Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bisnis Gereja

PlainBread's picture

Salah satu resolusi tahun baru yang saya buat di awal bulan Januari 2010 adalah membuka bisnis. Setelah saya pikirkan selama beberapa bulan terakhir, saya memutuskan untuk membuka bisnis gereja di tahun ini.

Bisnis gereja merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Dengan mengandalkan "4 P" a la Neil Borden, tentu saya berkeyakinan bahwa bisnis gereja lebih menjanjikan daripada bisnis-bisnis yang lain.

 

1. Product

Saya akan mensurvey mayoritas orang kristen di beberapa kota besar, mengenai doktrin-doktrin gereja yang mereka percaya. Selanjutnya berdasarkan hasil survey tersebut, saya akan mendirikan gereja saya dengan memegang doktrin-doktrin yang dipercaya oleh mayoritas umat kristen.

Products juga tentunya berbicara mengenai hal-hal yang ditawarkan kepada jemaat. Tidak mungkin saya bisa seperti Yesus, yang memberikan berbakul-bakul roti dan ikan kepada jemaat. Sekarang jaman sudah berganti. Jemaat yang memberikan upah, dan bukan saja upah melainkan great financial rewards, kepada para pemimpin Toh pemimpin patut mendapatkan upah pemimpin, seperti nabi patut mendapatkan upah nabi.

Hal-hal yang ditawarkan kepada [calon] jemaat tentunya adalah hal-hal yang menjanjikan. Mulai dari peralatan musik yang modern, penggunaan lagu-lagu rohani yang terkenal dan pemakaian alat musik yang profesional, sampai kepada janji-janji intangible lainnya, seperti kesembuhan dari sakit penyakit, kemakmuran, kesuksesan hidup, dan menjadi orang nomor satu di masyarakat alias jadi anggota DPR, jadi doker ternama, maupun jadi artis tersohor.

Dengan meng-cover banyak issue dan permasalahan yang terjadi di setiap hidup manusia, tentulah saya mengharapkan rewards yang tidak sedikit. Ini bisa diselesaikan dengan cara menekankan tema perpuluhan di setiap kotbah, atau melakukan persembahan diakonia, persembahan gembala, persembahan gedung, persembahan maintenance, persembahan musik, persembahan kasih, persembahan awal tahun, persembahan tengah tahun, persembahan akhir tahun, persembahan hari Pahlawan, persembahan kemerdekaan (17 Agustus), persembahan hari raya Nyepi (dan saya bisa jelaskan ke jemaat bahwa persembahan ini dipakai untuk menginjili umat yang merayakan hari raya Nyepi), persembahan bencana alam, dan berbagai jenis persembahan yang lain.

Persembahan-persembahan ini bisa divariasikan dengan jumlah kebaktian yang akan diadakan sedikitnya sepuluh kali dalam seminggu. Bahkan untuk hari Minggu saja, saya berencana akan mengadakan 5-7 kali kebaktian. Melihat trend yang ada di umat kristen, saya yakin [calon] jemaat saya tidak akan keberatan jika diberikan kotbah yang sama terus menerus pada hari yang sama.

Last but least mengenai masalah produk, saya juga harus membuat produk yang unik. Beberapa tahun yang lalu saya sudah memikirkan soal menawarkan minyak urapan kepada banyak orang, namun sayangnya ide tersebut sudah dimulai terlebih dahulu oleh sebuah gereja (walaupun ide tersebut pertama kali datangnya berasal dari luar Indonesia).

Tentu saya harus inovatif, karena yang namanya urapan bukan saja soal minyak. Saya sudah memikirkan mengenai batu-batu urapan, air urapan, mantel atau handuk yang sudah diurapi. Batu-batu bisa saya klaim sebagai batu-batu dari tanah perjanjian yaitu Israel, walaupun sebenarnya mudah saya dapatkan dari kali Ciliwung. Produk-produk ini bisa saya berikan beberapa alternatif, apakah diberikan label harga atau gratis sebagai penarik customer.

 

2. Price

Inilah keunikan dari bisnis gereja. Harganya gratis, tapi sebenarnya mahal! Sounds familiar?

Benar, saudara-saudara. Anda tidak dipungut bayaran jika anda memasuki gereja yang akan saya dirikan. Semuanya gratis, sukarela. Bahkan saya berencana akan menaruh beberapa stand yang menjual makanan dan minuman. Nah yang ini tidak gratis. Harganya agak dinaikkan sedikit dari harga rata-rata. Iya toh? Kalau anda tidak mau mahal sedikit, anda tidak dipaksa alias bisa membeli makanan atau minuman yang ada di luar sana.

