Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Sadarkah Kita bahwa Kita sedang Menghadapi Masalah ini?

KEN's picture

Setiap manusia pasti ingin mengejar dan mencapai hidup yang lebih baik, seperti misalnya hidup yang layak (tidak perlu kaya), ketenangan hidup dan kebahagiaan. Namun hal itu cenderung mendapat tantangan yang harus kita hadapi. Tantangan itu bisa berupa, manusia yang sirik, iri dan dengki, yang tidak suka melihat orang lain tenang dan senang. 

Seperti halnya dalam contoh kasus kehidupan saya, bahkan tidak menutup kemungkinan, orang tua dan keluarga sendiri pun tega melakukan hal itu karna latar belakang kehidupan mereka, didikan orang tua mereka yang salah di masa kecil mereka, dan tentunya yang telah membentuk karakter mereka sedemikian adanya.

Ketika saya ingin mencapai hidup yang layak dan kebahagiaan hidup, saya tak tahu dari mana datangnya, pikiran-pikiran picik dan jahat begitu mendadak masuk ke dalam pikiran mereka, sehingga mereka dikuasai oleh kebiadaban yang terkadang kalau disaring dan dipikirkan oleh otak kita tidak masuk di akal sama sekali dan sangat menyiksa batin dan bisa dikatakan hendak meledakkan kepala kita sendiri oleh karna perbuatan keji mereka.

 

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa hal yang telah saya renungkan dan yang saya pikirkan yang akan menjadi jawabannya.

1. Ketika kita ingin membuktikan bahwa kehidupan kita bisa lebih baik daripada kehidupan mereka, sekalipun mereka telah merasa mereka sudah yang terbaik, namun mereka merasa sudah tidak ada yang lebih baik lagi selain daripada yang telah mereka tunjukkan dan yang mereka buktikan. Padahal menurut pandangan saya pribadi mereka tidak lebih baik dari yang diharapkan, mereka merasa sudah menjadi Tuhan atas kita dan seolah-olah kehidupan apapun tidak bisa lebih baik lagi, walaupun kita sudah berusaha mencapainya, namun kenyataannya kehidupan yang terbaik yang sekarang inilah sudah yang terbaik menurut versi mereka, begitu egois.

2. Ketika kita sudah membuktikan dan menunjukkan kehidupan kita bisa/sudah lebih baik daripada kehidupan mereka yang telah mereka tunjukkan dan yang mereka buktikan sebelumnya, nah, pada saat inilah, setan jahanam mulai merasuki mereka, mereka mulai tidak senang dan tidak tenang, gelisah, merasa diri telah kalah perang, malu, sensitif, bahasa kerennya (manyun), seperti seorang saudagar yang mempertahankan reputasi, iri dan dengki mulai merasuki hati mereka, sehingga dari kerasukan-kerasukan itu mereka mulai beraksi, putar otak, begitu berjuang, dengan melabrak hukum-hukum apapun yang kira-kira masih bisa didukung masyarakat sekitar, memutar fakta kita, gencar memfitnah dan menuduh kita, menjatuhkan kita, membuat berbagai alasan nyata untuk membenarkan perbuatan mereka, sampai kita kembali harus tunduk di bawah kaki mereka.

 

Demikian renungan singkat saya, bila ada yang tidak setuju atau kurang pas, dan ada pemikiran lain mengenai masalah ini, saya persilahkan untuk kita rundingkan.

whoislikegod's picture

Ken, memang memungkinkan

Saya pernah menjumpai teman saya cerita seperti hal di atas sampai nangis. Memang kadang sifat iri seseorang 'membutakan'. Saya bilang buta karena tidak melihat siapa yang dihadapan mereka.

Tabrak saja Ken ga perlu ragu. Biasanya pada saat Anda ada di atas mereka ada kalanya mereka mendengarkan. Jika memang Anda yang mengalami masalah di atas.

·siapa seperti Allah?·

__________________

·siapa seperti Allah?·

KEN's picture

@WILG: Dalam Hal Ini, Saya Tidak Suka Kata Mungkin

Dan saya juga tidak suka dengan manusia yang berpandangan bila kita di atas, kita baru didengarkan dan bila kita di bawah, kita tidak didengarkan.

