Submitted by hiskia22 on

Tulisan ini saya posting  setelah saya membaca blog @Bayu Probo. Silahkan klik di sini

Pertanyaan singkat dari saya, Apakah kamu bangga menjadi orang Indonesia?

Seandainya tidak bangga.....saran saya, pergilah ke negara lain. Belilah kewarganegaraan negara lain. Dan jadilah bangsa lain. Daripada tinggal di Indonesia hanya menyebarkan kekecewaan - kekecewaan di Indonesia yang mengakibatkan Indonesia hancur. Salah satunya menurut saya @Bayu Probo.

Seandainya kamu bangga menjadi orang Indonesia, pertanyaan saya berlanjut...

1. Kapan terakhir kali kamu mendengar / menyanyikan lagu kebangsaanmu dengan penuh kebanggaan ?

2. Kapan terakhir kalinya tangan kananmu terangkat untuk menghormati bendera merah putih ?

3. Kapan terakhir kalinya kamu membacakan kelima sila dari sila - sila di Pancasila ?

4. Kapan terakhir kalinya kamu membaca UUD 1945 yang masih eksis ?

Kapan terakhir kalinya kamu mengikuti upacara 17 Agustus ?

Indonesia adalah negara yang luar biasa. Bayangkan saja...tidak ada negara kepulauan seperti Indonesia yang bisa bersatu padu.

Senangkah kamu saat Timor - timur lepas dari Indonesia ? Atau menangiskah kamu saat Timor - timur lepas dari Indonesia ? Berapa banyak pahlawan yang telah berjuang dengan penuh kebanggaan untuk mempertahankan Timor - Timur  demi NKRI ? Berapa banyak yang menjadi janda akibat lepasnya Timor - timur ?

Senangkah kamu saat Aceh mau lepas dari NKRI ?

Atau senangkah kamu saat Malaysia mau mengambil alih pulau - pulau terluar di Ambalat Kalimantan ?

Kalau kamu kecewa dengan orang - perorang di Indonesia, jangan pernah libatkan Tanah tumpah darahmu. Indonesia negara kita. NKRI harga mati.

Jangan pernah buat NKRI hancur karena sikapmu...karena pola pikirmu...karena kekecewaanmu...

Apa yang kamu isi di hari kemerdekaan ? lihatlah anak - anak yang bergembira mengisi kemerdekaan negara kita. Mereka tetap bangga. Apakah kamu harus kembali SD lagi agar mengerti arti dari NKRI ?

Banggalah menjadi orang Indonesia. Doakan Indonesia. Berkati Indonesia. Bawalah Indonesia ke hadapan Tuhan di dalam doamu untuk kesejahteraannya.

GBU

Submitted by hiskia22 on Thu, 2009-02-19 11:53
Permalink

Saya sebelumnya mohon maaf karena tulisan ini saya buat sesuai komentar saya di blog anda.

Saya tidak membenci anda...saya hanya mengungkapkan isi hati saya....saya tidak mendiskriminasi anda melalui tulisan saya....tapi biarlah kita sama - sama bangga menjadi orang Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Dengan semboyannya BHINNEKA TUNGGAL IKA...

GBU

Submitted by Mikhael Romario on Thu, 2009-02-19 12:05
Permalink

Salam Pak Hiskia,

Seandainya kamu bangga menjadi orang Indonesia, pertanyaan saya berlanjut...

1. Kapan terakhir kali kamu mendengar / menyanyikan lagu kebangsaanmu dengan penuh kebanggaan ?

sekitar acara 17 Agustus tahun kemaren, itu juga saya denger & liat di TV

2. Kapan terakhir kalinya tangan kananmu terangkat untuk menghormati bendera merah putih ?

saya tidak ingat tanggal pastinya, tapi sekitar hari-hari terakhir menjelang lulus SMA

3. Kapan terakhir kalinya kamu membacakan kelima sila dari sila - sila di Pancasila ?

kalau yang ini dulu sewaktu masih di SD, tepatnya kelas berapa saya dah nggak inget

4. Kapan terakhir kalinya kamu membaca UUD 1945 yang masih eksis ?

saya tidak pernah membaca UUD 1945 secara verbal

Kapan terakhir kalinya kamu mengikuti upacara 17 Agustus ?

idem dengan jawaban saya untuk pertanyaan no 1

pertanyaan saya, apakah menurut anda saya termasuk orang yang bangga menjadi orang Indonesia?

