Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Perkataan nabi yg Payah

bintang seven's picture

Dulu sekali, saya di gereja terbiasa mendengar kata2 ini:

-.imani, gumuli dan tumpang tangan, pasti mobil yang anda doakan itu akan Tuhan berikan dalam 3 bulan.

-.jangan bilang, sialan, nanti kamu sial. atau jangan bilang aku kalah. katakan aku sukses, aku makmur, aku sehat aku kaya krn jadilah sesuai perkataanmu, untungnya gw belum pernah bilang kampret, klo udah mungkin gw dah jadi manusia kampret.

-.jangan mengeluh, itu tidak dwasa, nanti dihajar Tuhan.

apakah benar, perkataan kita begitu berkuasa, shg kita tidak boleh berkata jujur bhw kita ini capek, letih, mau  mengeluh? yg ada kita harus berkata, sukses, makmur dan memperkatakan berkat?

seharusnya para pendeta itu cocok utk menjadi PENASIHAT nabi2 Allah,

yeremia dan musa bilang mereka masih muda, mereka mengeluh kok, alias beralasan.

daud berkata: 102:11 (102-12) Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku sendiri layu seperti rumput.

10:1 Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

dipimpin oleh Roh ALlah, artinya ada yg DIPIMPIN dan ada yg MEMIMPIN, ada komunikasi dan hubungan 2 arah. diantara yg memimpin dan memimpin.

mengapa nabi2 Allah atau manusia perlu dipimpin ROh ALlah? krn mereka sendiri tak mampu mencapai kebenaran ALlah sendirian. artinya tak ada kehebatan manusia yg mencapai Bapa.

jadi, yg dipimpin mengeluh, yg memimpin memberi jalan keluar, shg pujian dr yg dipimpin oleh ROh Allah mengalir. Adalah kata2 kosong yg mengatakan kita tak boleh mengeluh, yang benar adalah kita tidak boleh tidak dipimpin oleh Roh ALlah.

hidup ini kok sulit Tuhan? kenapa ekonomi yg sulit ini kadang mengubah karakterku TUhan? ah capek aku menginjil! sial gw dah cape2 melayani di gereja, yg dilayani kagak tau diri!

walau TERLIHAT spt negatif, mengeluh dan TERBUKA adalah KETELANJANGAN KITA DIHADAPAN ALLAH, spt di TAMAN EDEN, dimana adam dan hawa, Tidak malu ia telanjang.

daud menyampaikan mazmurnya sampai ratusan pasal, mazmur adalah:

Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah.

  1. (1) Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan
    1. (a) kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat;
    2. (b) kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran.
  2. (2) Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya.
  3. (3) Beberapa mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.

bukankah daud sering memuji, mengeluh dan bertanya pada batinnya sendiri? orang yg kelihatannya bercakap dg dirinya sendiri, dg mengatakan bangunlah jiwaku, aku menetapkan hatiku, dll bukanlah orang stress, tp sesungguhnya daud sedang berkomunikasi dg ROh yg memimpinnya,

mengapa nabi2 mengeluh? itulah hebatnya nabi ALlah! yg dipimpin oleh ROh ALlah.

*terinspirasi dari TUHAN ADALAH TAI.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

Ayat2 karet

Yang kiri menyangka yang kanan menggunakan ayat2 karet alkitab karena cuma mengutip yang baik2 saja dari alkitab. Yang kanan menyangka yang kiri menggunakan ayat2 karet alkitab karena cuma mengutip yang jelek2 saja dari alkitab.

Ayat2 karet = Ayat2 yang digunakan untuk kepentingan dan tujuan tertentu.

Ya sudahlah, semuanya pake ayat2 karet. Mungkin begitu solusinya.

Alkitab itu bukan Tuhan, apalagi berisi kebenaran. Yang jadi kebenaran dan Tuhan itu sebenarnya kita. Karena kita yang MEMAKAI alkitab. Yang memakai adalah Tuhan, yang dipakai adalah jongos. Alkitab adalah jongos kita.

ps: Dan mungkin ada yang bakal mengutip kata2 PB: "kita? elu kali!" Hehehehe.

bintang seven's picture

@plainbread ayat karet, atau hati karet

yg jd karet ayatnya atau hatinya? klo alkitab bukan tuhan apalagi berisi kebenaran, krn kita yg memakai alkitab, apa semua orang memakai alkitab, demi tujuan karet?

karet itu gak jelas, karet itu melebar kemana2, ditunjuk kesalahannya yg satu dia keluarin ayat yg lain, bukan ayatnya tp hatinya.

apakah Tuhan sengaja menjadikan kata2nya sbg kata2 karet? waktu dia liat lazarus sakit dan bilang:

11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

seorang jemaat sakit keras, pendeta A bilang kita doakan dg berpuasa pasti dia sembuh spt kata yohanes 11 ayat 4 itu bilang, sementara pelayan B bilang jgn terlalu berharap kesembuah ilahi, kasihi yg sakit saling terbuka dan memafkan apa saja dosa dan kesalahannya hrs dimaafkan, mati urusan Tuhan, tp saling memafkan adalah kemuliaan, 2 user ayat, mana yg karet dan menurut loe harusnya bagaimana?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

Ayat karet

Apa semua orang memakai alkitab, demi tujuan karet? Gak tau b7 Saya belum mewawancara semua orang. Saya cuma bisa berkomentar apa yang saya liat, dengar dan alami.

Kalo soal hati karet, siapa yang tau juga. Dalam laut bisa diduga. Dalam hati? Toh orang yang menggunakan ayat2 alkitab sebagai ayat karet, gak jarang gue jumpai bahwa mereka tidak sadar sudah melakukan hal itu. Kalo gak sadar, apakah hati mereka bisa disebut karet?


seorang jemaat sakit keras, pendeta A bilang kita doakan dg berpuasa pasti dia sembuh spt kata yohanes 11 ayat 4 itu bilang, sementara pelayan B bilang jgn terlalu berharap kesembuah ilahi, kasihi yg sakit saling terbuka dan memafkan apa saja dosa dan kesalahannya hrs dimaafkan, mati urusan Tuhan, tp saling memafkan adalah kemuliaan, 2 user ayat, mana yg karet dan menurut loe harusnya bagaimana?

 

1. Kalo jemaatnya sembuh, apakah berarti si pendeta A benar? Belum tentu.

2. Kalo jemaatnya mati, apakah berarti si pelayan B bisa dibilang benar? Belum tentu.

Yang mana yang pake ayat karet? Menurut saya dua2nya. Mereka sebenarnya gak tau apa kehendak Allah di dalam kasus tersebut. Tapi mereka berusaha mencari kehendak Allah lewat ayat2 yang tertulis. Tapi apakah mereka belajar bahwa setiap kasus beda2, tidak bisa ditembak begitu saja dengan pelurut karet alias ayat2 karet. Buat satu kasus, mungkin Allah menghendaki kesembuhan Buat kasus yang lain, mungkin Allah berencana memanggil si sakit itu kembali ke rumah-Nya.

Menurut gue harusnya bagaimana? Menurut gue sih mingkem aja daripada mendahului kehendak Allah.

bintang seven's picture

apa jeleknya ayat karet

ayat disebut karet karena si karet sifatnya yg lentur dan dapat dilebarkan kemana2, klo Tuhan berbicara apakah sifatnya karet? alias melebar kemana2 ? bisa juga, kalau perkataaannya dimaksudkan untuk semua manusia pasti bersifat karet, siapa yang tidak percaya akan dihukum, lah orang mana yg dimaksud? kalau orang belum pernah denger Yesus, bukankah ia termasuk / dikaretkan oleh perkataan Yesus. apakah ada orang yg tidak mendengar injil adalah kehendak Allah?

maksud loe ayat karet

1apakah karet, karena menyangkut ada tidaknya kehendak Allah dalam menafsirkan suatu ayat.

2. karet karena, sang pengguna ayat menggunakannya demi tujuan dia sendiri? darimana loe tau itu tujuan dia sendiri bukan tujuan Tuhan juga?

3.karet dalam pengertian loe apakah harusnya tidak ada. tidak boleh ada karet dlm mengartikan alkitab.

4. atau karet spt apa maksud loe?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

joli's picture

jangan mengeluh

jangan mengeluh..
ojo sambat..

Bila Joli mengeluh, mesti diomeli my bojo
bukan karena Tuhan akan marah, tapi karena "keluhan itu menular, negatif, nggak produktif.." begitu katanya.

Joli jarang mengeluh, kecuali ketika menghadapi pendeta..

Jadi, bila mau mengeluh nunut habakuk..

Sampai berapa lama lagi Tuhan?

erick's picture

Ngakak!

 Bu Joliiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!

 :)) aku kok ngakak yah!


 

 

"Joli jarang mengeluh, kecuali ketika menghadapi pendeta..

Jadi, bila mau mengeluh nunut habakuk..

 

Sampai berapa lama lagi Tuhan??"

 

Mo bgt tuh aku copy paste di buletin minguan gereja!
__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

king heart's picture

Pertandingan silat....

Joli jarang mengeluh, kecuali ketika menghadapi pendeta..

Dalam pertandingan silat antara Joli dan Pendeta. Ketika wasit memberi aba aba mulai, maka kedua pesilat mengambil ancang ancang dan sikap kuda kuda. Dalam suatu kesempatan Joli melihat lawan lengah dan akan melancarkan tendangan tanpa bayangan andalannya. Tiba tiba Pendeta lawan Joli berseru:"Jangan pukul, jangan tendang. Saya hamba Tuhan. Bisa dosa dan kualat serta dikutuk kamu nanti!"

Joli pun mengeluh dalam hati:" Yah, terjadi lagi....... tobat tobat!"

Ha ha ha ha ha

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

joli's picture

Pertandingan Silat Kristen

Tiba tiba Pendeta lawan Joli berseru:"Jangan pukul, jangan tendang. Saya hamba Tuhan. Bisa dosa dan kualat serta dikutuk kamu nanti!"

@A King,  bukan begitu cerita nya..

Awalnya ketika ribut soal pembukuan, aturan main, dia yang menyebut diri "yang diurapi" mean nggak pernah salah. Tapi curang-nya luar biasa..

Singkat cerita kita sepakat ni untuk bertanding, tanggal di tentukan, wasit dipilih, kami sepakat untuk memilih wasit dari kalangan  "yang diurapi juga" (Joli-nya nge-fuur ni, krn meski joli cewek, beliaunya cowok, umur dan kekuatan kami jauh berbeda)

Pertandingan Joli dan Pendeta..

Beberapa hari sebelum hari H..

Utusan2 mulai berdatangan..

"Joli jangan pukul kepala ya, karena dia adalah yang diurapi" --> walah bgmn bisa dapat poin?

"Joli jangan pukul perut ya, beliau punya kelemahan, diare nggak pernah sembuh" kata salah satu tante orang dekat beliau

"Joli jangan injek kakinya ya, beliau pernah putus urat"

"Joli jangan terlalu keras ya pukulnya"

"Joli.. mending kamu mundur aja dah.. kasih muka ke beliaunya.."

OK-Ok-OK.. kita lihat saja nanti..

Beberapa jam sebelum pertandingan..

"pernahkah anda baca ayat, siapa yang tidak berdosa lemparilah.. sekarang kamulah pelempar batu pertama Joli..."

"asemmm.." itu kata batin Joli, sambil kencangkan tali pinggang, melenturkan lengan, bersiap sambil lari kecil..

"Joli jangan kuatir, meski kamu yang pertama, kami akan menjadi yang berikut2nya. bukankah kebenaran yang harus dinyatakan" suara2 berdengung dibelakang..

Saatnya mulai..

tenang, tiada sorak dukung-dukungan.. setenang waktu teduh.

Wasit masuk arena, kali ini wasitnya bereputasi nasional. Komplit, ada wasit wakil national, regional jateng dan daerah.

Aturan pertandingan..

Karena kita sama-sama saudara. Pertandingan tidak full bodi contact

Adu Jurus..

Maju satu persatu..

bla..bla..bla..

Hasil akhirnya bgmn ??

silahkan A King lanjut sendiri ha..ha..ha..

 

 

bintang seven's picture

joli emang jago

kayaknya joli emang jago, jurusnya banyak, maut dan mematikan terutama klo joli sedang dlm tugas intelijen itu loh yg tugas undercover alias menyamar, pendeta aja ditebas ampe minta ampun....bagi jurusnya donk jol....wuahahjah

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

bintang seven's picture

kenyataannya

kacian joli dimarahin ama bojo. ngeluhin apa joli? mungkin maksud bojonya tetep baik, gak tau jugalah....(korek-korek mode on;)

kalo ama Tuhan mengeluh apa dimarahin? kenyataan hubungan 2 arah yah begitu, hubungan ama Tuhan kayak adam dan hawa telanjang di taman eden, klo suka bilang suka, klo sebel bilang sebel. ntar Tuhan kasih tau obatnya yg spt tanaman buah pengetahuan. dia nyediain jalan krn dia emang jalan.

dlu sekali gw jg suka mengeluh, tp gak ama Tuhan, krn belum di dalam Tuhan. yg ada hati busuk dan gak nemu jalan. sekarang spt joli bilang:Sampai berapa lama lagi Tuhan? belum gw doain aja dia udah tau yg ada di buah pinggang gw, ngomong ama diri sendiri kadang lebih enak, plong dr pada ama orang lain bahkan yg terdekat sekalipun. gw gak heran klo ada anak tuhan bilang tuhan emang tai.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

Stop it lah

Apa sih yang mau kamu buktikan? Ngomong2 dan ungkit2 terus Tuhan emang tai. Itu aja udah diubah kok di komen aslinya. Heran dah. Aku sih heran sama kamu. Supaya dibilang deket? Supaya dibilang bernyali?

Aduh, coba tanyakan dulu ke hati kamu yang paling dalam. Benarkah kamu menggunakan kata-kata itu sebagai bukti kedekatan kamu dengan Tuhan? Benarkah kamu dekat dengan Tuhan? Apa jangan-jangan kamu cuman sok jago?

Apakah ada ya anak yang baik atau yang berusaha menyenangkan orangtuanya, malah mengatakan "Mama tai. Papa juga tai. Hahahaha"

So funny...

Ini Tuhan loh. Kamu kira kamu lagi menyamakan siapa dengan tai?

Yah terserah sih. Toh itu urusan kamu dengan Tuhan. Moga-moga aja lain kali kita bisa sependapat. Kalo ga juga gpp.

Btw kamu tau bedanya mengeluh dan membuka diri pada Tuhan?

Simply said, mengeluh itu menyalahkan. 

__________________

imprisoned by words...

bintang seven's picture

lapan: apanya yg perlu distop?

gw gak coba buktiin apa2 terutama pd pengkotbah yg memuja kata2 sopan, kata2 kemenangan, yg waktu kesandung batu ngomong haleluya, yg ketika kerampokan rumahnya ngomong puji Tuhan. bagi gw orang2 kayak gitu adalah orang2 yg hatinya gak jujur. klo rumah loe kerampokan apa loe bilang puji Tuhan? klo emang iya kayaknya kita agak berseberangan disini.

apa yg keluar dari mulut dari hati, apa elo memuji ketika sial? hati elo sial mulut loe penuh puji2an? dlm berhubungan dg Tuhan daud sering mengeluh, tapi apa dg sering mengeluh itu daud bukan anak Tuhan lagi? keputusan Tuhan mengambil anak ayub juga dipandang denis sbg keputusan yg aneh dan gak manusiawi, krn 1 anak mati sebenarnya gak bisa diganti dg anak lainnya.

berseberangannya kita disini kayaknya adalah apa yg menimpa gw sbg kesialan, akan gw ungkapkan ke Tuhan dg kata2 gw sendiri, entah sial, entah tai, dll, klo menurut loe itu adalah sok deketnya gw ama Tuhan, loe hrs mikir gw gak ngeluh ama loe kok, gw gak merugikan elo kan? gak ada sangkut pautnya elo ama keluhan gw bukan?

bg gw Tuhan adalah segalanya, klo gw berani bilang Tuhan elo tai, elo bangsat krn segala kepahitan ini,  krn gw mau bercerita dan mendapat jawaban atas keadaan gw.apakah kata2 kasar seorang anak, yg bertanya :katanya elo mau menjaga segala jalanku, katanya engkau mau membimbing aku, kok malah gw dimasukkan ke lubang gelap penuh masalah, bukankah aku ini anakMU? seorang ayah yg baik akan meninggalkan anaknya yg bilang elo tai? Tuhan akan marah klo gw mengeluh dan bermasalah? itu mah bukan Tuhan yg besar, tuhannya orang sopan santun kali.

ketika elo berhubungan dg Tuhan, apa elo cuma mau menyampaikan hal2 yg baik aja pada Tuhan? itu bukan Tuhan dg anaknya, tp presiden diktator ama menterinya yg cuma mau ABS asal bos senang, sekali lagi bg gw klo gw bilang Tuhan elo tai, apa maksudnya  gw bakal ninggalin elo Tuhan? dalam berhubungan apa yg salah dg menjadi jujur?

ps: ngomong ke sahabat eh monyet drmana aja loe kangen gw ma loe, duduk sini biar kita bercerita sampai gelap malam udah hal biasa antar sahabat, tp sekali2 gak akan gw bilang gitu ke orang yg belum gw kenal bener.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@b7: yang perlu distop

ngungkit2nya. tapi terserah. sperti aku bilang di atas. mgkn lain kali bisa sependapat 

__________________

imprisoned by words...

