Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

8x3=23

teograce's picture

Kemarin, saya menghadiri sebuah persekutuan doa di sebuah gereja. Pembicara persekutuan doa itu adalah Ibu Lanny Santoso. Beliau membawakan dengan baik menurut saya. Ada 1 ilustrasi cerita yang cukup berkesan di hati saya.

Itu adalah mengenai murid Konfusius (saya lupa diceritakan namanya siapa).
 

Konon, murid Konfusius bertaruh dengan seseorang. Bila murid Konfusius kalah, maka dia akan memberikan jabatannya kepada pihak yang menang.
Sebaliknya, bila orang itu kalah, maka dia akan memberikan nyawanya.
 

Hal yang dipertaruhkan adalah perihal 8x3. Murid Konfusius mengatakan 8x3=24. Orang yang menjadi lawan taruhannya mengatakan 8x3=23.
Akhirnya diputuskan Konfusius yang menjadi juri dalam taruhan ini. Ketika ditanyakan kepada Konfusius, berapakah 8x3. Konfusius menjawab 23 Murid Konfusius kalah dan dia harus menyerahkan jabatannya kepada pihak lawan.

Akhirnya muridnya bertanya kepada sang guru, mengapa gurunya membenarkan jawaban lawan taruhannya, sementara 8x3 faktanya adalah 24.

Gurunya akhirnya menjawab, "Bila lawanmu menang, dia akan kehilangan nyawanya, bila engkau kalah, engkau hanya akan kehilangan jabatanmu."
 

Saya pikir dalam hidup, kerap kali saya bertanya seperti ini kepada Tuhan, "Kenapa tidak seperti ini? Kenapa tidak seperti itu?" Dan saya pikir, saya adalah manusia pada umumnya. Peer besar, untuk manusia-manusia seperti saya, adalah percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu, dan Ia yang akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktuNya, yaitu ketika Ia sendiri membukakan apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan di hati kita.

 

Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

 

"..belajar untuk menyimak, menyimak untuk belajar.."


*belajar menulis*

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

anakpatirsa's picture

Konfusius Tolol

Walaupun saya bermasalah dengan hafalan perkalian, dalam cerita di atas, bagi saya Konfusius tolol.

 

 

 

 

billy chien's picture

@AP

Yesus sudah bilang yang bodoh akan mempermalukan yang pintar...

terbukti??? hahahahaha....

konfusius tidak tolol... justru dia bernalar/memiliki rasio...

makanya dimana mana tetap ada "asas praduga tak bersalah"

maksudnya begini... sekalipun si dungu goblok amit amit, konfusius bersedia ikutan goblok agar kepala si dungu tetap utuh... so far so good.... kalo gua jadi konfusius gua juga akan melakukan hal yang sama ... what ever dikatakan guru goblok...

apalah arti goblok dibanding sebuah nyawa atau kehidupan....

ini juga yang dilakukan Yesus bukan??? ngapain turun ke bumi di siksa dan disalib belain manusia manusia goblok dan dungu????

__________________

Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...

Purnomo's picture

Kebenaran besar vs kebenaran kecil

                    Ilustrasi ini saya dengar pertama kali lewat tayangan televisi pada perayaan Hari Pers Nasional ke-63 di Indoor Senayan Jakarta Senin 09-02-2009 malam, dikisahkan oleh Presiden SBY. Saya terkesan atas pidato itu karena dibawakan tanpa teks dengan 4 ilustrasi dan sampai sekarang masih saya ingat karena membingungkan saya, terutama yang dikutip oleh pendetanya teograce.

                     Untuk ilustrasi “kebenaran besar dan kebenaran kecil” saya kutipkan dari sini:

           Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutip sikap Confucius mengenai relativisme kebenaran "kecil" vs kebenaran "besar". Saya sudah beberapa kali mendengar uraian dari Ketua Umum Matakin Budi Tanuwijaya. Confucius lebih mengacu pada kebenaran "besar" dan mengorbankan kebenaran "kecil". Walaupun yang disebut kecil itu justru kebenaran riil, karena sekadar merupakan rumus matematika elementer 8 x 3 = 24. Sementara murid terdungu yang ngotot bahwa 8 x 3 = 23, dibenarkan oleh Confucius, karena mempertaruhkan kepalanya kepada murid pintar. Sang murid pintar hanya bersedia membuang topi (simbol kepakaran) jika yang dibenarkan oleh Confucius adalah si dungu. Ternyata Confucius membenarkan yang dungu, sehingga si pintar kecewa, kabur, dan kembali penasaran. Confucius menjawab, jika ia membenarkan si pintar, maka si dungu  akan kehilangan kepalanya. Jadi, untuk melindungi kepala si dungu, terpaksa Confucius membenarkan ketololan 8 x 3 =23.

                    Saya ingat kisah ini diawali dengan kesombongan murid terpandai yang menantang murid terbodoh tetapi selalu bersikeras dengan apa yang diyakininya. Ketidaksepahaman mereka akan hasil perkalian 8 x 3 membuat mereka menghadap gurunya.

                    Akhir kisah setelah keputusan gurunya ini, murid terpandai berpamitan pulang ke kampung halamannya karena kecewa gurunya bodoh. Guru berpesan agar ia berteduh di bawah pohon besar bila di perjalanan nanti hujan turun. Betul kata gurunya, di tengah jalan hujan turun. Murid berteduh pada pohon terdekat. Melihat sekeliling ia melihat ada pohon besar. Untuk pergi ke pohon besar itu ia pasti basah kuyup karena hujan lebat sekali. Muncul peperangan batin, menuruti akal sehatnya sendiri atau mematuhi pesan guru gobloknya. Akhirnya rasa hormat kepada gurunya membuat ia berlari menuju ke pohon besar. Baru saja ia sampai di bawah naungan pohon besar itu, kilat turun menyambar pohon kecil tempat ia tadi berteduh. Hujan berhenti dan ia berjalan kembali ke perguruannya. Ia menghadap gurunya dan menyatakan hormatnya atas kepandaian gurunya. Di saat inilah baru ia mengungkapkan kebingungannya mengapa sang guru tidak membenarkan kebenaran riil tentang 8 x 3.

                   Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah kisah ini benar-benar ada dalam buku tentang Confusius? Pertanyaan kedua adalah apakah ilustrasi ini bisa dibawa kedalam persekutuan Kristen yang bisa menimbulkan polemik apakah kita harus membiarkan  kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas?

       
                  Salam.

 

Miyabi's picture

@purnomo: kaidah hukum, kaidah moral

Meski manusia memimpikan kesetaraan di hadapan hukum, nyatanya sebagian manusia lebih rentan di banding sebagian lainnya. Sebuah teorema matematis mengikuti kaidah yang sama dengan hukum positif, yaitu sifatnya pasti. Jika dilanggar akan terjadi ketidakpastian hukum.

Tuhan menetapkan bahwa adam jangan makan buah pengetahuan. (IF) Jika Adam makan buah itu, (THEN) maka adam pasti mati.

Jika angka 8 dikalikan angka 3, maka hasilnya pasti 24.

JIka perempuan kedapatan berzinah, maka pasti ia dihukum dilempari batu sampai mati.

Jika kaidah hukum ini dilanggar, maka terjadi ketidakpastian hukum.

Allah tidak membiarkan manusia binasa, melainkan menebus manusia dari hukuman. Yesus tidak membiarkan perempuan berzinah dihukum mati. Dengan cerdik Yesus menemukan cara untuk membungkam orang Yahudi yang ingin menerapkan kaidah hukum.

Filsafat Timur (Asia Barat dan Asia Selatan) memiliki corak berbeda dengan Filsafat Barat (Eropa dan Timur Tengah). Tema-tema melanggar kaidah hukum demi kaidah moral bisa ditemukan di berbagai kitab Asia.

Filsafat Barat bisa dipelajari secara tunda. Artinya, kita bisa belajar sekian tahun di kampus-kampus, lalu mempraktekkannya kemudian. Namun Filsafat Asia, musti dipelajari sambil dilakoni. Banyak hal-hal di Asia yang tidak logis, tidak bermoral, tidak benar dari sudut pandang Barat.

Kebenaran matematika adalah kebenaran riil? Inget lho yg real itu terbagi dua: yg rasional dan irasional. Dostoyevsky, penulis Rusia abad  18, bilang: kalo 2+2=5 emangnya kenapa? Rusia pun mengalami ketegangan dengan cara pikir Barat. Inget lho, Gereja Timur di Rusia nggak mengalami renaissance dan auflklarung seperti Ritus Barat.

Dalam buku Matematika yang saya punya, disebutkan bahwa dalam hidup sehari-hari, matematika yang kita gunakan itu sebenarnya cuma aproksimasi, cuma kira-kira. We never really know bahwa penggaris yang panjangnya 30cm itu bener-bener 30cm. Kalo dibandingin, kadang beda penggaris kok panjangnya lain-lain. Ketika kita mengukur kayu 85cm untuk bikin kaki meja. Lalu kita potong dengan gergaji. sekian mili terbuang menjadi serbuk. Dari 4 kaki yg sudah dipotong, nggak ada yang persis sama.

Mereka yang suka masak tahu soal kebenaran ini. Ga terlalu pengaruh apakah kita memasukkan 230gram atau 240gram tepung. Bahkan kata orang melayu tak ada rotan akarpun jadi. Tepung sagu habis, ganti pake tapioka.

Hidup ini seni. Kepastian hukum dan kebenaran matematis itu bagian di dalamnya, tapi bukan segala-galanya.

Kepastian hukum (baca kebenaran matematis) itu penting, tapi kaidah hukum bukan segala-galanya. Kunfusius sedang mengajari muridnya untuk melihat beyond kaidah hukum. Bahwa yang perlu dibuktikan itu bukan angka 23 atau 24, tapi yang lebih perlu yaitu agar muridnya itu tidak cuma pandai, tapi juga mau rendah hati dan berbelaskasihan. Ada temennya yang mau potong leher gitu lho.