Toh untuk meningkatkan omzet makanan dan minuman, saya akan larang jemaat untuk makan dan minum di dalam gedung ibadah. Tujuanya tentu supaya mereka tidak bisa menghabiskan makanan atau minuman yang mereka sudah beli sebelum ibadah. Jadi setelah selesai beribadah, mau gak mau mereka akan membeli lagi makanan dan minuman yang telah disediakan di beberapa stand.

Dan itu belum seberapa. Saya berencana akan membuka toko buku. Tentu dengan keuntungan di atas rata-rata. Semua produk seperti makanan, buku, kaset, CD, akan saya berikan label "seluruh hasil penjualan akan dipakai untuk kemuliaan nama Allah". Siapa Allahnya? Ya, saya! Begitu saja kok mesti diberitahu.


3. Promotion

Untuk mempercepat bisnis ini, ada beberapa cara yang sudah saya pikirkan, misalnya:

1. Saya akan merekrut beberapa pendeta kenamaan. Tidak peduli ajaran mereka benar atau ngawur, yang penting mereka terkenal. Dengan mendengar bahwa pendeta-pendeta tersohor itu berkotbah di gereja saya, pastilah banyak customer alias jemaat yang akan datang ke gereja saya.

Tapi di sisi lain, semakin terkenal seorang pendeta, biayanya semakin mahal. Sekali datang mereka biasa dibayar beberapa juta hanya untuk kotbah 1 jam. Untuk itulah saya sudah memperhitungkannya dengan mengadakan berbagai jenis persembahan yang akan saya edarkan. Kalau perlu saya akan edarkan sebelum, di tengah-tengah, dan sesudah kebaktian. Untuk mensugesti jemaat, saya tidak akan memakai kantong kecil, melainkan memakai ember atau panci supaya mereka tergerak memberikan dalam jumlah yang besar. Bahkan kalau perlu yang berbahan aluminium atau metal, sehingga jika ada yang memberi receh pasti akan malu karena receh atau uang logam akan berbunyi begitu ditaroh ke dalam panci aluminium.

2. Saya akan mencantumkan gelar pendeta-pendeta tersebut, bahkan gelar saya, atau gelar pemimpin pujian, atau gelar siapa pun juga yang terlibat di dalam gereja saya, di setiap brosur, pamflet, dan selebaran-selebaran yang mempromosikan setiap acara gereja saya.

Bukan apa-apa. Saya mengerti bahwa masyarakat kita gila sekali dengan gelar. Oleh karena itu saya akan mencantumkan banyak gelar, supaya customer alias jemaat bisa yakin bahwa [bisnis] gereja ini tidak main-main. Kita sudah menebus semuanya dengan darah uang yang mahal, alias sudah keluar duit banyak untuk bisa bersekolah, mendapatkan banyak gelar, apalagi kalau mendapatkan gelar dari luar negeri.

 

4. Place

Satu hal penting yang sering ditekankan oleh hampir semua super guru marketing adalah, "location, location, location!" Tentu ini beralasan. Dengan lokasi yang strategis, orang bisa menilai seberapa fancy atau qualified barang yang anda tawarkan. Dengan lokasi yang strategis, anda bisa mendapatkan lebih banyak potential customer.

Kalau anda berdomisili di Jakarta, anda tentu tau kawasan Jakarta Timur adalah kawasan pemukiman. Mungkin untuk jumlah customer, kawasan tersebut menggiurkan. Namun untuk masalah gengsi, kawasan tersebut patut dihindarkan. Demikian juga Jakarta Utara. Jadi perkiraan saya, saya akan mensurvey daerah-daerah di sekitar Jakarta Pusat, Jakarta Barat, maupun Selatan.

Memulai bisnis gereja tentu harus dari Ibukota. Dengan demikian jika saya ingin memperlebar alias ekspansi bisnis gereja saya ke daerah-daerah lain, calon customer alias jemaat di luar Jakarta akan mengetahui bahwa gereja saya dimulai dari ibukota. Hal tersebut tentunya akan menambah tingkat kepercayaan.

Tapi walaupun begitu, lokasi spesifik tetap harus diperhitungkan. Misalnya Jakarta Barat atau Pusat, haruslah dipilih lokasi yang bonafid untuk menambah impresi bagus kepada calon customer alias jemaat. Bisa saja untuk menekan ongkos, saya menyewa auditorium UI misalnya, yang tidak begitu mahal. Tapi siapa orang-orang yang berdomisili di Jakarta yang mau pergi ke Depok untuk beribadah setiap minggunya? Beberapa gereja sudah mematok lokasi yang strategis di bilangan elit di Jakarta, tentulah saya tidak mau kalah bersaing dengan mereka.