PlainBread's picture

@b7 Mungkin alkitab perlu dibakar

kebenaran yg tertinggi, yg hakiki katanya ada pada diri ALlah itu sendri, dg kata lain IA lah kebenaran, bisa dibayangin klo ada aturan entah tertulis entah apapun yg bisa ngalahin sang summun bonnum, betapa kita semua akan lari dari Allah dan beralih pada kebenaran yg lain.

cuma masalahnya, klo ada yg bilang user alkitab adalah Tuhan, alkitab adalah jongos, bukankah Tuhan bisa terpecah belah, krn banyaknya orang yg katanya menyuarakan kebenaran versi alkitab, yg beda satu sama lain. gimana supaya si sang kebenaran bisa dilihat orang dan gak terpecah belah. apakah ini urusan dan cara Tuhan dan kita gak perlu tau?

 

Mungkin saya sama seperti anda, yang sudah berpuluh2 tahun melihat perbedaan yang terjadi di dalam kekristenan. Dan bukan lagi perbedaan yang terjadi, tetapi pertentangan.

 

Yang satu pengen jujur, kalo marah ya marah, kalo mengeluh ya mengeluh. Tapi yang satunya bilang perintah Tuhan kudu mengucap syukur, harus memikirkan perkara di atas.

Yang satu bilang nabi2 dan rasul2 bahkan Gembala aja mengeluh. Tapi yang satu lagi bilang, loh iya kan mereka orang2 besar gak seperti anda dan saya jadi jangan pake mereka sebagai tameng.

Yang satu bilang harus tersenyum terus, pikirkan yang manis, seperti kata firman Tuhan. Yang satu lagi bilang kenapa comot firman yang setengah, kenapa firman yang bertentangan gak dipedulikan, apa itu artinya firman2 tertentu yang dipake dijadikan tameng juga.

Yang satu bilang Yesus itu YHWH. Yang satu lagi bilang bukan. Malah ada yang bilang itu malaikat Michael.

Yang satu bilang kanonisasi alkitab adalah tanda selesainya karunia2 roh. Yang satu lagi bilang karunia2 roh masih berlangsung sampe sekarang.

Yang satu bilang baptis percik benar. Yang satu bilang yang benar itu selam.

Yang satu bilang sola scriptura. Yang satu lagi bilang plus tradisi.

Yang satu bilang kuduskan hari Sabat. Yang satu lagi bilang hari Minggu adalah hari Tuhan.

Yang satu bilang Roh Kudus itu pribadi, yang satu lagi bilang Roh Kudus itu kuasa.

Yang satu bilang sudah ditentukan dari sejak semula alias perbuatan baik gak menjamin keselamatan. Yang satu lagi bilang itu saja gak cukup karena harus terus menerus mengerjakan keselamatan alias berbuat baik supaya berbuah.

Apa gak capek? Saya pribadi sih capek berdebat begituan. Kalo pun saya lagi mood berdebat begituan, palingan hanya untuk brain exercise aja alias gak menambah apa2 untuk iman pribadi saya. Tetep aja bergumul dengan masalah sehari2, doktrin2 tidak membantu banyak dalam saya melewati keseharian saya.

Saya pernah bilang ke temen saya yang juga kristen, mungkin alkitab lebih baik dibakar saja. Mirip seperti kata seseorang di blog sebelah, kebenaran besar mungkin lebih dipentingkan daripada kebenaran kecil. Kalo sumber perpecahannya sudah dibuang, mending damai kan dan gak ada perpecahan.

Bodo amat orang2 mau tersesat atau gak. Toh katanya tersesat itu cuma masalah pengetahuan aja alias kalo sudah ditentukan dari sebelum dunia dijadikan ya bakal masuk sorga juga akhirnya. Toh walaupun kata teman saya lagi, sebelum ada kanonisasi, murid2 Kristus udah dari dulu pada berantem bahkan sewaktu Kristus masih ada di bumi. Iya, jawab saya. Tapi gak separah paska kanonisasi alkitab. Apalagi jaman sekarang ini.

lapan's picture

yang dimiring2in sebenernya

ada yang bisa disatuin juga tuh 

sedangkan yang bertentangan, ntah kekurangan hikmat, mungkin perbedaan sudut pandang, menipu diri?

tapi percuma alkitab dibakar, kalo emang hobi n maunya berpusing2 ria... banyak jalan k roma. hohoho

__________________

imprisoned by words...

PlainBread's picture

Beda sudut pandang. Titik.

Beda sudut pandang iya. Tapi kalo anda bilang orang yang gak sependapat dengan anda adalah orang yang menipu diri sendiri, saya gak setuju. Bukankah saya juga pernah bilang bahwa orang tersebut bisa mengatakan bahwa anda munafik karena anda tidak setuju kalo ada orang mengeluh bilang "Tuhan itu kaya tai"? Ketika saya bilang apa reaksi anda kalo anda ada di posisi Ayub, anda bahkan bilang ada kemungkinan bahwa anda akan marah kepada Tuhan dan mungkin menyangkali-Nya. Mana yang lebih parah, berkata "Tuhan kaya tai" atau menyangkali-Nya ketika Dia menyetujui semua orang yang anda kasihi mampus begitu aja?

Akhirnya kan balik2 ke situ juga. Anda bilang orang lain menipu diri. Orang lain bilang anda munafik. Pecah lagi pecah lagi. Perang lagi perang lagi. Bertentangan lagi bertentangan lagi. Bukankah balik2nya, pusingnya orang lain juga bisa menular menjadi pusingnya anda.

 

Makanya gak heran kalo banyak yang keluar dari kekristenan. Kasus terakhir si Anne Rice yang mengumumkan berhentinya dia jadi orang kristen di Facebook. Kalo memang udah gak sepaham lagi, yah lebih baik berpisah. Kalo perpisahan membuat yang menang bisa mengklaim kekristenan, biarlah dia mengklaim kekristenan tersebut. Yang kalah sadar diri, either keluar dari rumah secara sukarela atau tidak diakui sebagai member.

 

Ini mirip dengan perbincangan saya dengan Dreamz mengenai status dia yang non heterosexual dan lembaga pernikahan. Dia begitu mengidamkan bisa menikah dengan pacarnya yang juga cewek. Terlepas dari apa yang saya percaya, saya bilang ke dia ngapain juga mesti memaksa untuk disatukan dalam lembaga pernikahan. Biarkan saja lembaga pernikahan itu hancur dengan bobrok2 yang ada di dalamnya karena orang2 yang begitu munafiknya menjunjung tinggi pernikahan untuk diliat orang sementara di dalamnya lempar piring, gelas dan bahkan lebih peduli Facebook daripada pasangan sendiri. Kalo mau bersatu, bersatu aja tanpa mesti diberkati di gereja atau disahkan oleh negara lewat lembaga pernikahan.

Saya sendiri mengerti keinginan dia supaya bisa fit in di dalam masyarakat, diterima apa adanya tanpa status sexual dia. Tapi untuk saat ini, saya bilang ke dia, dia harus mengaku bahwa kelompoknya kalah. Lembaga pernikahan sudah jadi klaim mayoritas. Begitu juga dengan kekristenan. Yang saksi Yehovah diusir dari protestan. Yang protestan diusir oleh katolik. Yang advent diusir dari Baptist. Yang Baptist juga datang dari protestan. Seperti rantai makanan akhirnya. Yang besar yang punya final words atau keputusan terakhir.

lapan's picture

menipu diri sendiri

Saya tidak pernah bilang atau memaksudkan kalau menipu sendiri adalah tuduhan yang saya kenakan pada orang yang beda pendapat dengan saya. Saya sering menipu diri sendiri, makanya kadang saya menentangkan hal-hal yang sudah jelas (mencari alasan untuk membenarkan diri saya). Saya tidak ada maksud sama sekali untuk menuduh orang yang beda pendapat dengan saya = menipu diri. Jadi saya agak kaget kenapa PB menekankan pada hal itu. 

Btw, lagi2 masalah ini diungkit2. Dan sepertinya PB belum paham maksud saya. Ok, jadi begini PB. Pertama:

Ketika saya bilang apa reaksi anda kalo anda ada di posisi Ayub, anda bahkan bilang ada kemungkinan bahwa anda akan marah kepada Tuhan dan mungkin menyangkali-Nya.

Saya bilang, saya akan bereaksi lebih parah. Nah, itu jawaban dari pertanyaan PB gimana kalau saya yang dalam posisi Ayub.

Tapi, itu tidak berhubungan dengan pernyataan saya bahwa, menghina Tuhan itu salah. Dan saya udah nambahin juga kalo, biarpun saya melakukan, saya tetap salah, tidak membenarkan perilaku menghina Tuhan.

Bukankah saya juga pernah bilang bahwa orang tersebut bisa mengatakan bahwa anda munafik karena anda tidak setuju kalo ada orang mengeluh bilang "Tuhan itu kaya tai"?

Yang saya tekankan adalah perilaku menghina Tuhan itu salah (menurut saya). Karena saya merasa Tuhan itu suci kenapa disamakan dengan kotoran? Itu menghina. Dan terhadap Tuhan kita disuruh takut dan hormat dan mengasihi. Tindakan yang tidak seperti itu tentu salah. Ini logika saya.

Saya tidak mengatakan:

1. Saya tidak pernah menghina Tuhan

2. Saya tidak akan menghina Tuhan

3. Orang yang menghina Tuhan adalah orang berdosa luar biasa

4. Saya lebih baik daripada orang yang menyebut Tuhan emang tai

Saya mengatakan:

1. Menghina Tuhan itu salah. Menyamakan Tuhan dengan kotoran itu sama dengan menghina Tuhan. Jadi menyamakan Tuhan dengan kotoran itu salah. -> kepada PB

2. Coba tanyakan ke dirimu sendiri apakah menyebut Tuhan emang tai itu adalah suatu bentuk kedekatan dengan Tuhan atau sekedar sok jago. (di sini saya sertakan analogi kalao ngatain orangtua) -> kepada b7

Apakah saya pernah ungkit2 pribadi yang mengeluarkan omongan tersebut? Ayo kita telusuri lagi:

1. Ada yang bilang = aneh#4, kristen yang ngomong Tuhan tai.

2. Ada yang bilang lagi = ga aneh, itu butuh nyali.

3. Saya bilang = buat apa nyali untuk menghina Tuhan? sama seperti nyali untuk berbuat salah (jahat) apa gunanya

4. PB bilang = darimana kamu tahu itu menghina?

Yang PB tanyakan itu kan? 

Saya tau darimana ngomong Tuhan emang tai adalah menghina Tuhan?

Ya saya jawab. PB bawa kasus Ayub dan Dennis, ya saya jawab juga. Tapi apapun itu, saya tetap berpendapat, menghina Tuhan itu salah. Dan salah satu bentuk menghina Tuhan adalah memakai kata makian. Dan tai, ketika ditempeli pada makhluk yang berpribadi, adalah kata makian.

Itu pendapat saya. Dan saya melakukannya ataupun tidak, tetap tidak merubah isi dari pendapat saya tentang salah tidaknya perilaku tersebut. Setidaknya sampai saya merubah pendapat saya, bahwa menghina Tuhan itu tidak salah. Atau memakai kata makian bukan menghina Tuhan. ;)

 

Hanya berusaha menjelaskan. Karena tampaknya PB masih belum memahami maksud saya.

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

kekristenan sudah sedemikian sensi?

lapan... lo inget gak apa lanjutan dari kalimat gue dulu itu? 

"di kasus ayub, Tuhan itu t-a-i, xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx".... apa kira2 isi dari "xxx...xxxx" itu?

gue heran deh... semua (baik di SS maupun FB gue) cuma sensi gara2 Tuhan gue katain tai tanpa ada yang bener2 serius untuk membahas bagian "karena" nya (yang ada malah gue dibilang kepaitan lah, sok berani lah, apa lah... haiya...).

sebenernya, andai bagian "karena" nya itu dipatahkan, kalimat makian gue akan menjadi tidak berarti dan akan dengan senang hati gue jilat sampai bersih.

apa iya kekristenan pada khususnya dan penganut agama pada umumnya, telah menjadi sedemikian sensi sehingga esensi dari suatu argumen tidak lagi dipedulikan?

btw, ini screen capture dari argumen2 yg muncul di fb gue:

---o0o---

lapan's picture

@dennis, gw gak sensi ma loe

Aduh... gw ga sensi atau gimana. Ada yang lempar, gw tergoda untuk nangkep. It's that simple.

Awalnya tuh kan di blog nya hai2 yang judi2 itu kan?

Nah gw cuman komen bbrp di situ, dan mgkn sedikit nyinggung di blog erfen tuk negor tony supaya ga bawa2 kasus lain ke kasus lain.

Kemudian teograce bikin blog baru kan?

Ada yang komentar, trus ada yg komentar, gw cmn komen, buat apa nyali tuk hina Tuhan? Terus PB nanya gw tau itu hina darimana

Gw cmn ngeladenin pertanyaan PB aja. Gw ga maksud bawa2 lo. Coba u baca dulu deh komen gw buat PB di atas.

Sebenernya tu simple banget. Gw cmn ngm menghina Tuhan itu salah. Itu doank. Kok susah banget sih nangkepnya semua org. Heran deh.

lagian ke b7 jg gw bilang, tanya ke dirilu sndiri u ngatain Tuhan tai itu tujuan lu dan alasanlu apa. gw nanya gitu ke b7 karena di mata gw dia kok kayanya sok jago aja ngm2 begitu. ini ga ada hubungan sama kasus lu. si PB aja tiba2 bawa2 u lagi. Ya gw jelasin. eh dibilang sensi -_-!!

heran dah gw. Ya uda deh. Drpd tambah panjang, gw ga akan komen lagi. Bosen jg ulang2 jelasin. Ga u, pb, teograce. Cape deee hahahaha

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, lupakan soal sensi

lapan, sebenernya walau dibilang ini-itu, gue ga peduli. apakah itu kepahitan, atau sok berani, atau disensi-in... itu suka2 lo lah.

satu hal, sejak lo masuk, gue menilai bahwa lo punya semangat untuk mencari Tuhan. saran aja, bisa bener bisa juga salah, jangan campur adukkan Tuhan dengan apapun yang kamu terima dari kebudayaan.

gue bilang gitu karena walo ga ditujukan ke gue, argumen lo cuma berdasarkan bahwa kata TAI itu ga sopan untuk diucapkan pada Tuhan (dan siapa pun). kesopanan adalah produk kebudayaan.

mata kamu cuma tertuju pada hal itu... dan melupakan bagian esensi dari kalimat itu yang terletak di bagian "karena". kamu bisa meniru john liem di diskusi di fb gue.. walau kami berbeda pendapat dan diskusinya ga selesai, minimal dia lah satu2 nya orang yang melihat esensi ini.  

lapan, lupakan soal sensi... yang gue sindir adalah kekristenan secara menyeluruh dan seinget gue lo belom memutuskan mau ikut kristen atau tidak.

lapan's picture

@dennis n PB: sorry

 

 

Ternyata ini hanyalah kumpulan kesalahpahaman. Yang dimulai dari gw. Sorry all... Nih penjelasannya:

Itu komen gw ke PB karna menurut gw PB salah paham dengan komen gw. Tapi gw ga ngeh salah pahamnya di mana, jadi gw nyambungnya ke pembicaraan gw sama PB di YM. (karna isi komennya mirip2 sama omongan PB di YM). 

Di bawahnya juga uda gw kasi komen sorry kan karna udah salah paham dan ga ngeh. Tapi mau edit komen sebelumnya rasanya ga etis. Kronologis:

1. gw bilang yang bertentangan itu blabla, menipu diri.
2. PB bereaksi, dikirain yang bertentangan di situ adalah bertentangan dengan pendapat gw maka gw tuduh menipu diri. Dia ga setuju.
3. gw ga ngeh kenapa PB bisa mikir gitu, terus pas baca isi komennya, gw kira dia lagi ngungkit2 pembicaraan di YM dan disangkutpautin ke komen gw ke B7

hasil -> salah paham kuadrat...

===================================================

Ini sedikit sinopsis dari kasus terdahulu yang gw kira diungkit oleh PB:

Ada yang bilang "aneh #4 orang kristen yang manggil Tuhan Tai..."
Ada yang nyaut "ga aneh. itu namanya punya nyali"
Gw nyautin "untuk apa nyali menghina Tuhan
PB nanya, "tau dari mana itu mengina?"

Yah gw jawab ke PB (tapi lewat YM):
"Menurut gw, itu menghina karena tai itu di mana2 artinya kotoran. bahasanya mgkn beda. tapi untuk objek yang satu itu disebut tai di Indonesia. Begitu ditempelin ke pribadi, contoh, "Lu kok kaya tai ya?" itu udah jadi makian."

Lalu PB mengatakan hal yg sama dengan lu. Alasannya perlu dipertimbangkan juga:
"Tergantung yg ngomong lah. Kalo yg ngomong emang mau menghina, mau pake kata tai atau bilang Tuhan hebat (sarkasme atau muji di mulut aja), ya sama aja"

Point gw adalah:
Menghina Tuhan itu salah. >> No prob kayanya
Mengatakan Tuhan tai itu menghina Tuhan. >> Nah, di sini kan problemnya: PB tidak setuju. Katanya perlu mempertimbangkan alasan dulu.

