Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
7 Langkah Iblis Menggoda Hawa
Bangsa Tiongkok kuno mengajarkan, bahwa manusia adalah makluk cintakasih (ren), makluk susila (li), makluk hikmat (zhi) dan makluk keadilan (yi). Hal itu berarti secara naluri setiap manusia akan mengembangkan kodrat kemanusiaannya tersebut. Ketika di Taman Eden, Adam hidup sesuai kodratnya, sesuai nalurinya. Naluri hikmat atau keingintahuannya diwujudkan atau terpuaskan ketika dia mempelajari kehidupan binatang, naluri susila atau sosialnya diwujudkan dan terpuaskan ketika dia memberi nama dan mengelompokkan binatang-binatang. Pada awalnya, Adam tidak dapat mampu mewujudkan naluri cintakasihnya, karena tidak menemukan pasangan yang sepadan, orang yang sepadan untuk dicintai dan mencintainya. Allah lalu menciptakan Hawa, Dari Hawa dan kepada Hawa inilah Adam melampiaskan naluri cintanya. Bagaimana dengan naluri keadilan manusia, bagaimana perwujudannya? Suatu hari, Iblis dalam rupa seekor ular menghampiri Hawa. Kisah ini tercatat dalam kitab Kejadian 3:1-24. Apa yang dilakukan oleh Iblis di Taman Eden?
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Kejadian 3:1
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, Kejadian 3:2
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Kejadian 3:3
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, Kejadian 3:4
tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kejadian 3:5
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3:6
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:7
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:8
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Kejadian 3:9
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kejadian 3:10
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Kejadian 3:11
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kejadian 3:12
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Kejadian 3:13
1. Iblis Mengacaukan Sistem Kasta Alam Semesta
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular, walaupun cerdik, tetap saja ular, binatang. Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia.
Iblis mengacaukan kebenaran, mengacaukan tatanan, mengacaukan sistem kasta alam semesta ciptaan Allah dengan membuat ular seolah dapat berbicara dan berfikir seperti manusia, bahkan nampak sebagai tuhan yang mengajarkan kebenaran yang tidak diajarkan Allah.
2. Iblis Membangkitkan Keraguan
Allah memberi perintah kepada Adam, “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Namun, ular itu berkata kepada perempuan itu, "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Iblis membangkitkan keraguan Hawa dengan mengutip perintah Allah secara salah. Hawa terpengaruh dan mengikuti contoh Iblis, mengutip firman Allah secara salah, ia mengatakan, "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Walaupun nampak seolah-olah sedang membela Allah, tetapi nampak jelas bahwa pembelaan yang dilakukan Hawa justru menyesatkan dirinya sendiri.
3. Iblis Menuduh Allah
Setelah sukses mengacaukan kebenaran dan membangkitkan karaguan Hawa akan firman Allah, maka iblis pun menuduh Allah dengan mengatakan, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
4. Iblis Membangkitkan Keinginan berdosa
Iblis membangkitkan keinginan Hawa untuk berbuat dosa dengan cara membandingkan Hawa dan Allah. Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat, Hawa tidak. Pada saat itu, Hawa tidak tahu tentang yang baik dan yang jahat.
Selama di taman Eden Adam dan Hawa hidup bahagia, namun setelah mendengarkan Iblis, Hawa mulai berpikir, bahwa dia akan merasa lebih bahagia bila mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Hawa ingin lebih bahagia lagi, bahkan mulai
Ketika menemukan jalan untuk meningkatkan kebahagiaannya, maka Hawa mulai merasa tidak bahagia karena merasa ada sesuatu yang kurang di dalam dirinya. Hawa mulai
membuat syarat untuk merasa bahagia yaitu mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Dengan membuat syarat untuk merasa bahagia, maka Hawa pun mulai membuat syarat untuk dapat mengasihi dirinya sendiri, pada saat yang sama dia mulai membuat syarat untuk mengasihi orang lain dan menentukan syarat bagi orang lain untuk mengasihinya.
