Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Stres Karena Pekerjaan?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Banyak orang yang tertekan karena pekerjaan. Hari Senin menjadi hari yang berat karena terbayang pekerjaan yang luar biasa menekan dirinya. Sedangkan hari Jumat menjadi hari yang menyenangkan karena sebentar lagi terbebas dari pekerjaan. Ketika berangkat ke kantor, badan rasanya tidak mau kompromi. Bangun tidur dengan berat, bersiap-siap ke kantor seperti akan bertemu hantu. Ketika di rumah pun terbayang pekerjaan yang luar biasa berat.

Pada dasarnya pekerjaan haruslah dinikmati. Saya mengenal beberapa orang yang justru dengan senang hati berangkat ke kantor. Dia tersenyum ketika bekerja. Dia sangat menikmati setiap hal yang ada. Bangun pagi dengan penuh semangat karena akan menghadapi pekerjaan yang ada. Bahkan saya mengenal orang yang mengerjakan pekerjaannya sampai 12 jam dan masih tetap semangat bekerja. Jadi masalahnya dimana?

Ada tiga penyebab seseorang stres karena pekerjaan. Yang pertama karena jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan orang tersebut. Yang kedua karena rekan kerja (atasan, bawahan, rekan sejawat dsb) tidak cocok dengannya. Dan yang ketiga karena keadaan atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Pada artikel kali ini saya hanya membahas yang tertama, karena jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan orang tersebut.Ada ciri-ciri bahwa itu jenis pekerjaan yang sesuai dengan orang tersebut.

Kita cepat dalam belajar. Saya mengenal seseorang yang sangat lambat ketika dia mempelajari apa yang menjadi pekerjaannya. Tetapi begitu dia belajar tentang HP dan fungsi-fungsinya, dia terlihat sangat semangat dan cepat mempelajarinya. Cara belajar memang tergantung dengan kecerdasan dan keadaan seseorang. Yang satu bisa lebih cepat daripada yang lain. Tetapi jika dia dibandingkan dengan dirinya sendiri maka kita akan tahu bidang apa yang sebenarnya menjadi bidangnya. Kenali bidang-bidang yang ada dan carilah bidang dimana Anda bisa belajar dengan cepat.

Kita merasakan bahwa setiap masalah adalah tantangan yang mengasyikan untuk diatasi. Partner saya di www.SayaBisa.com bercerita tentang apa yang dia kerjakan. Dia mengalami masalah di bagian tertentu dan dia mencobanya sampai jam enam pagi. Sekitar jam 9 pagi, saat saya dalam perjalanan Surabaya ke Kebumen kota kelahiran saya, saya menghubungi dia. Dia terus mengerjakannya bahkan ketika saya telpon dia pun masih semangat untuk mengerjakannya. Masalah yang timbul justru membuat dirinya penasaran dan akhirnya dia memiliki energi yang luar biasa untuk menyelesaikannya. Istri saya juga mengalami hal yangs ama. Ketika ada masalah yang belum dia selesaikan, dia enggan untuk beranjak dari pekerjaannya.

Bersedia menyediakan waktu berjam-jam untuk melakukannya. Pernahkah Anda melihat seseorang yang bermain PS atau game lainnya sampai lupa makan? Itulah yang terjadi pada diri seseorang yang melakukan sesuatu yang menjadi bidangnya. Saya tidak heran ketika mendengar Thomas Alfa Edison menggunakan sekitar dua belas jam setiap hari untuk melakukan penelitian. Bahkan saya membaca kisah seorang yang sudah profesor, dia menggunakan waktunya untuk penelitian sampai tidak tidur. Dia akan tertidur sekitar empat jam ketika tubuh sudah sangat capek dan melanjutkan pekerjaannya ketika sudah bangun.