Setelah mempertimbangkan alasannya pun, gw jadi menanyakan kenapa menggunakan kata yang secara umum dipakai untuk menyebut kotoran?Jadi kesimpulan gw, bahkan setelah mempertimbangkan alasan, itu masih gw kategorikan sebagai menghina Tuhan.

Jadi, begitulah asal muasal gw berkomen pada PB seperti itu... Ini sampe sini dulu, karena ini adalah standar yang gw anut sendiri... Biasa lah, bisa jadi nanti akan berubah. Tapi itu urusan lain lagi... Next ya...

===================================================

gue bilang gitu karena walo ga ditujukan ke gue, argumen lo cuma berdasarkan bahwa kata TAI itu ga sopan untuk diucapkan pada Tuhan (dan siapa pun). kesopanan adalah produk kebudayaan.

mata kamu cuma tertuju pada hal itu... dan melupakan bagian esensi dari kalimat itu yang terletak di bagian "karena".

Dennis, cb deh liat komen gw buat dreamz di sini... gw bilang "emang kasar sih"

Memang gw di situ cuman menekankan kekasaran lu. Yang mnrt gw wajar karena memang susah dimengerti tindakan Tuhan di situ. Coba dibaca baik2 :p

===================================================

Dan terhadap B7, gw cmn bilang, jangan diungkit2 terus. Karena gw merasa dia mengumbar kata2 seperti itu tanpa alasan yang jelas. Gw malah menekankan alasan dia ngomong begitu. 

Sebenernya gw ga lagi nyalahin sapa2 di sini. Gw cmn jelasin doank. Di mana gw berdiri. Ni isinya jg cmn penjelasan apa yang sebenarnya terjadi, setelah gw baca2 ulang semua.

Setelah gw liat2, komen gw malah bikin bingung ya. Yah begitulah, udah mumet soalnya. Maaf2... sempet marah2 di kotak ijo lagi. Hiehieheihiehei =">

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan

duh lapan, mungkin ortu kamu bener, kamu memang susah diajak ngomong.

gini deh, coba kita HAPUS dulu semua sejarah soal tai itu, lalu setelah "kertas" nya putih bersih, kita ulang lagi. gue disini mewakili diri gue sendiri, hanya kita berdua disini, ga ada b7, rotiTawar, dreamz, teograce, dan siapa pun; cuma kita berdua, dennis dan lapan.

gue start dengan bilang bahwa "di kasus ayub, Tuhan itu TAI, karena kehilangan anak yang satu (A) tidaklah bisa diganti dengan memberi anak yang lain (B)".

menurut kamu gue ga sopan? BETUL... gue memang tidak tertarik / peduli dengan kesopan-santunan.

menurut kamu gue menghina Tuhan? MUNGKIN... kalau argumen gue di bagian "karena" ternyata salah dan bisa kamu / siapa pun patahkan, maka gue menghina Tuhan. tetapi kalau argumen tadi tidak bisa dipatahkan, maka gue tidak menghina Tuhan.

soal sopan-tidak sopan, kasar-tidak kasar, gue GA PEDULI. tapi, biar kamu paham pandangan gue, mari gue uraikan kenapa gue ga peduli dengan kesopanan.

lapan, ketika kamu berpikir bahwa gue ga sopan, seharusnya kamu bertanya pada dirimu sendiri, "kenapa dia berkata ga sopan seperti itu? di tempat umum lagi? apakah dia gila?". sampai sini kamu harus memutuskan apakah gue ini waras atau tidak.

andai kamu decide bahwa gue waras, maka selanjutnya kamu harus memutuskan kira2 apa yang menjadi alasan buat gue untuk bersikap tidak sopan. hal ini perlu buat kamu supaya ketika kamu nantinya menegur, alasan kamu clear. jadi bila yang ditegur menyanggah / membantah, kamu bisa menjelaskan alasan kamu menegur itu. karena bila kamu tidak bisa menjelaskan, maka buat apa kamu menegur atau menyatakan bahwa sesuatu itu tidak sopan?

sampai sini ngerti? semoga lo ngerti karena gue akan continue...

setelah pikiran kamu mulai menanyakan alasan, kamu seharusnya akan melihat bagian "karena" dari kalimat gue tadi. ini suatu progress yang bagus karena dengan begitu sebenernya mata kamu mulai terbuka dan mulai mempertanyakan.

ketika mempertanyakan, kamu akan mulai mengexplore alasan2 untuk menyanggah bagian "karena" tadi. bila kamu berhasil menyanggahnya, maka kamu punya solid ground untuk menegur atau minimal menyuarakan bahwa gue ga sopan.

tapi bila kamu ga berhasil menyanggah dan ternyata bagian "karena" tadi menyatakan kebenaran, kamu seharusnya mulai mempertanyakan suatu pertanyaan penting, "bagaimana nilai suatu kebenaran dibanding dengan kesopanan? mana yang lebih tinggi nilainya? mana yang seharusnya lebih diprioritaskan?".

singkat kata, mari coba HANCURKAN argumen gue supaya dengan begitu elo dan gue pun akan sama2 BELAJAR. sehingga akhirnya interaksi kita di SS ini akan ada gunanya, tidak cuma adu sopan doang.

lapan's picture

@dennis

dennis, kalo lu baca komen gw buat dreamz, harusnya lu bisa nilai sendiri.

"Jujur... tapi mang kasar dreamz... 

aku juga suka hina Tuhan kalo lagi marah/down... kok Tuhan baik ya aku belom disamber gledek atau diseret ke neraka... Apa Tuhan dah ga peduli lagi ma aku ya T_T 

Aku juga setuju dengan denis soal cerita Ayub. Memangnya anak bisa digantiin seperti itu ya. Emang menurutku Tuhan sewenang2 soal Ayub. Tu karna aku belom ngerti kenapa Tuhan seperti itu. Dulu aku pernah tanya "Kenapa Tuhan membiarkan iblis mencobai Ayub, Tuhan kan dah tau" dan dijawab: "Karena Ayub dan iblis belum tau" 

Yah walaopun aku ga cukup puas dengan jawaban itu... Tapi diliat2, jawaban Tuhan ke Ayub lebih ga memuaskan lagi, tapi Ayub udah puas... Mungkin kita mesti belajar sama kesalehan Ayub di sini...

Tapi mungkin denis sebaiknya tidak memakai kata itu, apalagi di internet yang bisa dibaca banyak orang"

Coba baca yang tebal2 itu. 

Tidak bisakah lu liat apa yang gw katakan dan maksudkan? Gw cuman bilang kepada lu: SEBAIKNYA >> sebaiknya berarti saran. Lu ga mau, ya uda. Lu mau ya sukur.

Ya, menurut gw kasar. Lu bilang sebelumnya kalo di mata gw "bilang tai itu masalah kesopanan". Betul. Menurut gw ga sopan. Dan karena itu menurut gw itu sama dengan menghina. 

Karena itu gw sarankan. Kalo lu ga setuju dengan gw dan menganggap tai itu ga kasar ya uda. Namanya juga saran kan hehehehe

Urusan gw sama lu cuman sampe sini aja dennis. Ga bisakah lu mengerti ini? Gw tidak pernah nyalahin lu.

lu bilang: "menurut kamu gue menghina Tuhan? MUNGKIN... kalau argumen gue di bagian "karena" ternyata salah dan bisa kamu / siapa pun patahkan, maka gue menghina Tuhan. tetapi kalau argumen tadi tidak bisa dipatahkan, maka gue tidak menghina Tuhan."?

menurut gw, mengatai Tuhan tai adalah hinaan. Kan namanya itu pendapat gw. Gw ga maksa kok. 

Apakah gw menyalahkanlu? Ga.

Lah gimana sih pan kok lu bilang lu ga salahin dennis tapi lu bilang mengatai Tuhan tai itu salah?

Gimana ya, agak susah dijelasin juga. Gw pinjem 8x3=23 itu deh. Gini, menurut gw 8x3=23 itu salah. Tapi apakah gw menyalahkan orang yang berkata atau berpendapat lain? Ga serta merta. Gw malah setuju dengan Kong Hu Chu dalam kasus itu. Mungkin analogi ini ga terlalu tepat tapi inti gw begitu.

Dari gw bawa2 orang lain itu gw cuman mau menegaskan kalo gw ga pernah nyalahin lu dennis. Gw cuman coba memisahkan. Tapi sepertinya belum terlalu jelas juga ya. Masih banyak yang salah mengerti. Gpp seperti kata lu ini latihan untuk menjelaskan ke orang tua gw.

Gw ni keras kepala, kalo bole nyalahin zodiak, gw nyalahin naga dan taurus ya =p tapi ga ada hubungan dengan kasus dengan orangtua gw itu, karna gw bahkan ga dikasi ksempatan ngomong. Beda kalo di sini kan gw nulis, jadi gw pasti sempet menjelaskan semua yang gw pengen, walopun itu suka2 orang mau baca apa ga =D

 

Jadi apakah gw sedang berusaha merubah pendapatlu? Apakah gw sedang mencoba membenarkan sesuatu? Jawabannya gak.

Kenapa gw bawa2 diskusi gw dengan PB? Yang dipermasalahkan di situ adalah kenapa menurut gw bilang Tuhan tai = menghina Tuhan. 

Kalau kasus lu itu buat gw ga ada hubungan. Kalo pada kasus lu, yang gw nilai adalah lu, dan gw setuju ama lo, gw ngaku gw suka hina Tuhan juga. Tapi yang gw kurang setuju adalah pemakaian kata tai di internet. Maka gw sarankan ganti. 

Tapi disambung2in seakan2 gw menyalahkan lu. Makanya gw jelasin itu cmn kronologis. ?

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-1

lapan oh lapan... gue bener2 ga ngerti tulisan lo :-)

lo ga nyalahin, tapi lo nyaranin gue untuk mengganti. 

pertanyaan: kalo ga salah, kenapa gue disarankan untuk mengganti?

lapan's picture

@dennis jawaban session 1

dennis oh dennis... gw juga bingung mo jelasin gimana =p

gw ga nyalahin, gw cuman menyarankan.

apakah menyarankan berarti pihak yang disarankan salah?

contoh.

A: "Hmm kok potonya jelek terus ya hasilnya"

B: "Sebaiknya lo poto dr sono aja"

 

A: "Gw pengen nabok tu orang"

B: "Emang gw jg ngerasa dia ngeselin. Tapi mendingan lu ajak ngm baek2 dulu"

 

Kira2 gini?

Kenapa gw sarankan mengganti, karna mnrt gw ga baik ditaro di internet yang bisa dibaca banyak org. Kenapa mnrt gw ga baik? Soalnya ya itu, kasar. Gmn dgn kasar yang lain, gw ga terlalu pusingin kalo bkn Tuhan. ini opini gw sih. tentu tiap org menanggapi lain. namanya jg saran ;)

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-2

di pengertian gue, suatu saran diperlukan bila ada sesuatu yang tidak baik dilakukan.

kasar, di pengertian elo, bisa disebut kelakuan tidak baik. sampe sini gue bisa mengerti kenapa lo menyarankan. lo menyarankan karena lo menganggap gue kasar. 

pertanyaan: kenapa lo menganggap gue kasar? 

lapan's picture

@dennis, jawaban session-2

kalo menurut gw,

gw menyarankan sesuatu kalo ada sesuatu yang kurang baik dilakukan.

gw menganggap lo kasar, karena menurut gw ga pantas di internet palagi di forum kristen tuk nyamain Tuhan dengan kotoran. mnrt gw banyak kata-kata lain yang lebih baik digunakan, paling ga, kata2 yang ga kehilangan sifat kepribadiannya.

Contoh gak adil, sewenang2. Masih ada pribadi. Kalo kotoran, sapa yang pusing2 lagi, langsung dibuang.

Apalagi gw menganut pengertian kalo mengatai Tuhan tai adalah menghina Tuhan dan itu salah. Gw ga mao maksain pendapat gw. Makanya gw sampaikan dalam bentuk saran.

 

 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-3

akhirnya, kita mulai menyentuh esensi... nice :-)

betul, tai adalah kotoran yang umumnya memang langsung dibuang. tapi ada kalanya tai bisa dimanfaatkan menjadi pupuk yang ujung2 nya membangun sesuatu.

lo menganut pengertian bahwa menghina Tuhan adalah salah. gue setuju dengan itu.

pertanyaan: mengapa lo berpendapat bahwa gue menghina Tuhan? 

lapan's picture

@dennis, jawaban session-3

sep2 kalo gitu

jawaban: 

Alasan gw berpendapat lu menghina Tuhan adalah karena menurut gw menyamakan Tuhan dengan tai adalah menghina Tuhan. 

Kenapa menyamakan Tuhan dengan tai adalah menghina Tuhan uda gw sebutkan alasan2nya di atas.

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

lapan, session-4

betul, sampai sini kamu benar... tapi kamu hanya benar bila kalimatnya hanya "Tuhan itu tai (titik)".

masalahnya, kalimat gue tidak sesimpel itu. 

ada batasan yang jelas: "di kasus ayub...".

ada reasoning yang jelas: "...karena bla-bla-bla".

pertanyaan: kenapa kamu hanya menyoroti seolah2 kalimatnya hanya "Tuhan itu tai (titik)"?

lapan's picture

@dennis, jawaban session-4 di sini aja ya

"betul, sampai sini kamu benar... tapi kamu hanya benar bila kalimatnya hanya "Tuhan itu tai (titik)".

masalahnya, kalimat gue tidak sesimpel itu. 

 

ada batasan yang jelas: "di kasus ayub...".

ada reasoning yang jelas: "...karena bla-bla-bla"."

 

iya dennis, karena itu gw ga nyalahin lu. karena itu gw menyarankan, bukan menuduh, atau mengoreksi.

justru karna gw melihat alasan lu. justru karna gw juga bingung di kasus Ayub. 

sama sperti kasus Kong Hu Chu, walopun 8x3=23 itu salah, tapi tindakannya beralasan sehingga gw setuju. 

 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-5

lapan, sikap lo ini identik dengan kebiasaan modern yang berkata begini: "This is my opinion, but I may be wrong". kebiasaan ini meaningless karena "If I say that it may be wrong, I say that is not my opinion."

(sumber: http://chesterton.org/gkc/theologian/job.htm)

di bahasa gue, "kalo lo ga yakin bahwa opini lo bener, ga usah ngomong sampe lo yakin deh".

pertanyaan: kenapa lo menyarankan sesuatu padahal lo juga bingung?

bintang seven's picture

@lapan

Dan terhadap B7, gw cmn bilang, jangan diungkit2 terus. Karena gw merasa dia mengumbar kata2 seperti itu tanpa alasan yang jelas. Gw malah menekankan alasan dia ngomong begitu. 

hihihi tanpa alasan yg jelas atau kamu yg gak liat alasannya? berhubungan ama Tuhan haruskah dg teori SOPAN SANTUN ALA ELO? klo gw berdoa dan ada kata2 Tuhan gw kesel, tuhan gw bt, tuhan kok loe kurang ajar ama gw, tuhan kok elo serasa ninggalin gw, huhuhuhu,

mungkin malam ini gw akan berdoa, Tuhan ada orang kurang ajar yg ngatur2 cara gw berdoa dan berhubungan ama elo. biar elo tau, pujian gw pada Tuhan itu tulus, biar elo tau gw kadang berdoa, makasih tuhan elo dah gak kurang ajar lagi ama gw, makasih Tuhan dg kesel gw tau artinya menerima keputusan elo, Tuhan walau gw bt, keputusan elo adalah yg terbaik krn emang elo udah nunjukin maksud dr keputusan elo....lapan huhuhu...klo gw berdoa makasih mulu dan gak pernah ngeluh...huhuhu...tuhan gak perlu nunjukin hal2 yg tersembunyi utk membangun karakter gw.

lapan yg sopan tp jg aslinya mungkin kurang ajar, gw kasih tau ya, walau Tomas berkata:

20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

tapi Tuhan datang juga pada Tomas. Tomas kurang ajar? tp gak digampar ama Tuhan....maunya lapan? tomas pura2 percaya, pura2 memuji Tuhan? dia bilang sebelum mencucukkan jarinya dia gak percaya....huhu....

 

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@b7 sopan santun ala gue

dan sebagian besar orang. Seharusnya ya... Coba tanyain aja 1000 orang yang kamu temui secara acak di tengah jalan. Ngatain orang tai itu sopan apa ga. Gw sih ogah, males soalnya =p

"berhubungan ama Tuhan haruskah dg teori SOPAN SANTUN ALA ELO?"

ga lah. Itu kan pendapat gw. kalo ga setuju ya ga usa dipikirin. ^_^

"mungkin malam ini gw akan berdoa, Tuhan ada orang kurang ajar yg ngatur2 cara gw berdoa dan berhubungan ama elo. biar elo tau, pujian gw pada Tuhan itu tulus, biar elo tau gw kadang berdoa, makasih tuhan elo dah gak kurang ajar lagi ama gw, makasih Tuhan dg kesel gw tau artinya menerima keputusan elo, Tuhan walau gw bt, keputusan elo adalah yg terbaik krn emang elo udah nunjukin maksud dr keputusan elo....lapan huhuhu...klo gw berdoa makasih mulu dan gak pernah ngeluh...huhuhu...tuhan gak perlu nunjukin hal2 yg tersembunyi utk membangun karakter gw."

siapa yang ngatur2 cara lu berdoa dan berhubungan dengan Tuhan? Gw sih cuman suruh lu berenti ngungkit2 kasus lama, dan memeriksa alasan lu ngm begitu. Kalo udah lu periksa dan udah ok, ya uda. Gw ga ngatur kok.