 

Jadi demikianlah ide bisnis gereja yang menjadi salah satu resolusi saya tahun ini. Saya memohon dukungan para saudara-saudari semuanya baik itu dalam spirit maupun dalam materi supaya ide ini bisa terlaksana. Amin.

 

ps: Kalau ada dari saudara yang tergerak untuk bekerja sama, misalnya mau berinvestasi dalam jumah milyaran atau terpanggil sebagai pengkotbah (tentu harus dengan jam terbang kotbah yang mumpuni dan dikenal setidaknya ratusan ribu orang kristen), saya membuka pintu selebar-lebarnya bagi anda sekalian dalam mensukseskan bisnis gereja ini.

dennis santoso a.k.a nis's picture

contoh satir yang bagus

contoh satir yang bagus

sandman's picture

@PB masih kurang...

Saya akan sedikit ikut menanamkan "saham", dengan menjual beberapa produk .

Produk pertama, bidang  kesehatan berupa terapi "penyembuhan", dimana objek dari produk ini adalah orang-orang   yang sudah putus asa dengan penyakitnya dan belum ada obatnya. Saya akan menyewa tenaga ahli dengan sistem share dari keuntungan yang di dapat.

Produk kedua, bidang hiburan, berupa rekreasi ke surga atau di sebut "tour ke surga".   Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, membuat tingkat stress tinggi, untuk itu dibutuhkan sebuah terapi untuk  memberikan motivasi, salah satunya dengan menceritakan surga. Jalan lain bisa diadakan dengan mengadakan tour ke berbagai tempat yang erat kaitannya dengan kekristenan.  Bayangkan berapa banyak orang yang akan ikut tour, jika kita kasih embel2 di baptis di tempat dimana Yesus di baptis.

Bagaimana menurut anda produk yang akan saya jual?

 

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Ari_Thok's picture

Tambah

Tambah untuk rencana ke depan :

Buka komisi atau bidang pelayanan khusus buat promo iklan dan bisnis

- katalog iklan + bisnis

Buat jemaat yang punya usaha, silakan ngiklan, katalog akan diedarkan di setiap jam ibadah. Ada diskon khusus jika punya kartu anggota gereja atau kartu-kartu lainnya "pekerja" gereja.

Promo bisa juga di sisipkan di reklame informasi ibadah gereja, ada space buat jemaat yang mau mempromosikan usahanya, dengan target market, minimal orang yang lewat depan gereja dan jalan raya depan gereja akan melihatnya. Diskon khusus juga ada lho.

*yuk ngeblog jangan cuma comment*


*yuk comment jangan cuma ngeblog*

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

smile's picture

PB : dream come true or never

harusnya ada konsultasi dengan Pa Kiem dulu,... dan dengan Samuel yang punya vision sama dengan anda....

RAme Rame bsinis gereja by Vicksion

ada sedikit tambahan masukan  untuk rencana anda itu,.. adakan konser rohani dengan memanggil penyanyi kenamaan seperti Jacqlien Celosse, Mike Mohede, sidney Mohede, sekalian Ruth Sahanaya... dan sebulan sekali adakan pesta digereja....standing party juga boleh,...(tapi dengan sumbangan minimal perorang Cepe Ceng....hihihi

Kalo ada yang mau investasi milyaran rupiah,...apa gunamu dong disana? Yah,..hanya penggagas saja,...hihihi....

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Andy Ryanto's picture

Go Public

Kalau semua sudah berjalan sesuai dengan business plan yang dibuat, untuk pengembangan ke depan perlu dipersiapkan langkah berikutnya yaitu go public, dengan pertama-tama mengubah badan usaha.

Setelah semua siap masuk ke lantai bursa, maka IPO (initial public offering) dapat dilakukan dalam bentuk KKR besar-besaran di Gelora Bung Karno, dengan mengundang pembicara mulai dari pendeta multinasional, sampai dengan pengamat keuangan dan bursa efek baik lokal maupun global seperti Warren Buffett, bila perlu di datangkan juga mama Lauren untuk menjangkau segmen konsumen tertentu.  Semua bertujuan untuk meyakinkan calon investor.

Positioning product saham ini adalah sebagai berikut, SATU-SATUNYA PRODUK INVESTASI - HANYA 1x INVESTASI, DAPATKAN 2x CAPITAL GAIN (di bumi dan di surga).  Selanjutnya semua jemaat mugkin tidak perlu datang regular beribadah seperti ritual konvensional saat ini, cukup dengan membeli saham ini dan mengikuti perkembangan naik-turunnya setiap hari melalui berbagai media, seperti BBM, YM, FB, Twitter, dsb.  Dengan demikian kita sudah ber-investasi di bumi dan di surga.