Inget dong sama hakim yang meloloskan kasus seorang perempuan, cuma karena si perempuan itu gigih meminta kasusnya dimenangkan.

Ingetkan Allah bergulat dengan Yakub. Dan Allah nggak tahan sama daging manusia. Yang kalo udah serba ngotot, ya nggak rasional lagi. Kayak anak bayi kalo udah ngamuk nuntut apa yg dia mau, orang tua jadi pusing.

Kalau harus nurutin kaidah hukum, kita nggak sempat hidup di bumi seperti sekarang ataupun nanti di sorga. Begitu manusia pertama melanggar hukum, langsung mati. Gubrak.

__________________

".... ...."

Miyabi's picture

@purnomo: persekutuan

Purnomo: Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah kisah ini benar-benar ada dalam buku tentang Confusius? Pertanyaan kedua adalah apakah ilustrasi ini bisa dibawa kedalam persekutuan Kristen yang bisa menimbulkan polemik apakah kita harus membiarkan  kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas?

MIyabi:

Saya tidak tahu apakah Confusius memang pernah menulis cerita demikian. Namun tema-tema serupa biasa ada di falsafah Asia Barat dan Selatan, yaitu melanggar kaidah hukum demi kaidah moral. Di sini seninya untuk menempatkan diri di antara hukum, keadilan dan belas kasihan.

Di hadapan hukum semua orang mestinya sama. Namun murid bodoh lebih rentan diakali murid pintar. Seperti halnya perempuan penzinah lebih rentan dibanding gerombolan Farisi yang tiap hari menggeluti hukum Musa.

Jadi pelanggaran kaidah hukum yang dilakukan Confusius itu karena ada ketimpangan dari subyek hukum: murid pintar sombong, dan murid bodoh ngotot.

Dalam hukum, motif adalah unsur penting yang harus diperhatikan. Apakah murid pintar punya motif menjebak ketika mengajak murid bodoh taruhan? Apakah orang Yahudi punya motif menjebak ketika mengajukan perempuan penzinah ke hadapan Yesus.

Minie mengajukan cerita. namun motof-motif para tokohnya berbeda. Mengubah angka-angka untuk penggelapan menguntungkan diri sendiri itu salah. Melanggar hukum untuk menyelamatkan nyawa tentunya beda dengan melanggar hukum untuk keuntungan pribadi.

Lha, bikin diaken bayangan itu kan juga perbuatan nggak resmi kan? Unofficial? Sesuatu bukan yang di luar otoritas? Out of law yah?

Purnomo: Pertanyaan kedua adalah apakah ilustrasi ini bisa dibawa kedalam persekutuan Kristen yang bisa menimbulkan polemik apakah kita harus membiarkan  kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas?

Kalo Reformasi Lutheran mah udah terlanjur jadi sejarah. Kalau kita tidak mau dobel standar.... Kalau kita menerima pemisahan Luther sebagai keharusan, ya berarti musti bisa terima kalau ada yang memisahkan diri dari kita karena beda kebenaran.

Apa namanya? Kutukan Roma? Dari sudut pandang teman saya yg orang Ukraina, itu tolol karena Allah membenci perceraian. Suka-suka dialah, kan gereja Timur nggak mengalami rasionalisasi, nggak ngalami renaisans ataupun pencerahan. Jadi mereka ga pusing sama kebenaran matematis. Sama kayak Konfusius ga merasa beban berat untuk melanggar perkalian matematika.

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

mungkin

jika konfusius tidak pernah menulis cerita diatas, artinya pengkotbah di gereja penulis blog ini dapat cerita dari mana? apakah ia mengarang2 saja? baikkah mengambil nama konfusius dg cerita yg tak pernah ada, dan menjadikannya bahan kotbah di mimbar?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

banyak cerita mengenai sorga,

banyak cerita mengenai sorga, neraka. ada juga yang menulis tentang cerita-cerita seperti contohnya raport Tuhan Yesus. baikkah menceritakan sesuatu yang tidak pernah ada untuk ilustrasi/lelucon? 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

masalahnya

"saya akan mengambil ilustrasi", kata seorang pendeta di suatu kotbah dan gw ada disitu, "adalah ibunya bintang seven, yg adalah seorang pelacur, bla..bla..bla.."dan hadirat tertawa,

mungkin selesai kotbah, mulutnya itu pendeta akan pindah ke kuping, dan giginya akan pindah ke dengkul gw bikin, hal yg diilustrasikannya tidak nyata. ia mengambil ilustrasi demi keutungannya sendiri spy hadirin tertawa lebar.

yg jadi masalahnya, klo itu cuma ilustrasi, mengapa hrs mengambil nama konfusius? klo konfusius tak pernah bercerita spt itu, bukankah cucunya konfusius bisa protes?

pertanyaannya apakah baik? selama gak ada cucu konfusius, gak ada masalah.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

kalo gitu ga usah ada cerita

kalo gitu ga usah ada cerita ato ilustrasi apapun tentang surga ato neraka, seperti yang banyak kita denger.. kan itu semua ga nyata.. bisa-bisa Tuhan minta copyrightnya, karena kita pake nama Dia. :D

kedua, untuk cerita confusius ini, saya pikir pengkotbahnya ga ambil keuntungan apa-apa.  ga ada yang tertawa juga tuh. :D

kalo dari yang saya baca di komentnya pak pur, sby pena pake ilustrasi serupa.. keknya lum denger dia dituntut karena pemakaian ilustrasi atas nama konfusius.. hehehe...

pertanyaannya apakah baik? hal yang sama, apakah baik ada ilustrasi mengenai surga neraka, dan joke tentang Tuhan Yesus seperti : "apa yang Tuhan Yesus dan murid-murid lakukan setelah makan roti dan minum anggur?" foto2.. 

saya bingung dengan orang yang suka ngekeh tentang suatu hal yang keknya sederhana banget.. kalo kata gus dur "gitu ajah kq repot".. tujuan ilustrasi itu apa sih?  kalo buat buku biografi ato ujian sejarah yah tentu buatlah yang bener.. kalo ilustrasi.. yah namanya juga ilustrasi.. fiktif boleh, ga juga gpp toh.. yang penting kan maknanya..

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

heran

saya cuma heran kok pengkotbah itu hrs bercerita konfusius pernah mengajar/berkata...pertama klo dia gak punya sumber nya, sebagus apapun maknanya, itu adalah berita bohong. kedua, jika ada apakah benar, konfusius menggambarkan spt cerita pendeta itu dan tidak melebar2kannya.

pak stephen tong pun pernah dituntut oleh pengikut setia watchman nee dan witness lee, gara2 mengutip nama dan ajaran mereka secara salah. malah jadi urusan.krn urusan itu malah maknanya jadi dilupakan.

klo loe bilang yg penting maknanya, gitu aja kok repot, gw mikirnya....kotbah emang gak gampang, klo ngomong berdua di warteg its ok lah. apakah menanyakan mengapa mengutip konfusius tanpa sumber jelas, tidak bermakna, bukankah elo sudah membatasi makna dg sendirinya, bagi loe yg penting makna ceritanya, bagi gw mengutip asal2an juga makna.

kalo gitu ga usah ada cerita ato ilustrasi apapun tentang surga ato neraka, seperti yang banyak kita denger.. kan itu semua ga nyata.. bisa-bisa Tuhan minta copyrightnya, karena kita pake nama Dia.

gw rasa nama tuhan emang gak boleh disebut asal2an. nama yg mulia hrsnya melahirkan kemuliaan, kebajikan dan kebenaran. humor ttg Tuhan cerita ttg Tuhan narik becak atau jadi presiden amerika misalnya, juga bisa menghasilkan kemuliaan bagiNYA kok, asal jgn asal2 kutip, utk keperluan sendiri, bukan kebenaranNYA.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

saat konfusius yang dijadikan

saat konfusius yang dijadikan ilustrasi.. b7 bilang mestinya ga pake ilustrasi kalo ga bener2 nyata n ada.. giliran Tuhan Yesus, yang penting untuk kemuliaan..

ga konsisten..

bohong tetep ajah bohong.. ilustrasi apapun tentang malaikat turun ke bumi, neraka yang lagi promo.. Tuhan Yesus yang raportnya jelek.. itu tetep bohong.. karena tidak tertulis di bible. bagaimana sebuah kebohongan mendatangkan kemuliaan? ga mungkin kan dari sesuatu yang jelek menghasilkan sesuatu yang baik?

b7 : apakah menanyakan mengapa mengutip konfusius tanpa sumber jelas, tidak bermakna, bukankah elo sudah membatasi makna dg sendirinya, bagi loe yg penting makna ceritanya, bagi gw mengutip asal2an juga makna.

teograce :

b7 nanya ke saya kan.. ato nanya ke yang lain? kalo  nanya ke saya, saya udah kasih comment saya.. kalo b7 nanya ke yang laen n ternyata saya yang jawab, saya mohon maaf. :D

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

teograce, benang merah

saya gak bermaksud menyudutkan atau menyerang kok, mudah2an kita bisa belajar ttg kotbah yg baik scra bersama2, saya coba membuat benang merahnya: dari kasus stephen tong diatas, saya belajar, kotbah yg baik memang tidak mudah, krn kotbah memberitakan kabar baik, dg landasan kebenaran Firman TUhan, harusnya tanpa memfitnah dan kabar bohong. sedapat mungkin mengutip seseorang hrs kita lakukan dg hati2.

ilustrasi bohong ttg raport Tuhan jelek, neraka lg promosi, jg pernah gw denger, yg jadi pertanyaan apakah TUhan marah? klo konfusius, watchman nee, witness lee dll, hati2 sedikit, sumbernya hrs jelas, hrs riil supaya tidak menimbulkan masalah. nah mengenai kebohongan ilustrasi raport Tuhan jelek, neraka promosi, memang bohong, apakah menunjukkan kebohongan bukan kebenaran?, itu memang dusta krn kemustahilan utk dijadikan nyata. tp ttp menunjukkan kebenaran atau tujuan yg baik, paulus pun sering berdusta dlm caranya tersendiri utk kemuliaan TUhan,

3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

3:8 Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.

yg perlu kita perhatikan dusta paulus bukan krn ia memfitnah ajaran, kata2 seseorang. krn itu pasti dosa. dan ia pantas mendapat hukuman. di pasal kuhp istilahnya "kelalaian" dg "sengaja atau tanpa sengaja".

