Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengapa Saya Tidak Percaya pada Ajaran Dunia tentang Kesuksesan?

RJRumengan's picture

 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (2 Petrus 2:1-3)

Pada dasarnya manusia manusia ingin sukses dan bahagia. Keinginan ini telah dieksploitir oleh sejumlah orang untuk menawarkan semacam solusi untuk masalah yang satu ini. Maka tak heran buku dan seminar yang mengiming-imingi “menjadi kaya dan bahagia secara cepat” sangat laris di pasaran. Sebagian dari mereka dikemas dalam berbagai nama “ilmiah” yang mempesona The Unlimited Power, NLP, Quantum Learning, Hypnotherapy, dsb. Kenyataannya,  si penulis atau pembicaranya menjadi kaya raya dan yang mendengarnya tinggal hidup dalam kebingungan dan keresahan. Pengalaman dan kesadaran ini pula lah yang membawa saya kembali kepada kebenaran yang hakiki dari Firman Tuhan.

Pasalnya, setelah secara intensif mempelajari berbagai metode yang ditawarkan ini dan mengamati hasilnya, saya dapat berkesimpulan bahwa kebanyakan dari mereka adalah menyesatkan. Bahkan tidak sedikit yang berisi isapan jempol alias kebohongan belaka. Proposal mereka ini dapat diibaratkan seperti serigala berbulu domba. Artinya, walau sebagian prinsip yang disodorkan terlihat baik-baik saja bahkan menggiurkan, namun di balik semuanya itu , tanpa kita sadari prinsip itu merupakan proses pemisahan diri kita sendiri dengan Tuhan. Bukannya mereka tidak percaya Tuhan, tetapi Tuhan dianggap hanya sebagai Sang Pencipta saja, selebihnya urusan manusia.  Padahal, Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan berkerinduan untuk membangun suatu hubungan yang intim dengan manusia. Lebih parahnya lagi, mereka mengajak kita untuk mendewakan otak manusia yang  sangat terbatas itu. Untuk lebih jelasnya lagi, di bawah ini ada sebuah tabel yang membedakan antara ajaran dunia dan ajaran Ilahi:

Ajaran Dunia

Ajaran Ilahi

 

Sukses mutlak dicari oleh Manusia. Kebanyakan dari mereka mengajarkan bahwa fokus utama manusia adalah kesuksesan materi. Bekerja keraslah untuk mencari kesusuksesan hidup. Ada lagi yang bilang bekerjalah yang cerdik untuk mendapatkan kesuksesan. Karena kesuksesan materi akan menciptakan kebahagian itu sendiri.

 

Berapa banyak orang yang telah kita temui di dunia ini yang telah banting tulang kesana kemari, namun tidak pernah mendapatkan kesuksesan? Dan berapa banyak orang yang kaya raya, namun tidak bahagia dalam hidupnya?

 

Manusia dapat menciptakan kebahagiaannya sendiri. Programkan pikiran Anda untuk menjadi bahagia. Tertawalah dan kesedihan akan lari dari Anda.

 

Kenyataannya dapatkah kita memprogram pikiran kita untuk kebahagiaan sedangkan hati tidak sejahtera? Bagaimana bisa kita berbohong dengan perasaan kita?

 

 

 


Manusia adalah Tuhan dari Kesuksesannya Sendiri. Manusia dapat menciptakan nasibnya sendiri di muka bumi ini, karena manusia telah dianugerahi kemampuan yang tak terbatas. Dengan kata lain, manusia dapat menciptakan kesuksesan dan kebahagiannya sendiri. Kekuatan sudah tersedia di dalam diri kita sendiri dan kita bisa mengoptimalkannya kapan saja kita mau.

 

Kalau kemampuan seperti itu ada mengapa lebih banyak manusia di dunia ini yang telah gagal dan tersesat?

 

 

 

Mengandalkan Kemampuan Dirimu Sendiri. Karena itu, mereka mengatakan andalkan diri mu sendiri dalam meraih kesuksesan. Banggakan dan muliakan dirimu sendiri atas setiap kesuksesan yang engkau capai. Percaya kepada dirimu sendiri.

 

Bagaimana mungkin kita mengandalkan kemampuan kita sendiri yang banyak keterbatasan dan kekurangannya ini?

 

 

 

 

Hidup untuk hari esok. Buatlah sasaran-sasaran yang kita ingin capai tahun depan bahkan 10 tahun ke depan.

