menjadi suami-istri itu nggak enak

Satu kali, saat min kecil. TK, saat itu. Dad ama mum bertengkar sangat hebat. Dad begitu marah hingga saat itu juga mengepak barang-barangnya lalu hendak pergi. Ia berkata, ia akan meninggalkan kami. Namun keke (my bro) berlari dan memeluk dad. Lalu begitu saja, akhirnya, ia melunak dan segala emosinya mereda. Min terdiam saat itu/. Tidak mengerti harus berbuat apa. Namun scene itu melekat selamanya diingatan min. Tidak mengerti harus berbuat apa.

Sejak itu, mum tidak pernah "mau" bertengkar dengan dad lagi. Never ever. "Buat apa?" katanya. Dan sungguh, ia mampu menghindari semua pertengkaran bertahun tahun lamanya. Entah karena trauma melihat dad yang ingin meninggalkan kami, atau ia menghitung 1-10 terlebih dahulu.

U know, they just tidak mengerti harus berbuat apa.

Baru saja 1 tahun terakhir ini, ada sebuah pernikahan besar besaran diadakan. Sangat megah, mewah, luar biasa pokoknya. Setahun setelah itu, kata mum, pengantin baru itu sudah bubar jalan grak. Berratus ratus juta, kata mum, dikeluarkan u pernikahan akbar itu. I'm so sad to hear the news, saat mum ceritain. Karena min ada di dalam pernikahan itu, dan begitu percaya masih ada fairy tale didunia ini.

5 Keluarga? So sad to hear that, Jol... :(

Again. Wish for better.

Wah ini curhat seorang ibu dengan ibu muda ( pengantin baru ) ya he he he

Terusin aja, yang di sini nonton.

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

"...Sekarang Tira (anak perempuan Tono, teman karib Clair) jadi pendiem, udah gitu ya mom, dia sekarang nggak suka cowok, maunya punya pacar cewek aja.."

sincia kemaren, gue ke rumah sodara dan somehow terlibat pembicaraan tentang isu lesbi. rupanya, ada salah satu dari sodara jauh kami yang telah "beralih profesi" menjadi lesbi.

x: jadi gitu nis... si itu emang dah melesbikan diri sejak dia cerai dari suaminya. itu udah puluhan tahun lalu, masak lo baru tau sekarang sih? ke mane aja lo?

nis: weleh... bentar, dia umur berapa emangnya?

x: die itu bahkan lebih tua dari gue... sekitar 50 something lah sekarang...

nis: buset... nggak keliatan lho dari muka dan gayanya... gue kira paling banter 35 an, se gue gini... dia hepi kali yah abis jadi lesbi?

x: entahlah, secara benernya dia sedikit sial... jadi straight, suaminya kayak tai... jadi lesbi, pacarnya juga suka selingkuh... tapi memang, gayanya sekarang emang beda dari dulu; mungkin karena sejak cerai dari suaminya, bisnis dia maju pesat...

nis: hmm... ac / dc gitu yah berarti... sama cowok pernah, sekarang sama cewek... kalo sekaligus 3-some gitu sama 1 cowok dan 1 cewek bisa gak yah? hahahaha...

x: gigi lo boneng... lo mang ancur dah nis... cuma, menurut gue sebagai wanita, kayaknya di dalam diri kita ini memang ada kecenderungan untuk jadi lesbi nis...

nis: oh yah? koq bisa gitu teori lo?

x: iya, soalnya lo liatin deh cewek2... mereka biasa2 aja kan saling merangkul, gandengan tangan, dsb... hal serupa ga ada di cowok... laki gue tuh, bahkan tidur seranjang ama anak gue yang cowok aja ga mau... risih katanya... lo juga gitu kan nis?

nis: errr... iya sih... ga lucu kan kalo tidur bareng terus masing2 pedang saling beradu? bisa ilang bin luntur nanti kesaktian nya, hahahaha...

nis: tapi... menurut gue rada aneh yah... bukan menghakimi yah, secara gue bukan wanita sehingga gue ga mungkin jadi lesbi... maksud gue... apa iya sih cuma gara2 SATU cowok yang kampret bin sialan maka seseorang bisa menganggap bahwa SEMUA cowok itu bajingan lalu dia jadi beralih ke lesbi?