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

masalahnya begini b7, saya

masalahnya begini b7,

saya tidak keberatan dengan ilustrasi-ilustrasi seperti cerita-cerita yang saya sudah sebutkan, buat saya yang penting maknanya buat saya.. meskipun maknanya bagus buat saya belum tentu bagus buat orang lain, karena perbedaan sudut pandang, dsb. 

yang saya lihat, b7 timpang. kalau memang untuk menyebut nama lain itu keliru.. maka terlebih lagi, apapun tujuannya, menggunakan cerita tentang Tuhan Yesus, yang tidak tertulis di alkitab, itu tetap bohong. lalu pertanyaan ini: "apakah menunjukkan kebohongan bukan kebenaran?" apakah air dan minyak dapat bersatu?

kedua, roma 3:7 yang b7 kasih, itu tidak menunjuk kepada pribadi paulus, bukan paulus yang sering berdusta. baca di sini. 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

teograce

sebenarnya, masalah inti yg mo gw sampaikan, ya ttg mengutip kata2 konfusius, "konfusius pernah berkata." adalah pengutipan, mesti kita tanya sumbernya kan krn dr pengalaman ada pengikut2 yg kita kutip bilang, konfusius/w.nee gak mengutip itu.hati2. tp loe malah ngeles dg cerita yesus raportnya merah. loe mesti bisa bedain antara, ilustrasi, cerita dan pengutipan kata2 orang.

ilustrasi dan cerita itu emang dibuat2 boleh seenak udel loe trus loe sampaikan maknanya, tp mengutip kata2 orang gak bisa seenak udel loe.

.............................

sekarang hubungannya dg paulus dan roma 3 itu, menurut gw adalah hubungan antara, hidup di dalam taurat, suara hati nurani dan hidup dalam kebenaran kasih karunia.

apakah setelah paulus bertobat, dia tidak pernah berdusta?, apakah elo mau bilang roma pasal 3 itu adalah dusta paulus dahulu, sebelum dia bertobat?

menolak dusta adalah wajib hukumnya. tapi apakah yg diperhitungkan ALlah? atau yg kita manusia hitung?

 

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

@b7, emang ilustrasi

b7, jelas-jelas saya taro tag ilustrasi, dan di awal tulisan pun saya mengatakan ilustrasi.. kapan saya mengatakan konfusius berkata? saya bukan ngeles. tapi memang kenyataannya begitu kq.. liat ajah blog saya.

sekarang b7 bilang, kalo ilustrasi dan cerita itu emang dibuat2 boleh seenak saya.. tadi ngomongnya lain lagi.. konsisten donk.. dari tadi kan emang saya ngomongin ilustrasi. lah b7 malah bawa-bawa stephen tong yang jelas-jelas mengutip.. dari tadi kan sebenernya permasalahan semula itu apakah boleh membuat ilustrasi dengan menyebut nama orang asli.. jangan muter muter ga jelas donk..

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

mari main petak umpet

Kemarin, saya menghadiri sebuah persekutuan doa di sebuah gereja. Pembicara persekutuan doa itu adalah Ibu Lanny Santoso. Beliau membawakan dengan baik menurut saya. Ada 1 ilustrasi cerita yang cukup berkesan di hati saya.

Itu adalah mengenai murid Konfusius (saya lupa diceritakan namanya siapa).
 

Konon, murid Konfusius bertaruh dengan seseorang. Bila murid Konfusius kalah, maka dia akan memberikan jabatannya kepada pihak yang menang.
Sebaliknya, bila orang itu kalah, maka dia akan memberikan nyawanya.
 

Hal yang dipertaruhkan adalah perihal 8x3. Murid Konfusius mengatakan 8x3=24. Orang yang menjadi lawan taruhannya mengatakan 8x3=23.
Akhirnya diputuskan Konfusius yang menjadi juri dalam taruhan ini. Ketika ditanyakan kepada Konfusius, berapakah 8x3. Konfusius menjawab 23 Murid Konfusius kalah dan dia harus menyerahkan jabatannya kepada pihak lawan.

Akhirnya muridnya bertanya kepada sang guru, mengapa gurunya membenarkan jawaban lawan taruhannya, sementara 8x3 faktanya adalah 24.

Gurunya akhirnya menjawab, "Bila lawanmu menang, dia akan kehilangan nyawanya, bila engkau kalah, engkau hanya akan kehilangan jabatanmu."

...........................................

dimana konsistennya cerita loe ini? ini ilustrasi,bukan pengutipan? lalu si presiden sby itu juga berilustrasi/bercerita? kok bisa kebetulan sama? kutipan atau ilustrasi? .....bila lawanmu menang, dia akan kehilangan nyawanya, bila engkau kalah, engkau hanya akan kehilangan jabatanmu, ini ilustrasi juga ya? kata elo yg penting kan maknanya, kok gitu aja repot, klo ilustrasi ini menyebabkan nama konfusius dibilang tolol, bukankah elo udah membuat cerita fitnahan tolol REKAYASA ELO SENDIRI? klo emang itu yg dia kutip, itu bukan rekayasa elo, masa gak nangkep loe mbak grace?

gw bercerita Yesus yg sering mandi pagi di air pancur, sering bercanda sambil ketawa ngakak, itu saya kagumi , krn kata2nya yg saya kutip. "akulah jalan dan kebenaran dan hidup" yoh 14 bermakna sangat menyentuh dan menguatkan

masa gitu aja loe bilang muter2?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

b7, fitnah

Ada 1

ilustrasi

cerita yang cukup berkesan di hati saya. 

saya ngutip perkataan siapa? lah saya cuma tulis apa yang saya dengar kq.. kalo mo dibilang ngutip, ada juga saya ngutip perkataan orang yang kotbah itu..

klo ilustrasi ini menyebabkan nama konfusius dibilang tolol, bukankah elo udah membuat cerita fitnahan tolol REKAYASA ELO SENDIRI?

itu kan pendapat orang.. saya sendiri ga berpendapat begitu kq.. awalanya b7 bilang : ""saya akan mengambil ilustrasi", kata seorang pendeta di suatu kotbah dan gw ada disitu, "adalah ibunya bintang seven, yg adalah seorang pelacur, bla..bla..bla.."dan hadirat tertawa,

mungkin selesai kotbah, mulutnya itu pendeta akan pindah ke kuping, dan giginya akan pindah ke dengkul gw bikin, hal yg diilustrasikannya tidak nyata. ia mengambil ilustrasi demi keutungannya sendiri spy hadirin tertawa lebar."

ini artinya apa? b7 ga setuju sama iilustrasi pake nama orang yang udah ada, meskipun itu ilustrasi.  

kedua : "nah mengenai kebohongan ilustrasi raport Tuhan jelek, neraka promosi, memang bohong, apakah menunjukkan kebohongan bukan kebenaran?, itu memang dusta krn kemustahilan utk dijadikan nyata. tp ttp menunjukkan kebenaran atau tujuan yg baik, paulus pun sering berdusta dlm caranya tersendiri utk kemuliaan TUhan"

ini artinya apa? b7 setuju kan pake ilustrasi, yang penting untuk kemuliaan Tuhan.

point satu dua namanya apa kalo bukan muter muter n ga konsisten??????

ketiga : "saya cuma heran kok pengkotbah itu hrs bercerita konfusius pernah mengajar/berkata..."

dimana tulisannya saya bilang seperti itu di blog saya. buktiin. kalo ga, berarti b7 memfitnah saya.

kalo mo disebutin satu-satu pasti banyak. udah dua kali diskusi ma b7 sama yang ini, dan b7 ga pernah bener bener membaca apa yang saya tulis. yang mestinya nanya : "masa lum ngerti b7" itu saya, bukan b7.. saya ngomong kemana... b7 kemanaa... yang ada cape ati.

yang ngutip ayat dengan seenak2nya sapa yah? pake bawa-bawa roma3:7

trakhir, tolong yah, pake bahasa yang bagus. dengan mulut yang sama, b7 bilang untuk kemuliaan Tuhan, dengan mulut yang sama, b7 nuduh orang lain tanpa bukti.. yang b7 lakukan itu apa.. bagus apa.. cape deh.

 

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

grace

iya deh ntar tambah panas lg, pasti gw akan mencari pembenaran diri sendiri....teograce bener dan gw yg salah maafkanlah daku yg hina dina ini.ya.gbu.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

label

seumur hidup saya, saya ketemu orang-orang dengan label kristen.. dari yang suka nyindir.. suka muna.. suka nyeramahin.. ,mpe suka manipulasi perasaan orang.. apapun keknya pernah..

tambah 1 orang atau 100 orang lagi ga masalah kq.. get used to it..

whatever. 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

minie's picture

Ngerucut bener nih

hahahahaha

Udahan, ini cuman ilustrasi yg bagus kok hehehehe

Miyabi's picture

@mengerucut

nah kalo gue tambahin gini, pasti tambah ngerucut... lama lama tinggal sehuruf

__________________

".... ...."

teograce's picture

 dari kesel jadi pengen

 dari kesel jadi pengen ngakak.. wakkakakakakak...

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

Miyabi's picture

kerucut

nih gue tambahin biar makin kayak curut

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

test

dan mungkin jg kamu salah satu dari kristen itu juga. nambah 2 juga gak papa kok.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

me?? saya ga berani nyebut

me?? saya ga berani nyebut diri saya kristen..

saya atheis.. saya penah tulis kq blognya.. 