Seandainya tidak dibayar pun Anda mau melakukannya. Contoh yang nyata adalah saya dan partner saya ketika membuat www.SayaBisa.com. Siapa sih yang membayar kami? Tetapi kami senang ketika kami bisa berkontribusi dalam membangun bangsa. Daripada kami hanya berkata-kata, kritik sana kritik sini maka kami memilih melakukan sesuatu. Saya senang menulis dan partner saya senang bisa belajar membuat dan mengelola website. Yang membuat kami puas bukan ketika kami mendapatkan uang atau gaji. Tetapi ketika kami melihat hasil kerja kami. Begitu juga yang terjadi pada banyak seniman. Mereka sangat senang ketika mereka berkreasi. Mereka terkadang memberikan hasil karya mereka bukan sekedar mengejar penghasilan. Masalahnya tidak semua bisa melakukan pekerjaan yang mereka sukai. Ada orang yang terpaksa menjadi dokter karena orang tua yang memaksa mereka. Ada yang bekerja karena memang mencari penghasilan. Menentukan bidang pekerjaan semata-mata karena masa depan atau karir yang menjanjikan. Itu hal yang umum terjadi. Lalu bagaimana mengurangi stres karena pekerjaan?

Buatlah tantangan. Tantangan membuat kita semangat melakukan pekerjaan kita. Ketika saya mengerjakan pekerjaan yang bersifat administratif, saya sangat merasa bosan. Saya harus memasukan data ke database. Ada tumpukan yang menggunung di meja saya tetapi tanggung jawab saya adalah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Saya pun membuat permainan dimana saya yang menentukan aturannya dan sayalah pemainnya. Saya pasang jam di samping komputer saya, lalu saya target berapa file yang harus masuk ke database dalam waktu limat menit. Awalnya saya lambat lalu saya coba memecahkan rekor saya sendiri. Tidak lama kemudian, file tersebut sudah menipis. Tantangan yang saya berikan kepada diri saya membuat saya bisa menikmati pekerjaan saya.

Berikan tepuk tangan. Ketika saya menyelesaikan suatu target kerja saya saya mempunyai kebiasaan yaitu memberkan tepuk tangan untuk diri saya sendiri. Sering kali saya melakukannya hanya sekedar membayangkan saya tepuk tangan. Tetapi saya memberikan ucapan selamat kepada diri saya sendiri. Sering kali pekerjaan kita tidak dihargai dan inilah yang membuat kita tidak bersemangat. Ketika saya menemukan ide yang brilian maka saya pun akan membayangkan diri saya menjabat tangan saya (terkadang tangan kiri saya menjabat tangan kanan saya). Mungkin terlihat seperti orang gila, tetapi cobalah dan rasakan semangat yang Anda dapatkan ketika Anda memberikan tepuk tangan untuk diri Anda sendiri.

Salurkan hobi Anda. Kapan terakhir kali Anda melakukan apa yang Anda senangi? Buat yang memiliki hobi memancing, kapan Anda terakhir memancing? Saya memiliki hobi membaca. Setiap bulan bisa membaca sekitar 3-4 buku. Ketika kami melakukan penghematan yaitu mengurangi anggaran untuk beli buku, saya terlihat stres. Pekerjaan yang ada sudah cukup membuat saya stres dan ketika saya membaca maka saya juga menghilangkan stres saya.

Tolonglah orang lain. Saya merasakan sangat bersemangat ketika saya berhasil menolong orang lain. Apakah itu teman sekerja, atau orang-orang diluar pekerjaan. Semangat ini sangat saya butuhkan ketika saya mengerjakan setiap pekerjaan saya. Ketika saya tenggelam dalam pekerjaan saya maka saya sulit menemukan sesuatu yang membuat saya bersyukur. Tetapi ketika saya menolong orang lain maka saya merasa bersyukur atas keadaan saya dan saya merasa dibutuhkan oleh orang lain.

Saya berharap tulisan ini bisa menolong Anda untuk menemukan bidang Anda atau paling tidak membuat Anda bisa mengurangi stres yang disebabkan oleh pekerjaan. Selamat mencoba.

__________________

Small thing,deep impact

antisehat's picture

sri : kadang

suatu pekerjaan, pasti pernah melalui saat stress,

biarlah kadang kadang stress untuk meningkatkan kapasitas kita...

___________________________

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com