Damai Kristus

Submitted by ebed_adonai on Thu, 2009-02-19 12:12
Permalink

Btw, ada teman saya (ini bener lho bro) yang pernah berkata kalau seandainya dia bisa membuktikan bahwa dia berdarah yahudi, dia mau saja katanya jadi warga negara Israel, sudah diongkosi, dapat rumah, dapat pekerjaan, paling deg-degan saja kalau mau jalan ke mana-mana, tahu-tahu ada bunyi dhuueerrrr, gak seperti di sini, apa-apa susah.

Shalom!

Submitted by hiskia22 on Thu, 2009-02-19 12:16
Permalink

ha...ha...ha....jawaban yang polos dari @MR....

Tapi saya senang karena tidak ada manipulasi jawaban. Itulah kebanggan anda merespon pertanyaan yang saya ajukan.

Kebanggan hanya bisa dirasakan di dalam diri masing - masing. Saya hanya mengingatkan. Saya juga yakin banyak dari kita yang seperti anda. Karena itulah terpulang dari masing - masing pribadi. Apakah anda bangga ? saya tidak bisa menjawabnya. Anda sendiri yang harus menjawabnya.

Apakah masih perlu menyanyikan lagu kebangsaan? Apakah masih perlu tangan kanan kita terangkat untuk menghormat kepada bendera kebangsaan ? Apakah masih perlu membaca naskah UUD 1945 ? 

Banggalah menjadi bangsa Indonesia.

GBU

Submitted by Samuel Franklyn on Thu, 2009-02-19 12:27

In reply to by hiskia22

Permalink

Saya bangga menjadi bangsa Indonesia bukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan melainkan dengan membayar pajak dengan benar.

Saya bangga menjadi bangsa Indonesia bukan dengan mengangkat tangan menghormat bendera kebangsaan melainkan dengan mentaati hukum dan peraturan di negeri ini.

Saya bangga menjadi bangsa Indonesia bukan dengan membaca naskah UUD 1945 tapi dengan tetap tinggal dan bekerja di Indonesia walaupun peluang bekerja di luar negeri terbuka lebar dan banyak sekali teman-teman saya yang sudah muak dengan kemiskinan di Indonesia dan memilih kekayaan di luar negeri.

Ya saya bangga menjadi bangsa Indonesia. Tapi saya muak dengan ritual hampa dan tindakan simbolik tiada arti yang cuma buat pamer.

Submitted by Mikhael Romario on Thu, 2009-02-19 12:39

In reply to by hiskia22

Permalink

Beberapa tahun yang lalu saya pernah ada kunjungan dinas ke negara Bangladesh. Keliling kota Dhaka, banyak pemandangan yang terlihat memilukan hati. Kota yang elatif berdebu.  Banyak tunawisma yang terlantar dipinggiran trotoar. Anak-anak kecil yang kekurangan gizi mengais-ais mencari makanan di kotak sampah. Ada juga orang yang mandi di sebuah kolam yang berlumut. Mungkin bagi orang-orang di sana mandi seminggu sekali sudah biasa.

Saya hanya merasa masih beruntung dilahirkan di Indonesia.

 

Damai Kristus

Submitted by hiskia22 on Thu, 2009-02-19 12:44

In reply to by Mikhael Romario

Permalink

Masukan buat yang lainnya....ternyata masih beruntung di negara kita, walaupun perbedaannya tipis sekali dengan negara kita.

Indonesia tetap Yesss.....Saya yakin anda bangga....hanya pengaplikasian kebanggaan kita bermacam - macam caranya. Seperti yang @SF lakukan. Ada juga yang mengisinya dengan berbagai kegiatan positif.

Thx sharenya @MR

GBU

Submitted by crom on Thu, 2009-02-19 12:45
Permalink

saya kira sebagian besar jenis sumberdaya ada di indonesia...

cuma kita saja yang kurang bisa mengelolanya dengan baik...

saya merasakan bahwa Tuhan sayang sama bangsa indonesia...:)

banyak anak2 Tuhan dinegeri ini....

salam...

Submitted by Bayu Probo on Thu, 2009-02-19 13:18
Permalink

Tidak apa-apa kok Anda menulis begitu. Mengingat latar belakang Anda sebagai orang militer, mungkin tulisan saya mengusik rasa patriotisme Anda. Saya sangat mencintai negara Indonesia, hanya saja caranya berbeda dengan Anda. Namun, bukankah cara pengungkapan tidak harus seragam? Saya mengungkapkannya dengan bersikap kritis dan analitis.

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 13:40
Permalink

He he he...

jadi teringat waktu ikut pertemuan parpol X yang bertanya soal negeri Indonesia, dan apakah bangga menjadi orang Indonesia.

Kalau pertanyaannya itu semua yang diatas, terakhir kali sih tahun 94 waktu 3 SMA.

habis itu? ga pernah lagi

Banggalah menjadi orang Indonesia. Doakan Indonesia. Berkati Indonesia. Bawalah Indonesia ke hadapan Tuhan di dalam doamu untuk kesejahteraannya.

