Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Nabi Palsu

mujizat's picture

Menurut definisi umum, nabi adalah seorang manusia yang menerima wahyu Tuhan, dan saya berpendapat bahwa wahyu yang dimaksud bisa berupa penglihatan (vision) maupun suara (audible) yang memang berasal dari Sang Pencipta, Allah Yang Mahakuasa, oleh karena itu, definisi yang mungkin lebih tepat untuk "Nabi Palsu" adalah orang yang merasa mendapat wahyu dari Tuhan, entahkah dia merasa menerima dari malaikat maupun langsung dari Tuhan, padahal sebenarnya "wahyu" tersebut tidak berasal dari Tuhan.

Sepintas penerimaan wahyu dan "wahyu" tersebut mungkin nampak sama, yaitu melalui suatu proses "supranatural" yakni fenomena spiritual tertentu, namun jika diteliti dan dikaji lebih lanjut mengenai kandungan pesan yang dibawa oleh  wahyu dan "wahyu" tersebut maka keduanya akan berbeda, karena isi wahyu akan sesuai dengan kehendak Allah, sedangkan isi "wahyu" akan berbeda, bahkan mungkin bertolak belakang dengan kehendak Allah, yang dalam hal ini kita pakai Alkitab sebagai referensi terpercaya yang mengungkapkan kehendak Allah.

Artikel ini saya tulis tidak bertujuan untuk mendiskreditkan agama tertentu, namun kiranya boleh menjadi pertimbangan bagi para pencari kebenaran, oleh karena jika seseorang secara sadar atau tidak sadar mengikuti wahyu palsu, maka akan dapat berakibat cukup fatal yang membuatnya tersesat sehingga jauh atau semakin jauh dari kasih karunia Allah. Apapun definisi tentang keselamatan. misalnya, namun berada di atas suatu "jalan" yang benar merupakan suatu kondisi awal atau "infrastruktur" penting untuk bagaimana seseorang dapat memulai suatu kehidupan beriman yang akan membawanya pada keselamatan jiwa.

Alkitab LAI sebut frase  "nabi palsu" sebanyak dua belas kali.

Jika Anda search frase "nabi palsu" di Alkitab LAI, akan dijumpai sebanyak 12 kali frase itu muncul.

Ciri-ciri Nabi Palsu:

"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. " (Matius 7:15-18)

Ciri 1: Dia (mereka) hanya menginginkan sesuatu yang dapat dinikmati dari umat atau jemaat (seperti serigala yang ingin menikmati daging kambing).

Ciri 2: Dia (mereka) tidak memberikan pengajaran maupun contoh kehidupan  yang sifatnya membangun atau mensejahterakan kehidupan rohani umat atau jemaat (pohon tanpa buah yang baik untuk dinikmati)

"Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
" (Mat 24:11-12)

Ciri 3: Dia (mereka) memberi pengajaran yang menyesatkan umat atau jemaat, yang berdampak tumbuhnya kedurhakaan umat atau jemaat sebagai akibat mentaati ajaran "nabi" tersebut, entahkah itu berupa tindakan "violence" , kekerasan, kebengisan, yang justru terjadi karena ketaatan pada ajaran palsu tersebut.

Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. (Mat 24:24)

Ciri 4: Dia (mereka) mungkin saja dapat melakukan "mujizat" yaitu sesuatu kejadian supranatural tertentu tetapi yang jelas bukan dilakukan oleh Roh Kudus.  Mujizat palsu inilah yang dalam taraf tertentu membuat umat atau jemaat menyangka bahwa dia (mereka) merupakan nabi Tuhan sehingga diikuti. Bahkan orang-orang pilihan ada juga yang dapat disesatkannya.

Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaranpengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.  Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.  Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (2 Ptr 2:1-3)

Ciri 5: Menyangkali penebusan Yesus Kristus.

Ciri 6: Hidup dalam hawa nafsu.

Ciri 7: Oleh pengajaran sesatnya, umat (jemaat) akan menghujat (menghina) Jalan Kebenaran.

Perhatikanlah bahwa saya tidak menyebut nama atau agama, sehingga saya memang tidak bermaksud menghina agama manapun, karena Nabi Palsu mungkin saja bisa berasal dari kalangan Kristen sendiri, maupun tentu saja bisa dari luar Kristen.

__________________

 Tani Desa

5p Arta's picture

bang muji

Ketika orang dikatakan Nabi, tentulah mereka akan melakukan perkara - perkara besar layaknya seorang nabi.
 
Karena jaman Nabi telah berakhir, maka ketika ada orang di jaman sekarang yang mampu melakukan perkara - perkara besar seperti Nabi bukankah mereka juga pantas di sebut sebagai Nabi ?
 