Aku akan mengasihi diriku sendiri kalau aku tahu tentang yang baik dan yang jahat seperti Allah, aku akan mengasihi Adam kalau dia tahu tentang yang baik dan yang jahat seperti Allah, aku akan mengasihi Adam dengan membuatnya tahu tentang yang baik dan yang jahat seperti Allah, aku dan Adam akan semakin saling mencintai dan semakin bahagia bila kami mengetahui tentang hal yang baik dan yang jahat, setelah mengetahui tentang hal yang baik dan yang jahat, maka kami akan semakin mengasihi Allah dan Allah akan semakin mengasihi kami. Alkitab mencatat:
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:6-7
5. Iblis Menuduh Manusia
Setelah makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat maka terbukalah mata Adam dan Hawa, keduanya sadar telah melakukan kejahatan melanggar perintah Allah dan merasa malu, menurut Mengzi, rasa malu karena berbuat salah adalah permulaan keadilan (Yi).
Setelah makan buah pengetahuan tentang hal yang baik dan yang jahat, maka keempat naluri manusia sudah terpicu, kodrat manusia menjadi utuh dengan naluri cinta kasih (ren), keadilan (yi), kesusilaan (li) dan hikmat (zhi).
Setelah melakukan dosa dan berhadapan dengan masalah, seharusnya Adam dan Hawa datang kepada Allah untuk minta bantuan, namun keduanya justru menjauh, bahkan bersembunyi dari Allah. Kenapa Adam dan Hawa melakukan hal itu? Karena keduanya merasa malu dan takut akan penghukuman Allah, bukankah Allah berkata, “…sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Mungkin pula Iblis lalu menuduh keduanya dan berhasil meyakinkan, bahwa Allah bukanlah Pribadi yang tepat untuk dimintai bantuan ketika manusia berdosa. Setelah berbuat dosa, Allah justru harus ditakuti dan dijauhi, sebab mustahil Allah mengampuni dan memberi pertolongan setelah dikhianati.
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kejadian 3:9-10
6. Iblis Mengajar Manusia Mengeraskan Hati
Kebanyakan orang Kristen lupa memasukan faktor waktu ketika membaca kisah Adam dan Hawa, sehingga mereka memahami kisah tersebut, seolah-olah Adam dan Hawa melakukan dosa pada waktu bersamaan. Ada jangka waktu setelah Hawa makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat hingga Adam memakannya. Walaupun tidak dapat memperkirakan berapa lama jangka waktu itu, namun kita dapat memastikan adanya jangka waktu tersebut.
Ada jangka waktu di mana Hawa menyadari, bahwa dirinya telanjang dan Adam tidak. Mungkin Hawa juga sembunyi ketika matanya terbuka dan dia merasa malu kepada Adam, karena telah mengkhianati Allah. Walaupun tidak tahu apa yang menjadi pergumulan Adam, namun kita dapat menyimpulkan bahwa Adam memutuskan untuk makan buah tersebut setelah mengetahui konsekuansinya, setelah melihat akibatnya pada Hawa. Adam memutuskan untuk berdosa walaupun dia telah melihat akibat dosa pada Hawa.
Banyak orang Kristen bertanya-tanya, kenapa Alkitab menjadikan Adam sebagai wakil manusia, padahal Hawa yang menghadapi godaan Iblis dan yang pertama makan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, tanpa mendapatkan jawaban yang memuaskan. Hawa berdosa sebelum dia tahu apa akibat dosa, namun Adam melanggar perintah Allah setelah dia melihat akibat dosa pada Hawa. Dengan kata lain, Adam secara sadar memilih untuk melanggar printah Allah.
Hawa, setelah berdosa dan mengalami akibat dosa, seharusnya memperingatkan Adam akan akibat dosa, bukan malah mengeraskan hati dan mengajak Adam untuk berdosa pula. Adam, setelah melihat akibat dosa pada Hawa, seharusnya datang kepada Allah memohon pertolongan, namun dia malah memutuskan untuk ikut berbuat berdosa. Ini namanya mengeraskan hati, mencari alasan untuk berdosa. Setelah berbuat dosa, Hawa mencari alasan untuk mengajak Adam berbuat dosa, sedangkan Adam menjadikan Hawa sebagai alasan untuk berbuat dosa.
