Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tidur Sampai Pagi

Indonesia-saram's picture

Dalam suatu acara yang diadakan untuk seorang staf yang berulang tahun di kantor kami , kami mengadakan sejumlah permainan yang diakhiri dengan doa. Namun sebelum berdoa, rekan kami itu menyampaikan harapan-harapannya. Dan ketika ia menyampaikan hal-hal tersebut, saya menangkap sesuatu yang menarik.

Dalam tuturannya, ia menyebutkan bahwa kuliahnya kadangkala terasa memberatkan. Kalau mengerjakan tugas, seringkali ia harus tidur sampai pagi. Nah, "tidur sampai pagi" inilah yang menarik untuk dibicarakan. Mari kita lihat.

Secara normal, setiap orang akan tidur setelah hari malam. Biasanya setelah lelah beraktivitas seharian, tubuh memerlukan istirahat. Dibutuhkan setidaknya delapan jam untuk tidur dan memulihkan kondisi tubuh ke keadaan semula. Tentu saja untuk orang-orang tertentu, tidur kurang dari delapan jam sudah menjadi hal yang biasa. Dan umumnya, karena tidur di malam hari, kita akan kembali bangun pada pagi hari, tentunya dengan tubuh yang lebih fit. (Tentu saja kalau kita tidur dengan cukup dan memang menjaga kondisi tubuh kita.)

Nah, mari kita kembali ke "tidur sampai pagi" itu. Kalau kita melihat apa yang umumnya kita lakukan, siapa pun pasti akan tidur sampai pagi karena kita selalu bangun di pagi hari. Ketika berangkat tidur malam hari, kita akan terlelap terus (tentunya kalau kita tidak punya penyakit yang memungkinkan kita terbangun) dan baru bangun di pagi hari. Dengan demikian, kita memang tidur sampai pagi, kecuali kita baru bangun siang-siang.

Tentu saja hal tersebut berbeda dengan apa yang dimaksud oleh penuturnya. Berdasarkan tuturan yang disampaikan, saya menangkapnya sebagai tidur larut atau baru berangkat tidur setelah larut malam atau malah dini hari. Hal ini dipertegas dengan informasi bahwa tugas-tugas kuliahnya cenderung memaksanya bekerja hingga larut malam. Karena baru selesai dini hari, barulah ia dapat tidur pada dini hari. Kiranya inilah yang membuat rekan tersebut mengatakan "tidur sampai pagi" bukannya "tidur larut" atau "tidur dini hari".

__________________

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

esti's picture

Bahasa Indonesia . . . mas Saram"

Salam kenal mas Saram, saya Oma nina,

saya mempunyai keinginan untuk menuliskan pengalaman saya agar dapat berbagi dengan saudara2 seiman, tapi kemampuanku berbahasa Indonesia yang benar agak kurang. Tolong ya mas kalau nanti saya menulis dibantu koreksi bahasanya supaya lebih nyaman dibaca.

Seperti mas Saram  menulis tentang tidur sampai pagi ya memang jelas artinya semua orang juga tidur sampai pagi, padahal maksudnya : Baru bisa tidur setelah pagi.

Kalau kita berbahasa Indonesia yang benar, apakah tidak kelihatan agak kaku ya? Soalnya sudah terbiasa memakai bahasa pasaran/umum jadi terkadang agak sulit untuk menggunakannya. Misalnya saja pakai baju yang baru disetrika kita jadi hati2 duduknya supaya tidak kusut.

Pernah suatu hari anakku minta saya mengedit tulisan "teman pimpinannya", katanya supaya saya belajar, cuma sedikit kok 80 hal katanya", sudah begitu saya cuma diberi waktu 2 hari semalam. Karena gengsi saya menyanggupi, lalu saya hubungi temanku mengajar yang sarjana sastra bahasa Ind. lulusan PT ternama. Jadi transaksi via imel saja, dan jadilah seperti permintaan anakku.

Ternyata sama anakku diedit lagi katanya bahasanya masih kurang populer terlalu letterlegh, dia tidak tahu saja kalau yang mengedit ahli bahasa,sayapun komplain ke teman saya.

Jadi agak susah juga ya mas berbahasa yang baik itu? biarpun sama2 ahli bahasa apakah mereka bisa satu persepsi ya? meski begitu saya tetap pengin bisa kok.

Salam