Selamat ber-bisnis!

 

Penonton's picture

Bisnis gereja...serius nih ?

Dear Blogger's

 

Sekilas membaca blog Sdr PlainBread sepertinya terkesan main-main dan sekedar bercanda, dimana mungkin saja sang penulis hanyalah berusaha " menyentil " atau mungkin sekedar mengkritik keadaan gereja di saat ini.

Akan tetapi...

Saya sesungguhnya juga mempercayai bahwa keadaan demikian memang sebenarnya ada di lingkungan masyarakat kita.

Siapa seh yang tidak perlu uang ?

Tampa segan-segan saya berani mengatakan bahwa Pendeta pun di jaman sekarang ini pasti  perlu uang, dimana oleh karenanya begitu banyak Pendeta-pendeta yang disebuat dengan julukan pendeta bisnis ( pendeta tapi punya pabrik, toko, dll ).

Tapi....

Ada tapinya neh....

Orang-orang seperti itu sebaiknya jangan ditiru ataupun dijadikan contoh oleh karena profit bisnis yang mengiurkan.Saya lebih takut kepada hukum aherat daripada harus mengadakan bisnis gereja.

Kalau benar apa yang dituliskan oleh Sdr PlainBread benar maka sangatlah disayangkan oleh karena begitu banyak orang orang yang telah dibutakan oleh uang hatinya.

Dengan status apapun, sekalipun mungkin seorang Pendeta, barang siapa bagi mereka yang menjadikan mamon sebagai dewanya maka mereka akan mendapat hukum aherat di ahir hidupnya.

Bisnis gereja memang bukan hanya bualan kosong, dan memang sedang marak dijalankan dimana-mana.

Bagaimanakah cara penangkalnya ?

Berikut ini sedikit cara-cari dari seorang penonton yang melampirkan 3 cara ampuh untuk menghindari gereja-gereja palsu.

  1. Banyak berdoa,baca firman Tuhan, dan mohon bimbingannya
  2. Sering-sering browsing di Sabda Space
  3. Sering-sering browsing di Sabda Space ( semakin sering semakin bagus )

Sabda Space dapat menjadi media yang menjalin informasi antara umat Kristen yang tentunya dapat saling mengingatkan, memberikan masukan, serta memberitahukan hal-hal yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya.

Masalah bisnis gereja janganlah dijadikan sebuah phobia dimana kita menjadi takut untuk pergi ke gereja.Teruslah beribadat di gereja tempat anda beribadah dan minta bimbingan serta pertolongan Tuhan, niscaya anda sekalian akan mendapat bimbingan yang benar.

Buat yang serius untuk menjadikan gereja menjadi sebuah bisnis, sebaiknya urungkan saja niat kalian itu....

Gereja adalah berfungsi sebagai Rumah Tuhan dan bukan tempat untuk berbisnis dan akan tetap seperti itu dikelanjutannya.

 




 
 
 

Ingatkah ketika Tuhan Yesus memporakporandakan bait suci dikala pedagang-pedagang sedang menjajakan dagangannya?

Motivasi untuk berbisnis di dalam gereja demi meraup keuntungan pribadi sungguh tidak dapat dibenarkan !!!

Lain halnya jika keinginan tersebut dijalankan demi keperluan tertentu seperti misalnya demi membantu korban bencana alam, sehingga oleh karenanya diadakan persembahan tambahan, hal seperti itu rasanya masih layak untuk dilakukan.

Memanggil pendeta terkenal hanya demi menaikan omset kolekte juga tidak akan bisa menjadikan gereja yang bersangkutan lantas menjadi cihuy dimata masyarakat.

Popularitas gereja serta image sebuah gereja membutuhkan sebuah proses waktu dimana waktulah yang akan menjadi hakimnya.

Bukan lantas sebuah gereja yang memiliki sound sistem full plus didukung oleh artis-artis terkenal plus pendeta-pendeta terkenal akan dapat bertahan serta mengeruk keuntungan yang besar....

....saya rasa bukan seperti itu keadaannya.

Biarlah pohon dilihat dari buahnya....

Biarlah Gereja dilihat dari buah-buahnya juga....

Gereja mentereng, full music, artis berjubel, pendeta terkenal....

Itu gereja atau sebuah pub ?

Sekali lagi sebagai penutup, janganlah fenomena bisnis gereja menjadi Phobia yang menjadikan kita takut untukk pergi ke gereja.

