Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tali yang Mematikan

Sri Libe Suryapusoro's picture

Perjalanan tidak selalu menyenangkan. Aku menyembahMu Tuhan. Aku mengaku, kekawatiranku sebagai bukti ketidakpercayaanku kepadaMu. Kekawatiranku sebagai bentuk aku mengandalkan diriku sendiri. Kalau memang aku harus kehilangan apa yang sudah aku miliki terus kenapa? Bukankah Tuhan bisa memberikan lagi hal lain? Bukankah Tuhan berkuasa atas segala makluk di bumi dan di surga?

Aku menarik nafas panjang. aku kembali menata hati. Tidak mudah untuk membuat diriku tenang dan bisa mengejar kembali mimpi-mimpiku. Ketika aku berada di titik terendah, tidak mudah untuk bangkit kembali. Tetapi bukankah ini bukan titik terendah di dalam hidupku yang pernah ada? Bukankah aku pernah mengalami hal yang lebih rendah lagi dari yang ini? Jika memang demikian, mengapa aku harus kawatir?

Istri menyatakan kesetiaannya, apapun yang terjadi di dalam hidupku. Temanku menyatakan, hal yang buruk selalu berujung pada kebaikan. Betul kata temanku tetapi dengan syarat. Aku mampu bertahan sampai kebaikan itu datang. Tuhan, aku semakin cinta kepadaMu. Engkau mengajari aku untuk bergantung kepadaMu.

Aku masih ingat sebuah cerita tentang seseorang yang tergantung dan menggantungkan diri di seutas tali. Dia jatuh ketika mendaki. Saat ini nyawanya ditentukan oleh seutas tali, hari sangat gelap. Lalu dia berteriak kepada Tuhan, "Tuhan tolonglah." Dan Tuhan menjawab,"Putuskan talimu. Potong dengan pisau yang ada padamu."

"Tapi bukankah tali ini yang membuat aku bisa bertahan? Bagaimana mungkin aku melepasnya?"

"Putuskan talimu. Potong dengan pisau yang ada padamu."

"Tetapi Tuhan..."dan orang itu tetap bertahan di sebuah tali. Sampai akhirnya di pagi hari dai sudah mati dengan jarak 2 meter dari tanah.

Cerita itu bukanlah cerita yang sebenarnya tetapi kasus hidupku bisa berakhir seperti orang tersebut. Jika aku menggantungkan diri pada seutas tali...jika aku mengandalkan pekerjaanku..jika aku mengandalkan bisnisku...jika aku mengandalkan kemampuanku..jika aku mengandalkan keahlianku..maka itu semua bisa menjadi tali. Menyelamatkan memang tapi untuk sementara. Karena tali itu mengikat dan membuat aku tidak mampu pergi ke tempat lain. Tetapi jika aku mengandalkan Tuhan, dia membebaskan dan kebebasan itulah yang membuat aku bisa terus hidup.

Mana yang aku pilih? Sebenarnya sudah jelas mana yang harus aku pilih tetapi tidak mudah menjalaninya.

__________________

Small thing,deep impact