Semua Telah Dibenarkan

Gratisan sepertinya kita bisa ambil kapan saja dan bisa dibuang kapan saja.

Kalau kita menulis sesuatu yang sifatnya klaim tentunya kita harus memperkenalkan apa yang kita klaim. Saya menggunakan cara yang persis dengan cara KK yaitu melihat secara keseluruhan ayat. Baca lagi ayat tsb tapi dari ayat 21 sampai ke ayat 24. Sekarang apakah "semua orang" masih berarti semua orang? Di ayat 21 tertulis "karena iman dalam Yesus Kristus".

Yang diberikan ke semua mausia bukan pembenaran. Yang dikenalkan kepada manusia adalah "iman kepada Yesus Kristus".

Jadi walaupun sudah menerima/mendengar/diterangan tentang "iman kepada Yesus Kristus" ke manusia  tetap saja si manusia harus mengenakannya (/mengaminkannya) baru dia dibenarkan. KK, jangan potong-potong dong :-). 

[Kalau kita menulis sesuatu yang sifatnya klaim tentunya kita harus memperkenalkan apa yang kita klaim.]
Tidak, saya tidak klaim, buat apa saya klaim? Emangnya saya rasul? Yang klaim semua orang telah dibenarkan itu penulis Kitab Roma.

Jee: ya elah. Yang kamu imani itu yang kamu klaim lah. Takut amat ngakuin nya. Ngeles bajaj dibelokin ke Rasul Paulus segala.

[Jadi walaupun sudah menerima/mendengar/diterangan tentang "iman kepada Yesus Kristus" ke manusia  tetap saja si manusia harus mengenakannya (/mengaminkannya) baru dia dibenarkan.]

Kalau itu mah namanya bukan cuma-cuma, tapi harus dibayar. Dibayar dengan mengenakannya/mengaminkannya.

Jee: Lah, kamu kan sudah baca sendiri di Rom 3:23. State awalnya manusia yang berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dari state A ke state B artinya ada pengubahnya. 

Iman akan Yesus Kristus itu maksudnya: Tuhan Yesus mati supaya semua orang diselamatkan tapi tidak berarti semua orang selamat karena Tuhan Yesus.

Logika yang dibolak-balik gini yang bikin iman akan Yesus Kristus jadi murahan. Gratisan yang murahan. Kalau kayak gitu logikanya ... tetep aja jadi Islam, Hindu, Budha. Udah dibenarkan! Dari orang percaya aja bisa terjadi Roh Allah pergi darinya.

Yesus pernah bercerita tentang Pemilik Ladang yang murah hati yang memberi upah 1 dinar kepada orang yang bekerja diladangnya sama rata sesuai perjanjian yang diikat antara pemilik ladang dan pekerja.

Konsepnya bahwa pemilik Ladang sangat pemurah dan memilik hak yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun apalagi cuma pekerja :)

Kalau keselamatan itu adalah upah/reward maka sudah sepatutnya setiap pekerja bekerja sesuai dengan perjanjian yang diikatnya dengan Tuannya. Mengapa harus melihat pekerja lain ? Pekerja lain memiliki kontrak tersendiri.

Dan manusia selalu menilai/menghakimi berdasarkan apa yang terjadi atas orang lain bukan atas dasar kontrak/perjanjian yang dibuatnya. Hal ini selalu kita lihat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika kita melanggar lalu lintas masuk jalur busway dan ditangkap polisi. Lalu kita merasakan ketidakadilan karena hanya kita yang ditangkap, padahal banyak yang lain yang melanggar kenapa tidak ditangkap. Nah pola2 inilah yang selalu kita lakukan. Justifikasi/pembenaran atas kesalahan yang dilakukan karena melihat orang lain melanggar namun tidak dihukum.

Didunia ini, manusia diikat oleh perjanjian yang tertuang didalam undang2 dan peraturan. Jika melanggar akan terkena sanksi. Itu sudah jelas.

Kembali kepada masalah keselamatan, setiap manusia wajib mengerjakan keselamatannya sendiri dan tidak perlu mengurusi keselamatan orang lain. Apa pekerjaan keselamatan anda, maka lakukanlah itu. Anda tidak perlu mengurusi orang lain akan diselamatkan atau tidak. Yang perlu anda pikirkan adalah bagaimana kontrak anda dengan Tuan anda.

syalom

Tidak perlu diperdebatkan... karena anda-anda semua benar...

Tuhan Yesus mati untuk menebus dosa manusia (bukan sekelompok manusia)

Dosa yang mana ??? Dosa warisan dari Adam dan Hawa... Ketika Adam dan Hawa memamakan buah pengetahuan, Adam dan Hawa telah melanggar ketetapan Allah (Berdosa). Setelah memakan buah pengetahuan, maka Adam dan Hawa menjadi memiliki pengetahuan yang baik dan yang jahat, dimana pengetahuan itu sendiri telah menyatu dalam diri Adam dan Hawa, dengan memiliki pengetahuan tersebut, Adam dan Hawa juga jadi mengenal dosa karena sudah memiliki berbagai keinginan, termasuk keinginan daging.

Keinginan daging adalah dosa, itulah sebabnya sejak Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan, sejak itulah manusia JATUH dalam dosa karena pengetahuan itu sendiri telah menyatu dengan manusia dan tak dapat dipisahkan lagi. Karena setiap manusia yang terlahir pasti mewarisi pengetahuan dan keinginan dari Adam dan Hawa tersebut, maka setiap manusia yang terlahir sudah JATUH dalam dosa juga. bukan karena perbuatannya (Bayi belum melakukan perbuatan dosa).

Karena Adam dan Hawa sudah kehilangan kemuliaan Allah, maka setiap manusia menjadi kehilangan kemuliaan Allah.

Semua orang sudah dibenarkan dari dosa di atas (bukan semua perbuatan dosa kita) oleh kematian Tuhan Yesus Kristus (Upah dosa adalah Maut). Benar.... semua orang sudah dibenarkan dengan cuma-cuma (bukan sekelompok orang) agar semua orang menjadi layak kembali memporeh kemuliaan Allah.

Setiap orang telah layak memporelah kemuliaan Allah, tetapi bukan berarti setiap orang berhak memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal, melainkan hanya bagi mereka yang PERCAYA kepada Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3 : 16  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Roma 3 : 22  "yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan".

Jadi, manusia masih bisa untuk berdosa lagi oleh karena perbuatan-perbuatannya.

Itulah sebabnya... anda-anda sekalian sangat dibutuhkan dalam pekerjaan Tuhan, agar semakin banyak jiwa yang bertobat dan diselamatkan, karena tidak akan mungkin tidak ada penyesatan.

Lukas 15 : 10  "Aku berkata kepadamu : Demikianlah juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat"

Saya sudah baca lagi dari awal. Titik awal dimana saya harus mengkonfirmasi adalah pada bagian "telah dibenarkan dengan cuma-cuma" atau dalam KJV: "being justified freely".

Menurut pemahaman kamu "dibenarkan" di sini artinya apa? Apakah sama dengan "diselamatkan"? Apakah orang yang "dibenarkan" di sini dalam kaitannya dengan masa penghakiman nanti?