Berdoalah dan mintalah kepada Tuhan agar kita dapat diberikan tempat ibadah yang benar-benar berfungsi sebagai rumah ibadat, dan bukan merupakan sebuah tempat yang menjadikan Gereja menjadi sebuah lajang bisnis.

 

FROM OZ far...far...away

__________________

xxx

lentin's picture

iya sih

mank pusing bgt klo gereja ngomongin bisnis, berkat(uang). Padahal gk smua org jadi pengusaha.

Aku sendiri pernah ngomong ke pengurus gereja aku beberapa kali, mereka bilang tingkatan aku ma pendeta2 itu beda itu visi yang di dapatkan mereka, jadi aku gk ngerti tapi aku harus taat haha...

Trus aku juga cerita sama kaka-kaka yg satu pelayanan sama aku. Kalo aku ngerasa beban dgn visi di gereja. Da tu kata mereka sama aku, jadi km mau kutuk ya. Trus aku bilang loh kok, mank berkat itu hanya ttg uang aja, uang juga bisa jadi kutuk kalo itu buat kita jauh dari Tuhan, tapi kemiskinan bs jadi berkat klo itu buat kita kenal Tuhan.

Yang paling sedih mereka bilang kemiskinan itu kutuk. Aku inget org yg jual semua miliknya, bagiin hartanya ke org miskin, jd hidup miskin, tapi tetap setia melayani Tuhan. Rasanya sakit sekali hati ini.

Terus aku ceritain itu ma mereka, trus kt mereka "ini visi yang Tuhan taro di gereja kita, visi ini jg pasti beda dgn gereja lain, dan mungkin org yg seperti itu memank sudah Tuhan persiapkan, jd dia melakukan itu dalam rencana Tuhan, tapi karena ini visi di gereja ini, kalo kita gk ikutin kita berarti ada di luar rencana Tuhan."

Aku pikir ya okelah, tapi jgn bilang miskin itu kutuk sedangkan banyak org Kristen yg miskin krn pelayanan dan tetap hidup setia.

Aku da lama pingin pindah gereja, tapi rasanya berat, aku awalnya bertumbuh disitu, aku melayani juga. Kalaupun pindah apa aku bisa jd lbh baik. Tapi masi di doain walaupun ini pergumulan udah dr 2008-2009.

RE: Berikut ini sedikit cara-cari dari seorang penonton yang melampirkan 3 cara ampuh untuk menghindari gereja-gereja palsu.

  1. Banyak berdoa,baca firman Tuhan, dan mohon bimbingannya
  2. Sering-sering browsing di Sabda Space
  3. Sering-sering browsing di Sabda Space ( semakin sering semakin bagus )

Nomor 1 aku setuju banget, no 2 dan 3 aku gk yakin, hehehe... Tapi semoga mank bisa saling menguatkan lah di komunitas ini.

Tapi mank gereja ky gtu di bilang gereja palsu ? Jadi gereja yg gk palsu gmn ?

 

PlainBread's picture

@Penonton Meninjau ulang pengertian "Buah"

Thanks buat komennnya, Penonton.

Suatu karya satir apakah itu puisi, novel, drama, film, tentu tidak usah dibingungkan. Cukup dinikmati dengan tertawa. Mentertawakan isi satirnya, bahkan bisa mentertawakan pembuat satirnya. Hahahaha.

"Pohon dikenal dari buahnya". Memang.

Pertanyaan saya ke anda, tomat itu buah atau sayur?

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

agamaitucandu's picture

@PB: 'Yang Lain'

Teologi Kemakmuran itu lebih seperti terorisme, neo-liberal, GPK, ataupun bahaya laten PKI. Label-label macam itu didefinisikan bukan oleh yang bersangkutan, melainkan justru oleh para lawan mereka.

Sebagai suatu 'yang lain', teologi kemakmuran terkonstruksi di kepala para pengamat luar (misalnya Anda atau saya). Sementara orang yang bergereja di tempat yang dimaksud justru pernah bertanya ke saya: "Prosperity gospel itu apa sih?"

Lalu saya jawab: "Lhaa yang tiap malam kamu dengar dari kaset2 dan dari pendeta gerejamu tiap minggu soal berkat berkelimpahan, itulah teologi kemakmuran."

Dia protes;" Lha itu bukannya Biblical Economy?"

Saya bilang, "Itu istilah dari penganutnya, kalo dari para pengkritik sebutannya teologi kemakmuran. Sama seperti kaitan antara jihad dan teror, cuma soal pihak siapa yang menyebut."