Kalau kita mati besok, apa yang terjadi dengan sasaran-sasaran kita?Berapa banyak dari kita yang akhirnya hanya memikirkan masa depan ketimbang apa yang dapat kita lakukan yang terbaik buat hari ini?

 

Bermimpilah setinggi langit.

Kebanyakan dari mereka kerap menganjurkan untuk memikirkan hal-hal yang besar. Karena hidup manusia adalah untuk menjadi yang terhebat,  terkemuka, dan termulia.

 

 

Ingatkah saudara dengan bujukan iblis kepada Hawa di Taman Firdaus?”Engkau akan menjadi seperti Allah”. Berapa banyak orang yang akhirnya tersesat mengambil jalan pintas karena pikirannya sudah dirasuki mimpi besar?

 

 

 

 

 

 

Kebebasan Finansial adalah mendapatkan pasive income : income yang mengalir tanpa bekerja.

 

Berapa banyak orang di dunia ini yang telah ikut jatuh dan hancur bersama institusi yang mengalirkan pasive income buat mereka?

 

 

 

 

 

Menjadi yang teratas dengan cara menonjolkan diri kita sendiri. Ciptakan citra diri kita yang prima, agar siapapun yang melihat akan mengagumi kita. Dengan begitu mudah bagi kita untuk dipromosikan.

 

Suatu doktrin yang terbaik untuk menuju pada kosombongan diri dan kebinasaan.Tidak heran kalau banyak orang di dunia ini mencari berbagai macam cara untuk mempertontonkan kehebatannya.

Ketakutan merupakan suatu kekuatan. Jadikanlah ketakutan itu menjadi suatu alasan untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang kita tidak inginkan dalam kehidupan ini. Misalnya, takutlah menjadi miskin, bila Anda ingin menjadi kaya.

 

Bagaimana kita bisa hidup damai sejahtera bila ada ketakutan dalam diri kita?

 

 

 Harga Diri. Rendahnya harga diri sering kali dijadikan tumbal oleh orang yang kita sebut pakar. Karenanya, rendahnya harga diri ini atau minder menjadi momok bagi kita atas segala masalah yang berhubungan dengan ketakutan. Solusinya, adalah tingkatkan harga diri kita.


Apa jadinya dengan harga diri kita yang sudah tinggi ini kemudian ditinggikan lagi?

 Win-Win Solution. Dalam setiap bertransaksi, hendaknya kita harus sama-sama untung dengan pihak kedua. Sia-sia saja, kalau pihak kedua saja yang diuntungkan. Dengan kata lain, kalau kita dirugikan, yang lain juga harus menanggung kerugiannya.

 

Cara lain yang lebih beradab untuk mengatakan, “mata ganti mata, gigi ganti gigi”.

 

Tuhan menganugerahkan kesusuksesan kepada Manusia. Mencari kerajaan Allah dahulu, dan baru kesuksesan akan ditambahkan. Menemukan kehidupan di dalam Tuhan haruslah senantiasa menjadi pokok pemikiran kita. Biarkanlah berkat atau kesuksesan itu mengikutinya. (Lukas 12:29-31 )

 

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya (Amsal 10:22)

 

Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia (Mazmur 24:5)

 

Kebahagian sejati atau damai sejahtera itu datangnya hanya dari Tuhan.  Karena itu, datanglah kepada Tuhan, bila kita merasa dalam kesesakan (Matius 11:28-30).

 
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu (1 Korintus 1:3).

 

Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 5:1)

Kekuatan pada Tuhan yang menganugerahkan kepada kita atas kehendakNya. Karenanya, tugas kita adalah senantiasa datang menyatu denganNya dengan penuh kerendahan hati dan dalam roh penyembahan.

 

Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya—(Efesus 1:11 ).

 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah (1 Korintus 2:5)

 

Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan jangan andalkan dirimu.

Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

 

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak ( Mazmur 37:5 )

 

Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!( Markus 11:22 ).

 

Hidup hari demi hari. Hiduplah yang terbaik untuk hari ini, karena kita telah menerima anugerahNya.

 

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."( Matius 6:34 ) 

 

 Hiduplah sesuai dengan panggilan imanmu.

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu

 

menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing ( Roma 12:3 )

 

Kebebasan Finansial adalah hati yang tidak melekat pada materi. Bebaskan hati kita dari keterikatan dengan uang. Pikirkan apa yang kita miliki bagi kemuliaan Tuhan.

 

Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."(Lukas 12:33-34)

 

Menjadi yang terbawah untuk menjadi yang teratas.