 

 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

kok

ateist ya? keliatan kok...dan perasaan ini blog sabda space................komunitas blogger kristen......bukan atheist....kmu salah tempat deh kayaknya.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

tenang ajah.. diusir juga

tenang ajah.. diusir juga pegi kq.. coba ajah usir.. :D

orang kristen yang baik hati.. :D 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

hahahaahaha

duh kali ini gw gak mancing2 lg deh....udahan bener2 udahan....bener2 ngakak....gak tega gw ngusir orang, apalagi cwek, mudah2an dia gak suka pake kacamata hitam, agak seram ngusirnya....mantan preman....hahahaahahahahaahah.,....udah ateist mantan preman lg, seram bukan baru bilang hus...udah di blepok...bisa ditabok gw....hahahahahaahaaaa............ampun deh.....

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

eh, ngomong tuh yang sesuai

eh, ngomong tuh yang sesuai donk dengan kenyataan...

 

kalo ga sesuai, omong kosong orang berlabel.. itu namanya..  

males ah.

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

diam dan mendengarkan

iya deh, anak buah konfusius klo udah marah emang perlu didengerin. siap laksanakan boss...gw emang berlabel....jesus inside...cwek kok kecil2 cabe rawet...pdes juga....hihihii....

kesel nih ye??? kapan2 godain teograce lg deh....klo marah bikin gw mau makan bakso...pedes...hihihihiha

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

ntar dari kesel jadi ga jadi

ntar dari kesel jadi ga jadi kesel lagi.. udah ah.....

setoppp..... :D

mo kesel dulu.... 

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

teograce's picture

 b7 ga baca kan linknya..

 b7 ga baca kan linknya.. @.@"

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

udah

udah tp agak kurang jelas ttg dusta paulus itu, itulah ngapa gw tanya lagi ke elo. apa ada link lain? mending jelasin dlu mnrt teograce, dg link itu. thx

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Miyabi's picture

@teograce: menertawakan diri sendiri itu baik dan sehat

Joke yang baik itu bisa mencontoh srimulat. Mereka menertawakan diri sendiri. Kalau harus ada korban dalam joke mereka, biasanya diri sendirilah korbannya.

Kadang ada Pendeta melucu dengan maksud menyampaikan nilai tertentu. Tentunya nilai yang sesuai iman Kristen. Kadang joke disampaikan cuma biar jemaat nggak ngantuk. Kadang dia melucu memang untuk menyindir.

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

klo

klo kotbah pendeta udah bikin ngantuk, perlu tanya mengapa? kotbah bukan srimulat, klo mau melucu bikin grup baru aja.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

@B7 Konfusius dan Logical fallacy

Cerita Konfusius dan 8x3 ini setau saya sudah ada dari sejak 2008 di sebuah buku yang ditulis oleh salah seorang yang cukup terkenal. Di kutipan berita dari Purnomo sendiri SBY berkata dia dapet ceritanya dari ketua Matakin.

Masalahnya bukan dia dapet cerita dari mana. Tapi apakah nama Konfusius dicatut untuk kepentingan dalam menyampaikan "moral of the story". Cerita begini sering beredar. Seperti yang saya bilang sebelumnya, soal nama Einstein yang dicatut untuk mengalahkan prinsip atheisme (profesor atheis).

Dalam logical fallacy, ini namaya argument from authority (argumentum ad verecundiam). Ipsi dixit. Karena si orang besar yang ngomong (Einstein, George Washington, Jayabaya, Sukarno, Abraham, Yesus, Muhammad, Konfusius), sudah pastilah benar. Ada beberapa masalah pada argument from authority:

1. Apakah benar orangnya ngomong seperti itu

2. Kalo pun benar, apakah kalimat tersebut diambil keluar dari konteksnya atau tidak

3. Apakah orang besar tersebut punya kompetensi untuk mengucapkan hal seperti itu (misalnya, seorang ahli ekonomi namanya dicatut atau mungkin emang pernah ngomong tentang agama X misalnya, tapi dia bukan pakar agama melainkan pakar ekonomi).

 

Tapi kalo saya pikir2 lagi, cerita2 rakyat, bahkan cerita2 di dalam kitab2 suci pun menggunakan argumentum ad verecundiam. Mencatut nama orang untuk menambah sahihnya isi cerita tersebut.

 

bintang seven's picture

argumentum ad verecundiam

Tapi kalo saya pikir2 lagi, cerita2 rakyat, bahkan cerita2 di dalam kitab2 suci pun menggunakan argumentum ad verecundiam. Mencatut nama orang untuk menambah sahihnya isi cerita tersebut.

kasih gw 2 contoh aja. ayat di bible itu.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

argumentum ad verecundiam versi alkitab

Bukankah sebagian orang kristen menganggap ini adalah ilustrasi, perumpamaan, contoh, dll:

1. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham ..." (Luk 16)

 

2. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Yoh 8)

bintang seven's picture

plainbread

gw rasa 2 contoh itu bukan kesesatan berpikir ala argumentun ad verucundiam :

dlm 2 kasus itu apakah Yesus lari dari masalah yg sesungguhnya ? apakah Yesus dg sengaja membangkitkan rasa malu lawan bicaranya, shg ia lari dari pembicaraan dan membenarkan diriNYA sendiri?bagi gw Yesus adalah merpati yg tulus yg berkata tanpa tedeng aling2 dan mengungkap kebenaran tanpa perduli elo mau marah atau bereaksi membunuhNYA.

dlm banyak kasus di alkitab ttg Yesus dan lawan bicaranya, terutama ahli taurat dan farisi, justru yg muncul adalah pernyataan akibat kompleksitas questioning/pernyataan dr penanya, apakah itu dapat disebut sbg kesalahan berpikir ala Yesus, atau kesalahan penggunaan bahasa verbalNYA?

kalau tikus bisa bicara dan bercerita ttg suasana lorong got di depan rumah gw, terus gw uber si tikus dg bertanya2 isinya lorong got dlsbnya, pernyataan yg timbul dr tikus yg gw tanya2 akan berbau salah di mata gw, krn gw lum pernah ksana, bukankah Yesus mengaku IA datang dari surga dan bercerita ttg itu? dimana fallacy nya?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

B7, ini bukan soal kesesatan berpikir

Anda bilang begitu kan karena anda percaya Yesus. Semua yang diomongin bener. Sama saja kalo ada pendeta yang anda percaya lalu dia bercerita soal Konfusius ngomong ini dan itu. Kata kuncinya satu: Percaya. Kalo udah gak percaya, mau orang mati bangkit juga gak bakal percaya.

 

Sama aja kalo misalkan ada tokoh2 politik lagi kampanye, misalnya: "Bangsa ini harus kita bawa kembali sesuai dengan keinginan luhur para bapak bangsa." Padahal apakah betul bahwa tokoh politik itu satu tujuan dan satu paham dengan keinginan para bapak bangsa? Bapak bangsa yang mana? Ada yang pengen diriin negara Islam, ada yang pengen negara kesatuan, ada yang pengen diriin negara berdasarkan nasakom, dll.

Ada juga yang misalnya tokoh rohani bilang,"Doktrin yang gereja kita pegang ini sesuai dengan ajaran rasul-rasul dan bapak-bapak gereja." Ini juga argument of authority. Karena pake bawa2 pendahulu, akhirnya isinya bisa dianggap benar.

Para pemimpin memang suka begitu, membawa2 nama besar pemimpin terdahulu (Abraham, Musa, Sukarno, rasul-rasul, bapak-bapak gereja, dll).

Apakah itu merupakan kesalahan atau kesesatan? Itu cerita lain lagi. Kalo orangnya sanggup membuktikan bahwa apa yang dia omong itu emang bener, ya silakan. Cerita Abraham dan Lazarus itu misalnya, apakah itu ilustrasi atau benar terjadi? Cerita Iblis adalah Adam, apakah itu ilustrasi atau benar terjadi? Kalo CUMA ilustrasi, bukankah itu artinya SAMA SAJA dengan orang2 yang bercerita sambil bawa2 Konfusius atau bawa2 Albert Einstein?

Miyabi's picture

@B7: pangkuan petrus

Kalo Yesus cerita "Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Petrus ..."

Ntar Paus Benedict  cengengesan.

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

pangkuan miyabi

apalagi klo ke pangkuan miyabi, bisa diserang fpi.

repotnya orang yg ngaku datang dari surga ya begitu, selalu ditanya2. ngetest emang boleh2 aja, tp katanya Yesus itu tidak kedapatan bersalah, ia menjawab dg ciamik, ampe bikin si tukang ngetestnya keki.

Yesus ditimpuki batu juga bukan soal bahasa verbalnya, tp ajarannya sudah merupakan ancaman, mungkin orang farisi itu yg melakukan argumentum ad hominem 2.

hati yg busuk emang suka ditutupi dg kata2 beralasan, itulah mengapa si merpati gw itu bilang, "hai orang munafik." hebatnya orang surga ya begitu, tau aja hati orang...gak ada ad hominem, atau ad verucundiam, cuma merpati dari surga ingin bicara.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

@B7 that's the beauty of religion

That's the beauty of religion. Kalo udah percaya sama orangnya, apapun yang dilakukan orang itu pasti ada justifikasinya, pasti benar.

Ketika bad guys bilang,"Orang ini menghujat Allah!" kita bilang itu argument ad hominem alias menyerang orangnya.

Ketika good guys bilang,"Iblislah bapamu" atau "hai orang munafik" kita bilang orang tersebut tau isi hati orang2, BUKAN argument ad hominem. Hehehe.

Isn't it beautiful?

Miyabi's picture

@Plainbread: Tuhan Amoral

Cerita semacam ini bukan hal aneh dalam kebudayaan Timur.

Di India ada kitab Mahamudra. Di situ ada cerita tentang guru dan murid. Suatu hari si murid pergi ke desa diundang pesta. Pulangnya ia diberi oleh-oleh enak sekali untuk sang guru. Si murid pulang dan memberi kue itu untuk sang guru. Sang guru doyan dan mau kue itu lagi. Si murid kembali ke desa dan bilang ke si empunya hajat bahwa sang guru doyan kue itu dan mau lagi. Si pemilik rumah pun memberi si murid kue itu.