Tapi sebagaimana jihad dan teror bermakna bertolakbelakang, demikian pula Biblical Economy berbeda makna dengan Prosperity Gospel.

Adakah yang berminat mengupas masing-masing?

__________________

.

PlainBread's picture

@Agama Eclecticism

Tanpa diragukan lagi, anda sama seperti saya, adalah seorang eclecticist. Sayangnya eclecticism kurang mendapat tempat di lembaga agama. Lembaga yang orang2nya menarik batas terlalu cepat antara benar dan salah, antara hitam dan putih, antara baik dan buruk.

Padahal dari kajian spiritualisme, Yesus pun adalah Tuhan DAN juga seorang manusia. Kalo itu bisa diterima sebuah lembaga agama, kenapa tidak yang hal2 yang lain?

Kata "teologi kemakmuran" saya sengaja pasang di situ, demi kemurahan Tuhan, karena saya memang cheap alias murah. Alias untuk menyenangkan pembaca, menyangka bahwa saya menyerang satu denominasi tertentu. Padahal kalo tulisan saya dibaca baik2, ada sebuah gereja denominasi lain juga yang saya sikut. Sukurlah gak keliatan. Entah karena tulisan saya terlalu buruk untuk dibaca, atau mungkin lemak di hati seseorang sudah begitu tebal sehingga mampunya cuma selective hearing reading.

Thanks buat komennya.

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

agamaitucandu's picture

@PB; kelihatan

PB: Sukurlah gak keliatan.

AIC: Kelihatan kok... tapi lebih gampang terlihat oleh orang non-Kristen... Suatu hari seorang teman minta diinjili (diceritakan apa itu kekristenan). Saya tanya ke dia: "Mau tau kekristenan ya? Mau yang gratis atau yang bayar?"

Dia cepat menjawab: "Gak mau yang gratis. Yang gratis biasanya kemudian musti dibayar mahal."

*bukan yang itu ya?*

__________________

.

PlainBread's picture

@AIC Yah itu juga bisa

Hehehe, saya malah gak nyangka itu bisa kena ke yang lain. Bisa juga kok :p

Maksud saya sebenarnya yang ini:

Bukan apa-apa. Saya mengerti bahwa masyarakat kita gila sekali dengan gelar. Oleh karena itu saya akan mencantumkan banyak gelar, supaya customer alias jemaat bisa yakin bahwa [bisnis] gereja ini tidak main-main. Kita sudah menebus semuanya dengan darah uang yang mahal, alias sudah keluar duit banyak untuk bisa bersekolah, mendapatkan banyak gelar, apalagi kalau mendapatkan gelar dari luar negeri.

Gereja karismatik/pentakosta juga melakukan ini, tapia ada gereja denominasi lain yang gila2an dalam mencantumkan gelar. Bahkan seringkali pencantuman gelar dan background sekolahnya di brosur malah makan space lebih banyak daripada space buat acaranya itu sendiri. Hahahaha.

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

alvarez's picture

Gimana kalau Bergelar Nabi Ajaib dan Supranatural ?

Kalau dana belum mencukupi untuk membangun gereja, nasihat dari salah seorang Nabi ini cukup mumpuni, hasil yang didapatpun kalau beruntung bisa lebih besar dari gereja. Inilah pengalaman nabi tersebut:

Tulisan blog ini hanya menunjukkan bahwa penulis yang tidak pernah mengalami dan bisa dikatakan berpikiran negatif.

Sebagai bahan perbandingan, Saya akan koreksi anggaran anda ini sesuai dengan pengalaman saya, yang sudah 3 (tiga) kali sebagai bendahara KKR.

Gambaran umum situasi KKR yang kami laksanakan :

-         

KKR berlangsung 3 hari, 5 (lima) kali pertemuan.

-         

Peserta 500 – 1000 orang, sebanyak 250 sampai 400 orang diantaranya adalah undangan hamba-hamba Tuhan (suami istri) dari luar kota. Jumlah peserta ini sangat tergantung pada suasana, kalau suasana paskah, banyak juga yang berhalangan, bisa separuhnya, tetapi kalau natal yang dilaksanakan awal Desember akan lebih banyak yang datang.

-         

Materi KKR (sekaligus syarat Pembicaranya) adalah Pengajaran atau Pembukaan rahasia-rahasia Firman Tuhan (Alkitab) yang kemungkinan besar yang lain belum mengetahuinya. Bisa juga ditambah kesembuhan pasti ilahi dengan pembicara nabi mujizat.

