Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Percakapan Kucing
Seekor kucing kembang telon berkunjung ke rumah kucing hitam di Yogya suatu hari. Mereka sepakat jalan-jalan keliling kota.
"Lihatlah kawan, di kotamu terlalu banyak hotel!" kata si Kembang Telon.
"He-eh!"
"He-eh? Memangnya kau berasal dari Semarang?"
Si Hitam tertawa. "Memangnya itu penting bagimu?"
Si Kembang Telon garuk-garuk kepala, dan meneruskan perjalanannya.
"Kawan, kalau ini kupikir penting!"
"Apa itu?"
"Macet!"
"Ah, itu biasa juga! Setiap liburan Yogya pasti macet! Bis-bis berderet-deret di sepanjang jalan. Kantong-kantong parkirnya sudah terlalu kenyang, muntah ke jalan-jalan.....!"
"Jadi nggak asyik dong ke Yogya?"
"Siapa bilang?"
"Malioboro! Katanya di sepanjang jalan itu tidak lagi boleh kendaraan parkir?"
"Ha...ha...ha... Kupikir yang bilang Yogya nggak lagi asyik si Malioboro..... Cepat kali kau ini berganti topik....!"
"Horas, Bah! Dasar Kucing Yogya!"
Si Hitam tertawa.
"Malioboro mau dibikin kayak Singapore! Singapura... Cucuku menyebutnya Aum-pura!"
"Eh, ngomong-ngomong manusia itu rakus sekali ya? Coba lihat, ada Sate Ayam! Di sana, ada yang jual Soto Sapi! Tongseng Jamu Scubidu.... Mudah-mudahan tidak ada yang jual Kucing Bakar, atau Kucing Goreng....!"
"Ssssst....! Kuberi tahu! Hati-hati kalau ke Yogya....!"
"Ya......?"
"Di Yogya ada yang jual Nasi Kucing........!"
"Apa?"
"Nasi Kucing......!"
Tiba-tiba si Kembang Telon pingsan! Padahal tidak hanya Nasi Kucing, Nasi Macan pun di Yogya juga ada.
Seperti pembalakan liar, dosa menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan meluas. Akibatnya sampai ke generasi-generasi sesudah kita. Aku akan menanam lebih banyak pohon!
- Pak Tee's blog
- Login to post comments
- 3430 reads
Ha ha ha ha
saya tertawa sambil mengingat-ingat kapan terakhir saya dolan ke Jogja, Pak Tee.