Saya memberikan pertanyaan yang tidak harus di jawab oleh bang Muji. Karena saya sudah tahu jawabannya.
 
Rata - rata orang akan berkata bahwa jaman nabi telah berakhir. Tetapi karunia Nabi tidak berakhir. Orang jaman sekarang yang dapat melakukan perkara - perkara besar seperti seorang nabi bukanlah Nabi. Tetapi mereka adalah orang yang memiliki karunia Nabi.
 
Kalau saya sih akan berkata mereka adalah nabi - nabi palsu.
 
Kenapa ?
 
Karena rata - rata buah - buah mereka tidak sesuai dengan karunia yang mereka miliki.
 
Jangan marah ya bang muji. Cuma sekedar comment tong kosong saja. he...he....he...
 
GB 
__________________

Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?

mujizat's picture

5p Arta, zaman nabi telah berakhir?

5p Arta
Karena jaman Nabi telah berakhir, maka ketika ada orang di jaman sekarang yang mampu melakukan perkara - perkara besar seperti Nabi bukankah mereka juga pantas di sebut sebagai Nabi ?
 
Muji:
Menurut Anda, kemampuan merubah tongkat menjadi ular, itu kemampuan Musa ataukah kemampuan TUHAN ? Lalu kemampuan membelah Laut Teberau itu kemampuan Musa ataukah kemampuan TUHAN?
 
5p Arta: 
Rata - rata orang akan berkata bahwa jaman nabi telah berakhir. Tetapi karunia Nabi tidak berakhir. Orang jaman sekarang yang dapat melakukan perkara - perkara besar seperti seorang nabi bukanlah Nabi. Tetapi mereka adalah orang yang memiliki karunia Nabi.
 
Muji:
Jadi menurut Anda orang yang mempunyai karunia nabi bukan seorang nabi? Bisakah Anda sajikan dasar alkitabnya?
 
5p Arta:
Kalau saya sih akan berkata mereka adalah nabi - nabi palsu.
 
Kenapa ?
 
Karena rata - rata buah - buah mereka tidak sesuai dengan karunia yang mereka miliki.
 
Jangan marah ya bang muji. Cuma sekedar comment tong kosong saja. he...he....he...
 
Muji:
Mungkin saja selama ini Anda memang baru menjumpai nabi-nabi palsu. Coba saja dilihat ciri-cirinya yang sesuai dengan ke 7 ciri khas nabi palsu.
 
Tapi alkitab saya menyatakan bahwa di era Perjanjian Baru masih ada nabi-nabi. Ini dasar ayatnya:
 
Kisah 11:27-28
27  Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia.
28  Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
 
Kisah 15:32  
Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.
 
Kisah 21:10  
Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
 
Silahkan, mau Anda pahami ataupun mau Anda tafsir pakai Hermeneutika, tetapi jelas tertulis bahwa di zaman PB pun masih ada nabi-nabi.
 
Salam,
__________________

 Tani Desa

PlainBread's picture

Agabus

Muji, bagaimana menurut anda mengenai tulisan haihai soal Agabus?

mujizat's picture

PlainBread, Agabus

Shalom,
Sedikit sekali Kisah Rasul menceriterakan sepak terjang nabi Agabus, sehingga tidak jelas apakah ia memang nabi sejati ataukah nabi palsu. Kalau dianya "menolak" Injil atau sepak terjangnya tidak sesuai dengan ajaran Yesus, apalagi jika karakter dan perbuatannya tidak menjadi berkat bagi jemaat Kristus, maka barangkali saja dia nabi palsu, namun Muji tidak mau gegabah menghakimi Agabus.
Analisis sdr HAI HAI memang kelihatan baik dan detil, namun SEANDAINYA memang Agabus adalah nabi sejati, maka sesungguhnya HAI-HAI sedang membual,....
Tetapi apakah Yudas dan Silas (Kis 15:32) - menurut HAI-HAI - juga dianggap nabi palsu, saya belum tahu pendapat juragan gondrong.
 
Hai-hai menuntut detil dan akurasi. Misal ketika Agabus menubuatkan bahwa Paulus akan diikat oleh orang Yahudi, lalu jika faktanya yang mengikat Paulus adalah tentara Romawi, dan berdasarkan itu HAI-HAI mungkin menganggap bahwa nubuatan Agabus tidak akurat, lantas men-judge nya sebagai nabi Palsu, wallahu alam,...
 
Ataukah mungkin HAI-HAI merasa lebih pandai dari Lukas? Siapa tahu?
 
Salam,
__________________

 Tani Desa