Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mitos Ioanes Rakhmat 2

henso's picture

Tulisan ini melanjutkan "Mitos Ioanes Rakhmat 1"

Tanggal 22 Maret 2009 yang lalu, Ioanes Rahmat ( IR ) menulis di koran
Tempo sebuah artikel berjudul "MITOS SOLA SCRIPTURA".
Menurut doi, ada 6 alasan bahwa sola scriptura hanyalah mitos yang tidak
mungkin dterapkan.

Dalam bagian ini saya akan membahas alasan 3 dan 4

Menurut IR :

3. prinsip "Sola Scriptura" dalam kenyataannya tidak diterapkan
    secara konsisten untuk semua bagian Kitab Suci. Gereja yang memakai
    Alkitab ternyata memilih-milih bagian-bagian mana saja dalam kanon
    Kitab Suci yang jelas masih bisa dipakai untuk zaman sekarang atau
    yang sejalan dengan posisi dogmatisnya. Gereja sebetulnya sudah
    menolak prinsip Sola Scriptura dan dengan diam-diam mengakui
    bahwa orang zaman sekarang tidak akan bisa hidup sama sekali jika
    seluruh Kitab Suci diikuti dan diterapkan dengan konsisten.

4. Keempat, memperlakukan Sola Scriptura bagi semua segi kehidupan
    manusia akan membuat gereja menolak banyak sains modern,
    khususnya sains modern yang berbicara mengenai hal-hal yang juga
    dibicarakan Kitab Suci, misalnya tentang penciptaan dunia dan asal-
    usul manusia dan semua spesies lain yang ada di bumi ini.
    Pseudosains kreasionisme dan teologi Intelligent Design (ID)
    disodorkan dan dibela mati-matian untuk melawan dan menolak
    kosmologi, kosmogoni, geologi, fisika, astronomi, dan biologi modern
    khususnya teori evolusi Darwinian. Dengan kata lain, berhadapan
    dengan sains modern, prinsip Sola Scriptura lumpuh dan tidak
    fungsional.

Henso berpendapat :

  1. Gereja yang benar akan mengikuti seluruh prinsip dalam Alkitab dengan konsisten. Gereja yang membuang apa yang ada dalam Alkitab tentu saja salah. Jadi, itu bukan soal "kanon dalam kanon" tetapi memang Alkitab bicara demikian. Misalnya : sunat sudah tidak dilakukan lagi ya karena Alkitab sendiri menyatakannya demikian. Yang dibutuhkan disini adalah penafsiran yang setia terhadap Alkitab. Sola scriptura tidak dimengerti secara literal secara keseluruhan, tetapi dimengerti sebagaimana Alkitab dimengerti oleh  Alkitab.
  2. Seluruh sains, entah yang kodern atau yang kuno, jika bertentangan dengan Alkitab harus ditentang. Alkitab harus menghakimi sains modern, bukan sains modern menghakimi Alkitab. Sain sendiri bisa salah. Hawking sendiri meralat teprinya tentang pembengkokan waktu. Semula dia percaya bahwa waktu bisa ditekuk kembali kemasa lalu. Kemudian dia mengatakan tidak ada kemungkinan untuk itu. Nah sains sendiri saling meniadakan sains bagaimana mau jadi pegangan?
  3. Bahkan seandainya sains mau dijadikan peganganpun, tetap tidak mungkin dilakukan karena sains berubah terus.
  4. Alkitab tidak bertentangan dengan sains modern, tetapi kita harus menentang sains modern yang tidak sesuai dengan Alkitab.
  5. Bahkan Darwinisme juga merupakan pseudo sains, karena darwin  menggunakan metode deduktif dari hasil metode induktif yang belum valid. Misalnya umur karbon masih merupakan perkiraan/ hipotesa, tetapi digunakan dalam darwinisme. Jangan jangan darwin sendiri tidak bermaksud demikian.
  6. Sains modern tidak penah berani menyatakan diri sebagai kebenaran mutlak, tetapi menreka menyatakan : "teori dianggap benar, sampai terbukti dia bersalah". Nah inikan masih relatif.

Jadi, IR nampaknya berargumen demikian karena membangun teorinya dari presuposisi yang justru melawan Alkitab.