Oret-oretan 31 Desember 2008

Tahun 2009 ini aku awali dengan peristiwa yang membuat hati aku agak terusik. Malam tahun baru aku makan dengan salah seorang teman, kebetulan hujan sejak sore sudah mengguyur Kota Solo sejak sore hari. Tapi meskipun begitu, rumah makan yang kami kunjungi masih lumayan rame.

Setelah pesanan kami datang, kami makan dan pas pertengahan kami makan, di meja sebelah, datang sepasang suami istri dengan seorang anak cowoknya yang kira-kira berumur sekitar 5 tahun. Aku ga tau mereka naik kendaraan apa, tapi kemungkinan besar mereka naik motor, sehingga baju yang mereka pake sedikit basah. Dan karena sudah agak malam, sang anak rupanya tertidur dalam perjalanan.

Awalnya aku cuek aja, tapi setelah mendengar kata-kata sang ibu yang sedang berupaya mengganti baju anaknya yang basah, aku jadi kehilangan selera makanku.

Ibu itu berkata:”ayo nak, ganti baju dulu biar ga masuk angin, maafin mama ya kamu kehujanan!”

Aku ga merhatiin seterusnya gimana, apakah sang anak terbangun dan jadi digantiin baju apa ngga. Hatiku serasa tersayat, kata-kata ibu itu terasa sangat tulus, bener-bener kata-kata yang mencerminkan permintaan maaf, kata-kata yang menggambarkan bahwa basahnya baju sang anak merupakan tanggung jawab sang ibu. Aku sejenak pengin nangis……

Tahun 2009 merupakan tahun yang gelap bagi aku. Aku blum tau gimana ntar jadinya, ada banyak angan-angan, tapi aku ga tau pasti apakah semua itu bisa aku capai. Aku jadi membayangkan apakah kelak aku bisa menjadi orang tua seperti ibu itu.. menjadi orang tua yang se-bertanggungjawab seperti ibu itu.. apakah aku akan sanggup memenuhi kebutuhan anak-anakku sehingga kata-kata seperti yang ibu itu ucapkan tidak akan pernah keluar dari mulutku…

Semuanya masih gelap bagi aku, tapi yang pasti aku mau tetap percaya ama Gusti, aku yakin Dia lebih dari orang tua manapun di dunia ini, aku percaya Dia akan selalu menemaniku pada saat apapun dalam hidupku. Aku percaya Dia telah menyediakan yang terbaik bagiku. Mampukan aku ya Gusti…