Gw ga pernah bilang kalo berdoa itu harus makasih melulu. Gw juga ga pernah bilang lo ga boleh begini kalo berdoa atau begitu. Jadi atas dasar apa lu bilang gw ngatur2 lu? Atau bukan gw yang lu maksud? Hehehe sorry ya kalo gw kege-eran.

__________________

imprisoned by words...

teograce's picture

@ lapan

ada namaku disebut... @.@"

alo pan.. mumpung udah kesebut.. sekalian aja negesin talking-talking yang dulu.. :D dulu soalnya terhenti di saat yang ga tepat.. hoho..

saya ga bilang menghina Tuhan itu bener.. itu salah, apapun alasannya itu salah.. saya cuma melihat.. orang sedemikian gampang menilai hal-hal seperti ini dengan sekilas pandang.. 

ada temen saya, dengan pekerjaan programmer, ngomong ke temen saya yang laen, yang anak accounting, dengan seenak jidat dia pas lagi komsel.. bilang kalo orang ga boleh tuh bantu pembukuan ganda, dengan berkat Tuhan bla3 mestinya bisa bertahan hidup kudus bla3.. dan saya bilang : "bullsh*t, orang yang ga pernah di posisi itu ga akan pernah tahu bagaimana rasanya berada di posisi yang sulit itu.. n omongannya cuma jadi omong kosong. n in my opinion, ga berhak ngomong seenak-enaknya, karena he's never been there, never done that.."

di cerita ini juga sama.. orang menilai dengan seenaknya, karena never been there never done that.. dennis bilang Tuhan itu t**.. who knows apa yang akan dikatakan oleh lapan n saya kalo lapan ato saya mengalami apa yang ayub alami.. could be worse.. meskipun could be better juga.. orang cenderung menggampangkan suatu hal, padahal mereka ga pena ngalamin.. saat dennis bilang Tuhan itu t**, orang langsung kasih penilaian ini, tudingan itu, dst.. padahal mereka ga tau alesannya..

pas dennis bilang Tuhan itu t**, orang pikir itu dosa besar, ketika di kantor kerja ga maksimal, merasa itu biasa-biasa ajah, padahal Tuhan bilang, apapun yang diperbuat, buat seperti untuk Tuhan, n saat kita ga melakukan firman Tuhan, itu udah dosa kan.. orang membesar-besarkan hal yang terlihat salah depan mata, sementara keknya yang besar itu yang tersembunyi, bukan apa yang depan mata..

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

lapan's picture

@grace

makanya grace, waktu itu di kantor aku jelasin ke kamu, bahwa aku ga nilai dennis berdosa besar atau apa. Itu karena pada saat itu yang dibahas adalah dennis menyebut Tuhan itu tai di kasus Ayub. Kan ga nyambung kalau lantas pembelaan dennis adalah, "dosa gw ga seberapa besar dibanding bunuh orang, kenapa segitunya sih" >> malah ini bukan pembelaan karena dennis ngaku kalo dia emang salah dan sombong lagi, merasa diri lebih ga berdosa dari orang lain =)

 

Dan lagi, menurutku kurang adil juga kalau kamu lalu bilang orang-orang yang menyalahkan dennis adalah mereka belom pernah ngalemin atau orang-orang yang "enteng".

Ada manusia kuat dan lemah. Contoh gelas plastik jatoh dari meja ga pecah, tapi gelas beling? Padahal perlakuan sama tapi efeknya berbeda kan. Mungkin ketika ada yang bilang "enak aja gw ga pernah ngalemin, gw pernah begini begini". Nah kamu bisa aja menganggap "begini-begini"nya dia sebagai hal yang ga seberapa, tapi kamu bukan dia. Dia mungkin luar biasa susahnya dan sedih dan sakit sampai mau mati karena sesuatu yang "begini-begini" itu.

Apa pernah sedih/menderita adalah syarat untuk nge-judge orang? Jadi kalo eksis seseorang yang "begini-begini"nya memang kita terima lebih parah daripada yang dialami Ayub, apakah dia berhak menjudge Ayub/dennis? Itu kembali lagi ke keyakinan masing2. Hahaha jawaban ngeles =p

__________________

imprisoned by words...

teograce's picture

@lapan

buat saya, pernah sedih n menderita yah itu emang syarat untuk menjudge orang.. jangan pernah bilang ini mudah, kalo ga pernah melakukan ini.. karena itu semua omong kosong.. orang yang ga penah ngalamin, omongannya ga bisa dipegang, karena lum pena diuji.. makanya orang ga boleh sembarangan bilang : "loe salah karena udah bla3, loe ga boleh gitu bla3"..itu pertama..

kedua, lapan sadar ga, lapan bilang suru orang lain stop bilang/bahas kalimat dennis yang : Tuhan itu t**, dengan lapan ngomong gitu, hal yang lama malah terbuka kembali, dan sekarang diskusi nya jadi panjang kan.. di satu sisi, lapan pingin hal ini berhenti, di sisi lain, lapan yang "menaruh minyak ke dalam api yang hampir padam".. agak aneh pan.. :D

ketiga, saya ga pernah secara explisit menulis :  "orang-orang yang menyalahkan dennis adalah mereka belom pernah ngalemin atau orang-orang yang "enteng"."

keempat, sasarannya bukan di orang-orang yang belom pernah ngalamin seperti kata lapan, yang saya pikirkan adalah orang-orang begitu mudah menjatuhkan penghakiman tanpa melihat keseluruhan.

last, menggunakan teori yang lapan tulis, ada manusia yang kuat n lemah, ada manusia yang sopan, dan tidak.. gimana kalo saya bilang "Tuhan itu rese" dan itu adalah batas ketidaksopanan saya, dan saat orang lain bilang "Tuhan itu t**", itu masih dalam batas kesopanan dia??  ini kan hal yang relatif.. 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

lapan's picture

@teograce

Pertama, ok.

Kedua, seperti kubilang sama B7 dan yang lain, aku ngepost begitu karena di mataku B7 tanpa alasan jelas dan sok jago. Kayanya uda mulai jadi tren. Pertama tony komentarin, dibawa ke erfen (di sini aku bilang jangan bawa2 juga, ke tony, dan ga jadi panjang kan ^_^), terus di blog u (aku bahas di YM tapi), lalu di sini. Kok jadi kaya mode baru aja ngomong2in Tuhan tai. Jadi karna pengen berhenti, aku bilang stop it lah (untuk kedua kali). Maksa ga? Ya ga. Emang aku mau ngapain juga. Cuman menyampaikan uneg2 aja. Udah dijawab juga dengan baik oleh B7.

Btw ini panjang uda bukan bahas itu lagi kok grace. kalo kamu ikutin alur session dennis, keliatan kalo yang sekarang kita bahas adalah tentang aku, seberapa besar derajat kekasaran kata-kata berkonotasi negatif. Lagi tukar pikiran dan menegaskan beberapa hal.

Thanks to B7 untuk menyediakan tempat dan ga marah karena blognya uda dipakai buat ngebahas hal yang ga ada hubungan =) Yah semoga aja ga semakin panjang lagi. Pengennya sih cukup session 10 aja. Kenapa 10? Magic number. Karna 8 udah lewat =p

Ketiga,

"di cerita ini juga sama.. orang menilai dengan seenaknya, karena never been there never done that.."

Sorry, kamu memang ga tulis secara eksplisit. Terus agak bias2 juga keinget dengan pembicaraan kita kemarin itu. Hehehe

Keempat, betul grace, makanya aku selalu bilang, menurutku, dan aku tidak memaksakan dennis untuk merubah. Tapi kalau dia tanya seharusnya dirubah gimana menurutku, ya aku jawab yang menurutku. Jadi inget pendeta itu grace, menurut saya menurut saya menurut saya, kapan menurut Alkitabnya hahahahaha

 

__________________

imprisoned by words...

teograce's picture

@lapan

pan, udah males ngomongin ini.. haha... just skip this yah.. :D

toh ini semua menurut masing-masing, jadi ga ada yang salah.. ga akan ketemu juga ujungnya.. hehe...

*ngantuk...* 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

lapan

Sebenernya tu simple banget. Gw cmn ngm menghina Tuhan itu salah. Itu doank. Kok susah banget sih nangkepnya semua org. Heran deh.

lagian ke b7 jg gw bilang, tanya ke dirilu sndiri u ngatain Tuhan tai itu tujuan lu dan alasanlu apa. gw nanya gitu ke b7 karena di mata gw dia kok kayanya sok jago aja ngm2 begitu. ini ga ada hubungan sama kasus lu. si PB aja tiba2 bawa2 u lagi. Ya gw jelasin. eh dibilang sensi -_-!!

udah ngaku aja, si b7 ini kantong sampah kali yee...gak mempan ke denis gw yg jadi sasaran, lapan sekali2 jgn lempar tai donk, lemparin emas berlian ngapa ke tong sampah? tujuan gw ngatain tuhan tai apaan? gak ada gw cuma cari perhatian aja ama Tuhan, cuma mau cari perkara dg Tuhan, supaya tuhan agak tertarik dg kesulitan gw

sok2 rohani? gak ada sedikitpun dihati gw tuk sok2 rohani, gw benci kesombngan, apa bilang tai ke Tuhan adalah kesombongan, klo gw bilang Tuhan gw ngasih persepuluhan gak lwt bulan, gw selalu menolong org, rajin melayani, gak seperti preman di sebelahku yg tukang palak, dll baru sah loe bilang gw sombong. itu penjelasan gw. gw dihadapan Tuhan. gitu aja kok repot.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@b7: kantong sampah?

"udah ngaku aja, si b7 ini kantong sampah kali yee...gak mempan ke denis gw yg jadi sasaran, lapan sekali2 jgn lempar tai donk, lemparin emas berlian ngapa ke tong sampah? tujuan gw ngatain tuhan tai apaan? gak ada gw cuma cari perhatian aja ama Tuhan, cuma mau cari perkara dg Tuhan, supaya tuhan agak tertarik dg kesulitan gw"

aduh... kenapa kamu berpikir seperti ini B7? Ga mempan ke denis? Emangnya gw ngapain -_-

Ya udah, maaf kalo membuat kamu merasa seperti kantong sampah. Emang sih kok jadi ribut2 di blog u ya. Hahahah

 

"sok2 rohani? gak ada sedikitpun dihati gw tuk sok2 rohani, gw benci kesombngan, apa bilang tai ke Tuhan adalah kesombongan, klo gw bilang Tuhan gw ngasih persepuluhan gak lwt bulan, gw selalu menolong org, rajin melayani, gak seperti preman di sebelahku yg tukang palak, dll baru sah loe bilang gw sombong. itu penjelasan gw. gw dihadapan Tuhan. gitu aja kok repot."

siapa yang bilang lu sok rohani? siapa yang bilang lu sombong? Gw ya hmhmhmhm

Gini loh B7. Gw kan blg ke lu, coba u tanya ke diri lu sendiri blablabla. Nah, terus gw jelasin ke PB dan dennis, sebab musabab gw ngm begitu karna di mata gw itu cmn sok jago dan tanpa alasan. Sorry kalo lu tersinggung. Tapi gw kan jujur, gpp donk.

Makanya, kalo setelah lo periksa dan emang lu tulus. Ya baguslah. Maklumlah, sekalian doakan supaya orang2 seperti gw juga bisa merasakan kedekatan yang lu alami dengan Tuhan.

__________________

imprisoned by words...

bintang seven's picture

@lapan

lapan perihal tai ini, yg gw belajar selain tai bisa dijadikan pupuk, (kata si pink pig), yg moga2 artinya bukan TUhan itu pupuk iman dan pengetahuan akan kebenaran, gw cuma mau bilang begini:

pandangan tai adalah menghina Tuhan dan gak pantas di pajang diinternet, gw cuma mau terlebih dahulu mengelompokkan 2 jenis orang dimata Tuhan, Tuhan mengatakan ibarat kambing dan domba, rumput dan ilalang.

klo gw bahasain dlm bahasa sederhana gw, 2 jenis itu adalah orang yg didalam Tuhan dan diluar Tuhan.

ketika orang yg sudah bertobat mengeluhkan sikap Tuhan ttg dianggapnya sbg tai, krn mengambil anak dan menggantinya dg yg lain, apakah si murid yg sudah bertobat ini menghina/menyalahkan? in-fact sebelum Tuhan menjawab alasan DIA mengambil anak itu, loe bisa berkata demikian, tp ketika Tuhan menjawab misal loe gak usah tau, atau alasan gw krn anak itu cuma menyusahkan elo, shg murid ini kegirangan dg jawaban dari sang maha adil itu, bukankah tai sudah gak berarti menghina lagi?

tapi klo orang yg diluar Tuhan, gw rasa dia gak perduli krn kerjaannya emang gak lain dari menghina dan gak mau bertobat.

jadi dari sudut pandang ini, bukankah mengeluh adalah bagian dari gw didalam Tuhan dan mengikuti semua kehendakNYA dalam ketaatan, tp masak sih gak boleh berperkara ama Tuhan?

klo tai adalah ungkapan ketidaksetujuan yg mendalam apa salah/kontroversial?, krn keputusan tuhan mengambil anak itu juga sangat sangat kontroversial, shg terucaplah tai, bukan kampret, atau capung misalnya. tp inget itu dari orang yg dah didalam TUhan, jd tai bukan artinya gw gak mau ikut loe lagi Tuhan, tp kira2 tai, parah keputusan loe tuh, jelasin ke gw! spy gw tetap bersukacita di dalam loe...gimana?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@b7

"tp ketika Tuhan menjawab misal loe gak usah tau, atau alasan gw krn anak itu cuma menyusahkan elo, shg murid ini kegirangan dg jawaban dari sang maha adil itu, bukankah tai sudah gak berarti menghina lagi?"

Kalo dari cerita lu, ketika dijawab sama Tuhan, murid ini sudah berhenti menganggap Tuhan tai... Sama seperti sewenang-wenang. Itu juga menghina of course. Tapi kalo sudah paham, gw akan berhenti menganggap Tuhan sewenang-wenang. Dan kondisi inilah ketika gw/murid itu sudah tidak menghina Tuhan. 

Menghina Tuhan tetep salah menurut gw, dan semua kata-kata ga sopan ke Tuhan gw anggap menghina Tuhan. Gw ingatkan, itu aturan gw sendiri. Tentu penerapan aturan ini berbeda-beda kalo menurut standar kesopanan tiap orang. Gw sendiri ngaku gw anggap dan bilang kalo Tuhan sewenang-wenang di kasus Ayub, tapi gw meyakini bahwa gw salah, makanya gw masih terbuka untuk memahami hal yang sebenarnya, ketika gw berhenti hina Tuhan sewenang-wenang.

Tau kenapa gw meyakini gw salah? Karena mo sekecil apapun kadar kekasaran tai dan sewenang-wenang atau bajingan atau laknat atau dst, Tuhan yang gw yakini bukan Tuhan yang seperti itu. Hehehe

Nah, sekarang ke masalah ke dennis benar2 menghina Tuhan atau tidak, itu bukan urusan gw, gw emang anggep dia menghina Tuhan tapi gw ga nyalahin dia karna itu bukan urusan gw. Gw bukan juri, gw bukan hakim, gw cuman orang kebetulan lewat yang numpang komentar karena dipanggil dreamz untuk ikut menilai. 

Ya gw sih sampaikan saran aja, paling ga ganti kata-katamu, karena banyak kata yang lebih sopan. Jadi gw nekenin di masalah di depan umum/internetnya. Dan makanya gw mentingin reaksi. 

Tapi sebenernya kata tai itu sendiri ga nyambung kan. Ya ga sih. Hehehehe

__________________

imprisoned by words...

Miyabi's picture

@denis: karena

Orang ga peduli karena. Lebih aman bilang: JIKA tuhan xxx MAKA tuhan tai. Atau Tuhan yang XXX adalah tuhan yg tai

__________________

".... ...."

teograce's picture

masalah susunan kata yah?

masalah susunan kata yah? jadi alasannya ditaro di depan, supaya ga bisa dipenggal.. hahaha... 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

dennis santoso a.k.a nis's picture

thx miyabi

tips yang bagus miyabi... akan gue inget lain kali (kalo isengnya ga lagi kumat) ;-)

lapan's picture

oh mungkin ini penyebabnya PB salah paham

8:

sedangkan yang bertentangan, ntah kekurangan hikmat, mungkin perbedaan sudut pandang, menipu diri?

 

hehehehe baru ngeh kalo itu bisa ambigu... Sorry Dorry

Ok, aku lurusin, itu maksudnya lanjutin dari title commentku.