 

Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan  ( Matius 23:11-12 )

 

 

 Tidak ada alasan untuk menjadi takut.

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu (Yohanes 14:27).

 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Timotius 1:7).


 Tidak ada masalah dengan harga diri. Harga diri kita sudah baik, karena kita diciptakan menurut rupa Allah. Yang menjadi pokok masalahnya adalah kita kerap menghargai diri kita terlalu tinggi alias terlalu mencintai diri kita sendiri. Inilah yang membuat kita takut dipermalukan atau dilecehkan. Karena itu, Tuhan  memerintahkan kita untuk mencintai orang lain seperti kita mencintai diri kita sendiri.

 Mengalah untuk menang.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil (Matius 5:39-42).

 

 

 

 

PlainBread's picture

Ajaran dunia sesat = wajar

Kalau ajaran dunia soal kesuksesan adalah bergantung sepenuhnya kepada diri sendiri dianggap sesat, yah wajar. Yang jadi permasalahan adalah ketika kekristenan mengajarkan hal yang sama, hanya dipelintir sedikit: diri sendiri dicoret, diganti Allah. Tapi sebenarnya Allah gak ada di situ, cuma diri sendiri yang namanya dicoret menjadi Allah. Aslinya adalah diri sendiri.

Banyak orang mengkaitkan kesuksesan dengan berkat dan bahagia. Buat saya itu ketiganya tidak berhubungan erat.

 

tonypaulo's picture

masih bisa dibedakan antara...

RJRumengan

Sebagian dari mereka dikemas dalam berbagai nama “ilmiah” yang mempesona The Unlimited Power, NLP, Quantum Learning, Hypnotherapy, dsb. Kenyataannya,  si penulis atau pembicaranya menjadi kaya raya dan yang mendengarnya tinggal hidup dalam kebingungan dan keresahan. Pengalaman dan kesadaran ini pula lah yang membawa saya kembali kepada kebenaran yang hakiki dari Firman Tuhan.

 

Tony:

menurut pandangan saya untuk jenis pengembangan diri semacam NLP, Hipnoterapi dan sejenisnya saya sepakat, bahwa pendekatan itu rawan terhadap "self worshiper"

namun untuk quantum learning, saya rasa pendekatan tersebut masih bisa diaplikasikan bahkan dalam dunia rohani, karena kebanyakan nilai-nilai yang ditawarkan adalah pendekatan yang murni pendekatan ilmiah, seperti learning style, bagaimana meningkatkan daya ingat, bagaimana menyerap suatu subtansi dsb..

jadi masih bisa dibedakan antara pendekatan seperti quantum learning dengan pendekatan seperti NLP, Hypnotherapy atau yang lagi trend saat ini aktifasi otak tenggah, yang hakekatnya sering memasuki wilayah non-science

 

mengenai seluruh isinya saya sepakat dan mendapatkan berkat, terima kasih

 

salam

 

okulasi's picture

@rjrume:jelasin dong prend

RJRume

Pasalnya, setelah secara intensif mempelajari berbagai metode yang ditawarkan ini dan mengamati hasilnya, saya dapat berkesimpulan bahwa kebanyakan dari mereka adalah menyesatkan.

Bisakah anda menjelaskan dimanakah letak menyesatkannya?

RJRumengan's picture

Respon

Yang dimaksudkan dengan "menyesatkan" adalah ajaran yang disadari atau tidak disadari telah disisipkan oleh si pengajar yang pada dasarnya merupakan proses pemisahan diri manusia dengan Tuhan (self-worshipper atau self- glorification).

Trims.

okulasi's picture

@RJ:saya salah sangka

RJ:

Yang dimaksudkan dengan "menyesatkan" adalah ajaran yang disadari atau tidak disadari telah disisipkan oleh si pengajar yang pada dasarnya merupakan proses pemisahan diri manusia dengan Tuhan (self-worshipper atau self- glorification).

Okul:

wah berarti saya salah sangka.karena ketika menurut saya sebagian besar yang disampaikan motivator itu memang benar banyak yang menyesatkan .Artinya bahwa apa yang disampaikan tidak benar benar menyebabkan sukses.karena banyak titik sumber kegagalan yang tidak diberitahukan secara gamblang oleh mereka.dan masih ada hal lain yang saya tidak akan memperpanjangnya.

 terlepas dengankaitan hubungan antara tuhan dan manusia.jadi jika yang dimaksud menyesatkan itu kita sepaham saya sebenarnya ingin melihat pandangan anda.ya..h ...namanya belum jodoh..hehehehehe