Setelah keduanya berdosa, seharusnya Adam dan Hawa datang kepada Allah, namun mereka justru menyembunyikan diri dari Allah. Kenapa keduanya melakukan hal itu? Karena keduanya menentukan syarat bagi Allah untuk mengasihi mereka. Mereka yakin, mustahil Allah mengasihi keduanya setelah mereka berbuat dosa, melanggar perintah Allah, karena keduanya tidak memenuhi syarat untuk dikasihi Allah.
7. Iblis Mengajar Manusia Mencari Kambing Hitam
Ketika TUHAN Allah bertanya kepada Adam, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Seharusnya Adam menjawab pertanyaan itu dengan mengiyakannya, namun dia bukan saja tidak mengakui dosanya, malah mencari kambing hitam, "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Begitupun ketika Tuhan bertanya kepada Hawa, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Hawa tidak menceritakan tentang apa yang terjadi, dia tidak mengakui dosanya, bahkan mencari kambing hitam, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”
Ketika Tuhan bertanya kepada Adam, dia menyalahkan Hawa, maka Tuhan bertanya kepada Hawa. Ketika Tuhan bertanya kepada Hawa, dia menyalahkan ular, namun Tuhan tidak bertanya pada ular. Kenapa Tuhan tidak bertanya kepada ular? Karena Tuhan tahu, ular adalah binatang, tidak dapat berbicara bahasa manusia dan tidak memiliki akal budi sehingga tidak dapat dimintai pertanggunganjawab. Allah juga tidak bertanya kepada Iblis, sebab Dia sudah tahu kenapa Iblis menggoda Hawa dan membantu Hawa menggoda Adam. Atau mungkin yang terjadi adalah Hawa bersembunyi karena malu,
Banyak pengkotbah yang mengajarkan dan banyak orang Kristen yang percaya, bahwa ketika TUHAN Allah mengutuk ular, Hawa dan Adam, saat itulah Dia melakukan koreksi (revisi) atas alam semesta. Alam semesta yang ada saat ini, bukanlah alam semesta yang diciptakan mula-mula, tetapi alam semesta yang telah mengalami koreksi (revisi). Pengajaran tersebut nampak seolah-olah masuk akal dan memuliakan Tuhan Allah, namun sebenarnya pengajaran tersebut bertentangan dengan ajaran sejati Alkitab dan menghina TUHAN Allah.
Anda ingin tahu bagaimana cara blis menggoda Yesua? Silahkan klik di sini
Anda ingin tahu bagaimana cara Iblis menggoda gereja pada jaman ini? Silahkan klik di sini
Anda ingin tahu lebih detail lagi misteri kejatuhan manusia di taman Eden? Silahkan klik di sini
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 15828 reads
Teologia Dosa
Waduh, penjelasan yang sangat baik tentang dosa seperti ini kok tak ada yang komentar yah?
Dibanding "jangan-ini-itu" atau "harus-ini-itu", tulisan ini sangat Alkitabiah dalam menjelaskan apa arti sebenarnya dosa itu, juga melihat apa symptom-nya, bukan larangan atau harus ini itu!
di surga tidak ada iblis
Namun, ular itu berkata kepada perempuan itu, "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Iblis membangkitkan keraguan Hawa dengan mengutip perintah Allah secara salah.
Ini berarti Hai hai menganggap ular tersebut adalah iblis.
Hai hai menganggap ular tersebut sebagai iblis karena Hai hai mengira bahwa keadaan di taman Eden sama seperti keadaan di bumi, keadaan di mana binatang tidak dapat berbicara kepada manusia. Tapi pada kenyataannya, tidak tertulis di dalam kitab suci bahwa ular bisa berbicara kepada manusia karena campur tangan iblis, dan itu berarti keadaan di taman Eden memang seperti itu, yaitu kehidupan dimana ular bisa berbicara dengan manusia.