Title commentku kan:

yang dimiring2in sebenernya + ada yg bisa disatuin juga tuh + sedangkan yang bertentangan blabla

nah, yang bertentangan di sini maksudnya itu bagian dari tulisan PB yang dimiring2in yang TIDAK bisa disatuin (karna kubilang "ada yang bisa disatuin juga tuh", berarti ada yang tidak bisa disatuin). Begitu loh. bukan bertentangan dengan pendapatku ^_^

hohohoho

__________________

imprisoned by words...

bintang seven's picture

@plainbread

keluhan loe ttg ribut2 bedanya doktrin emang agak tua umurnya, gw juga gak terlalu perduli orang tersesat atau gak, krn gw dlu pernah tersesat dan klo gw flash back tersesatnya gw dlu, gw berkesimpulan, tanpa tangan Tuhan itu sendiri yg menolong mustahil gw mendapat kelegaan spt skrg ini.

kata2 elo sedikitpun gak ada manfaatnya pb, sejuta ayat yg ciamik pun gak ada faedahnya, klo mereka emang lebih suka tinggal dijalan mereka sendiri. klo bukan tangan Tuhan yg ikut campur.

tau gak loe, Tuhan itu maha esa, tapi kehendakNYA maha banyak,

sehingga byk orang yg kesulitan memilih mana kehendak Tuhan dan mana yg cuma ajaran pendeta.

klo gw sih cuma mau bilang Tuhan elo payah, kenapa lo biarin orang2 hidup dalam kebingungan begitu?,ah seandainya aja semua orang mau mengeluh dihadapan TUhan spt pemungut cukai yg ketika berdoa, memukul2 kepalanya krn dosanya, bukan spt orang farisi yg menyebut2 amal dan kebaikannya. bukankah Tuhan menyelamatkan perkataan orang yg menganggap dirinya payah?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Miyabi's picture

@plainbread:Masih ada harapan.

Begitu rapuh dan cairnya teks, saya pun berpikir-pikir terus: apakah kita telah membangun rumah di atas  pasir?

Mencari wajah tuhan, kayaknya bukan di Alkitab, tapi di orang-orang di luar sana.

__________________

".... ...."

y-control's picture

cara mengeluh

mengeluhlah dengan mengutip ayat alkitab yg berisi keluhan itu.. (berikan alamat ayatnya juga, in case mereka tidak tau ada ayat yg isinya keluhan).. maka mereka mungkin tidak akan protes :P

PlainBread's picture

Mengeluh Alkitabiah

Susah ycontrol. Di mana2, gak cuma di SS, kalo ada orang mengeluh, kecewa, sedih, marah, keras, tegas, negur, atau bahkan maki, dan lalu reasoningnya dengan AYAT2 ALKITAB, verdictnya pasti sekitar "orang2 di alkitab itu dipimpin Roh Allah, jadi mereka tulus. Bukan pemarah / kasar / suka kecewa / sedih / mengeluh kaya elu."

Sementara orang yang sama menganjurkan untuk jangan mengeluh, utk selalu bersyukur, untuk selalu memikirkan perkara2 di atas, karena ada, tarik nafas ya, ... AYAT2 ALKITAB yang mendukung!

Double standard much?

Makanya gue bilang di atas sebelumnya, ini yang jadi tuan/Tuhan siapa? Yang berfirman atau yang pake firman?

bintang seven's picture

@ y control dah ada

di blog gw ini dah ada 2 contoh lo:

102:11 (102-12) Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku sendiri layu seperti rumput.

10:1 Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?

mengeluh kok harus sopan? apa memuji Tuhan juga harus indah? haha...harus ngeles bahasa indonesia yg baik dan benar donk??

 

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

y-control's picture

kebangetan

 yah, kalo masi diprotes berarti tinggal tunggu mereka meledak sampai membabi buta aja (kayak beberapa blogger di sini) hehe..

bintang seven's picture

lapan n denis lanjut disini:

lapan oh lapan... gue bener2 ga ngerti tulisan lo :-)

lo ga nyalahin, tapi lo nyaranin gue untuk mengganti. 

pertanyaan: kalo ga salah, kenapa gue disarankan untuk mengganti?

@dennis jawaban session 1

dennis oh dennis... gw juga bingung mo jelasin gimana =p

gw ga nyalahin, gw cuman menyarankan.

apakah menyarankan berarti pihak yang disarankan salah?

contoh.

A: "Hmm kok potonya jelek terus ya hasilnya"

B: "Sebaiknya lo poto dr sono aja"

 

A: "Gw pengen nabok tu orang"

B: "Emang gw jg ngerasa dia ngeselin. Tapi mendingan lu ajak ngm baek2 dulu"

 

Kira2 gini?

Kenapa gw sarankan mengganti, karna mnrt gw ga baik ditaro di internet yang bisa dibaca banyak org. Kenapa mnrt gw ga baik? Soalnya ya itu, kasar. Gmn dgn kasar yang lain, gw ga terlalu pusingin kalo bkn Tuhan. ini opini gw sih. tentu tiap org menanggapi lain. namanya jg saran ;)

 

@lapan, session-2

di pengertian gue, suatu saran diperlukan bila ada sesuatu yang tidak baik dilakukan.

kasar, di pengertian elo, bisa disebut kelakuan tidak baik. sampe sini gue bisa mengerti kenapa lo menyarankan. lo menyarankan karena lo menganggap gue kasar. 

pertanyaan: kenapa lo menganggap gue kasar? 

@dennis, jawaban session-2

kalo menurut gw,

gw menyarankan sesuatu kalo ada sesuatu yang kurang baik dilakukan.

gw menganggap lo kasar, karena menurut gw ga pantas di internet palagi di forum kristen tuk nyamain Tuhan dengan kotoran. mnrt gw banyak kata-kata lain yang lebih baik digunakan, paling ga, kata2 yang ga kehilangan sifat kepribadiannya.

Contoh gak adil, sewenang2. Masih ada pribadi. Kalo kotoran, sapa yang pusing2 lagi, langsung dibuang.

Apalagi gw menganut pengertian kalo mengatai Tuhan tai adalah menghina Tuhan dan itu salah. Gw ga mao maksain pendapat gw. Makanya gw sampaikan dalam bentuk saran.

 

 

@lapan, session-3

akhirnya, kita mulai menyentuh esensi... nice :-)

betul, tai adalah kotoran yang umumnya memang langsung dibuang. tapi ada kalanya tai bisa dimanfaatkan menjadi pupuk yang ujung2 nya membangun sesuatu.

lo menganut pengertian bahwa menghina Tuhan adalah salah. gue setuju dengan itu.

pertanyaan: mengapa lo berpendapat bahwa gue menghina Tuhan? 

@dennis, jawaban session-3

sep2 kalo gitu

jawaban: 

Alasan gw berpendapat lu menghina Tuhan adalah karena menurut gw menyamakan Tuhan dengan tai adalah menghina Tuhan. 

Kenapa menyamakan Tuhan dengan tai adalah menghina Tuhan uda gw sebutkan alasan2nya di atas.

 

lapan, session-4

baru

betul, sampai sini kamu benar... tapi kamu hanya benar bila kalimatnya hanya "Tuhan itu tai (titik)".

masalahnya, kalimat gue tidak sesimpel itu. 

ada batasan yang jelas: "di kasus ayub...".

ada reasoning yang jelas: "...karena bla-bla-bla".

pertanyaan: kenapa kamu hanya menyoroti seolah2 kalimatnya hanya "Tuhan itu tai (titik)"?

@lapan, session-5

lapan, sikap lo ini identik dengan kebiasaan modern yang berkata begini: "This is my opinion, but I may be wrong". kebiasaan ini meaningless karena "If I say that it may be wrong, I say that is not my opinion."

(sumber: http://chesterton.org/gkc/theologian/job.htm)

di bahasa gue, "kalo lo ga yakin bahwa opini lo bener, ga usah ngomong sampe lo yakin deh".

pertanyaan: kenapa lo menyarankan sesuatu padahal lo juga bingung?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@dennis, jawaban session-5

 

 

yang gw sarankan adalah mengganti kata tai dgn kata yg lebih sopan. dan gw tidak bingung dengan ini...

maksud gw bingung di situ adalah gw bingung dengan sikap Tuhan di kasus Ayub.

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

lapan, session-6

pertanyaan: lapan, bagaimana menurut lo andai gue mengganti kata "tai" dengan kata "bajingan", atau "laknat", atau "terkutuk", atau "penipu"...?

lapan's picture

@dennis, jawaban session-6

menurut gw

kalo terkutuk kayanya ga terlalu tepat deh, soalnya sapa yang bisa ngutuk Tuhan? daripada ga sopan, tepatnya ga nyambung kalo dennis bilang terkutuk. 

kalo sisanya, masi kasar menurut gw, tapi ya kalo dennis menganggap kata2 itu lebih sopan ya sudah, gpp sih. paling gw komentarin "wakakak kayanya ga beda jauh deh"

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-7

cukup jeli, ya, gue setuju, kata terkutuk memang tidak pas.

sisanya... terbalik dengan reaksi kamu, menurut gue, kata2 itu lebih GA sopan dibanding tai :-)

tai adalah hasil dari suatu proses alami di tubuh mahluk hidup.

tai cukup dikubur begitu saja di dalam tanah bisa jadi pupuk untuk tumbuhan.

tai diproses dikit bisa jadi gas buat masak seperti sudah dibuktikan di link ini.

sebaliknya... 

"bajingan", "laknat", "penipu" bukanlah hasil proses alami, mereka adalah hasil dari suatu decision.

kalo sampe dibilang dengan kata2 ini, maka harusnya ada tindakan di masa lalu yang berpengaruh buruk pada pihak lain (yang bisa jadi efeknya menetap).

lalu orang2 yang menyandang kata2 ini memerlukan proses complicated yang tidak bisa diprediksi kapan kelarnya agar tidak lagi menjadi seperti itu.

lapan... gimana menurut lo? 

 

lapan's picture

@dennis, jawaban session-7

dennis, cba baca tulisan gw ya:

"kalo sisanya, masi kasar menurut gw, ""

Sesuai kata2lu, memang menurut gw masih kasar. Jujur gw emang ga menganalisa lebih jauh lagi karna uda lu tetapin waktu. tapi sekilas aja gw dah berpendapat itu masih kasar kok... Kalau ternyata lebih kasar ya sudah

"tapi ya kalo dennis menganggap kata2 itu lebih sopan ya sudah, gpp sih. paling gw komentarin "wakakak kayanya ga beda jauh deh"

Gpp maksud gw di sini, Gak apa2 karna itu urusanlu. Bukan urusan gw. Yang ngomong kan lu. Gw cmn saranin. Kalo lu rubah dengan makin parah ataupun ga, ya udah, gw ga maksa lu merubah.

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-8

ok, gini deh, gimana kalo lo menyediakan alternatif kata2 pengganti kata "tai" itu lalu gue akan exercise dari pilihan2 yg lo kasih.

silakan pan :-)

lapan's picture

@dennis, jawaban session-8

wah... gw sendiri sih dulu menyebutnya "kok Tuhan sewenang-wenang". alasannya ya sama, yang anak2 bisa diganti itu. 

klo gw analisis, kenapa gw pake kata-kata itu, karna di mata gw Tuhan itu yang punya otoritas, Dia yang pegang kuasa, lebih ke kebingungan, kenapa tampaknya sewenang-wenang? 

Gw pake "tampaknya" karena gw meyakini "Tuhan seharusnya ga sewenang-wenang". Makanya gw jadi cari alasan untuk membantu gw memahami kejadian Ayub supaya Tuhan ga keliatan sewenang-wenang lagi di mata gw.

 

 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-9 (end of this night)

bagus, we making progress here... :-)

ada dua pertanyaan sekaligus di session-9 ini (mengingat ini session terakhir untuk malem ini karena gue udah ngantuk berat).

"sewenang2"... disini lo sendiri ga yakin dengan ini makanya lo menambahkan kata "tampak" di depan nya. mari gue bahas satu2.

[1] "sewenang2", ini LEBIH RUSAK daripada "tai" karena tai itu bisa diprediksi; kalo si tai dibeginikan maka dia akan jadi begini, sebaliknya kalau begitu, maka akan jadi begitu, dst. tapi "sewenang2" tidak bisa diprediksi; hari ini berkata A, besok bisa jadi C atau D bahkan Z semata karena "semau gue". bila "sewenang2" dipakai, maka alkitab sebaiknya dijadikan buku terlarang saja sekalian karena dia hanya akan mengobral janji yang tidak bisa dipegang.

[2] "tampaknya" --> ditambahkan di depan kata "sewenang2". ini lo lakukan karena lo beriman bahwa Dia ga sewenang2. hal ini beralasan karena alasan no [1] diatas. sayangnya, hal ini seakan lo lakukan dengan sikap tidak peduli alias hantam kromo. lo sendiri mengakui bahwa lo ga mengerti sikap Tuhan, tapi alih2 mencari tahu, lo merasa nyaman hanya dengan sekedar menambahkan kata "tampaknya".

pertanyaan:

[1] setujukah lo dengan uraian no [1] diatas?

[2] apakah lo sudah cukup puas dengan zona kenyamanan yang lo dapatkan dengan menambahkan kata "tampaknya" tsb dan tidak lagi tertarik untuk mengetahui apa yang sebenernya telah terjadi di kasus ayub?

lapan's picture

@dennis, jawaban session-9

1. Pengertian yang bagus. Menambah cara pandang baru dalam memandang kata-kata berkonotasi negatif. Bisa jadi setuju, bisa jadi gak. Sementara mungkin gw setengah setuju. =p

Gimana kalo gw uraikan begini nis. Sewenang-wenang itu digunakan untuk menunjuk kepada sifat dari makhluk yang berpribadi. Oleh karena itu wajar kalau ga bisa dirumuskan seperti tai yang benda mati. Kenapa menyamakan makhluk berpribadi dan berakal sebagai kotoran yang benda mati? 

Berarti kita menurunkan derajat kemuliannya donk. Tapi sewenang-wenang, masih tetap berpribadi, dan itu menunjukkan bahwa si penyandang memiliki otoritas. Yang berarti menunjukkan dia berkuasa. Namun menyalahgunakan kekuasaannya. Dan menyikapi kata sewenang-wenang, gw akan lebih kalem, karena gw yang berusaha objektif tentunya akan mempertanyakan, bagaimana bentuk kesewenang-wenangannya? 

Tetapi ketika berhadapan dengan tai, yang melintas di pikiran gw, itu adalah sesuatu yang keluar saat gw boker, dan kalo keluarnya bukan pas boker berarti ada something wrong dengan badan gw. Itu adalah sesuatu yang bau, kotor, dan gw ga suka. 

Jadi apakah gw setuju sewenang-wenang lebih parah dari tai? Ya, kalau dilihat dari kegunaannya, mungkin seperti kata lu, sewenang-wenang selain tidak berguna juga tidak bisa diramalkan. Berbeda dengan tai yang masih bisa digunakan sebagai pupuk.

Tapi, jika dilihat dari reaksi yang ditimbulkan kedua kata tersebut, maka gw jawab tai lebih parah daripada sewenang-wenang. Ini menurut gw. 

Sorry agak panjang tapi jawabannya setengah2, abis gw setuju sama uraianlu, tapi gw ga setuju sama kesimpulannya kalo cuman dilihat dari uraian itu.

2. Tau istilah kesan pertama? Kesan pertama gw ketika gw baca Ayub adalah Tuhan sewenang-wenang. Tapi kemudian gw yang meyakini seharusnya Tuhan tidak sewenang-wenang, maka gw bertanya. Bagaimana gw bertanya, gw menggunakan kata "kayanya/tampaknya sewenang2", sehingga membuka kesempatan untuk merubah. 

Gw pakai "tampaknya" demi alasan keamanan, bukan kenyamanan. Supaya ketika suatu saat gw memahami, ga terlalu banyak yang perlu gw sangkal. Dan ga terlalu banyak yang harus gw ubah. Karna gw cukup paham seberapa besar ego gw. Ini antara gw dan gw. Bukan supaya gw keliatan benar di mata orang lain. Karna yang paling ribut nyerang, nanya, dan kritik gw adalah gw sendiri. ^_^

*edit* sebelumnya gw bilang mencari alasan kan, itu maksudnya mencari alasan kenapa Tuhan berbuat begitu. Bukan alasan supaya gw merasa nyaman...

Nah, mengenai ketertarikan gw untuk mempelajari Ayub, ini yang masih sering jadi perdebatan batin gw juga. Jadi yang mana yang bener? Memang ada yang tidak bisa kita mengerti sehingga kita cukup dengan penjelasan "kamu manusia emang ga bisa ngerti rencana/sifat Tuhan", atau itu hanya alasan supaya kita ga usah mencari tau lagi tentang Tuhan?

Apakah kemudian dengan mempertentangkan itu adalah penting? Bukankah lebih penting mempraktekkan? Balik lagi, itu dianggap ga penting karena gw malas menelusuri atau benar-benar sudah dapat hikmat yang benar untuk menyenangkan Tuhan dan bersikap layaknya anak Tuhan?