Gilanya si guru memakan kue lalu bilang mau lagi. Berkali-kali sampai si murid malu untuk minta kue itu lagi. Kebetulan si  murid tiba di desa sudah malam hari. Dan ia pun mencuri masuk rumah si penduduk desa.

Si murid memberi kue itu ke sang guru. Sang guru memakan, lalu minta lagi. Sang murid langsung sujud "Ampun Guru, aku sudah mencuri kue itu supaya bisa memberikannya kepada guru."

Guru gila itu bilang, " Kamu sudah lulus pelajaran hari ini."

Apa Yesus juga nggak gila ketika bilang

“Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri,
ia tidak dapat menjadi muridKu.  (Luk.14:26-27).

 

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

@Miyabi Justifikasi

Sebenarnya ada banyak perkataan Yesus yang sulit dicerna akal sehat. Soal membenci bapa ibu. Soal makan dan minum daging dan darah-Nya. Soal Dia membawa pedang dan memisahkan orang2. Soal dilahirkan dari air dan roh.

Pemimpin2 agama yang lain pun juga begitu kan. Gak jarang perkataan mereka sukar dimengerti. Bahkan untuk pemimpin2 agama lain yang tentunya kita TIDAK anggap sebagai pemimpin kita karena kita gak percaya ajaran yang mereka bawa, perkataan2 mereka itu kita anggap GOBLOK. Thus kalo pun cerita di blog ini soal Konfusius membela 8x3 = 23 adalah benar terjadi alias bener si Konfusius yang ngomong seperti itu, gue gak bakal surprised.

Ketika orang sudah percaya sama seorang pemimpin, justifikasi itu selalu ada. Selalu ada pembenaran kenapa sang pemimpin melakukan atau mengatakan hal2 tersebut. Temanya dari dulu selalu sama: good guys vs bad guys, seperti yang gue bilang di atas ke b7. Yang bad guys apapun yang mereka lakukan kita anggap salah. Sementara yang good guys apapun yang mereka lakukan kita justifikasi bahwa itu benar.  Mirip dengan plot2 politik negara. Mirip kaya cerita2 film Hollywood.

 

Miyabi's picture

@plainbread: kebenaran yg direproduksi terus-menerus

Kebenaran harus direproduksi terus menerus. Istilahnya bisa macam-macam, jadi terang dunia, jadi garam dunia, jadi Rahmatan Lil 'Alamin (gimana sih nulisnya??) atau jadi penggerak ibu-ibu PKK.

Hollywood rajin sekali mereproduksi kebenarannya dia. Sampai-sampai cerita-cerita yg bagus mereka bikin jadi cupu.

Kebenaran jadi semata-mata siapa yang paling punya sumberdaya mereproduksi makna dan paling rajin mempropagandakannya.

Jadi curiga:

Apa Tuhan juga terus-menerus mereproduksi kebenaran? Supaya tidak terjebak dalam kebenaran tunggal? Kalau Tuhan terjebak dalam suatu pola kebenaran tunggal, kan berarti Tuhan tidak lagi diperlukan?

 

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

@Miyabi Kebenaran

Iya. Teman saya bilang dia percaya kebenaran itu sebagai scattered truth, kebenaran yang tercecer, dan manusia yang memungutinya. Mungkin seperti itu kali ya.

minie's picture

@Miyabi, pisahkan

Miyabi:

Minie mengajukan cerita. namun motof-motif para tokohnya berbeda. Mengubah angka-angka untuk penggelapan menguntungkan diri sendiri itu salah.

Minie:

Miyabi, coba kamu perhatikan lagi kedudukan masing-masing tokoh dalam cerita saya. Teman saya sebagai pemegang otoritas tertinggi sebagai pemilik perusahaan tidak merasa yang dilakukan X sebagai managernya itu SALAH.

Justru yang bersalah dalam kasus itu adalah si Fuc, karena ingin merusak kinerja perusahaan dengan cara mendongkel X sang manager.

Coba miyabi tidak mencampur adukkan wewenang dan tanggung jawab dari HUKUM atau pemegang otoritas tertinggi dengan pendapat bawahan.

Bawahan tidak bisa menentukan standar mana benar atau salah, juga tidak bisa menghakimi. 

Miyabi's picture

@mine: wewenang

Atasan punya wewenang untuk menentukan benar salah cara berdagang perusahaan ke bawahan. Kalau kebenaran versi atasan dirasa salah secara moral oleh bawahan, si bawahan bisa banding ke pemegang wewenang yg lebih tinggi (kantor pusat atau owner sekalian) atau pemegang wewenang lain misalnya polisi, jika ada pelanggaran hukum.

__________________

".... ...."

minie's picture

@miyabi, bedakan antara atasan dan bawahan

Kalau kamu baca cerita saya baik-baik, teman saya adalah ownernya. Sebagai pemilik, maka dia adalah sang "hukum' atau pemegang otoritas tertinggi. Hanya dia yang berwenang untuk menghukum atau menghakimi.Polisi? hahahaha

Maksud saya dengan cerita diatas, karena kamu berulang kali sudah mengaburkan mana atasan mana bawahan. Mulai dari mengganti SS menjadi komunitas protestan hingga melarang nabi palsu masuk SS. Bahkan orang yang menguji juga kamu katakan bisa menghukum.

Miyabi's picture

@minie: wewenang

Lha blog ini cerita utamanya kan yg ditulis penulis blog. Kamunya aja yg bawa2 cerita lain. Trus kalo cerita kamu cuma dibaca sepintas atau ga dibaca, ya emang cuman cerita tambahan. Kalo pengen cerita knapa ga bikin blog sendiri. Jangan nebeng hehehe

__________________

".... ...."

minie's picture

Kaidah Hukum dan Bersaksi Dusta

Miyabi, menurut saya kamu sudah mencampur adukan dua hal yang sangat berbeda menjadi sesuatu yang kabur.

Mengatakan yang benar adalah kewajiban kita. Sedang menghukum sudah ada hakimnya.

Tidak bisa seenaknya mengatakan orang yang berkata benar berarti SUDAH menghakimi orang lain!

Miyabi's picture

@Minie: kebenaran itu siapa, bukan apa

kebenaran itu siapa, bukan apa

__________________

".... ...."

minie's picture

@miyabi, justru itu....

Siapa ini kan 2 pihak yang berbeda miyabi

Orang yang mengatakan kebenaran dan yang menghukum.
Tidak bisa lantas orang yang berkata benar berarti dia sudah menghukum atau menghakimi.
Sedang yang menghukum adalah orang yang lain.
Jadi ada 2 pelaku disini, bukan cuma 1.

Jangan dibuat seakan-akan yang mengatakan hal yang benar sudah menghukum atau menghakimi.

Contohnya si Tonypaulo. Dia mengajarkan kalau orang menguji roh milik Benny Hinn berarti orang itu sudah menghakimi dan hatinya diliputi kebencian.

Bingung kan kalau dicampur aduk kaya gitu? hanya nabi palsu yang berbuat seperti itu untuk melindungi sesamanya yang nabi palsu juga.

Miyabi's picture

@minie:mengerucut

Ngapain bawa-bawa bahwa tonypaulo dia nuduh kamu sembarangan? Itu derita kamu. Mau kamu itu supaya saya nasehatin tonypaulo supaya tidak nuduh sembarangan? Udah banyak yg nasihatin dia. Lagipula orangnya lagi nggak bisa log-in. Kalo dia udah nongol, silakan kamu protes sama dia knapa dia nuduh sembarangan. Kalo di kepalanya tonypaulo ada epistemological break dan cara berpikirnya kacaubalau dan dia mengincar kamu... ya itu bagus dong buat kamu melatih kesabaran, biar nanti disayang pacar. Anggap aja latihan supaya siap mental kalo punya istri cerewet hehehehe.

Diskusi itu mengerucut, bisa nggak sih. Jangan ngelebar. Nanti kebiasaan bisa gawat. Kalo bikin skripsi bisa ga kelar kelar lho.

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

@minie

minie klo nitpicking aja loe anggap genit, loe harus byk main2 ke pasar tradisional, si miyabi baru ngeluarin barang dagangan baru, namanya epistemological break.....itu sejenis sayuran kubis dari jepang dan emang benar bentuknya agak mengerucut.hebat kan gw?

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Miyabi's picture

b7: kayak loe ga pernah lupa aja

Iya deh ngga ngeluarin kata asing. Lupa dikit kan boleh. Ntar kalo ketahuan y-control bahaya. Bisa dicela-cela sok pinter, sok pake istilah, dasar  masih anak  kuliahan, ilmunya baru ilmu s1, baru ilmu lokal-lokalan, belum mendunia. Ya ialah, masak lulus TK langsung S3.

Trus abis itu gue dimasukin satu kandang sama tonypaulo.

Emang dalam sehari ada batasannya ya untuk make istilah asing? Berapa maksimal? 2 dalam sehari udah kebanyakan ya?

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

yuhuu y control

Iya deh ngga ngeluarin kata asing. Lupa dikit kan boleh. Ntar kalo ketahuan y-control bahaya. Bisa dicela-cela sok pinter, sok pake istilah, dasar  masih anak  kuliahan, ilmunya baru ilmu s1, baru ilmu lokal-lokalan, belum mendunia. Ya ialah, masak lulus TK langsung S3.

ilmu lokal2an belum mendunia dan mengakhirat, baru s1 belum s teler. emang epistomologi break lo bener2 sakti...lebih "on"...lebih kuat dr topi miring krn bikin teler...dikasi es batu dikit pasti asik....yuhuu...y control mana nih......

yg gw pengen tanya epistemologi break tuh apaan sih? kok dia kecapean bgt ampe perlu break? masih sekolah sd kah si epistemologi itu shg dia perlu istirahat keluar main?

 

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Miyabi's picture

@B7: pake contoh aja yah

Pake contoh aja yah, mudah-mudahan bukan nya tambah bingung.

Pernah ngga make komputer yang hardisknya yang ada bad-sectornya. Jadi ketika komputer dipake, tau-tau crash, I/O error.