Hai hai menulis :
1. Iblis Mengacaukan Sistem Kasta Alam Semesta
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular, walaupun cerdik, tetap saja ular, binatang. Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia.
Iblis mengacaukan kebenaran, mengacaukan tatanan, mengacaukan sistem kasta alam semesta ciptaan Allah dengan membuat ular seolah dapat berbicara dan berfikir seperti manusia, bahkan nampak sebagai tuhan yang mengajarkan kebenaran yang tidak diajarkan Allah.
Kalau Hai hai menerapkan teori itu kepada ular, maka teori itu juga harus diterapkan kepada Adam dan Hawa. Adam dan Hawa adalah manusia. Seharusnya manusia tidak bisa berbicara kepada Tuhan dan Tuhan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa Tuhan. Tetapi Adam dan Hawa bisa berbicara kepada Tuhan dan Tuhan bisa berbicara kepada Adam dan Hawa, dan Tuhan tidak menyadarinya bahwa iblis telah merusak sistem kasta alam semesta sehingga manusia bisa berbicara kepada Tuhan dan manusia bisa mengerti perkataan Tuhan.
Kalau kita menerapkan teori ini, maka akan timbul pertanyaan "mengapa Tuhan bisa terkena tipu daya iblis sehingga Tuhan tidak menyadari bahwa Tuhan bisa berbicara dengan manusia? mengapa iblis berada di surga?". Inilah akibatnya jika kita menerapkan teori iblis merusak kasta alam semesta.
Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia, inilah keadaan yang terdapat di bumi, keadaan yang kita pelajari karena kita tinggal di bumi, dan keadaan di bumi tidak bisa disamakan dengan keadaan di surga.
Berbeda dengan keadaan di taman Eden, karena sudah tertulis bahwa ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat namun bisa berbicara kepada manusia, berarti itulah keadaan di taman Eden, binatang ular bisa berbicara kepada manusia tanpa campur tangan iblis.
Jadi kesimpulannya, di taman Eden tidak terdapat iblis.
Untuk Berbicara Perlu Akal Budi
Li (kesusilaan) pada mulanya hanya mengatur tentang minum dan makan. Bagaimana memanggang makanan dan memotong binatang, menggali tanah dan mencedok air dengan tangan, membuat keranjang dan tongkat juga genderang dan penabuh. Dengan cara-cara begitulah rasa hormat kepada Gui (arwah) dan Shen (Roh Tuhan) disampaikan. Li Ji VII:I:6 - Li Yun
Para raja purbakala tidak memiliki istana dan kuil. Pada musim dingin mereka tinggal di dalam gua, dimusim semi tinggal di dalam sarang yang dibuat dari ranting dan dedaunan. Mereka belum mampu membuat dan memanfaatkan api, makan rerumputan dan buah-buahan mentah. Burung dan binatang liar dimakan dagingnya, diminum darahnya bahkan bulunyapun turut dimakan. Kain sutra dan rami belum ditemukan, mereka hanya menutupi tubuh dengan bulu dan kulit binatang. Li Ji VII:1:8 - Li Yun
Mox, ketika membaca kisah Adam dan Hawa kebanyakan orang lupa faktor waktu di dalam kisah itu dan kenyataan bahwa itu adalah kisah nyata, bukan dongeng. Semoga kedua ayat dalam kitab Liji tersebut di atas dapat memberi sedikit wawasan baru.
Bahasa atau berbicara adalah kemampuan yang harus dipelajari, bukan bawaan orok. Semoga kamu sekarang mengerti apa yang saya maksudkan ketika menulis.
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular, walaupun cerdik, tetap saja ular, binatang. Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Hai-Hai yang aneh...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Hukum di bumi dan di surga berbeda
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular, walaupun cerdik, tetap saja ular, binatang. Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia.