Selama gw berkomen2 sama lu, pb, dan b7 di sini juga gw terus bertanya-tanya. Apa yang salah? Kenapa jadi begini ya? Begitu gw tau ada yang salah kenapa setelah gw jelasin kok jadi tambah salah ya? Pas baca Pengkhotbah, dikatakan semuanya sia-sia. Tapi kemudian muncul banyak "tapi-tapi". Apakah itu ayat karet? Apakah memang benar itu bisa diterapkan? Apakah gw merasa gw sudah cukup peduli dengan Tuhan karena mempertentangkan ini atau gw sebenarnya sedang melakukan hal yang bodoh?

Itulah kalo membahas begituan, bingung gw, melebar ke mana-mana. Akhirnya solusi terakhir gw ya, jalanin aja dulu. Pasti lama2 juga ngerti. Dipusingin sekaligus emang bisa langsung mengerti? Kalaupun secara logika gw ga paham, mungkin memang tidak untuk dipahami secara logika tapi dari segi kasih. Karena itu untuk kasus Ayub, sementara ini gw lebih fokus ke kasih dan iman Ayub. Soal Tuhannya nanti dulu. Ada kebenaran yang butuh waktu untuk dipahami. << lagi2, ini ngeles doank ga nih? hahahaha

Gw masih banyak pertanyaan aneh2 seperti tujuan gw lahir dan kenapa Tuhan menciptakan gw dan kenapa Tuhan membiarkan penderitaan dan kejahatan atau kenapa Tuhan menciptakan neraka dan kenapa Tuhan memilih dan apakah ular itu Adam dan apakah penting membahas ular itu Adam dan apakah yang gw lakukan sekarang ini benar atau apakah gw beriman dan apakah gw mengasihi Tuhan atau alasan gw mengasihi Tuhan atau apakah gw mengasihi manusia dan diri gw dan sebagainya sebagainya hahaha

__________________

imprisoned by words...

joli's picture

ketika Tuhan pamer

Nggak di FB, nggak di SS bahas tai-nya dennis bisa sampai ber session-session ya?

gara-gara dennis, jadi baca ayub lagi.

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (ayub 1:8)

Tuhan bisa pamer ya??

PlainBread's picture

@Joli Tuhan Pamer, Tuhan Kejam

Ada orang yang mengatakan bahwa kesalahan Ayub sampe terjadi kisah drama melotragis itu karena Ayub tidak mendidik anak2nya (makanya dia sampe harus memberikan korban dan menguduskan anak2nya 1:5).

Buat saya itu alasan yang dibuat2. Alkitab sama sekali tidak mencatat bahwa itu adalah kesalahan. Justru drama ini diawali dengan perkataan TUHAN yang anda kutip itu:

 

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

 

Kalo saya jadi Ayub, dan kalo saat itu saya mengetahui TUHAN ngomong seperti itu, saya mungkin akan  berteriak keras: "TIDAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKK!!!"

Kenapa juga Tuhan membawa2 nama Ayub, seakan memancing suatu keributan, memulai malapetaka, memberikan ide kepada Iblis?

Makanya terkadang saya dengan berat hati bilang bahwa Tuhan itu kejam. Ayub tidak salah. Bahkan Tuhan HARUS mencabut SEMUA perlindunganNya kepada Ayub agar Iblis bisa berbuat apa saja kepadanya. Dan itu menandakan bahwa anak2 Ayub tidak membuat lubang atau celah sehingga Iblis bisa masuk seperti yang disangka beberapa orang. Tuhanlah yang mencabut perlindunganNya, bukan karena kejahatan ayub, istrinya atau anak2 mereka, tapi karena inisiatifNya sendiri.

 

Ketika saya bilang Tuhan kejam, saya mengakui kemahakuasaan Tuhan

Ketika saya bilang Tuhan kejam, saya belajar untuk takut kepadaNya.

Ketika saya bilang Tuhan kejam, saya berusaha menyadari diri sendiri bahwa Tuhanlah sutradara dan penguasa tunggal alam semesta

Ketika saya bilang Tuhan kejam, saya tahu kalo saya masuk sorga, saya diberkati, saya bisa makan 3 kali sehari, itu semuanya semata2 karena anugerahNya bukan karena saya punya andil di situ.

king heart's picture

@PB

Barangkali menghindari kemelaran ayat ayat karet  ( seperti yang anda bilang ) kitab Ayub saya lebih suka menyebut Tuhan yang misterus. Di dalam ketidak mengertian saya akan Tuhan dan sifat serta sikapnya, saya berpikir bahwa Tuhan mesti berada dalam kuadran plus plus apapun implikasinya. Tidak bisa di plus min, min plus atau bahkan min min ha ha ha .

Pernah saya menulis tentang permasalahan Ayub ini yang di dalamnya Dennis juga menulis komentarnya.

Tuhan pamer? mungkin. Tuhan kejam? bisa jadi. Tuhan misterius? boleh jadi.

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

joli's picture

LEGA, bila Tuhan yang cari gara-gara

PB : Tuhanlah yang mencabut perlindunganNya, bukan karena kejahatan ayub, istrinya atau anak2 mereka, tapi karena inisiatifNya sendiri.

LEGA buanget saat mengetahui bahwa Tuhan yang mencari gara-gara dengan pamer-in ayub kepada Iblis. Sama leganya ketika mengetahui bahwa ROH lah yang membawa Yesus untuk dicobai Iblis..

Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (mat 4:1)

lihat disini

bintang seven's picture

dennis where r u

gw agak sebel dg batasan hrs ampe session 10, klo emang belom clear satu sama lain ampe session ke 50 terusin aja.....gak masalah bagi gw. ampe bener2 clear, gw anggap nih penting. ok

dennis where r u?

 

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-10

hehehe lapan, dari jawaban session-9 ini setidaknya ada satu hal yang sudah terbukti dengan sendirinya bahwa materi yang kita diskusikan ini tidak sesimpel anggapan lo semula.

malah sebenernya, kitab ayub bisa dibilang adalah kitab teristimewa di alkitab. saking istimewa nya, ada ahli berpendapat bahwa kalau alkitab dihilangkan, maka satu2 nya kitab yang harus dipertahankan sedapat2 nya adalah kitab ayub ini.

kitab ayub, walau sebagian orang masih sibuk mempertentangkan apakah kejadian nya bener2 terjadi atau sekedar karangan saja, tidak bisa dipungkiri mengangkat ajaran yang tidak lazim. pada umumnya ajaran agama mana pun, bahkan kristen sendiri, seolah menjanjikan berkat bagi orang yang taat. berkat itu macem2, dari yang terjadi saat ini, besok, maupun pas kita mati nanti (surga).

kitab ayub, sebaliknya, dia menyiratkan bahwa walau seseorang benar di hadapan Tuhan, "nasib" nya di dunia ini bisa2 saja ancur2 an layaknya orang fasik. di hadapan kitab ayub, segala ajaran tentang teologi kemakmuran, teologi "tidak buka celah", dsb hancur berantakan.

ok... cukup segitu intro nya... mari kita beralih ke tanggapan gue, sbb:

kontras dengan pendapat kamu tentang "jalani dulu aja dan ngerti belakangan", di kisah ayub ini tidak ada himbauan apa2 untuk dijalani.

semua adalah masalah pengertian dan perenungan. kitab ini bukanlah kitab manual seperti surat2 paulus, petrus, dan para rasul ke jemaat2 yang spesifik nyuruh ini dan itu.

jadi kalau kamu memilih "jalani dulu aja", maka sebenernya yang terjadi adalah kamu bisa melupakan sementara waktu kitab ayub ini dan konsen ke kitab2 lainnya yang bersifat manual.

ini ok2 aja... dan bahkan, di adat yahudi, setau gue ada juga kitab yang diperlakukan seperti ini, yaitu pengkhotbah. kitab pengkhotbah dalam ajaran yahudi adalah khusus diperuntukkan untuk orang berumur 30 tahun keatas; di bawah umur itu, dilarang baca. gue ga tau apakah kitab ayub diperlakukan serupa; maksud gue adalah ok untuk mempelajari sesuatu secara bertahap.

berikutnya tentang "sewenang2" dan "tai", kamu berpendapat bahwa kata "sewenang2" tidak menimbulkan reaksi separah kata "tai". kamu berpendapat seperti ini karena kata "sewenang2" adalah atribut bagi mahluk hidup, sementara "tai" adalah benda mati. mahluk hidup jelas lebih berharga dari benda mati, menurut kamu.

ada tertulis di bagian lain di alkitab bahwa andai manusia (mahluk hidup) tidak memuji Tuhan, maka Dia bisa membuat batu (benda mati) memuji Tuhan. artinya, sekalipun mahluk hidup, bila dia tidak memenuhi spesifikasinya, maka benda mati pun bisa jadi lebih bagus daripada nya.

disini yang menarik buat gue adalah cara kamu berpikir. gue menangkap bahwa kamu terlalu mementingkan atribut bawaan... seolah kalo seseorang adalah termasuk ke golongan tertentu, maka orang itu otomatis lebih tinggi / mulia / berharga / dsb dibanding orang lain. 

mata kamu seolah langsung tertutup dan tidak lagi melihat keadaan sebenernya dari apapun yang sedang ada di hadapan kamu. 

itulah kenapa reaksi kamu terhadap kata "tai" lebih parah daripada kata "sewenang2".

sekarang.... kita tahu sama tahu bahwa kalo kita menghindari nitpicking, sebenernya memang kata "tai" bisa diganti dengan "sewenang2". TAPI, apakah keberatan orang2 akan langsung hilang dengan penggantian kata itu?

andai esensi yang diperhatikan, penggantian kata tidak akan berpengaruh dan orang2 tetap akan tersinggung.

tapi andai hanya reaksi pertama yang dipentingkan , kamu benar, masalah selesai (dan tidak akan ada orang yang lebih tergugah untuk membaca ulang kisah ayub).

pertanyaan: mengapa kamu lebih memperhatikan reaksi dibanding esensi?

lapan's picture

@dennis, jawaban session-10

Khusus buat lo doank nih gw oL... Ini jadi ngomongin tentang "kasar" ya. Harusnya dibahas di blog minie... Ok cukup intronya =p Sekarang ke jawaban:

Karena reaksi itu ibaratnya kaya kesan pertama. Kalau uda kesel duluan baca kata2mu, kemungkinan bakal gak tertarik dengan isi dan konteks dan esensi dan malah berpusat pada kata tai itu atau penggunaan kata-kata. Kaya kita sekarang ini. Udahan yoks.

Kalo gw, waktu berkomunikasi langsung dengan orang, gw ga sempet kalau harus menganalisa setiap kata2 yang dia ucapkan. Apa artinya, apa kelebihannya, lebih parah mana dengan yang mana. Kalo kaya gitu, gw malah akan ngelewatin isi pembicaraannya.

Orang boleh bilang penampilan gak penting, tapi justru yang berbahaya itu serigala berbulu domba. Karena mereka menarik dan tampak baik dan benar. Kenapa kita ga belajar dari serigala? Mereka aja bisa berbulu domba, kita yang seharusnya domba kenapa malah sengaja berbulu serigala. Biar ga dimakan sama serigala ya, bisa juga. Hehehehe

Bukan maksudku nyaranin lebih baik munafik atau menyindir atau bohong, tapi mengendalikan diri, kenapa harus resort ke kata2 kotor untuk mengungkapkan apa yang kita pikirkan kalo bisa pakai kata lebih sopan. Ya, gw akuin ini berhubungan sama standar kesopanan. Tapi gw pakai yang cukup umum mestinya. Atau mungkin dunia gw sempit. Hehehe 

Andai2 mode on... Contoh sebuah tulisan dalam buku rohani yang membahas Ayub:

"Mungkin banyak dari kita yang menganggap Tuhan tai di dalam kasus Ayub, akan tetapi sebenarnya, kasus Ayub tidak bisa langsung dinilai kalau tidak benar2 memahami ceritanya blabla"

bandingan dengan:

"Mungkin banyak dari kita yang menganggap Tuhan sewenang-wenang di dalam kasus Ayub, akan tetapi sebenarnya, kasus Ayub tidak bisa langsung dinilai kalau tidak benar2 memahami ceritanya blabla"

Jadi kesimpulannya, itulah kenapa menurut gw reaksi itu penting. Esensi lebih penting, itulah yang kita cari, karena itu mendingan dibungkus dengan rapi biar ga bercecer dan malah keliatan jorok, dan akhirnya ga ada yang mau tau.

Dennis pernah baca cerita tentang kebenaran dan ibarat? Gw cerita ringkasnya aja ya, uda lupa2 soalnya. Kebenaran itu telanjang dan kotor dan jorok dan bau. Dia ke mana2 ga ada yang mau deketin apalagi dengerin. Akhirnya dia ketemu sama ibarat yang berpakaian bagus dan disukai orang2. Setelah itu kebenaran dan ibarat pun berjalan bersama2. 

"jadi kalau kamu memilih "jalani dulu aja", maka sebenernya yang terjadi adalah kamu bisa melupakan sementara waktu kitab ayub ini dan konsen ke kitab2 lainnya yang bersifat manual."

Betul. Ditinggalin dulu, terinspirasi dari baca alkemis dan cerita sejenis, dan juga pengalaman pribadi. Kadang butuh waktu buat menyadari kebenaran yang sebenernya uda ada di sana dari dulu. Memangnya kenapa dengan kitab pengkhotbah? soalnya bisa jadi alasan buat yang muda untuk bermalas2an yah. Hehehehe

"disini yang menarik buat gue adalah cara kamu berpikir. gue menangkap bahwa kamu terlalu mementingkan atribut bawaan... seolah kalo seseorang adalah termasuk ke golongan tertentu, maka orang itu otomatis lebih tinggi / mulia / berharga / dsb dibanding orang lain."

hm, baru tau gw ternyata seperti ini. Tapi masih kurang nangkep, drmn u mengambil kesimpulan itu ya?

 

sedikit oot, apa ya yang mau lu capai dengan menanyakan hal2 ini nis? Boleh gw berasumsi? 

1. Lu ingin gw menyadari dan merubah standar kekasaran gw
2. Lu ingin membuktikan kalo gw emang nyalahin lu dan itu berarti gw kaga konsisten
3. Lu ingin membuktikan kalo gw plin plan dan ga jelas dan keras kepala
4. Lu ingin meramaikan blog B7
5. Lu tertarik dengan gw jadi lu ingin lebih mengenal gw makanya lu nanya2 pendapat gw dan pengen tau cara gw berpikir
6. Lu kesel sama gw karena gw muter2 ga jelas tapi ga mau ngaku jadi lu mau bikin gw tambah ngawur biar pusing, supaya terjadi nomor 7
7. Lu ingin menemukan saat2 yang tepat di mana lu akan mengeluarkan jurus untuk mematikan gw seperti finger of death atau laguna's blade. Bahkan kalopun gw selamat dan gw ngacir, lu masih ada jurus thundergod's wrath untuk menghabisi gw...
8. Magic number!! Salah semua?

Hehehehehehehehehehehehehehe

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-11

lapan, entah kebetulan atau gimana, Tuhan dalam kekristenan pun "hobby" untuk men-cuek-in reaksi dan lebih memperhatikan esensi.

andai Dia, ketika turun ke dunia, berpenampilan seperti layaknya raja segala raja, maka dunia ini bisa dipastikan sudah bertobat dari sejak jaman dahulu kala. mungkin Dia ga perlu disalibkan segala rupa.

bahkan, sebenernya inilah yang ditawarkan si iblis. well, seperti kita tahu, iblis rada "gak ridho" nawarin nya. iblis bilang kalo Yesus menyembah iblis, maka seluruh dunia dan segala kegermelapan nya itu akan diberikan pada Yesus. inilah "ga ridho" nya secara siapa sih iblis itu, bukan pemilik koq ngaku2...

tapi... bujukan iblis ini masuk akal. Yesus tidak meyakinkan tampangnya ketika Dia datang ke dunia ini. dibanding raja dengan segala kemegahan nya, Yesus lebih mirip a wanna-be yang ngaku2 sebagai raja.

so, ya, tanggapan kamu (plus tony, plus banyak lagi orang) itu wajar... tapi justru itulah yang menurut gue ditentang oleh Yesus. "shallow", itulah bahasa inggris nya.

---o0o---

"disini yang menarik buat gue adalah cara kamu berpikir. gue menangkap bahwa kamu terlalu mementingkan atribut bawaan... seolah kalo seseorang adalah termasuk ke golongan tertentu, maka orang itu otomatis lebih tinggi / mulia / berharga / dsb dibanding orang lain."

kalimat diatas gue simpulkan ketika merenungi jawaban kamu tentang perbedaan "sewenang2" dan "tai". perbedaan disini, menurut kamu, adalah "perbedaan derajat"... karena "sewenang2" masih mempersonifikasikan mahluk hidup, sementara "tai" adalah benda mati.

"sewenang2", walau artinya sebelas-dua-belas ama "tai", menurut kamu,  lebih tinggi "derajat" nya daripada "tai" karena si "sewenang2" masih termasuk dalam GOLONGAN mahluk hidup.

ini kembali lagi ke soal bahwa kamu ga terlalu peduli dengan esensi... walau esensi nya sama atau sebelas-dua-belas alias mirip, kamu memilih untuk tidak melihat hal itu dan tetap mengangkat wacana reaksi ke tempat yang paling tinggi.