Bila ada seorang miskin bersahabat dengan anda dan berdebat dengan anda, namun setiap perdebatan yang dia sampaikan adalah kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan, apa reaksi anda? buktikan jawaban anda dengan perbuatan, sanggup? Bila anda diam bahkan mengelak, saya anggap anda tidak ada Roh Kudus dan kebenaran!

 

whoislikegod's picture

Ken, Anda tidak mengerti maksud saya.

Anda sewot dengan subject pada komen saya??? Anda ga paham sih. Saya menuliskan memang memungkinkan adalah memang memungkinkan ada orang yang di dekat kita iri pada kita biarpun itu sekandung atau ortu kita. Saya pakai kata memungkinkan adalah karena bagi yang belum pernah menjumpai akan dengan gampang berkata mana ada orang tua seperti itu, iri kok pada anaknya dll. Dan saya pakai kata memungkinkan karena Anda menuliskan:Seperti halnya dalam contoh kasus kehidupan saya, bahkan tidak menutup kemungkinan, orang tua dan keluarga sendiri pun tega

WILG: Tabrak saja Ken ga perlu ragu. Biasanya pada saat Anda ada di atas mereka ada kalanya mereka mendengarkan. Jika memang Anda yang mengalami masalah di atas.

Anda sewot lagi dengan komen saya di atas? Berarti Anda ga paham lagi maksud saya. Ok deh berhubung saya sudah komen maka saya jelaskan supaya Anda paham. Anda mau maju untuk mencapai kehidupan yang lebih baik tapi sekeliling iri. Itu sebabnya saya berkata tabrak saja yang artinya maju terus. Saya menulis bahwa saat di 'atas' maka mereka akan mendengarkan adalah ketika Anda berhasil maka sebaiknya Anda menasehati mereka yang iri. Anda boleh aja menasihati saat tujuan Anda belum berhasil, harus bahkan, jika Anda mengasihi walaupun ga akan didengar. Kenapa tidak didengar? Karena mereka aneh, sebab orang mau maju kok malah sirik. Nah kalau udah sirik apa mau dengar? Pada saat Anda telah berhasil, manfaat sekalian waktu itu untuk menasihati lagi karena setelah mereka melihat mereka baru percaya. Apakah pasti didengar? Tidak tahu juga, itu terserah mereka. Itulah sebab saya bilang mereka 'buta'.

Ken bagi saya Alkitab adalah standar kebenaran. Siapapun yang berkata dengan dasar Alkitab maka itu kebenaran. Saya bukan tipe orang yang punya pandangan "Gajah di-blangkon-i". Siapapun yang mengungkapkan kebenaran maka itu adalah KEBENARAN sekalipun yang mengungkapkan tidak bisa melakukannya, saya tetap berpandangan bahwa itu kebenaran. Mau miskin, kaya, perampok, pezinah, sundal, saya melihat apa yang meluap dari mulutnya. Karena itulah Hai-Hai sang anjing YHWH dengan seenak udelnya menyoroti GL dan DT saya ga protes. Saya lihat apakah sang anjing YHWH berdasar Alkitab atau tidak. Apa karena saya ga kenal DT? Saya kenal bahkan beberapa kali DT ke kantor saya untuk urusan hobbynya. Saya harus membuktikan ini semua dengan perbuatan?? Hahaha Anda tidak perlu tahu, biarkan sang Khalik tahu. Anda mau berkata saya tidak ada kebenaran dan Roh Kudus??? HUA HAHAHA Anda juga tidak perlu tahu, biarkan Yesusku yang tahu. Ken, Anda tidak kenal saya. JBU sobat...

·siapa seperti Allah?·

__________________

·siapa seperti Allah?·

KEN's picture

@WILG: Saya Mengerti Maksud Anda

Saya sengaja mengatakan kalimat-kalimat tersebut di atas untuk membalas komentar Anda. Mungkin Anda merasa sedikit tidak enak dengan komentar saya. Karna dengan satu harapan, bahwa komentar-komentar Anda dan saya banyak dibaca oleh orang-orang, bukan hanya kita berdua saja.

Rusdy's picture

@Ken: Itu Masalahnya Yesus

Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia...


-----o0o-----


Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.


-----o0o-----


Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."


-----o0o-----


Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga!

Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah.

Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya!

Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah; mereka adalah anggota umat Allah!

Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku. Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian."