Bahasa atau berbicara adalah kemampuan yang harus dipelajari. Saya sependapat dengan Jesusfreaks bahwa hal ini tidak berlaku untuk Adam dan Hawa di taman Eden, karena keadaan di taman Eden berbeda dengan keadaan di bumi.
Semoga Hai hai sekarang mengerti apa yang Mox maksudkan ketika menulis :
Binatang tidak memiliki akal budi dan tidak bisa berbicara kepada manusia menggunakan bahasa manusia, inilah keadaan yang terdapat di bumi, keadaan yang kita pelajari karena kita tinggal di bumi, dan keadaan di bumi tidak bisa disamakan dengan keadaan di surga.
Akumulasi Pengetahuan!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Perbedaannya
Perbedaan taman Eden dan bumi:
- Di taman Eden tidak terikat waktu sedangkan bumi terikat waktu.
- Di taman Eden binatang dapat berbicara dengan manusia, sedangkan di bumi binatang tidak dapat berbicara dengan manusia.
- Di taman Eden manusia dihalalkan untuk freesex, di bumi dilarang.(lihat Manusia masih melakukan hubungan seksual di dalam Surga).
Hukum yang terdapat di taman Eden tidak bisa disamakan dengan hukum yang terdapat di bumi.
Dari mana Anda Dapatkan Pengetahuan Itu?
Mod, darimana kamu tahu bahwa di taman Eden tidak terikat waktu? Maksud saya atas dasar apa kamu menyimpulkannya demikian?
Dari mana kamu tahu binatang dapat berbicara bahasa manusia di taman Eden? Ular memang berbicara kepada Hawa, namun bagaimana anda yakin itu ular yang berbicara, bukan Iblis yang merasuki ular?
Untuk freesex kita tunda saja, sebab itu hanya masalah istilah. hai hai sendiri secara hukum adalah anak haram karena di akte kelahirannya tertulis, anak bla bla bla, tidak kawin. Ha ha ha ...
Anda tahu taman eden (kenapa disebut taman eden?) itu ada di mana?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Pengetahuan dari Hai hai
Karena Mod udah ngga ada, biar Mox yang menjawab.
Sebenarnya sih saya tidak tahu, saya cuma menebak saja. Hai hai cuma memberi ayat (saya tidak tahu ayat yang mana) dan Hai hai memberi kata kuncinya (saya juga tidak tahu yang mana), tapi Hai hai tidak memberi penjelasan jadi saya menebak saja berdasarkan penjelasan Hai hai.
Saya akan mengutip tulisan Hai hai di blognya Nosid yang berjudul Free Will (Percakapan Dengan Tuhan)
Sebelum menciptakan manusia, Tuhan menciptakan wadah, kita menyebutnya langit dan bumi, kita menyebutnya siang dan malam. Karena langit dan bumi, kita baru bisa bertanya, DI MANA? Di langit atau di bumi? Bila di bumi, di bagian mana? Karena siang dan malam, kita baru bisa bertanya, KAPAN? Siang atau malam? Jam berapa? Hari Apa? Bulan Apa? Tahun berapa? Sebagai penciptaNya, Tuhan tidak terikat oleh waktu dan ruang..
Pada waktu itu Tuhan, Adam, dan Hawa bersama-sama di taman Eden. Karena Tuhan tidak terikat oleh waktu dan ruang, maka tempat tersebut juga tidak terikat waktu dan ruang. Berbeda dengan Yesus saat di bumi, karena bumi terikat waktu dan ruang, maka Yesus juga terikat waktu dan ruang, memiliki umur, bertumbuh dewasa, dsb.
2. Dari mana kamu tahu binatang dapat berbicara bahasa manusia di taman Eden? Ular memang berbicara kepada Hawa, namun bagaimana anda yakin itu ular yang berbicara, bukan Iblis yang merasuki ular?