SAYA (KIEM) AKAN KOREKSI SATU PERSATU :

Vicksion :   Kayak gereja "tetangga" sebelah. Masak cuma mereka aja yang boleh mengeruk keuntungan,.. he he he he  Modal 16.500.000 (murah kan?),

Kiem :        Jelas tidak cukup. Untuk persekot gedung, persekot penginapan hamba-hamba Tuhan, persekot sound system, persekot katering, dan lain-lain. Pengalaman saya, dari total biaya 60 juta, harus ada modal dasar Rp. 20 juta. Uang sebanyak ini diminta dari jemaat yang masih miskin (baru bisa punya sepeda motor),  yang berkorban dari kekurangannya (seperti janda) nanti kalau untung baru dikembalikan.

Vicksion :   Sewa gedung = Rp 10jt, lengkap dengan fasilitas musik,

Kiem :        Ini sangat kurang, “gedung pertemuan” saja (bukan hotel), dipakai 3 (tiga) hari) sudah 15 juta (termasuk dekorasi dan perlengkapannya), Penginapan (yang murah) selama 3-4 hari 10 juta, dan Sound system lengkap 10 juta,  jumlah 35 juta (kurang 25 juta dari anggarannya Vicksion),

Vicksion :   Biaya pembicara = RP 500.000 (dikit banget kali, gak apa2. kan pelayanan), team musik + WL+ singer+ tamborin = 1jt, 2 artis(@=1jt) = 2jt, malah mungkin bisa gratis.

Kiem :        Untuk ini, semua gratis, Artis tidak ada sama sekali, kecuali artis gereja lokal, itupun pengabdian juga, sehingga dari sini bisa kelebihan 14,5 juta  

                   Memang panitia menyisihkan perpuluhan dari penerimaan panitia, yang diyakini menjadi hak dari pembicara, tetapi hal ini, oleh pembicara diserahkan lagi kepada panitia, untuk dibagi-bagikan kepada peserta dari luar kota (yang diyakini sebagai orang yang haus akan firman Tuhan). Ini tidak berpengaruh lagi karena akan menjadi impas antara penerimaan  dan pengeluaran.

Vicksion :   Keamanan/ polisi (spy gak di geruduk FPI) = yah, 1jt

Kiem :        Untuk ini cukup 500 ribu (sudah termasuk konsumsi) karena pemberian  amplop ini sebenarnya dilarang oleh komandan, tetapi kita (panitia) tetap menyodorkan. Dari sini dapat kelebihan Rp. 500 ribu.

Vicksion :   kartu undangan dan iklan = 1jt (wah gede banget)

Kiem :        Untuk ini cukup 500 ribu, dari sini dapat kelebihan Rp. 500 ribu., sudah termasuk administrasi pendaftaran dan lain-lain.           

Yang belum diperhitungkan Vicksion :

                   Transportasi hamba-hamba Tuhan, dari terminal ke sekretariat untuk mendaftar), dari sekretariat ke Penginapan, dari penginapan ke tempat ibadah (PP), dan dari penginapan ke terminal mau pulang ke tempat asal masing-masing, total (untuk ukuran Kota kami) dan transportasi untuk pembicara, total  10 juta

                   Biaya sekretariat, publikasi (sepanduk), P3K, kebersihan, dokumentasi dan lain-lain total 12 juta  .

                   Jadi kurang lagi dari anggarannya Vicksion kurang 22 juta

Vicksion :   Total pengeluaran = Rp 16.500.000,-

Kiem :        Total pengeluaran = Rp 44.500.000,-, Selisih (Rp 28.000.000,-) minus.

                   Estimasi pemasukan:

Vicksion :   Jemaat yang hadir 1.000 orang, Kolekte @ 5000 = RP 5.000.000

Vicksion :   korban tantangan = 20 jt (kok bisa,.. ya ialah masa ya iya dong. nama nya jg perkiraan)

Kiem :        Pada kenyataannya, dari sinilah tercukupkan segala kekurangan dari modal dasar yang dikumpulkan jemaat yang beriman yang 20 juta tadi diatas.

Vicksion :   todong si pengusaha dan sponsor untuk investasi = 10jt (namanya aja gereja preman, eh gereja bisnis) Total pemasukan = Rp 35.000.000

Kiem :        Cara-cara ini tidak ada, dan panitia hanya menerima dari orang yang diyakini Berkorban dengan iman, (percaya Firman Tuhan dan janji Tuhan), Sebab jika diterima dari orang yang berkorban, tetapi untuk pamer, atau motivasi lain, itu akan mematikan, apalagi kita membacakan Firman Tuhan untuk menodong secara tersirat.