Apakah itu cukup?

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by hiskia22 on Thu, 2009-02-19 14:19

In reply to by iik j

Permalink

1994...kakak dong...sorry banget....sorry banget....

he...he...he.....

Kalau dibilang cukup sih jawabannya belum cukup. itu salah satunya yang bisa kita lakukan. masih banyak lagi untuk bisa menunjukkan kebanggan kita. Saya ga bisa menyebutkan satu persatu.

GBU my sister...

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 14:21

In reply to by hiskia22

Permalink

kakak dong...sorry banget....sorry banget....

Ngapain sorry sorry?

Jangan gitu to... kesannya aku jadi tua... hallah!!

 

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by ebed_adonai on Thu, 2009-02-19 14:00
Permalink

..terakhir kali sih tahun 94 waktu 3 SMA..

Wah,..ketauan sebaya dengan saya....he,..3x

Shalom!

Submitted by sandman on Thu, 2009-02-19 14:23

In reply to by iik j

Permalink

ik berarti kamu kuliah anak 95 dong?  jadi inget masa2 pacaran dulu di undip... dapetin ce angkatan 95, dimusuhin co2 anak 93 gara2 ce incerannya di embat... hahaha.. anak 97 pacaran sama anak 95...

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 14:26
Permalink

Rahmat kartolo,... man

Maksud lo... man?

jangan2 kamu yang dikeroyok teman2 ku itu ya?

dicegat di bawah jembatan tol UNDIP

disekap di Sumurboto,

dimutilasi... dibuang semak2 sigar bencah tembalang..

trus pala-nya dibuang di semak semak klipang...

opoooooooooooooooooooo iki...?

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 14:37

In reply to by sandman

Permalink

lha yo kuwi...

jare cah UNDIP ngisor sing kerep turu neng tembalang ngono je..

oaaaaaalllah.. sampeyan to man.. man...

he he he he...

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by hiskia22 on Thu, 2009-02-19 14:27
Permalink

Seumuran......horeeee.....

Wah jadi reuni 1997 nih........he..he...he

GBU

Submitted by sandman on Thu, 2009-02-19 14:29

In reply to by hiskia22

Permalink

We serius 97? hahaha ternyata..  nice to meet u broo gbu 2

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by Purnawan Kristanto on Thu, 2009-02-19 14:56
Permalink

 Saya bangga jadi orang Indonesia. Saya mencintai Indonesia dengan bersikap kritis terhadap situasi di sekitar saya. Kalau saya tidak cinta Indonesia, mungkin saya akan bersikap cuek bebek dan hidup untuk diri saya sendiri serta berpinsip:"Kalau mereka nggak nyenggol aku, aku nggak ngurus mereka."

Karena saya bangga jadi warga Indonesia, maka saya akan berteriak kalau ada yang kurang benar. Jangan anggap saya tidak cinta Indonesia kalau saya bersikap tajam terjadap situasi sosial politik sekarang. Itu bentuk kecintaan saya pada Indonesia.

Saya memaknai nasionalisme Indonesia tidak sebatas hormat bendera dan menyanyikan Indonesia Raya dengan sikap tegap. Pada kenyataannya, ada di antara mereka (terutama pejabat), yang setiap Senin memimpin apel upacara bendera, tapi juga melakukan korupsi dan melanggar HAM. Jangan tuduh saya tidak hormat simbol-simbol negara. Setiap mengikuti upacara, saya selalu bersikap sempurna untuk emnghormati lambang-lambang negara.

Kemarin ketika melihat karnaval aneka budaya di Malioboro, saya meneteskan air mata. Indonesia begitu kaya dengan budaya. Indonesia begitu indah. Itulah nasionalisme saya. Maka saya akan menentang jika ada peraturan yang berusaha menyeragamkan budaya itu.

 

Submitted by y-control on Thu, 2009-02-19 18:39
Permalink

saya sedang belajar tentang maknanya yg sesungguhnya karena saya merasa sebenarnya saya belum mengerti... salah satu artikel yang bagus saya kira bisa dimulai di sini

@hiskia:

setujukah kamu jika pertambangan dan sumber alam negeri ini yang dikelola freeport, caltex, dan perusahaan2 asing lain, dinasionalisasi seperti yg terjadi di bolivia, venezuela, kuba? 

Submitted by tomtam on Fri, 2009-02-20 02:06
Permalink

Bangga dunk jadi orang Indonesia, walu kadang sebal juga sama pemimpinnya dan kemacetannya, juga bangga jadi orang batak.. wkwkwkwk

All the Glory must be to the LORD