Saya tahu hal ini dari Alkitab, sebab sudah ditulis yang berbicara adalah ular, binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat. Di Alkitab juga tidak tertulis kalau iblis merasuki ular. Hai hai sendiri pernah mengatakan kalau Alkitab sudah lengkap, tidak perlu ditambah wahyu baru lagi.
3. Kenapa disebut taman Eden? Itu ada di mana?
Taman itu disebut taman Eden karena taman tersebut terletak di Eden (surga).
Kejadian
2:8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Mengenai letaknya ada dimana, ada di sebelah timur dari Eden. Untuk letaknya dengan pasti, saya tidak tahu ada dimana. Ada yang mengatakan kalau Surga di telapak kaki ibu, ada juga yang mengatakan surga itu ada di langit. Menurut saya, surga tidak bisa dijangkau oleh manusia yang masih hidup.
Eden Adalah Bumi
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian 2:8
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:8
Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Kejadian 3:23
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
EDEN ADALAH GAMBARAN SURGA DIBUMI
Eden adalah Surga
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Kejadian 2:8
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:8
Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Kejadian 3:23
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24TAMAN EDEN DULUNYA ADA DI BUMI
Salam semuanya,
Sedikit sekali yang diceritakan Alkitab tentang Taman Eden, namun pemahaman saya sbb:
* Sebelum manusia jatuh kedalam dosa, Taman Eden ada di Bumi. Dalam Taman Eden Allah menyediakan 2 Pohon: POHON KEHIDUPAN dan POHON PENGETAHUAN YANG BAIK & BURUK. Supaya manusia tidak makan buah dari Pohon Kehidupan sehingga hidup kekal dengan sifat dosa didalam dirinya, maka Allah "mengangkat" Taman Eden dari Bumi. Sebab kalo tidak, tentu kita bisa jalan-jalan deh ke Taman Eden..
* Taman Eden masih ada hingga sekarang (mungkin diangkatnya ke Surga). Wahyu 2:7b, Barang siapa menang, dia akan Kuberi makan dari POHON KEHIDUPAN yang ada di Taman Firdaus Allah.
Demikian pemahaman saya.
Debu tanah
Eden adalah Surga
Kejadian 3:23
Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Jadi Eden adalah Surga.
Mohon pencerahan
Saya membaca dari awal, namun saya sedikit bingung, bisa mohon kiranya dijelaskan sedikit. Karena logika saya terkadang mengalahkan hati nurani
- disebutkan dari awal mengenai iblis, taman eden, bumi, ular, dsb
- aku berpikir darimana datangnya iblis, taman eden, bumi, dan ular, apakah semua tuhan yang menciptakan, ataukah tuhan bapa, atau roh kudus, atau yesus yang menciptakan? atau bahkan mereka bekerja sama untuk menciptakan semua.
- lalu aku berpikir juga, bagaimanakah pembagian tugas suatu hal di kehidupan ini terhadap Tuhan Bapa, Roh Kudus, dan Yesus. Karena logika saya seperti halnya perusahaan pastilah hanya ada satu Pres-Dir, dan membawahi Manager, dan Manager membawahi supervisor. Dan ketiga jabatan tersebut tidak dalam posisi sejajar.
Terima kasih, Mohon pencerahannya
Semoga Tuhan memberkati
pisang
bukan buah pisang...
Bukan pisang dan apel
Menurut saya, buah itu tidak ada di bumi. Kalau buahnya ada di bumi, terus dimakan sama binatang, harusnya binatang jaman sekarang pada pake baju (malu karena telanjang) dan tahu tentang yang baik dan yang jahat.
MUSTAHIL ADAM & HAWA DITEMPATKAN DI SURGA
Salam Sdr. Mox,
Mox menulis: Kejadian 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Jadi Eden adalah Surga.
Debu tanah menjawab:
Begini logika saya, jika Taman Eden adalah Surga maka dari awal Allah menempatkan Manusia di Surga. Padahal kita tahu bahwa Surga penuh dengan Kemuliaan Allah, dimana tubuh manusia yang lemah tidak akan tahan berada di Surga. Dan kita tahu setelah Adam & Hawa jatuh dalam dosa, mereka tidak langsung diusir dari Taman Eden, tapi masih bersembunyi di Taman Eden.
Ada tertulis "KARENA ALLAH ADALAH API YANG MENGHANGUSKAN".
Setelah kita dibangkitkan, maka kepada kita yang diselamatkan akan diberikan tubuh yang baru supaya bisa tinggal di Surga.
Debu tanah
Eden adalah bumi
Terima kasih ya Debu tanah, karena Debu tanah tidak pelit dalam berbagi pengetahuannya mengenai taman Eden.
Sekarang saya sudah tahu kalau taman Eden itu dulu ada di bumi.
Debu tanah kapan mau nulis blog?
Persamaan antara Iblis(ular) dengan Lilith..
Salam para pembaca,
Saya sedang mempelajari catatan tentang tokoh yang bernama Lilith, yang mungkin tidak pernah tercatat dalam Alkitab(saya tidak yakin 100%).
Akan tetapi dalam buku-buku ajaran Yahudi kuno yang juga mencatat tentang kejadian kejatuhan manusia kedalam dosa, disinggung tentang nama "lilith" yang ternyata adalah sosok lain daripada si Ular yang menggoda manusia sehingga jatuh ke dalam dosa.
Dalam ajaran Kabballah dicatat bahwa Lilith adalah mahluk setengah wanita setengah ular, yang merupakan perwujutan daripada iblis wanita (menurut ajaran Kabballah iblis mempunyai kelamin).
Saya ingin mengetahui sejauh manakah kita boleh menggunakan bahan tulisan di luar Alkitab (sebagai bahan perbandingan), terutama jika digunakan untuk membandingkan cerita/kejadian yang sama?Apakah para teolog juga mempelajari cerita kejatuhan manusia kedalam dosa,yang bersumber dari kitab suci ataupun buku-buku catatan dari agama lain?
Oleh karena itu, saya memohon bantuan para pembaca, supaya bisa memberikan informasi tambahan, sekiranya ada di antara para pembaca yang mengetahui informasi tentang tokoh Lilith ini.
Terima kasih,
*Tulisan ini ditulis bukan untuk meragukan kebenaran sejati Alkitab.
From Oz far..far...awaay...
xxx
DI Bumi
HANYA 2 langkah
Udah Lama, ...
Udah lama, dua langkah atau tujuh langkah itu bisa anda lihat sendiri di mana bedanya. bila tujuh langkah terlalu banyak bagi anda, ya dua langkah saja.
Iblis menggoda manusia. Umumnya manusia takut untuk ketemu iblis atau roh jahat. Sesungguhnya iblis yang menampakkan diri itu tidak berbahaya yang berbahaya adalah yang tidak menampakkan diri.
Mati? biarlah itu diurus oleh Allah saja. Selama masih hidup ngapain ngurusin mati?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@koh hai2..., terima kasih untuk jawaban
Uda lama, biasa aja
Udah lama, jangan minta maaf terus, report saya jadinya karena mikir mlulu, apa yang harus dimaafkan?
di antara teman tidak banyak yang harus dimaafkan, karena kita teman.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
SAAT itu…
Udah Lama, Ikatan Kasih Sayang
Udah lama, di dalam agama Tiongkok kuno, papan arwah seorang raja harus diturunkan (tidak disembahyangi lagi) setelah lewat lima generasi. Anda tahu kenapa demikian? Karena SUDAH tidak ada ikatan cinta kasih lagi antara generasi itu.
Kita tidak memiliki ikatan cinta kasih degan Adam dan Hawa, karena tidak saling mengenal, MUSTAHIL mengasihi mereka.
Uda lama, saya sama sekali tidak MENGASIHI anda, karena kita tidak saling mengenal. Hingga saat ini, tidak ada kesempatan bagi kita yang dapat memicu munculnya perasaan cinta kasih.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Dear koh hai2, aku SUDAH berusaha memutuskan.