---o0o---

arah diskusi ini yah? hmm dari delapan pilihan yang kamu kasih, mari kita bahas satu per satu:

nomor [1], ingin sih tapi kayaknya ga terlalu penting juga... i mean gue kenal lo cuma lewat tulisan... gue ga kenal lo in person... lo mati atau hidup ga ada pengaruhnya ke gue... so kayaknya pilihan [1] ini pass deh ;-)

nomor [2], hehehe, ini lebih lucu lagi... nope, gue ga peduli apakah lo konsisten atau kagak. juga ga peduli apakah lo memandang gue benar atau salah. simply karena reason di nomor [1], lo mati atau hidup ga ada pengaruhnya ke gue... why i should care? ;-)

nomor [3], senada dengan nomor [2], lo pinter kek, bego kek, ga ada pengaruhnya buat gue ;-)

nomor [4], meramaikan blog b7... hmmm, nope, di mata gue b7 sama kayak elo... gue ga peduli kalian hidup atau mati, hahaha *lama2 koq kedengeran nya sadis juga yah?* :-D

nomor [5], definitely not.

nomor [6] dan [7], di beberapa session di diskusi kita, sebenernya gue malah "membuka celah pertahanan gue" agar lo bisa memukul KO gue. jadi nope, gue ga tertarik dengan "membantai" siapapun.

nomor [8], jelas salah, hahaha.

gini, gue menggunakan elo sebagai tool.

banyak orang semacam elo, baik di SS maupun di luar SS, yang hanya peduli dengan reaksi dan menutup mata pada esensi. orang2 ini bervariasi, dari yang sekedar jaim di diskusi / forum / milis / blog sampai ke tingkat yang sudah brutalisme yang men-sweeping semua pihak yang tidak setuju dengan mereka.

jadi, lewat session by session, gue berusaha untuk menjawab dengan bertanya... pertanyaan selalu gue sajikan terakhir dan sebisa mungkin pertanyaan nya dibuat sesimpel2 nya dengan harapan agar elo (dan orang semacam elo yang mungkin mengikuti diskusi ini) bisa mengerti.

dengan begitu, lain kali kalo ada yang nanya, "kenapa lo berani2 nya bilang Dia itu tai?", dengan gampang bisa gue kasih link ke blog ini dan mempersilakan dia membaca diskusi kita. dengan begitu, tulisan ini bisa reusable dan ga perlu tiap2 gue ketik ulang.

---o0o---

side note:

ini OOT dari diskusi kita, tapi cukup penting. kamu menulis begini, "Kalo gw, waktu berkomunikasi langsung dengan orang, gw ga sempet kalau harus menganalisa setiap kata2 yang dia ucapkan. Apa artinya, apa kelebihannya, lebih parah mana dengan yang mana. Kalo kaya gitu, gw malah akan ngelewatin isi pembicaraannya."

inilah masalah mu lapan.... ring a bell? no? kebayang nggak waktu kamu ngobrol ama ortu kamu? mereka mungkin berbusa2 secara langsung, tapi kamu NGELEWATIN isi pembicaraan mereka. lalu kamu berusaha menjelaskan pendapat kamu.

kamu ingin didengar tapi susah atau malah tidak mau mendengar. hal begini, ga usah jadi orang kristen segala untuk tahu bahwa ini tidaklah baik.

lapan's picture

@dennis, tanggapan session-11 - penutup =p

"so, ya, tanggapan kamu (plus tony, plus banyak lagi orang) itu wajar... tapi justru itulah yang menurut gue ditentang oleh Yesus. "shallow", itulah bahasa inggris nya." 

nah... dennis menganggap banyak orang yang shallow kan? Karna banyak yang shallow, makanya kenapa kita ga memperbaiki aja, supaya bahkan dalam keshallowan mereka (gw), mereka (gw) ttp bisa mengerti apa yang sebenernya dennis maksudkan...

payah juga ya gw, uda shallow sok dalem lagi sok2an ngasih saran ke lu yang lebih dalem daripada gw. Hehehehe ya udah selesai kan ya. Horee ^_^

---oOo---

yah, paling ga dari 8 opsi ada yang bener 1. Lumayan.

"banyak orang semacam elo, baik di SS maupun di luar SS, yang hanya peduli dengan reaksi dan menutup mata pada esensi"

Baca penjelasanku di atas ya nis. Yah walopun gw merasa biarpun gw peduli pada reaksi, gw tidak hanya peduli pada reaksi, apalagi menutup mata pada esensi. Gpp setiap orang boleh punya pemikiran sendiri terhadap orang lain. Lumayan artinya gw sempet lu pikirin, bukan kata-kata gw atau apanya, tapi gw-nya. 

---oOo---

"inilah masalah mu lapan.... ring a bell? no? kebayang nggak waktu kamu ngobrol ama ortu kamu? mereka mungkin berbusa2 secara langsung, tapi kamu NGELEWATIN isi pembicaraan mereka. lalu kamu berusaha menjelaskan pendapat kamu."

yoi mereka memang berbusa-busa secara langsung. Dan kalo gw terlalu mikirin, wah kata yang dipakai papa gw kurang tepat, mungkin lebih tepat kata yang lain, ah, atau mungkin ga, mungkin secara esensi kata-kata papa gw akan lebih tepat daripada kata yang gw sarankan.

Wah karna gw bukan jenius dan agak lemot juga dan shallow, bakal butuh waktu lama untuk mencerna esensi setiap kata. Apalagi mereka ngomongnya tanpa henti, jadi reaksi awal dari kata2 yang mereka pakai menurut gw penting. Untungnya, bahkan menurut keshallowan gw, papa gw cukup bijaksana untuk ga make kata2 yang reaktif speerti:

TOLOL kamu. atau GOBLOG kamu. atau TAI dengan Yesus adalah Tuhan. atau PERSETAN dengan semua pemahaman kamu.

Sebaliknya papa gw pakai, 

Kamu belajar dulu kekristenan dengan baik. Papalu ini udah belajar kristen, susunan nabi Islam juga papalu uda tau dengan baik. Tanya semua pendeta ga ada yang bilang Yesus itu Tuhan. Cuman protestan aja yang beranggapan begitu. Saya ga mau dengar kamu coba analogikan Tuhan-manusia seperti itu. Blablabla

Dengan demikian gw ga usah merasa terganggu dengan kereaktifan kata2 papa gw. Wah, gw cukup ingat juga apa yang papa gw bilang. Mungkin gw sudah semakin dalam sejak gw komentar untuk menyarankan mengganti kata2 lu nis ;)

 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-12

sikap shallow adalah penghalang bagi orang farisi dan para penyalib Yesus untuk mengenali Orang yang mereka salib itu sebagai Tuhan.

suatu bagian alkitab berkata dengan keras bahwa adalah sia2 memberi mutiara pada babi. dengan lain perkataan, ubah dulu si babi jadi orang, baru diberi mutiara. bukan kita harus mempelajari bahasa babi atau menyesuaikan dengan selera si babi, tapi babi nya yang harus diubah dulu.

ini berlaku untuk agama mana pun.

mengingat agama adalah masalah iman alias pilihan hati seseorang, ga ada gunanya untuk berbicara berbusa2 pada siapapun kalau orang yang diajak bicara mengeraskan hatinya.

ketika seseorang mengeraskan hati, maka kata2 selembut dan sebijak apapun bisa dipelintir sesuka dia agar keliatan jadi jelek. inilah sikap shallow itu. ngomong dengan yang begini, ga ada gunanya (dan memang ga dianjurkan).

tapi, dalam semangat toleransi, gue bilang sih sesuka lo aja. kalo lo bertemu babi dan ingin menyesuaikan gaya berbicara lo dengan si babi agar kalian bisa nyambung... yah silahkan saja :-)

lapan, kalo kamu nonton amrik idol, kamu akan liat si simon. dia beda dengan seluruh amerika. amerika, entah sejak kapan, selalu menekankan bahwa semua orang bisa berbuat apa saja selama orang itu punya tekad. amerika mneganjurkan positive-thinking, "you can do it", "everyone is a winner", dsb. sebaliknya, simon sebaliknya, dia meng-examine kontestan dan memaparkan penilaian dia secara apa adanya. kalau seseorang, menurut dia, ga ada harapan untuk jadi penyanyi karena memang ga bakat, dia akan berkata "mending lo cari kerjaan lain".

simon mungkin sinis, tetapi dia bener2 meng-examine kontestan. pendekatan amerika pada umumnya, cenderung tidak meng-examine kemampuan seseorang karena prinsipnya adalah semua orang PASTI bisa.

gue fans simon, maybe fair to say that i'm a simon-wannabe. gue suka untuk meng-examine details. dan gue berpikir bahwa alkitab benar, sia2 bicara dengan babi. tapi tidak berenti disitu, ubahlah (or at least cobalah merubah) si babi, baru berbicara.

lapan's picture

@dennis, mengerucut

hehehe... entah kepercayaan diri darimana lu bisa segitu yakinnya kalo gw, tony, dan banyak orang lagi adalah babi. karena kita shallow dan shallow itu sama dengan mengeraskan hati jadi kita adalah babi.

siapa lagi yang termasuk shallow nis

gw setuju soal ini:

"suatu bagian alkitab berkata dengan keras bahwa adalah sia2 memberi mutiara pada babi. dengan lain perkataan, ubah dulu si babi jadi orang, baru diberi mutiara."

tapi gw ga abis pikir lo bilang

"bukan kita harus mempelajari bahasa babi atau menyesuaikan dengan selera si babi, tapi babi nya yang harus diubah dulu."

ok kalo gitu percuma lu bikin session sampe session 12. toh gw babi. atau lu sekarang lagi pakai bahasa babi?

gw cmn bilang, knp ga pakai bahasa yang lebih diterima umum. kalo u mao komunikasi sama babi kaya gw apa kalo lu komunikasi dengan bahasa ga babi lu maka gw bisa ngerti?

Ah, pantesan kita ga nyambung2. Soalnya gw pakai bahasa babi. Makin banyak yang ga sepaham sama gw makin bagus berarti babinya makin sedikit. Dan mgkn suatu saat lo akan bilang, "menurut gw, orang kaya lu, dan segelintir babi lainnya ... blablabla... "

sorry ya kalo uda buang2 waktu lu.

hahahahahahaha

semoga pembicaraan ini bisa bermanfaat untuk manusia2 lain dan babi2 lain =p

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

link to session-13

click here

bintang seven's picture

@kingheart: mungkin

dalam segala hipotesa kita thd sifat Allah, mungkin kita lah yg terjebak dlm pola selama ini kalau Allah adalah kasih maka ia tidak mungkin mengambil anak dan harta ayub, gw rasa keputusan Allah tidak bersangkut paut dg apa yg ada diluar diri-NYA, entah elo mau bilang ALlah kejam, entah manusia seantero jagad akan memandang dia sewenang wenang, IA memang terlebih suka akan pendapat dari hatiNYA sendiri. yg saya perhatikan, apakah Allah tidak kasih thd ayub? dg mengambil anak dan hartanya, apakah Allah sudah berlaku tidak adil? gw suka jawaban elo, di blog loe, gw gak tau, karena ini adalah soal Tuhan dan Ayub, dg membaca kisah ayub dan keputusan ALlah yg tidak bergantung pada hal diluar diriNYA, gw lebih memilih utk tetap menghormatiNYA dlm hati, sbg Allah yg baik, adil dan setia.

katanya pencobaan yg kita alami tidak melebihi kemampuan kita, kalau ayub 1 bilang ayub itu saleh, jujur dan takut Allah, bukankah mengambil harta dan anak2nya, masih dlm batas2 kekuatan ayub? apakah itu keadilan dlm pencobaan? who knows.....

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

@b7, *edit* setuju maksudnya

Bagaimana menurutmu dengan pemikiran:

Kita membatasi kasih Tuhan itu tidak terbatas. Padahal kasih Tuhan itu terbatas oleh keadilan-Nya, selera-Nya, kehendak-Nya, dan karakter-Nya.

Kita juga membatasi kebaikan Tuhan itu tidak terbatas.

Kita membatasi keadilan Tuhan tidak terbatas.

Makanya sulit nerima kenapa Tuhan memilih, kenapa ada penderitaan dan kejahatan, cerita Ayub, dsb

 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-13

hehehe... lapan, apakah kamu tersinggung gue sebut lo babi? sebenernya lo juga bisa sebut gue babi juga koq ;-)

kita masing2 adalah babi dalam beberapa kasus tertentu. manusia selalu mempunyai satu dua area dimana disana dia adalah babi. bukan berarti kalau gue sebut babi, maka lo bener2 babi di SEMUA kasus. tapi ya, di kasus ini, menurut gue lo adalah babi.

alasan gue simpel, cuma babi yang akan reaktif terhadap kata "tai" disana. jadi siapapun yang mempersoalkan itu LEBIH daripada mempersoalkan esensi argumen nya, di kasus ini, dia babi.

lebih lanjut, kenapa gue ngomong berbusa2 dengan babi di diskusi sampai bersession2 ini?

ada dua hal disini...

[1] ini sebenernya cuma intro... ini belum bisa dibilang mendiskusikan esensi apapun. semuanya masih berkisar tentang kesopanan, standar kekasaran, dsb... kita sama sekali ga bahas tentang argumen gue di bagian "karena". hal ini berbeda dengan diskusi yang gue lakukan di fb gue bersama joli (paralel dengan diskusi dengan lo di SS).

[2] lo sedang gue pake sebagai tool, makanya gue butuh babi satu ini ;-)

joli's picture

PIG, emang setega tuhan..

[2] lo sedang gue pake sebagai tool, makanya gue butuh babi satu ini ;-)

Nis PIG, tega nian engkau kepada lapan, setega tuhan mengambil anak-anak ayub ;)

lapan's picture

Joli, wakakak gpp kok

Ga peduli. Cuman jadi geli aja. Tuh uda gw bales. Heheheh kocak.

Dennis, thanks for the good laugh. It's fun while it lasted 

__________________

imprisoned by words...

lapan's picture

@dennis, lu menggelikan dan menjijikkan

Susah nis, ngomong sama orang kaya lu. Karna lo udah ngerasa lo lebih bijaksana dan diskusi dengan gw ternyata bukan untuk dapet masukan tapi cuman mau menyimpulkan kalo lu bener.

Gw tulis apa, lo artiinnya apa. 

 

8: "Jadi kesimpulannya, itulah kenapa menurut gw reaksi itu penting. Esensi lebih penting, itulah yang kita cari, karena itu mendingan dibungkus dengan rapi biar ga bercecer dan malah keliatan jorok, dan akhirnya ga ada yang mau tau."

Bahkan setelah gw post itu pun lu tulis lagi

dennis: "ini kembali lagi ke soal bahwa kamu ga terlalu peduli dengan esensi"

dennis: "walau esensi nya sama atau sebelas-dua-belas alias mirip, kamu memilih untuk tidak melihat hal itu dan tetap mengangkat wacana reaksi ke tempat yang paling tinggi."

ckckckck... hal simple gini aja lo bisa salah nis. Bingung gw jadinya.

Mo gw ngomong mpe kiamat juga kayanya lo bakal tetap nangkepnya gw LEBIH mentingin reaksi daripada esensi. Padahal gw cuman bilang, esensi lebih penting, itu yang kita cari, karena itu mendingan pilih kata2 yang bisa lebih diterima orang. Ini saran bos, pertimbangan, masukan. Nurut oke, ga mau ya udah. Gitu aja kok repot sih.

Kalo menurut gw reaksi juga penting dan makanya gw memperhatikan kata-kata yang gw pake apa berarti gw dangkal? Lu kali yang dangkal. Dah gitu maksa lagi. Gw bilang esensi penting, lo maksa bahwa gw ga pentingin esensi. Kocak lu. Tepatnya ngaco sih.

Mau tau lu ngaco di mana lagi?

Kalo gw emang cuman merhatiin luarnya aja, kenapa gw bisa setuju dengan alasanlu? Hai manusia bodoh bukalah matamu oi. Kata2 gw jangan ditambah2in apalagi diilangin. Gw ga bisa cold writing atau berkedok2 apalagi sarkasme, jadi yg gw tulis ya apa adanya, tapi ya kalo lu emang hobi ngaco dan artiin sesukalu ya udah. 

Gw uda bilang berapa kali, gw cuman saranin ganti yang lebih sopan. Kalo lo berpendapat itu uda yang paling tepat n sopan ya uda cuekin aja. Lo ngaku2 dan berbangga diri mo jadi simon lah, ga peduli pendapat orang lah, tapi lo segitunya ngurusin komentar orang lewat sampe lo ngarang2 session berkedok manfaatin orang supaya kalo ada yang protes lu bisa kasi link ke sini? Duh ngaco bener nak. Mending lo ga usah berkoar2 segala deh lo ga peduli, kalo saran orang lewat aja bikin lo repot gini.

Mau tau lu ngaco di mana lagi?

Sejak kapan dangkal itu mengeraskan hati? Hah lo gila ya nis, segitunya lo kepengen bego2in gw sampe lo sendiri ikutan bego? Lu ga tau bedanya dangkal sama bebal? Dangkal tuh ga mikir ampe ke dalem2. Gw sih masi setuju kalo lu bilang orang yang cuman liat luarnya lo bilang dangkal. Tapi lo pake logika lo, yang bener ya pakenya. Dangkal adalah penyebab orang farisi nolak Yesus?