Ketika orang berpikir, dia akan menelusuri dari satu informasi ke informasi berikutnya. Namun karena ada eror, penelusurannya itu jadi lompat. Kalau penelusurannya lompat-lompat, maka kesimpulan yang dia ambil jadi beda.

harusnya 1+1+1=3

1+1+1+ (eror bekerja)=3333

 

__________________

".... ...."

Miyabi's picture

@Minie: kebenaran adalah

Alkitab mengajarkan bahwa kebenaran itu persoalan siapa dan bukan apa. DI Alkitab tidak ada definisi yang berbunyi: kebenaran adalah titik titik,

DI Alkitab tertulis Yesus berkata: Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup....

Kebenaran itu bukan persoalan apa tapi siapa.

Si murid bodoh itu adalah orang yang dibenarkan oleh si guru. Si murid salah? Iya dia salah hitung. Tapi dia dibenarkan. KArena si guru mau si bodoh tetap hidup dan terus belajar, dan si pintar juga belajar untuk tidak iseng-iseng membahayakan nyawa orang.

 

__________________

".... ...."

teograce's picture

 tepat sekali kata minie,

 tepat sekali kata minie, bahwa  orang yang berkata benar tidak sama dengan SUDAH menghakimi orang lain. penghakiman dijatuhkan ketika persepsi akan status benar diri sendiri dan memberi orang lain status salah dinyatakan dan hukuman diberikan, dalam bentuk apapun. :D

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

bintang seven's picture

bingung

saya masih agak bingung dg kalimat ini:

orang yang berkata benar tidak sama dengan SUDAH menghakimi orang lain. penghakiman dijatuhkan ketika persepsi akan status benar diri sendiri dan memberi orang lain status salah dinyatakan dan hukuman diberikan, dalam bentuk apapun.

maksudnya masih agak samar2 gw tangkep, spt melihat tukang nasi goreng dari jarak 100 m di kegelapan malam, begitu kita teriak nasgor!! gak taunya tukang mie ayam, kan bisa repot...tlp 14042 aja ya.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

teograce's picture

b7 : 3x8=23 lhoo... me :

b7 : 3x8=23 lhoo...

me : salah, 3x8 itu 24..

b7 : ga, 3x8=23..

me : oon ye.. gitu ajah ga tau.. belajar donk yang bener.. ngitung gitu ajah salah..

saat saya mengatakan 8x3=24 itu saya tidak menghakimi.. saat saya bilang b7 ngitung gitu ajah salah, itu saya menghakimi kan.. padahal lum tentu dikasih itungan laen saya bisa bener jawabnya.. saya merasa saya lebih dari b7 karena saya bilang ke b7, ngitung gitu ajah salah.. b7 belajarnya ga bener.. padahal saya lum tau alesan b7 bilang gitu kenapa.. apa iseng? beneran ga tau? ato kenapa? pasti ada sebabnya kan..  

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

Miyabi's picture

@Minie: Kebenaran tidak dalam ruang vakum

Minie: Miyabi, menurut saya kamu sudah mencampur adukan dua hal yang sangat berbeda menjadi sesuatu yang kabur.Mengatakan yang benar adalah kewajiban kita. Sedang menghukum sudah ada hakimnya.Tidak bisa seenaknya mengatakan orang yang berkata benar berarti SUDAH menghakimi orang lain!

Teograce menulis tentang ceritanya si Confusius. Dan itu yang saya bahas di sini. Persoalan si TonyPaulo melarang kamu menghakimi Kiem itu urusan kamu dan TonyPulo. Saya bilangin keduakalinya ya, berdiskusi itu mengerucut, bukan melebar.

Saya sedang melihat masalah lebih terperinci. Dalam cerita Confusius, ada tiga tokoh: 1 murid pintar tapi sombong, 2 murid bodoh tapi ngotot dan si Guru. Motifnya jelas adalah motif jebakan. Murid pintar menjebak si murid bodoh. Tiap orang punya kedudukan sama di hadapan hukum. Namun ada pihak yang lebih rentan dibanding pihak lain. Itu tantangannya bagi si guru untuk bersikap adil. Apa kepentingan si murid pintar? Membuktikan dia pintar? Membunuh si bodoh? Apa kepentingan si Guru? Menegakkan kebenaran matematis? Toh 8 X 3 akan tetap 24, mau ditegakkan ataupun tidak.

Mari lihat ini sebagai sebuah kasus yang nyata. Tahu kan artinya sebuah kasus? Dia bukan sesuatu yang ada di laboratorium terukur, dan bukan cuma gagasan teoritie. Kasus adalah sesuatu yang nyata-nyata terjadi di lapangan. Sang guru harus bertindak.  Sama seperti yesus harus bertindak. Perempuan berzinah akan dihukum razam oleh massa. Ini kasus. Bukan pengandaian teologis. Bukan spekulasi awang-awang sambil ngopi di depan laptop.

Kalau kita dalam persidangan dipanggil jadi saksi, silakan menyatakan kebenaran. Dan kita harus mengatakan yang sebenarnya. Siapa berbohong bersalah, dan menghina persidangan.

Tapi itu kasus di persidangan.

Perhatikan cerita Confusius. Perlakukan Confusius secara adil. Simak ceritanya baik-baik. Dua murid telah sepakat. Mereka bertaruh. Mereka membuat ketetapan. Merek amembuat perjanjian. Salah satu dari mereka akan mati.

Saya bukan mengaburkan masalah. Saya justru mengajak kita untuk kritis melihat kasus ini sebagai kasus. Minie jangan dobel standar, menyuruh jemaat jangan dungu tapi malah melarang saya untuk melihat kasus ini secara kritis.

Orang Yahudi sudah berkumpul untuk merazam perempuan berzinah. Hukumnya sudah jelas. Perempuan yang kedapatan berzinah harus mati. Yesus sebvelumnya sering diuji dengan pertanyaan menjebak oleh orang yahudi. Dan kali ini  Yesus dihadapkan pada kasus nyata di depan mata. Konsekuensinya jelas: nyawa seseorang.

Cerita Confusius juga begitu. Si Guru tidak dihadapkan pada problem laboratorium, di mana yg jadi korban cuma kelinci atau tikus. Juga dia bukan sedang berhadapan dengan spekulasi hukum. Ia berhadapan sesuatu yang nyata: salah satu muridnya yang bodoh melakukan kesalahan dan terancam kehilangan nyawanya, karena dijebak murid yg pintar tapi sombong.

Apa kita mau bilang ke si Guru: Biar aja dia si murid bodoh mampus. Knapa dia dengan soknya mempertaruhkan lehernya. Dasar bodoh ya biar saja.

Perempuan berzinah? ya biar saja dia mampus dirazam. Knapa juga dia mau berzinah tapi ga mau menaggung hukuman.

Manusia berdosa? Ya udah mampus aja. Lalu bukankah Tuhan bisa membikin mahluk lain yg lebih taat ketimbang manusia.

Kalo cuma jadi saksi emang gampang. Bicara apa yang benar lalu ya sudah, urusan hakim. Tapi Si Guru (baik si confusius maupun Yesus) itu diberi kuasa untuk menentukan saat itu juga nasib suatu nyawa.

 

__________________

".... ...."

minie's picture

Antara Yesus Kristus, Konfusius dan Miyabi

Kasus I: Konfusius

Miyabi:

Saya sedang melihat masalah lebih terperinci. Dalam cerita Confusius, ada tiga tokoh: 1 murid pintar tapi sombong, 2 murid bodoh tapi ngotot dan si Guru. Saya bukan mengaburkan masalah. Saya justru mengajak kita untuk kritis melihat kasus ini sebagai kasus. Minie jangan dobel? standar, menyuruh jemaat jangan dungu tapi malah melarang? saya untuk melihat kasus ini secara kritis.

Cerita Confusius juga begitu. Si Guru tidak dihadapkan pada problem laboratorium, di mana yg jadi korban cuma kelinci atau tikus. Juga dia bukan sedang berhadapan dengan spekulasi hukum. Ia berhadapan sesuatu yang nyata: salah satu muridnya yang bodoh melakukan kesalahan dan terancam kehilangan nyawanya, karena dijebak murid yg pintar tapi sombong.

Minie:

Miya, coba perhatikan kedudukan masing2 tokoh diatas. Konfusius adalah guru, dapat dikatakan sebagai "tuhan" dan "hukum" dan memiliki posisi tertinggi. Mungkin kalau di SS adalah Admin, dan kalau di Kristen adalah Yesus. Perhatikan juga wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh masing-masing tokoh.

Miya pernah mengatakan pada saya kalau "TUJUAN TIDAK MENGHALALKAN CARA". Mungkin miya melihat sepintas kalau "TUJUAN" si Konfusius adalah baik, yakni ingin menyelamatkan sementara si dungu. Bisa saya katakan akar permasalahan di sini adalah "KEBODOHAN".

Miya menyetujui cara Konfusius dalam cerita diatas, yaitu MEMBENARKAN kebodohan dan kedunguan salah satu muridnya. Apakah hal ini menyelesaikan masalahnya? sama sekali tidak bukan? malah memperparah keadaan si dungu yang DIBENARKAN kebodohannya.

Setelah standar si dungu, yaitu kebodohannya dibenarkan, bukankah standar itu yang akan dipakai oleh murid2 yang lain, sehingga Konfusius akan terkenal karena ajarannya yang MEMBENARKAN 8x3 = 23.

Tentu saja hal ini akan berlanjut turun temurun, dimana "golongan si Konfusius" akan mengikuti standar yang ditetapkan oleh guru yang dipercayai mereka, yaitu si Konfusius. Jadi demi menyelamatkan si dungu, Konfusius memilih untuk MEMBENARKAN KEDUNGUAN seluruh murid dan keturunannya.

Sebagai "HUKUM" tertinggi dalam perguruan tersebut, Konfusius sudah memilih untuk menghukum seluruh alirannya menjadi dungu. Sebagai "HUKUM" tertinggi, Konfusius sudah menghukum si dungu agar menjadi lebih dungu dan merasa bahwa kedunguannya itu BENAR. Sebagai "HUKUM" tertinggi, Konfusius sudah menghukum si pintar, dengan membuatnya berpikir mengikuti standar kedunguan yang ditetapkan.

