Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Seputar Piagam Bumi, Agama Bumi, dan URI: Beware, Gaia strikes back!
Seputar Piagam Bumi, Agama Bumi, dan URI: Beware, Gaia strikes back!
Shalom, sobat-sobatku yang dikasihi Tuhan, dalam kesempatan ini saya ingin membahas sedikit seputar kecenderungan atau trend yang akhir-akhir ini kian ramai menjadi topik di beberapa negara maju, yaitu seputar kesadaran akan bumi yang satu. Memang kesadaran bahwa kita semua tinggal di pesawat terbang yang sama yang bernama bumi itu tidak keliru. Tapi bagaimanakah kalau kesadaran itu lalu dibelokkan menjadi sesuatu yang lebih ekstrem yaitu pemujaan terhadap bumi? Itulah topik yang ingin saya angkat kali ini.
Pendahuluan
Kisah ini bermula dari email-email yang dikirimkan oleh salah seorang kenalan saya di internet, yaitu Prof. Oliver K. Manuel, beliau antara lain menulis dalam emailnya bahwa ada beberapa inisiatif seperti Agenda 21 yang menggiring banyak negara untuk secara bertahap menyetujui atau meratifikasi semacam pemerintahan global yang tunggal. Jadi dari One World menjadi One Government.
Semula saya tidak terlalu ambil pusing dengan email-email tersebut, tapi kira-kira sebulan yang lalu (maret 2015) saya iseng melihat-lihat link url tentang Agenda 21 yang diberikan beliau, lalu saya kaget karena Agenda 21 itu dihubungkan dengan apa yang dikenal sebagai Piagam Bumi (Earth Charter). Lalu saya jadi penasaran ingin tahu tentang apa motivasi sebenarnya di balik Piagam Bumi.
Berikut ini adalah apa yang saya peroleh dari hasil penelitian singkat saya, dengan harapan dapat membuka sedikit wawasan kita tentang pelbagai kesulitan yang bakal kita hadapi jika Piagam Bumi ini benar-benar diimplementasikan di banyak negara.
Apakah itu Piagam Bumi (Earth Charter)?
Kalau saya tidak keliru memperoleh informasi, Piagam Bumi sudah mulai digagas sejak sekitar tahun 1990an, dengan tujuan meningkatkan kepedulian akan pelbagai masalah lingkungan. Kemudian dibentuklah Dewan Bumi (Earth Council) yang antara lain dipimpin oleh Maurice Strong dan Mikhail Gorbachev (dulu pemimpin Uni Sovyet sebelum tembok Berlin runtuh). Maurice Strong sendiri pernah menyatakan bahwa salah satu fungsi Piagam Bumi adalah mirip dengan Dasasila yang diberikan Tukan kepada Musa (The Ten Commandments). Lihat ref. (1)
Sekitar 2001-2002 Piagam Bumi mulai diperkenalkan kepada PBB dan akhirnya disetujui untuk diterima sebagai prinsip panduan (guiding principles) untuk banyak organisasi di bawah PBB. Selanjutnya Piagam Bumi tersebut diperjelas ke dalam bahasa hukum yang lugas dalam dokumen Agenda 21. Dengan kata lain, Piagam Bumi dan Agenda 21 berfungsi sebagai konstitusi baru untuk suatu pemerintahan global yang akan dibentuk dalam waktu dekat.
Tidak hanya itu, Piagam Bumi juga diperkuat dengan peresmian The Ark of Covenant (Tabut Perjanjian), di mana dokumen Piagam Bumi tersebut disimpan sebagai tanda bagi umat manusia di masa depan. Lihat ref. (1).
Motivasi di balik Piagam Bumi
Jika inti masalahnya adalah keprihatinan akan pelbagai problem kerusakan lingkungan, krisis energi, krisis populasi atau krisis bahan pangan, tentu kita setuju untuk meningkatkan kesadaran umat manusia akan bumi yang satu.
Tapi masalahnya lebih dalam dan serius daripada sekadar krisis ekologi atau krisis energi. Seperti yang dipapatkan oleh Bron Taylor dalam papernya yang diterbitkan oleh jurnal Religion (2), ada pergeseran pemikiran dari ekologi dalam (deep ecology) menjadi kepedulian lingkungan yang radikal (radical environmentalism). Para pengikut radical environmentalism ini berupaya untuk memasukkan nilai-nilai spiritualitas baru, yang mungkin lebih tepat disebut Spiritualitas berbasis bumi (Earth-based spirituality). Nah ini lalu berkaitan dengan gejala bangkitnya Agama Bumi (Earth religion), yang perlu kita cermati sebagai umat Kristiani. Untuk deskripsi singkat tentang Earth religion ini, silakan lihat di wikipedia. Ref. (5).
Mungkin timbul pertanyaan: mengapa kita perlu mencermati Agama Bumi? Bukankah kepedulian akan lingkungan itu suatu hal yang baik? Bukankah gereja juga mesti peduli akan keutuhan ciptaan? Ya, kepedulian lingkungan dan keutuhan ciptaan itu memang baik, tapi jika sampai memuja dan menyembah bumi sebagai sesuatu yang sakral, itu bertentangan dengan Dasasila yaitu: "Janganlah ada ilah lain di hadapan-Ku" (Kel. 20).
Dan justru persis di situlah tampaknya pengikut Agama Bumi ini hendak mendesakkan kepada banyak bangsa agar menerima Piagam Bumi sebagai pengganti Dasasila yang sudah dikenal dalam Taurat sejak ribuan tahun yang lalu. Bagi saya, ini adalah bentuk penolakan manusia secara halus terhadap Dasasila yang merupakan perintah Tuhan sendiri. Ini mirip dengan upaya membangun menara Babel di zaman dahulu, yang akhirnya diporak-porandakan oleh Tuhan.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat buku Bron Taylor yaitu Dark Green Religion, di mana dia juga membahas tentang Earth Charter di bab penutup. (3)
United Religion Initiative (URI)
Kalau para pembaca masih kurang yakin bahwa Piagam Bumi memuat motivasi yang tidak kristiani, boleh cari di google tentang Gaia religion. Gaia itu sendiri adalah dewi bumi dalam kepercayaan pagan Romawi kuno. Salah satu keyakinan tentang Gaia adalah bahwa bumi itu hidup. Dan inilah yang justru ditekankan secara eksplisit dalam Piagam Bumi: "Earth, our home, is alive with a unique community of life." (1)
Anggapan bahwa bumi itu hidup tentunya bertentangan dengan Kejadian 1 bahwa baik benda-benda penerang di langit maupun bumi itu sendiri adalah ciptaan Allah yang Mahakudus.
Jika masih ingin tahu lebih lanjut, cobalah menengok situs United Religion Initiative (lihat ref. 4), di situs itu dijelaskan berbagai hal tentang rencana menyatukan berbagai agama di dunia ini menjadi semacam Agama Tunggal.
Dengan kata lain, mungkin dalam waktu dekat akan ada upaya ke arah Satu Bumi, Satu Pemerintahan dan Satu Agama (yaitu Agama Gaia). One World, One Government, One Religion.
Penutup
Jika semua ini benar adanya, maka tampaknya itu berarti kita hidup di akhir zaman, dan sebentar lagi mungkin akan muncul berbagai penganiayaan terhadap umat percaya yang tidak mau menerima Piagam Bumi dan Agama Gaia. Mungkin itukah yang dimaksud dengan binatang dalam Wahyu 12–13?
Bagaimana pendapat Anda?
25 april 2015, pk. 12:45
VC
Referensi:
(1) www.green-agenda.com/earthcharter.html
(2) Bron Taylor. From deep ecology to radical environmentalism. Religion 31 (2001). Url: http://www.brontaylor.com/environmental_articles/pdf/Taylor--Religion31(2).pdf
(3) Bron Taylor. Dark Green Religion. Url: www.brontaylor.com
(4) www.uri.org
(5) http://en.m.wikipedia.org/wiki/Earth_religion
Dari seorang hamba Yesus Kristus (Lih. Lukas 17:10)
"we were born of the Light"
Prepare for the Second Coming of Jesus Christ:
http://bit.ly/ApocalypseTV
visit also:
http://sttsati.academia.edu/VChristianto
http://bit.ly/infobatique
- victorc's blog
- Login to post comments
- 3721 reads