Buset dah... Pemikiran darimana ini? Lo kira kalo lo sendiri lahir di jaman Yesus lu bisa dengan mudahnya terima orang yang tau2 dateng ngubah peraturan yang udah ditaatin selama beribu tahun? Lo pernah ga bayangin rasanya jadi orang farisi, udah ngeyakinin sesuatu yang bener, ngelakuin dengan harapan mereka udah benar, tiba2 datang orang yang ngebuka semua kebobrokan mereka dan bikin usaha mereka naatin hukum Taurat jadi kaya orang bego? Kita nih dah hoki, beruntung ada alkitab di jaman kita. Jadi jangan sok dulu bos. 

Kalo dibilangin ga mau denger, seperti sikap orang farisi, itu namanya bebal. Bukan dangkal. Wah tapi mungkin lo punya kamus sendiri kali ya. Hahahahaha

Paling ntr lu coba2 cari esensi tersembunyi yang bisa maksa2in kesamaan dangkal dan bebal. wakakakakakak gpp bukan urusan gw. Cmn gw udah terlalu geli sampe ga tahan lagi mao nulis gini. Kan lu demen yang beginian kan? Wakakakak

Mau tau ngaco di mana lagi? Wah banyak aja!!

dennis: "jadi siapapun yang mempersoalkan itu LEBIH daripada mempersoalkan esensi argumen nya, di kasus ini, dia babi."

Haloooo, siapa ya yang mempersoalkan itu LEBIH daripada mempersoalkan esensi argumennya? Kayanya elo deh, yang maksa bikin session ini dengan berkedok "sekalian latian pan buat ngejelasin ke ortulu" wakakakkaakka nyatanya cuman supaya lo gak usah ulang2 ngejelasin yang pastinya puanjang lebar setiap ada yang protes sama lo. Loh katanya gak peduli???

Mau tau ngaco di mana lagi?

Heh, lo peratiin bos, gw ga pernah ngelabelin lu. Lu uda ngelabelin gw berapa kali? Buat apa bos? Buat mempengaruhi gw? Atau buat ngumpulin point plus2 dari yang baca?

Anjrit... Ebat juga kengacoanlu bos. Lu kate gw keras kepala, lo goblog donk uda tau kok masi mau ngm sama gw? Lo kate gw babi di kasus ini, lu ngeladenin gw tapi lo bilang:

"bukan kita harus mempelajari bahasa babi atau menyesuaikan dengan selera si babi"

Dah gitu, ngaconya, tepat abis kalimat itu, lo ngm begini:

"tapi babi nya yang harus diubah dulu"

Wakakakakakkakaka sungguh aneh... Dah gw bilang dengan blak2an pun lu masih ga nangkep:

"ok kalo gitu percuma lu bikin session sampe session 12. toh gw babi. atau lu sekarang lagi pakai bahasa babi?"

Mau tau ngaco yang lain????????

"ini kembali lagi ke soal bahwa kamu ga terlalu peduli dengan esensi... walau esensi nya sama atau sebelas-dua-belas alias mirip"

Haloooooooo... apa kesamaan/kemiripan arti kata TAI dan SEWENANG-WENANG??? Gw sih sabar aja nis, ngeliat lo pelintir2 artinya. Selaen sama2 kata hinaan, artinya jauhhhhhh beda. Dan seperti gw bilang ke B7. Tai itu ga nyambung bos!!! Lo bilang apa pantes anak diganti? Lah, Tuhan punya otoritas, Dia ngijinin iblis ngambil anak2 Ayub, tuh namanya sewenang-wenang, bukan tai!! Yah, namanya juga keluar dari orang yang ga bisa bedain dangkal sama bebal. 

Mau tau ngaco apaan lagi nis??

dennis: "kita tahu sama tahu bahwa kalo kita menghindari nitpicking, sebenernya memang kata "tai" bisa diganti dengan "sewenang2". TAPI, apakah keberatan orang2 akan langsung hilang dengan penggantian kata itu?"

Kita???? Gw doank kayanya yang menghindari itu. Sekarang sih gak =p

Loh... Sapa bilang juga gw memfokuskan sama lu buat ganti tai jadi sewenang2? Jelas2 gw uda bilang, lo mau ganti apa kaga aja gw gak maksa, apalagi nentuin kata apa yang harus lu pake? Jangan ge er gitu donk nis ;)

Lo sendiri yang main interpretasi sendiri. Jelas2 lo nanya ke gw, kalo gw ganti jadi apa. Terus lu yang duluan ngebahas perbedaan, persamaan, esensi dari sewenang-wenang dan tai. Ok nis, ga usah panjang lebar, kasi gw satu tulisan ilmiah/formal tentang kisah Ayub yang pake kata tai. Beres kan? Ga usa muter2 panjang2. Baca deh komen gw ke B7. Tapi susah. Paling ntr diartiinnya beda lagi. Serah deh, lu udah menutup mata soalnya wakakakkaakka

Dennis2... selaen ngaco, tau gak, ternyata lo juga arogan!!

dennis: "banyak orang semacam elo, baik di SS maupun di luar SS, yang hanya peduli dengan reaksi dan menutup mata pada esensi."

dennis: "so, ya, tanggapan kamu (plus tony, plus banyak lagi orang) itu wajar... tapi justru itulah yang menurut gue ditentang oleh Yesus. "shallow", itulah bahasa inggris nya.

>> cieh, sang dennis yang bijaksana mengelompokkan orang ke dalam babi dan bukan.

dennis: "gue ga peduli kalian hidup atau mati" >> ga usa ditegasin bos, kalo gw sih peduli, berduka cita lah. Uda kenal lewat SS, gw uda tau eksistensi seorang manusia bernama dennis, yang walaupun ngaco dan arogan, tetep aja, berkurang satu orang yang gw kenal yang masih idup/belom mati.

dennis: "gini, gue menggunakan elo sebagai tool." >> wakakakakk siapa lo? Tuhan? Lo pake gw? Buset dah... Klo lo bilang lo menggunakan diskusi ini sebagai tool gw ok lah. Lu menggunakan manusia sebagai tool? Dan dengan ngaco? WAKAKAKAKKA

dennis: "mata kamu seolah langsung tertutup dan tidak lagi melihat keadaan sebenernya dari apapun yang sedang ada di hadapan kamu. " >> cie... Dasar arogan dan ngaco. Lu ngasi uraian, gw kasi uraian, lo memutuskan gw menutup mata dan tidak lagi melihat keadaan sebenernya? Astaga... 

pake bawa2 ortu gw lagi. Dasar tukang ngaco. Dah gitu arogan, sok bijaksana dan sok Tuhan lagi. Ampun dah gw. 

Ampuni gw ya nis. Wakakakakkaka

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-14

nah ini baru BAGUS.... kamu mulai menulis pakai hati dan ga cuma adu sopan doang.

kemajuan :-)

lapan's picture

PlainBread dan Dennis -> Bapak2 Tukang Gosip ^_^

PlainBread: gue bilang nice diartiin "gak bisa merangkai kata2 dengan baik" hahaha. muridnya TonyPaulo ya?

>> Dasar. Umur berapa pak? Kok childish abis. Kenapa, lo tersinggung gw ngm gitu? Dasar aneh. wakakkaak susah emang kalo udah hobinya salah paham dan muter balikkin fakta. Lah jelas2 gw ngetiknya tuh nanggepin omongan lu yang ngekritik "mo...kek harusnya ada lanjutannya". Ckckckck ya gara2 inet lemot aje makanya tulisan gw keluar setelahlu. 

PlainBread: oh pantesan ngakak gak jelas.
PlainBread: kirain hepi karena bisa boker, gak taunya karena merasa melampiaskan emosi di komen di SS hehehe

>> Loh, sotoy bener pak. Buset dah... Siapa lo ya? Emang lo kira hidup gw cuman tentang SS dan dennis? Ckckck pemahaman dari mana ini pak? Gw hepi karena baru ngobrol sama mama gw. Jangan sotoy yah ^_^ oh ya, ini saran. 

nis: tapi dia salah, dia ga akan keban cuma gara2 being honest.... karena selama honest nya dipertahankan, maka itu bener2 kemajuan menurut gue.

PlainBread: baru bilang menjijikkan aja merasa bakal diban. kemane aje si lapan dari kemaren emangnye

nis: itulah... tapi kemajuan, baca deh tulisannya tentang gue di link: link ... bener2 tulisan yang bagus. gue puas kalo seseorang bisa mengalami kemajuan seperti ini.

nis: sayangnya masih kayak bandul, abis bagus sekali, berayun balik lagi deh.... but enough lah for today 

>> oh ya? kemajuan? Wakakakak lucu luh. Asli arogan ga tanggung2. Honest ya? Gw juga dari sejak komen di SS honest kok. Gw emang belom pernah jijik dan geli sama sapa2 di SS. Baru sama lu aja. Dan sengaco2nya orang di SS, baru lu aja yang luar biasa ngaco menurut gw. Jadi honest? Kemajuan? What're you talking about bro?

PlainBread: untuk melampiaskan emosi sih emang ada kemajuan, tapi gak untuk mikir pake otak.

>> Bapak yang satu ini... Lu udah buta sih. Udah sok duluan, makanya lo ga bisa liat yang ga pake sama yang pake gimana. Kalo lo ngerasa apa yang gw omongin cuman sebatas melampiaskan emosi dan ga mikir, lo bisa gak kasi sanggahannya? Jangan cuman bisa gosip di kotak Ijo. Dasar penjilat.

PlainBread: "dari awal gue gak pernah ngelabelin elu" --> padahal dari awal dia bilang itu menghina Tuhan --> dan dia bilang dia juga ngelakuin yang sama (supaya gak dituduh duluan akhirnya menyalahkan diri duluan).

>> Gini nih, kalo kebanyakan cold reading. Lo tanya kenapa bilang Tuhan tai itu menghina, gw jawab. Lo tanya gw kalo di posisi Ayub gimana. Gw jawab. Terus lu simpulkan gw ngelabelin dennis? Buset. Padahal gw udah berbusa2 ngomen di sini sampe berapa session. Bahwa dalam kasus menghina Tuhan itu standar gw sendiri. Si dennis gw ga nyalahin, gw cuman saranin ganti kata yang lebih gak kasar. Tuh juga terserah mao diganti pa kaga. :rolling eyes: 

>> Giliran dennis ngelabelin gw lu ga ngomong? Dasar penjilat. Lo ga bisa liat selama diskusi session2 itu gw tetap stay on track? Ga ngomongin dennis, ga ngomongin orang lain, cuman jawaban gw dan pandangan gw? Lu buta apa bego sih? Adoh...

nis: betul, tone nya yang gue penting kan, isinya bisa nyusul belakangan, gue percaya bahwa step2 nya adalah pertama2 jujur pada diri sendiri dulu. itu yang terpenting.

>> ngomong esensi lebih penting. Tapi ternyata sama aja pentingin tone yang notabene cmn masalah reaksi. Selaen tukang ngaco dan arogan, ternyata juga plin plan

>> Jujur pada diri sendiri. Wah gw dapet label baru "tidak jujur pada diri sendiri". Thanks tapi ga butuh.

Wakakakka lucu lu pada. Udah sotoy, tukang gosip, sok ngerasa Tuhan bisa tau hati gw gimana, sok suci ngelompokin orang, sok pinter pelintir2 kata2 orang, sok banget dah...

 

WAKAKAKAKKA

Bapak2 ajaib...

btw, ini bukan lagi honest atau apa, gw lagi belajar bahasa babi. Babi PB dan dennis, apakah kalian mengerti? Kalau tidak, ya sudah aku menyerahlah pakai bahasa babi. 

 

__________________

imprisoned by words...

PlainBread's picture

Lapan hepi nih yee :)

"Arogan. Penjilat. Sok tau. Tukang ngelompokin orang. Belajar bahasa babi. Tukang ngaco. Tukang gosip."

"Gue gak ngelabel."

"Itu menghina Tuhan".

"Gue juga ngelakuin itu tapi gue tau itu salah."

Uhuuuiii.

Maaf ya mbak. Gue gak ngeladenin elu karena Dennis dah masuk duluan di blog ini. Itulah kesopanan yang gue kasih ke elu. Kalo gue sampe ladenin elu juga, senjata guru elu TonyPaulo pasti elu pake,"di sini hegemoni, tukang2 ngelompokin orang. Tukang keroyok." Tunggu gue aja ya kalo emang elu masih punya semangat untuk debat. Jangan kaya komentar elu di atas ya, bilang stop tapi gak berhenti2 hahaha.

Hepi nih yeeeee hahahaha.

lapan's picture

masih banyak sebenernya

cuman dah kepanjangan, males jg.

laporan nih, biar lo tau kalo gw sama sekali gak tersinggung. lo kocak kok nis. wakakakaka

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-14.1

nah ini kemunduran... jangan memukul orang lalu bilang, "eh sori, kepukul yah?". buat apa sih kamu selalu berusaha terlihat sopan?

lapan's picture

@Dennis, sopan?

Wakakka jelas2 gw nyindir lo karna lo uda belagak kaya Tuhan.

:rolling eyes:

 

*edit* oh ya, emang gw selalu sopan kok. cuman gw melihat kesopanan ga guna sama makhluk kaya lu.

__________________

imprisoned by words...

bintang seven's picture

cakep loe pan

lapan: dennis elo menggelikan dan menjijikkan.

lapan: Dennis2... selaen ngaco, tau gak, ternyata lo juga arogan!!

lapan:gw uda tau eksistensi seorang manusia bernama dennis, yang walaupun ngaco dan arogan, tetep aja, berkurang satu orang yang gw kenal yang masih idup/belom mati.

lapan elo bener2 cakep, apalagi klo loe tambahin kata2 elo dg denis mau makan tai kok elo, mau mati ketabrak mobil tinja, emang gw pikirin!!

hahahahaha

lapan walau tampang elo mungkin gak cakep2 amat tp kata2 elo ke denis gw nilai udah tepat bin cakep.....klo bisa agak lebih ditajemin alias lebih sadis...huahaha....cakep cakep...... krn dennis kan hatinya penuh tai, jadi kata2 sopan dia kagak ngarti...emang hrs di bangsat2 in...hahahahahaha...

rasain loe nis.....bentar lagi si lapan pengen kopi darat ambil bawa clurit...huahauaaha....

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

lapan's picture

B7 wakakaka

gw ngakak baca komenlu. 

__________________

imprisoned by words...

dennis santoso a.k.a nis's picture

@lapan, session-14.2.1

shallow atau dangkal adalah kondisi di mana yang terlihat hanyalah apa yang tampak di mata.

dahulu kala, ada 2 dari segabrek aturan yang berlaku. secara singkat, ketiga ini adalah sbb:

[1] kamu harus mengasihi Tuhan di atas segalanya.

[2] kamu harus memberi persembahan pada Tuhan.

orang farisi dan ahli taurat dengan mudahnya menterjemahkan kedua aturan ini sebagai berikut: "kalo kamu sudah memberi persembahan pada Tuhan, maka kamu tidak perlu lagi mengurus orang tua mu. persembahan mu pada Tuhan adalah bukti bahwa kamu mengasihi Tuhan di atas segalanya, dan karena itu kamu bebas dari kewajiban mengurus orang tua mu".

secara yang terlihat memang begitu lah. de jure pada saat itu memang begitu. oleh karena itu semuanya dianggap beres.

kisah diatas adalah contoh ke-shallow-an yang terjadi di jaman dahulu kala itu. tapi apakah itu hanya terjadi di jaman dahulu saja? tidak, saat ini pun, di kasus arul dan luni yang sedang in-progress pun hal itu tetap terjadi.

di suatu media massa terkemuka, seorang pakar hukum berkata dengan gagahnya sbb: "apa yang arul dan luni lakukan perlu dihukum karena mereka ketahuan".

arul dan luni BEBAS melakukan apa saja KALAU tidak ketahuan. 

yang penting hanya masalah terlihat atau tidak oleh publik. apa yang sebenernya dilakukan, tidak penting.

contoh lain yang juga terjadi saat ini adalah seputar "mujizat".

asal orangnya mengaku sembuh, maka mujizat terjadi dan orang dimana mujizat itu mengalir pasti benar. hamba Tuhan yang melakukan mujizat adalah seorang benar yang tidak mungkin salah dan oleh karenanya tidak boleh dibantah.

tidak masalah apakah orang tadi benar2 sembuh atau tidak. kalau dia mati dua hari kemudian, maka itu karena iman nya kurang. si hamba Tuhan tidak pernah salah. sekedar berpikir bahwa dia bisa salah pun dilarang. jangan mengusik orang yang diurapi, katanya. 

semua hanya karena mujizat nya terlihat berhasil pada saat itu. karena terlihat berhasil, maka si hamba Tuhan pasti benar.

shallow adalah akar dari bebal, dan bukan sebaliknya.

karena mata hanya terpaku pada yang terlihat, maka seorang shallow akan merasa bahwa dirinya benar selalu. "ada bukti di depan mata masak ga terlihat?", begitu sering kali diucapan nya sebagai pembelaan. begitu diulang2 terus, jadilah bebal, tanpa yang bersangkutan merasa bahwa dirinya bebal.

"dia tidak tahu bahwa dia tidak tahu", begitulah yang sering kali diucapkan untuk menggambarkan kondisi diatas. itulah kenapa Yesus berdoa, "ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat".