Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

One Day in Your LIfe....

clara_anita's picture

Sandy....Seingat saya itulah namanya. Nama yang sudah lama tertinggal di pojok memori yang berdebu dan jarang saya singgahi. Nama milik seorang bocah remaja yang dulu pernah begitu memperlakukan saya dengan demikian istimewanya, meski tak pernah saya tanggapi dengan sungguh-sungguh. Seandainga saya dapat kembali ke masa lima belas tahun silam, saya ingin berterimakasih atas sikapnya yang begitu manis seolah saya sedemikian berharga.

Lima belas tahun lalu, satu momen penting terjadi: akhirnya saya melepaskan seragam putih merah dan menggantinya dengan seragam putih biru. Orang tua saya memasukkan saya ke SMP Negeri yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal kami. Hanya satu kali naik angkutan kota trayek M-11 dan sekolah itu berada di ujung trayek sehingga orang tua saya merasa aman melepaskan anaknya yang seringkali tersesat ini.

Karena keterbatasan ruang, siswa kelas I dan sebagian kelas II harus belajar pada siang hari. Masing-masing tingkatan kelas dibagi menjadi delapan kelas paralel. Dari kelas I-1 hingga I-8, dan demikian pula dengan kelas II dan III. Urutan kelas ditentukan berdasarkan prestasinya. Saat itu satu kelas dihuni sekitar 48 orang.

Saat itu, saya ada di kelas I-1 dan Sandy ada di kelas I-8. Bisa dibayangkan betapa jauhnya jarak kelas kami. Selain itu pengelompokan siswa berdasarkan prestasi cenderung membuat siswa kelas I-8 ogah mampir ke kelas I-1. Tapi tidak dengan Sandy. Tiap bel istirahat berbunyi ia setia bertandang ke kelas saya hanya sekedar untuk ngobrol dan kadang-kadang memberi sebungkus permen. Kadang bila kelas I-8 medapat kesempatan ulangan lebih dulu, ia selalu menawarkan bocoran, "Mau tahu soalnya nggak?" begitu biasanya ia bertanya, yang sering saya jawab dengan gelengan kepala. Ia juga sering menunggu saya di sisi lapangan basket tiap kali saya dikenai hukuman untuk pelajaran olah raga karena saya memang lemah sekali di bidang satu ini. Demikianlah perhatian-perhatian kecilnya yang begitu manis itu.

Seingat saya seorang teman lain pernah menyampaikan bahwa sebenarnya Sandy "suka" pada saya. Tapi saya menganggapnya sepi. Belum saatnya; dan lagipula dia terlalu baik dan manis buat saya. Meskipun begitu Sandy tetap saja memperlakukan saya dengan begitu manisnya.

Sayangnya ketika kenaikan kelas, pembagian kelas mengharuskan kami untuk "berpisah." Saya tetap bertahan di paralel 1 dan Sandy tidak memperoleh cukup nilai untuk duduk di kelas paralel 1 hingga 4 yang dapat menikmati belajar di pagi yang segar. Jadilah, saya berangkat pagi dan dia berangkat siang. Ketika saya pulang dia baru datang, dan perhatiannya yang manis pun semakin jarang saya nikmati.

Dulu saya tidak begitu rindu atas perhatian manisnya itu. Anehnya justru sekarang saya sedang berjuang keras mengingat bagaimana rupa Sandy. Dan sekeras apa pun saya mencoba saya hanya mampu mengenang rambut ikalnya dan kulitnya yang sawo matang. Saya tidak mampu mengenang seperti apa wajahnya, dan apakah benar Sandy adalah namanya. Tapi saya tak dapat melupakan betapa manisnya perlakuannya pada saya. Lama sekali rasanya saya mendapat perlakuan begitu manis. Kangen juga rasanya.....

Tapi ada suatu kedamaian yang syahdu ketika saya mengenangnya. Bahwa di suatu waktu ada seseorang yang begitu mengasihi saya dengan cara-caranya yang sederhana; demikian sederhananya hingga begitu lama ia terlupa dan terkubur begitu saja. Tapi, satu hari di kehidupan saya, akhirnya kenangan itu pun datang dan serasa hidup kembali. Ah, Sandy begitu ingin saya bertemu dan mengucapkan terima kasih banyak atas kasihnya itu. Kasih yang mengingatkan saya pada kasih Bapa yang tak pernah putus, bahkan dalam hal yang paling sederhana sekalipun. Sekalipun butuh waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya saya dapat mengenangnya, saya mengucap syukur pada Allah atas setiap kenangan itu.

Mengenang Sandy, saya jadi ingin mendengarkan Jacko menyanyikan sebait lagu ini. (Entah kenapa rambut ikal sandy dan Jacko memang serupa )

One day in your life
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you

You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day...

 

Ya. Entah bagaimana saya berhasil mengenangnya, dan mengucap syukur atas kenangan itu..

 

 

 

 

 

Tante Paku's picture

Maafkan aku melewatkanmu.

Dulu saya tidak begitu rindu atas perhatian manisnya itu. Anehnya justru sekarang saya sedang berjuang keras mengingat bagaimana rupa Sandy. Dan sekeras apa pun saya mencoba saya hanya mampu mengenang rambut ikalnya dan kulitnya yang sawo matang. Saya tidak mampu mengenang seperti apa wajahnya, dan apakah benar Sandy adalah namanya

Kemana kau selama ini, bidadari yang kunanti, kenapa baru sekarang, kita dipertemukan? Sesal tak kan ada arti, kerna semua telah terjadi, kini kau telah menjalani du du du ...sisa hidup dengannya. Mungkin salahku melewatkanmu, telah mencarimu sepenuh hati, maafkan aku, kesalahanku melewatkanmu. hingga kau kini dengan yang lain, maafkan aku

jika berulang kembali, kau tak akan terlewati, segenap hatiku cari, dimana kau berada? Walau ku terlambat, kau tetap yang terhebat, melihatmu, mendengarmu, kaulah yg terhebat.

Sandy.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

clara_anita's picture

Sheila on 7 ya???? Wah

Sheila on 7 ya????

Wah tante, lagu yang bagus......

^_^

Tante Paku's picture

Kalo aku Sandy.

Clara Anita, betul sekali So7. Aku hanya membayangkan jikalau menjadi Sandy, aku akan menyanyikan lagu itu berulangkali sambil membayangkanmu ha ha ha.....

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

minmerry's picture

Sama, sama

Sama deh, min juga paling parah pelajaran olah raga... Haihhh... Kalo diinget2 malu-maluin deh...

 

http://minmerry.com

 

__________________

logo min kecil