Sebagai "HUKUM" tertinggi, Konfusius tidak menggunakan wewenang dan kekuasaan yang dimiliki dengan bijaksana, dimana sangat mudah menggunakan cara yang lain untuk sekedar merubah kedunguan salah satu muridnya.

 

Kasus II: Yesus Kristus

Miyabi:

Kasus adalah sesuatu yang nyata-nyata terjadi di lapangan. Sang guru harus bertindak.  Sama seperti yesus harus bertindak. Perempuan berzinah akan dihukum razam oleh massa. Ini kasus. Bukan pengandaian teologis. Bukan spekulasi awang-awang sambil ngopi di depan laptop.

Kalau kita dalam persidangan dipanggil jadi saksi, silakan menyatakan kebenaran. Dan kita harus mengatakan yang sebenarnya. Siapa berbohong bersalah, dan menghina persidangan.

Kalo cuma jadi saksi emang gampang. Bicara apa yang benar lalu ya sudah, urusan hakim. Tapi Si Guru (baik si confusius maupun Yesus) itu diberi kuasa untuk menentukan saat itu juga nasib suatu nyawa.

Minie:

Benar sekali miya, mereka berdua adalah HUKUM TERTINGGI dan yang punya KUASA untuk MENENTUKAN. Untuk mudahnya bisa dikatakan mereka itu yang memegang tongkat Komando. Karena itu pernah saya beritahu agar dilihat peran masing-masing, siapa yang berperan sebagai Alfa (Yesus, Konfusius, Admin) dan siapa yang menjadi saksi. Peran masing-masing tokoh ini tidak bisa kamu campur adukkan seenaknya miyabi.

Coba perhatikan perbedaan antara keputusan yang diambil Yesus dan Konfusius. Yesus Kristus TIDAK MEMBENARKAN apa yang dilakukan oleh wanita yang berzinah. Sedang Konfusius MEMBENARKAN kedunguan salah satu muridnya dan menyalahkan perhitungan (bukan moral) muridnya yang benar.

Yesus Kristus sebagai yang BERHAK memutuskan atau menghukum, sudah mengambil KEPUTUSAN, dan keputusan itu adalah putusan seorang yang berwenang sebagai hukum tertinggi yang tidak bisa diganggu gugat. Demikian juga halnya dengan yang dilakukan oleh Konfusius.

Sedangkan saksi, yaitu murid yang pandai dan para farisi juga sudah melaksanakan tugasnya sebagai saksi, yaitu mengatakan KEBENARANNYA. Di depan hukum, yang benar adalah benar, salah adalah salah. Bukankah para saksi tidak bisa/ berhak menjatuhkan hukuman tanpa keputusan Hakim yang memang wewenangnya adalah menghakimi.

Bisa miyabi bayangkan kalau saja saat itu Yesus MEMBENARKAN bahwa apa yang dilakukan oleh wanita yang berzinah itu adalah benar, seperti yang dilakukan oleh Konfusius yang membenarkan kebodohan?

Apakah miyabi bisa memperkirakan berapa banyak korban yang akan jatuh kalau Yesus mengajarkan bahwa PERZINAHAN itu adalah BENAR HUKUMNYA, sama seperti Konfusius mengajarkan bahwa BODOH dan DUNGU adalah BENAR HUKUMNYA?

Bukankah Yesus juga tidak membenarkan para farisi melalui apa yang dituliskanNya?

Seperti sudah saya katakan sebelumnya, mengatakan benar kalau benar, dan salah kalau salah, tidak berarti sudah menghakimi, karena untuk menghakimi sudah ada hakimnya.

Miyabi's picture

@minie: jadi udah paham kan bedanya?

Yesus beda dengan Konfusius. Udah tahu kan bedanya?

Ketika dijebak, Yesus nemu akal untuk menyelamatkan nyawa, tanpa harus melanggar hukum. Sementara Konfusius menghalalkan cara.

Lha, kamu mau ngikut yang mana? Menghalalkan cara? Atau pake akal untuk menemukan cara yg tetap benar untuk mencapai suatu tujuan.

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

@Miyabi Masa Yesus GAK meghalalkan segala cara?

Apa benar Yesus gak menghalalkan segala cara?

Seorang perempuan kedapatan berzinah. Ahli2 taurat dan Farisi menemui Yesus utk bertanya apakah mereka harus merajam perempuan itu sesuai dengan hukum Taurat. Yesus berkata siapa yang tidak berdosa silakan melemparkan batu pertama kali. Alkitab mencatat bahwa satu persatu mereka pergi, tidak ada yang melempari batu.

 

Menurut saya Farisi2 tersebut goblok. Kalo saja ada 1 dari mereka yang pintar, tentu mereka akan menjawab:"Tidak ada tertulis di dalam Taurat bahwa yang tidak berdosa yang harus melemparkan batu pertama kali."

Kalau saja itu terjadi, saya pengen tahu Yesus jawab apa.

 

Miyabi's picture

@PB jangan bilang-bilang minie

Yang nulis cerita itu kan murid Yesus... terang aja orang Farisi digambarin begitu guoblok.

 

__________________

".... ...."

Miyabi's picture

@PB: tidak diatur berarti tidak melanggar

Yesus nggak melanggar Taurat. Karena soal siapa yang duluan nimpuk, tidak diatur.

Yesus menemukan celah hukum, tapi Yesus tidak melanggar. Seharusnya orang Yahudi menunggu Yesus pergi, lalu tangkap lagi si perempuan berzinah itu lalu rajam mereka.

Kemungkinan sih, massa pengikut Yesus bener-bener banyak. Jadi orang Yahudi ggak bisa main kuasa.

Toh dalam kesempatan lain, Yesus mau mereka lempari batu.

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

Yesus memang tidak melanggar, tapi ...

Yesus memang tidak melanggar, tapi .. mari kita baca lagi kisahnya di Yoh 8:

 

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

 

Kalo itu terjadi di SS, orang2 Farisi sebagai SSers, tentunya akan bertanya lagi, misalkan:

1. Yesus elu gak nyambung ya, kita lagi ngomongin hukum Taurat.

atau

2. Tunjukkan di hukum Taurat di mana yang berkata seperti yang Engkau bilang

atau

3. Bukankah hukum Taurat di Ulangan berkata jangan menambahi atau mengurangi hukum yang sudah diberikan, tetapi kenapa Engkau menambahi aturannya?

atau

4. Kalau memang yang tidak berdosa melemparkan batu pertama kali, kenapa hukum taurat soal hukuman rajaman diberikan kepada kami, bukankah kami semua adalah orang berdosa?

 

Yang bodohnya tidak ada dari mereka yang membantah itu, seakan mereka mentaati atau secara tidak sadar menyetujui bahwa Yesus adalah firman itu sendiri or at least punya otoritas. Kalo saja ada yang membantah di saat itu, mungkin Yesus sendirilah yang harus menjelaskan mengenai perjanjian baru dan perjanjian lama, thus karakter atau tokoh Paulus tidak diperlukan lagi dalam menulis surat2 untuk menjelaskan antara Taurat dan Yesus.

Miyabi's picture

@pb: yesus kirim tembusan

Ketika membungkuk menulis d tanah, Yesus ngirim tembusan: sori Pap, ane tambahin dikit hukumnye yeh. Gapapa ya Pap.

Setelah itu Yesus nambahin hukum baru.

__________________

".... ...."

unyil's picture

@miyabi, reply

papi kirim balasan:

Iye gue tau elo pinter kaya gue.
Elo ga bakalan melanggar hukum baru karena elo udah nambahin hukum lama.

 

 

__________________

Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan.

minie's picture

@miyabi, jangan pelit-pelit

Mungkin aja Yesus jawab kalo para Farisi itu juga harus dirajam karena make pernah make perempuan itu.

Emangnya apa yg ga boleh aku tau sih mia? jangan pelit gitu dong

Miyabi's picture

@minie: wahyu nyasar

MInie: Mungkin aja Yesus jawab kalo para Farisi itu juga harus dirajam karena make pernah make perempuan itu.

Wah, kebanyakan maen sama Kiem jadinya ada roh nyasar ngasih wahyu baru ya? :p

__________________

".... ...."

teograce's picture

@ purnomo

purnomo :

 Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah kisah ini benar-benar ada dalam buku tentang Confusius? Pertanyaan kedua adalah apakah ilustrasi ini bisa dibawa kedalam persekutuan Kristen yang bisa menimbulkan polemik apakah kita harus membiarkan kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas?

teograce :

apakah benar-benar ada? saya tidak tahu.. hehe..

saya percaya bahwa dalam setiap kisah/ilustrasi/apapun, akan ada perbedaan sudut pandang. dalam hal ini, mengenai ilustrasi yang saya tulis berdasarkan kothbah yang saya dengar kemarin. dalam kotbah ini, yang saya tangkap adalah mengenai masalah hikmat, mengenai hal yang utama dan hal yang minor.

saya pernah mendengar cerita sebuah kotbah (pengkotbahnya berbeda), dan dia punya cerita yang intinya seperti ini :

Tuhan itu sangat mengasihi manusia. Ketika anak Tuhan yang dikasihiNya berpaling dariNya karena harta, maka Tuhan mengambil harta itu darinya, dengan harapan mungkin ia akan kembali padaNya, ketika anak Tuhan yang dikasihinya tetap mengeraskan hati, tidak mau kembali kepada Tuhan bahkan setelah harta hilang, maka Ia membiarkan kuasa jahat bekerja, dan anak Tuhan itu jatuh sakit. Kenapa? karena harta, kesehatan, itu minor. Lebih baik, anak Tuhan itu kembali kepada Tuhan, mati masuk surga, daripada dia memiliki harta, melupakan Tuhan, menjadi murtad.

tentu cerita ini bisa menimbulkan berbagai reaksi lagi, banyak pasti. tapi yang saya mau ungkapkan di sini adalah mengenai hikmat, mengenai yang mana yang lebih penting.

seringkali dalam kehidupan saya pun demikian, saya bertanya kepada Tuhan, mengapa Tuhan harus begini, mengapa harus begitu.. dan kadang saya merasa (mengkhayal dalam pikiran) Tuhan tersenyum kepada saya dan berkata "ini yang terbaik untukmu saat ini, nak.. jalani dengan bersyukur" Tuhan tahu lebih baik daripada saya.  

mengenai apakah kita harus membiarkan kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas, saya pikir kebenaran adalah kebenaran, tidak peduli orang mengakuinya atau tidak, kebenaran tidak akan berubah menjadi kesalahan, dalam hal ini semua orang pun tahu, 8x3=24.  . yang menjadi masalah sebenarnya kan apakah kebenaran itu diakui atau tidak, dan setelah kebenaran itu tidak diakui sebagai kebenaran, bagaimana responnya? mungkin pertanyaan yang lebih spesifik lagi adalah dalam konteks apa kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas yang pak pur maksud?