KEN's picture

@Rusdy: Itu Masalahnya Kita Juga

Bila Anda tidak pernah merasakan hal ini, itu bagus, berarti Anda adalah orang yang paling beruntung di dunia, dan Anda sudah tidak perlu hidup dengan iman lagi.

Bila komentar Anda adalah untuk menasihati saya, saya ucapkan amin dan terima kasih, saya akan terus berdoa minta kepada Tuhan untuk menguatkan iman saya.

 

1 Yohanes 3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.

Yohanes 15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

Yohanes 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

 

Dan jangan pernah menahan mulut saya untuk selalu mengkritik orang-orang demikian. Mengampuni bukan berarti diam.

Rusdy's picture

@Ken the Embittered

Saudara dalam seimanku Ken,

Yang dikasihi oleh Yesus, dan sedang mengalami kepahitan yang mendalam. Ya, saya juga berdoa untuk anda agar Yesus, Tuhan kita, menguatkan iman anda, hari demi hari.

Dari berbagai tulisan anda di pasar klewer ini, dan bermacam-macam terguran dari berbagai pembaca, bukankah sudah saatnya anda berhenti mengasihani diri sendiri dan memproklamasikan "Oh, betapa malangnya diriku di dunia ini!". Anda sendiri tahu, Yesus telah menderita dikhianati oleh banyak orang, bahkan dari pengikutNya sendiri. Cobalah anda ingat, apakah Yesus lalu mengumpat-ngumpat? Mengasihani dirinya sendiri?

Anda sendiri yang mengutip, bahwa dunia ini, termasuk saudara/i kandung, dan orang tua anda sendiri, membenci anda karena kita bukanlah dari dunia ini. Walau terus terang, menurut saya, anda menderita karena kesuksesan anda sendiri, belum menderita karena FirmanNya. Lalu, mengapa terheran-heran ketika mereka mengkhianati kita sedemikian rupa?

Belajarlah dari Yesus, berhentilah mengeraskan hati anda. Kerajaan Tuhan diperluas dari pengorbanan para pengikut Yesus dalam menyebar kasihNya, walau mengalami kepahitan dunia ini (termasuk dari para pengkhianat).

"...jangan pernah menahan mulut saya untuk selalu mengkritik orang-orang demikian"

Milikilah kasih Yesus, para pengkhianat yang hidup di sekitarmu adalah orang hilang, bukan orang Farisi (yang pantas dikritik habis-habisan). Mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. "Oo, tapi mereka pergi ke gereja, dan lain sebagainya...", kalau memang demikian adanya, kritiklah mereka secara langsung, kalau tidak mempan, kritiklah di depan gereja.

Belajarlah dari Yesus, dalam menghadapi kepahitan, yaitu tetap setia sampai ke bukit Golgota, tidak dengan mengumpat-ngumpat kepahitan dunia ini.

Belajarlah dari Petrus, dalam kepahitannya karena telah menyangkal Yesus, tidak berhenti mengasihani dirinya sendiri, melainkan tetap setia menyebar kasihNya, hingga Yesus berkata "Peter, and on this rock I will build my church"

Mungkin itu terlalu jauh, lalu, belarlah dari saudari kita di pasar klewer ini, iik. Bandingkanlah tulisan saudari kita ini dari tulisan anda ketika menulis kepahitan anda. Beda bukan?

Ya, saya setuju melampiaskan kemarahan dan kekecewaan adalah hal yang baik. Tetapi, terus menerus mengurung diri dalam kepahitan, bukanlah tindakan juru selamat kita.

What Would Jesus Do?

KEN's picture

@Rusdy: Mengapa Orang yg Mengkritik dituduh Mengasihani Diri?

Bukan itu sama artinya Anda sedang berusaha berjuang keras menahan mulut orang-orang yang sedang mengkritik orang-orang bejat seperti mereka? Ataukah mungkin Anda adalah bagian dari mereka sehingga Anda merasa tidak enak dengan kritikan-kritikan? Terima kasih atas perhatian Anda, mari kita saling mendoakan.

Saya akan tetap mengkritik mereka (jamak sekali) di manapun saya berada.

KEN's picture

Saudara @Rusdy

Terserah Anda mau bilang apa, saya tidak akan berhenti dalam keadaan saya yg bagaimanapun sampai titik Tuhan menghentikan saya.