nis: ya nggak sih? maksud gue... kedengeran nya koq dia tuh lebay banget gitu lho... kayak cry-baby gitu... misal lo salah ke dia juga dan kebeneran lo adalah cewek, mungkinkah dia, yang sudah ga suka ke cowok, menjadi juga ga suka ke cewek? kalo iya.... bisa2 tahun depan kita denger kabar dia maennya sama anjing lagi ntar? hahahaha....

x: hahaha gila lo... orang bandung ternyata lebih sinting daripada orang medan, hahahaha...

nis: tapi masuk akal kan? logika yang sama, yang dia terapin ke mantan suaminya benernya bisa juga diterapin ke pacar ceweknya saat ini dong?

x: hahaha... iya... tapi jangan sampe gitu dah... bisa2 anjing2 gue nanti diperkosa sama dia kalo dia maen kesini. dah ah, case closed.

nis: bukan case lagi.... kita ini lagi ngegosipin orang... hahahaha :-)

Kita sering mendengar kasus yg menyangkut anak-anak yang bunuh diri, bolos sekolah, yg jarang pulang ke rumah, bahkan banyak motif2 anak yg dapat kita kenali dari pelbagai kasus lain, seperti diceritakan Joli di atas misalnya.

Salah satu motif dari cerita di atas yg dpt kita kenali paling dekat adalah lingkungan sehari-hari, yang bisa membawa gejala2 yg kemudian terefleksi pd tingkah anak biasanya berkaitan dg situasi/suasana/kondisi rumah tangga orang tuanya.

Kondisi rumah tangga yg harmonis, kemungkinan utk anak melakukan tindakan "menyimpang" kecil kemungkinannya terjadi. Karena didasarkan pd posisi ortu itu sendiri, di mana perhatian dan kasih sayang selalu disodorkan kpd anak2nya.

Anak merasakan sentuhan yg kian dibutuhkannya tsb, dg demikian anak akan membahas perhatian dan kasih sayang ortunya itu dg berlaku sopan dan hormat bahkan akan mematuhi setiap tugas atau perintah yg diberikan oleh ortu kpdnya.

Ini adalah pertanda adanya saling keterbukaan, sehingga anak un selalu ingat dan mengontrol setiap tindakan yg diambilnya. Kondisi rumah tangga ortu yg baik, harmonis, memungkinkan utk anak mengembangkan kepribadiannya, pertumbuhan jiwanya semakin teratur dan cepat.

Proses semacam ini adalah salah satu alternatif meminimalisir gejala2 anak utk lepas kontrol dr apa yg akan dilakukannya. Kadangkala sadar atau tidak, ortu memaksakan kehendaknya utk dituruti oleh anak. Anak dipaksa tunduk thd segenap perintah2nya.

Kecenderungan ortu dlm memperlakukan anak dg sudut perbandingan dg yg lainnya sedapat mungkin dihindari, walau tdk mudah, karena saya juga sering melakukan perbandingan itu. Walau akhirnya menyadari sendiri bahwa tinggi rendahnya kemampuan sert minat yg dipunyai anak amat berbeda satu sama lainnya.

Alam pembawaan anak masing2 telah digariskan, kendati demikian selaku ortu adalah bagaimana caranya agar faktor2 itu bisa berjalan bahkan berkembang sebagaimana mestinya.

Anak dibebaskan utk memilih apa yg terbaik menurutnya. Sebagai ortu mestinya senang bila anak kita dpt mengembangkan nilai kepribadiannya yg kuat. Melihat anak sanggup dan mampu menjaga serta memelihara nilai kepribadiannya, juga mampu mengontrol tindakan2 yg keluar dari kebiasaan2 yg kurang baik.

Alangkah indahnya bila antara anak dan orang tua terjalin hubungan terbuka. Fungsi orang tua adalah mengontrol, memberi kebebasan anak sesuai dg bakat serta kemampuan yg dimilikinya. Ortu mesti fleksibel kpd anak, memperlakukan suatu laku yg arif,

Kepribadian dan nilai2 individual anak akan terpelihara dengan manis, sebab sang anak tdk kehilangan kebebasan dan kehilangan kemampuan utk berkreasi serta bersikap bebas.