__________________

-Faith is trusting God, though you see impossibility-

PlainBread's picture

@Purnomo Confusius, Yesus dan Abraham

Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah kisah ini benar-benar ada dalam buku tentang Confusius? Pertanyaan kedua adalah apakah ilustrasi ini bisa dibawa kedalam persekutuan Kristen yang bisa menimbulkan polemik apakah kita harus membiarkan  kesalahan mengalahkan kebenaran demi utuhnya sebuah komunitas?

 

Saya gak tau apakah ilustrasi ini memang terjadi di dalam hidup Confusius. Tapi ini mengingatkan saya akan cerita Yesus mengenai Lazarus dan Abraham (Luk 16). Dan akhirnya mengingatkan saya akan cerita haihai mengenai Adam = Iblis karena Yesus berkata "Iblis adalah bapamu." Apakah cerita2 tersebut hanya merupakan ilustrasi, dan kalau pun merupakan ilustrasi, apakah diperbolehkan untuk mengarang cerita mengambil nama tokoh yang aktual. Dan ini didebatkan oleh beberapa SSers di atas. Dan juga mengingatkan saya akan cerita yang sering beredar di email2 mengenai profesor atheis yang meragukan adanya Tuhan dan dibantah oleh pelajar yang di akhir cerita katanya bernama Albert Einstein. Benarkah, patutkah, bolehkah, mencatut nama aktual seseorang untuk ilustrasi?

 

Mengenai pertanyaan kedua, saya juga gak bisa jawab. Mungkin pertanyaan Pilatus kepada Yesus mengiang2 sampe hari ini: "Apakah kebenaran itu?"

Samuel Franklyn's picture

Konfusius memang GOBLOK

Konfusius memang GOBLOK. Kalau saya menjadi Konfusius maka saya akan melarang murid saya bertaruh kalau mereka masih menganggap saya menjadi guru. Kalau mereka mau tetap bertaruh saya usir mereka berdua toh mereka sudah tidak mengakui saya sebagai guru. Kalau mereka batal bertaruh maka akan saya nyatakan bahwa 8x3=24. Beres. Dengan begitu saya tidak berdusta dan tidak perlu ada murid saya yang mati.

Miyabi's picture

@SF: kalau

Konfusius memang GOBLOK. Kalau saya menjadi Konfusius maka saya akan melarang murid saya bertaruh kalau mereka masih menganggap saya menjadi guru. Kalau mereka mau tetap bertaruh saya usir mereka berdua toh mereka sudah tidak mengakui saya sebagai guru. Kalau mereka batal bertaruh maka akan saya nyatakan bahwa 8x3=24. Beres. Dengan begitu saya tidak berdusta dan tidak perlu ada murid saya yang mati.

Kata kuncinya ada di kalau.

 

 

 

__________________

".... ...."

Samuel Franklyn's picture

Isunya bukan kalau melainkan dusta

Isunya bukan kalau melainkan dusta. Isunya adalah ilustrasi sampah diatas membenarkan berbohong kalau untuk tujuan yang baik. Saya tidak setuju akan hal ini. Ada alasan yang sangat kuat kenapa Firman menyatakan Allah tidak bisa berdusta. Juga ada alasan yang amat sangat kuat kenapa Iblis disebut bapa segala dusta. Manusia memang bisa berdusta akan tetapi dusta itu bukan sesuatu yang baik. Lebih baik diam saja dan menolak mengatakan sesuatu daripada berdusta. Konfusius bilang kalau dia tidak berdusta maka muridnya akan mati. OMONG KOSONG saya menolak pendapat itu. Saya sudah ajukan salah satu alternatif yang masuk akal yang bisa dilakukan Konfusius sehingga muridnya tidak mati dan dia tidak perlu berdusta.

PlainBread's picture

8x3 gak selalu 24

Kebenaran seringkali merupakan kesepakatan. Kesepakatan kadang datang dari kekuatan yang "memaksakan" kebenaran tersebut dengan proses dan cara yang setidaknya bisa dijelaskan alias tanpa superstisius, sehingga bisa diterima oleh pihak lain sebagai kebenaran.

Ketika orang bilang 8x3 itu hasilnya 24, itu karena ada kesepakatan untuk memakai sistem aritmatika berbasis 10 (decimal). Padahal ketika memakai basis lain, hasilnya tentu akan berbeda. Misalnya pake basis 12 alias duodecimal, 8x3 = 20. Ketika pake basis 16 (hexadecimal), 8x3 = 18.

Miyabi's picture

@8X3=26

Tukang jahit bilang 8X3=26

Karena berapapun hasil hitungannya, dia selalu lebihkan 2cm untuk lipatan jahitan.

 

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

Tukang jahit tidak mengalikan

Setau saya untuk mengukur jahitan, tukang jahit selalu pake penjumlahan bukan perkalian

Miyabi's picture

@PB: coba aja donlot pola baju

Saya pernah lihat pola baju berisi rumus-rumus A=1/2B C=3/4D dll.

Tubuh manusia itu ada rumusan matematikanya. Panjang anu biasanya sekian persen panjang anu.

Makanya tukang jahit nggak mengukur semuanya. Cukup beberapa bagian diukur jadi patokan, lalu tinggal dikali sama hapalan dia. Yang dimaksud B7 halapan itu konstanta pengalinya.

Kalo banyak lemak, ukuran manusia jadi melar dan bahan tertentu juga melar, konstantanya jadi nggak konsisten. Makanya diperlukan fitting.

Jas misalnya, musti fitting. Yang butuh jas gendut dan buncit sih :p

__________________

".... ...."

minie's picture

@Plain, Kebenaran dan Kekuasaan

Benar sekali Bread, kebenaran tidak selalu datang dari pemaksaan kekuasaan atau yang sedang berkuasa. Bukankah Yesus tidak tergolong "berkuasa", begitu juga Paulus dan lain-lain. Bahkan kebenaran yang mereka ajarkan harus berhadapan dengan kekuasaan, baik dari kaum Agamawan dan Pemerintahan.

Saya teringat Gamaliel pernah punya kesimpulan yang bagus mengenai kebenaran dan hubungannya dengan Allah dan pihak yang berkuasa. 

Kisah Para Rasul 5

5:34  Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat  yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar. 5:35 Sesudah itu ia berkata kepada sidang: "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! 5:36 Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. 5:37 Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk,  muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya.

5:38 Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, v 5:39 tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah

Miyabi's picture

@minie: kuasa, wewenang, legitimasi, justifikasi, hegemoni

Gubrak, keselek diktat primbon pengantar ilmu politik

__________________

".... ...."

PlainBread's picture

@Minie penguasa

Yesus itu berkuasa, minie. Walaupun farisi pegang kekuasaan di politik, Yesus pegang kekuasaan di grass roots.

Ada seseorang bisa sembuhin penyakit, bahkan bangkitin orang mati, gue yakin mau 2000 tahun yang lalu ataupun sekarang, orang tersebut omongannya bakal didengerin orang banyak alias banyak yang ngangguk2.

minie's picture

@Plain, Yesus Berkuasa?

Saya kurang tahu bagaimana ceritanya sehingga Yesus ataupun rasul-rasul seperti Paulus yang berkuasa bisa mati mengenaskan di tangan kekuasaan lainnya, tapi bukankah mereka tidak menggunakan pemaksaan dalam mengenalkan "kebenaran"?

Miyabi's picture

Ya ampun

Sotoynya minie kumat.
*Beli gorengan, bikin teh. Gelar tiker nonton.*

__________________

".... ...."

bintang seven's picture

saya rasa tukang jahit

saya rasa malah tukang jahit tidak pake perkalian dan perkalian spt yg kita kira, dia pake hafalan, makanya meterannya gak ganti2.

ini yg aneh siapa ya? kok gw jg ikutan aneh...tau aja tukang jait gak pake perkalian....yg penting pas...klo gak pas, itu gigi bisa gw pindahin ke kuping, hahahaaaaaaaaaaaaaaaahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahaha

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

PlainBread's picture

@B7 Aneh

Kalo pake hapalan kenapa mesti pake meteran?

Dateng ke tukang jahit donk biar tahu.

Ini bukan masalah tukang jahit sebenarnya, tapi dibalik itu yaitu masalah sistem perhitungan. Apakah sistem perhitungan adalah kebenaran? Bagaimana kalo kita ketemu sistem yang beda? Di surga pake sistem perhitungan basis 12 atau basis 10 atau basis 7 atau basis 3? Atau gak pake sistem lagi?

 

Dan dibalik masalah perhitungan juga ada yang lebih besar. Yaitu kebenaran, apa sih kebenaran itu? Kebenaran harus konsisten? Itu kan katanya.

Buktinya blog bisa diedit. Hehehe, bcanda.

Buktinya yang kecil bisa jadi besar, yang besar jadi kecil, yang terdepan jadi yang di belakang, yang belakang bisa jadi terdahulu, yang ditinggikan direndahkan, yang direndahkan ditinggikan. Konsistenkah?