dapat memahami firman.

Iblis Iblis Iblis, begitu purba rupanya

Iblis ada sejak purba, ia adalah musuhku sejak mula, aku berkeinginan mengalahkannya.                                                                                        KeinginanKU, aku ingin mengetahui siapa dia sesungguhnya, aku ingin mengetahui strategi apa yg slalu dipakainya,aku ingin tahu apa senjata andalannya, aku ingin mengalahkannya dengan mudah.

Iblis Iblis Iblis, o betapa tiba-tiba aku merasa sepertinya

PerasaanKU, aku merasa sudah mengalahkannya, aku merasa hebat, aku merasa bangga, aku merasa banyak orang menghargaiku, aku merasa banyak orang menghormatiku, aku merasa puas...puas...puas !!!

PikiranKU, KeinginanKU, PerasaanKU, semua itu ada dalam keAKUanKU (ego) diri sendiri / manusia jiwani itulah aku yg sesungguhnya Joshua Li, orang yg selalu ingin belajar di SS ini.

O..betapa tiba-tiba aku merasa sepertinya !

Terima kasih Tante Paku, dan saya gunakan kata2nya, maaf kalo saya sudah berlaku lancang.

 

SEMOGA BERMANFAAT WALAU TAK SEPENDAPAT

 

GBU     

Submitted by Tante Paku on Tue, 2010-01-05 08:24
Permalink

Salam jumpa Josh.

Silahkan menggunakan kata2nya. Saya tidak akan semudah itu untuk menghakimi anda dengan mengatakan lancang, santai sajalah. Dan anda cukup baik dalam menterjemahkan bahasa puisi di atas dengan meninggalkan tanya untuk kita jawab sesuai apa yang terjangkau dalam pikiran kita.

Terima kasih juga.

Submitted by Joshua Li on Tue, 2010-01-05 16:59

In reply to by Tante Paku

Permalink

Salam sejahtera

 

Tante Paku, trima kasih atas responnya, saya merasa senang karena anda mau menerima saya apa adanya. Saya menerima saran anda dan saya sampai saat ini merasa amat santai. Hanya ini yg dapat saya katakan tentang anda :

-Orang yg mengenal dirinya sendiri dgn benar, tidak akan mudah mengukur    apalagi mengkakimi orang lain / sesamanya.

-Hanya orang yg memiliki kerendahan hati, kejujuran, bijak dan tak memandang muka, yg mampu menerima orang lain apa adanya.

Tante Paku, apa yg saya katakan adalah fakta karena saya mengatakan apa adanya, faktanya adalah tulisan2 anda yg ada di SS ini, dan anda sudah menunjukkan kepada saya bahwa anda bersikap sesuai dgn tulisan2 anda, kata dan perbuatan sama. Dan itulah yg saya pelajari dari anda.

Walau tidak saya katakan banyak, saya menerima pelajaran dari anda dan untuk itu saya ucapkan trima kasih.

 

ORANG YANG JIWANYA DIPENUHI PIKIRAN-PIKIRAN MULIA, TIDAK AKAN PERNAH MERASA KESEPIAN.

 

 

    

Submitted by Tante Paku on Thu, 2010-01-07 18:48
Permalink

Salam sejahtera juga Josh.

Ada yang mengatakan bahwa orang bijaksana di antara orang bijaksana pun masih membuat kesalahan, karena memang lebih mudah menjadi bijaksana bagi orang lain daripada menjadi diri sendiri. Tetapi KEBIJAKSANAAN tidak pernah berbohong. Namun demikian, TAK ADA orang yang begitu dilahirkan sudah bijaksana.

Terima kasih atas apresiasi anda terhadap tulisan-tulisan saya di SS ini, begitu juga pengamatan anda terhadap diri saya. Namun, setiap kali saya membaca semakin mengenal kebodohanku sendiri. Untuk mendapatkan yang terbaik bagi hidup kita, kita harus berani melihat kenyataan atas dirinya. Mari kita sama-sama terus belajar, saling memuji maupun mengingatkan, tetapi kita jangan terlalu berharap agar kekecewaan tidak semakin menyakitkan.

Terima kasih Joshua Li, salam kompak!

 

Submitted by Joshua Li on Thu, 2010-01-07 22:40
Permalink

Salam sejahtera Tante Paku

Semua yg anda katakan, menurut pandangan saya adalah benar.                       Orang bijaksana aja masih melakukan kesalahan, apalagi saya. KEBIJAKSAAN tidak pernah berbohong, bagi saya kejujuran adalah dasar dari pertumbuhan iman, karena itu sekecil apapun kebohongan yg saya lakukan, saya bukanlah membohongi orang lain melainkan saya membohongi diri sendiri dan membohongi Roh Kudus. Dan kita semua tahu siapa bapak segala pendusta.

Tante Paku, saya bukanlah seorang terpelajar, adapun penilaian saya terhadap orang lain adalah apa adanya tidak lebih tidak kurang, saya menilai sebatas kemampuan dan pemahaman yg saya miliki, itulah saya adanya.      Anda mengatakan, setiap kali anda membaca semakin anda mengenal kebodohan anda sendiri, itu menunjukkan bahwa anda adalah orang pandai yg rendah hati yg mengenal dirinya sendiri. Karena kalo orang bodoh yg menyangka dirinya pandai, ia akan terus dalam kebodohannya itu.  Tidak ada jalan yg terbaik bagi manusia, kecuali untuk berani berpikir nyata, menerima kenyataan yg ada dalam keadaan apapun dgn ucapan syukur, itulah yg dikehendaki Allah.

Bagaimana kita tahu merasakan sukacita kalau kita tidak pernah merasa kecewa. 

Senang mengenal saudara seiman yg rendah hati, jangan sungkan2 untuk menegor saya, kalo nanti saya berbuat salah di SS ini.

 

Terima kasih TP,  salam kompak !