Kasus yg Joli paparkan di atas, bukan hanya anak saja yg memerlukan pengarahan, orang tuanya pun juga perlu pembinaan. Betapa tidak mudahnya semua itu dilakukan, karena kejadian tersebut selalu ada dalam cerita rumah tangga di seantero bumi ini dan dengan berbagai versinya. Ah, ternyata tidak mudah jadi orang tua itu ya?

kalo di infotainment selalu di bilang anak-anak yg jadi korbannya...

I love Jesus

Saudara sepupu min, sangat cantik, hingga saat ini, tidak tertarik untuk berhubungan lagi dengan pria. Dunno why. Setahu min, dulu dia tidak begitu. Setiap malam, cowo yang ingin pdkt dan merebut hatinya, tiap malam berbeda lho. Saking cantiknya, yang mendaftar banyak banget. Sampe min dan dad selalu ngegosipin dia (kebetulan sepupu min tinggalnya disebelah rumah min za).

Tiba-tiba saja, setahun sebelum rencana pernikahannya, ia putus dengan tunangannya. Then, since that dia ga pernah lagi menjalin hubungan dengan cowo ampe sekarang. Umurnya juga tidak muda lagi.

So far, kayanya dia terlibat hubungan serius dengan seorang wanita, yang penampilannya sangat "cowo". Orang tua sepupu min juga ga memberi tanggapan apa-apa. Semua saudara tidak berani bertanya. Adanya konspirasi yang bilang, bahwa cewe yang mirip cowo ini, mensupport keluarga sepupu min dalam finansial. HIngga orang tua sepupu min, tidak banyak berkomentar.

Tidak tahu siapa yang benar. Min lebih tertarik dengan, why sepupu min ini berubah drastis dalam satu tahun itu. Dia yang memutuskan hubungan. (Dan tunangannya yang ia putusin, sudah menikah saat ini.)

Saat min bertemu dengannya, ia sama sekali ga berubah. But i really wish she is happy.

This world has no fairytale? Hahaha.

Salam Damai Sejahtera Ibu Joli

Apa yang disaksikan oleh seorang bayi dalam kehidupan orang tuanya, itulah yang membentuk pribadinya si bayi (dalam kaitannya dengan hubungan laki-laki dan perempuan.

Betapa banyak perempuan yang takut menikah.

Banyak wanita menjadi lesbian.

Banyak laki-laki yang keras kepada istri karena melihat bapaknya keras kepada ibunya.

Banyak laki-laki yang keras kepada istrinya karena istrinya tidak PERSIS seperti ibunya.

Banyak lagi Bu Joli.

Tuhan Yesus memberkati

klo kita percaya tuh anak kuat n cerdas gak usah ambil pusing ato ikutan keblinger lah....sebentar dia bicariin lesbian sebentar lagi bicarain kloning sebentar lg mo minta nikah kayak artis anu yg kelihatan bahagia...cuma klo dia dah kelihatan lemah n keblinger baru kita ikutan pusing...gw saranain klo dah gitu si clair dipasung ato di kerangkeng aja....

yg penting si clair belum bilang klo dia naksir susan/cindy kan? haahaaaaha

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

...btw joli, gue baru nonton film, judulnya "Not Easily Broken"... film yang cukup klise tapi somehow menghibur, khususnya bagi suami istri baru maupun lama yang sedang berpikir untuk cerai.

rating di imdb nya nggak bagus, but for me, this movie is recommended.

Mendadak saya teringat pada sebuah buku berjudul The Divorce Helpbook for Teens karya Cynthia MacGregor terbitan BIP. Lagi-lagi, ini pun buku diskonan, Rp5.000 (tapi bukan sastra goceng, lho!). Masih dibalut plastik pembungkus, jadi tidak bisa komentar lebih jauh lagi

_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.

@dennis n @ Saram,  thanks tuk informasinya

@lentin, bukan hanya anak-anak yang jadi korban, seluru keluarga besar, termasuk kakek, nenek, paman dll. akan ikutan kena dampak..

@minmerry,  This world has no fairytale? Hahaha.