 

AlvareZ : 

Ini sekedar usul saja, karena Nabi Kiem memiliki Kemampuan Ajaib / Supranatural, saya berpendapat bahwa Kiem akan cocok di posisi sebagai Pembicara KKR sehingga Kiem dapat memperaktekkan kepenuhan Roh yang Ajaib dan Supranatural miliknya. Saya yakin dengan begitu penonton akan terkagum-kagum dan percaya sehingga mereka tidak akan segan-segan memberikan persembahan korban (duit)

 

Besi Tua ??'s picture

Gereja butuh leader/ tokoh

@PB:-

Yang terpenting adalah penciptaan tokoh di gereja itu. Carilah tokoh yang banyak menarik orang. Dijamin jika tokohnya kuat gereja akan berkembang. Walau lokasi ditengah sawah bisa jadi gereja alam terbesar.

Tokohnya mengalami 'pembunuhan karakter' gerejanya pun hancur..

 

Wassalam,

GBU

__________________

Orang tidak peduli berapa banyak yang Anda tahu sampai mereka tahu berapa banyak Anda peduli

josia_sembiring's picture

kalau dia mendasarkan bisnis

kalau dia mendasarkan bisnis adalah bisnis, apakah ada yang salah?

Dia membisniskan gereja sama dengan LAI membisniskan jualan Alkitab, sama dengan para penyanyi rohani membisniskan lagu rohani, sama dengan penulis buku rohani membisniskan buku rohaninya.

Percetakan ALKITAB menjual ALKITAB pasti ada keuntungannya.

Penyanyi Rohani menjual CD dan kaset rohani pasti ada keuntungannya.

Gembala Sidang menjual kemampuan Pendeta untuk meraup uang persembahan adalah sama dengan menjual ALKITAB untuk mendapatkan uang.

Kalau ada yang mampu melakukannya, lakukan saja...yang penting jangan munafik. Kalau tujuan utama memang berbisnis kebenaran, ungkapkan saja dengan benar. Jangan mengatakan murni menyebar Firman TUHAN tapi kenyataannya misi utamanya untuk mengeruk duit persembahan.

Penulis buku rohani juga pasti mengharapkan bukunya laris manis jadi best seller dan dapat uang dan diundang jadi pembicara dan terkenal dan akhirnya duit mengalir sendiri. Kalaupun ada yang berniat menulis untuk membagikan apa yang dia ketahui paling hanya segelintir.

Hanya di sabdaspace orang membagi informasi tentang kebenaran secara gratissss.... (kecuali ada yang punya motif lain).

tonypaulo's picture

@PB Gereja jadi serba salah

Salah satu resolusi tahun baru yang saya buat di awal bulan Januari 2010 adalah membuka bisnis. Setelah saya pikirkan selama beberapa bulan terakhir, saya memutuskan untuk membuka bisnis gereja di tahun ini.

Bisnis gereja merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Dengan mengandalkan "4 P" a la Neil Borden, tentu saya berkeyakinan bahwa bisnis gereja lebih menjanjikan daripada bisnis-bisnis yang lain.

bukan bermaksud untuk mendukung atau membatalkan aspek bisnis yang dilabeli kepada gereja

pada akhirnya gereja menjadi serba salah, mau ini dan itu jemaatnya merasa lebih mengerti apa yang harus dilakukan oleh gereja

dan gerejapun akhirnya maju kena, mundur kena

sementara @PB tidak menyampaikan satu resolusi pun

karena itulah menjadi kritikus lebih mudah dibanding menjadi inspirator

inspirator, biasanya melihat sesuatu "not on the track" namun mampu memberikan suatu resolusi untuk merekonstruksi supaya "not on the track"  menjadi "right on the track"

atau mungkin @tonypaulo yang keliru memahami apa yang disampaikan oleh @PB, mungkin ada suatu resolusi yang "terselip" yang tak terbaca oleh @tonypaulo?

kalau seandainya ada, mungkin bisa bermurah hati kepada @tonypaulo untuk menjelaskan resolusi dari situasi ini?

kan tidak enak bagi gereja yang menjadi serba salah

 

GBU

PlainBread's picture

@Tony Gereja Dari Dulu Serba Salah

Kapan pernah ada karya satir menawarkan solusi atau resolusi, Tony? Saya pikir anda mengerti satir dari sejak komen2 anda di blog saya yang lain.

 

 

"It's not what I think that's important. It's not what you think that's important. It's what God thinks that's important. Now I'm going to tell you what God thinks!" - Chosen people of God

tonypaulo's picture

atau disini...

kira-kira mana komentar saya yang kurang santun bagi anda?

apa ada saya menyebut anda tolol? bodoh? bahkan gila?

ukuran kesantunan apa yang anda pakai sebenarnya