Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pengaruh Emosi

Sri Libe Suryapusoro's picture

Jika emosi orang-orang didorong ke antusiasme, kinerja akan meningkat; jika orang-orang di dorong ke arah kebencian dan kecemasan, kinerja akan merosot.-Daniel Goleman

 Emosi setiap orang sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya. Apakah pengaruh negatif atau positif yang diberikan? Kita bisa melihat akibat yang ada di dalamnya. Jika yang timbul adalah semangat mereka untuk bekerja, menolong orang lain di timnya dan kegembiraan maka pengaruh positif sudah diberikan oleh seorang pimpinan. Memang pada kenyataannya emosi juga dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. Ketika deadline sedang menanti, pekerjaan pun terasa berat, solusi belum ditemukan, mungkin saat itu kita akan patah semangat. Mungkin saat itu kita juga akan memkikirkan jenis pekerjaan lain sebagai tempat pelarian kita. Saya juga pernah mengalami keadaan seperti itu. Pekerjaan begitu banyak dan target masih jauh. Kami harus bekerja. Tetapi ketika pemimpin memberikan dampak emosi positif, maka dengan senang hati saya melakukan pekerjaan tersebut di hari sabtu bahkan hari minggu. Tanpa disuruh. Itu terjadi hanya karena pemimpin yang memperhatikan permasalahan saya dan tentu saja saya tidak mau dia mengalami kesulitan. Sampai akhirnya sang pemimpin mengetahuinya, dia menyediakan tenaga kontrak untuk menyelesaikan target yang ada. Dia tidak selalu menekan anak buah tetapi dia juga memberikan solusi. Dia mau turun tangan untuk mengatasi masalah yang ada. Sikapnya itulah yang memberikan dampak emosi positif. Tetapi saya juga pernah mengalami hal sebaliknya. Saat itu saya sedang sibuk melakukan sesuatu tetapi sang pemimpin kelompok memerintah saya dengan nada tinggi. Sebenarnya masalahnya bukan di nada tinggi melainkan apa yang dia lakukan sesudah itu. Dia justru mengobrol dengan anggota kelompok dan sama sekali tidak mau membantu saya. Seorang pemimpin kelompok yang mencari enaknya sendiri, tidak mau turun tangan, tidak memberikan solusi tetapi selalu menuntut solusi, dia memberikan pengaruh emosi negatif. Dengan ancaman yang pemimpin berikan mungkin bisa meningkatkan kualitas kerja tetapi sampai kapan? Jika kita tidak melakukannya dengan suka cita maka akan ada titik dimana kita sudah tidak tahan lagi. Mungkin kita masih bertahan sebagai anak buahnya tetapi kreatifitas kita sudah tidak lagi muncul. Sama sseperti seekor kuda yang kita pecut, memang bisa lari lebih kencang dibandingkan kuda lainnya. Tapi itu tidak akan bertahan lama. Kinerja akan segera merosot dan tidak ada hal baru yang bsia dilakukan. Jika John C Maxwell mengatakan jatuh tidaknya sebuah organisasi ditentukan oleh pemipin, ternyata Daniel Goleman menyatakan emosi di sebuah perusahaan ditentukan oleh seorang pemimpin. Bagaimana cara kita mengenali apakah kita seorang pemimpin yang membawa emosi positif atau negatif?   Menurut saya, cara termudah adalah apakah orang yang kita pimpin suka kehadiran kita atau tidak. Setiap orang mempunyai kecenderungan menghindari emosi negatif dan mendekat pada emosi positif. Jika kita memberika emosi positif maka mereka akan bersuka cita ketika bertemu dengan kita, mereka justru menikmati pekerjaan mereka ketika kita hadir di samping mereka. Tetapi jika kita memberikan emosi negatif, mereka lebih suka kita tidak hadir. Orang yang kita pimpin seperti anak kecil yang gurunya tidak hadir di kelas. Begitu senangnya mereka. Apakah itu berarti kita melakukan apa yang mereka suka supaya mereka suka kehadiran kita? Sebenarnya memberikan emosi positif tidak sama dengan menjadi orang yang menyenangkan. Kehadiran kita disukai atau tidak bukan tergantung pada kita menyenangkan atau tidak. Jika emosi positif diberikan maka kita akan merasakan lebih hidup dan perasaan inilah yang membuat mereka senang berada di dekat orang tersebut. Saya pernah berdebat dan marah terhadap seseorang tetapi saya tetap suka bersama dengan dia.  Jadi bagaimana dengan Anda? Apakah akan membawa emosi positif atau negatif? Semua terserah Anda.

__________________

Small thing,deep impact

Chipurru's picture

Aku lebih milih

aku setuju dengan pemikiran bahwa emosi atasan bisa membawa pengaruh/dampak kepada baik bawahan ataupun kepada suasana kerja. tapi janganlah emosi atasan dijadikan alasan kita ga bisa mengerjakan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya. pekerjaanku sehari-hari mengharuskanku untuk terus berkomunikasi dengan atasan. Kalo aku ngikutin emosi atasan, lantas aku jadi males ketemu dengan beliau, wah...bisa-bisa aku ga kerja. tapi aku akui memang ada beberapa tipikal orang yang emosinya bisa sangat terpengaruh dengan emosi orang lain, parahnya kalo orang itu adalah seorang staf yang atasannya memiliki emosi yang mudah berubah-ubah atau tergantung mood. aku lebih milih untuk berpikir jernih. atasan kan juga manusia yang kadang emosinya juga bisa positif, bisa juga negatif. sekarang ya tergantung aku aja, kalo aku ikut-ikutan emosinya bos yang lagi jelek, kan berarti aku juga jadi pengaruh yang buruk buat orang n aku ga mau itu terjadi padaku. jadi, kalo mood bos lagi jelek, dari pada ketularan mending jaga jarak aja kali ya. n kalo terpaksanya kena damprat ya, sabar, abis mo apalagi, kalo kita ikut panas kan malah kita sendiri yang rugi. trus kalo mang bos mood-nya lagi jelek ya hati-hati dalam berkata n bersikap, jaga suasana hatinya deh, kan buat kepentingan kita sendiri juga.
toddy daulat paulus m simatupang's picture

EMOSIONAL dan TIDAK EMOSIONAL , sama saja.

setuju kalau atasan atau lingkungan sedang terserang emosional dapat mengganggu ketentraman kita , namun demikian juga terhadap keadaan yang tidak ada emosional-nyapun dapat mengganggu ketentraman kita. oleh karena itu janganlah terkecoh oleh keadaan yang setiap detik dapat mengkecoh atau merubah kita melalui penglihatan mata kita serta pendengaran kita melalui telinga yang telah disematkan kepada kita agar kita dapat mampu menggunakan mata kita dengan murah sepenuh hati dan menggunakan telinga kita untuk mendengar dengan baik dengan sepenuh hati dan sesuai dengan KEBENARAN. Selamat bertugas. GBU-all tdpmS
Sri Libe Suryapusoro's picture

pasang earphone

Terkadang akan dirasakan suara yang emosional ada di ruangan kita, bisa dari bos atau rekan kerja. Padahal tidak selalu kita yang sedang dimarahi, tetapi tetap saja membuat kita badmood. Resep saya, pasang earphone supaya kita tidak terbawa emosi, mendengarkan musik Jefri S Candra membuat saya lebih tenang dan siap menyelesaikan pekerjaan saya.
__________________

Small thing,deep impact