Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengubah Krisis Menjadi Kesempatan

adibu timu's picture

I KORINTUS 16:5-9

Saudara dan saya berada di zaman akhir dari akhir zaman oleh sebab itu kita tidak bisa santai atau bermain-main dengan hidup ini lagi, tetapi harus lebih mengarah pada gerakan-gerakan Allah yang terjadi. Umat Tuhan tidak lagi harus menunggu hamba Tuha atau pedeta yang bergerak saja tetapi semua Jemaat dimobilisasi untuk bergerak.Gereja Tuhan telah dipenuhi dengan Roh Kudus, berbahasa roh, bukan hanya utk show tetapi untuk dimanifestasikan kepada dunia ini, biar dunia tahu bahwa Allah kita dasyat, dan supaya dunia tahu bahwa Tuhan ada di dalam kita. untuk menunjukan kepada Diania bahwa Allah ada di dalam kita memang ada banyak hal yang harus kita lakukan. Bacaan kita pagi ini menjelaskan bagaimana Rasul Paulus sebagai seorang rasul yang banyak menanam gereja di Asia memperlakukan Jemaat Tuhan adan bagaimana ia berkomitmen untuk berada disuatu daerah beberapa waktu lamanya sampai dia melihat Jemaat atau gereja yang dia bangun engalami pertumbuhan menuju kesempurnaan yang Tuhan mau.

Paulus di Efesus 

Satu statement Paulus waktu dia berada di Efesus: paulus akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta.     Pentakosta  punya beberapa pengertian untuk kita: secara umum orang mengartikan pentakosta sebagai hari pencurahana Roh Kudus, tetapi ada pengertian yang lain; pentakosta artinya limapuluh, angka lima puluh menunjuk kepada Yobel atau tahun pembebasan.    Paulus akan tinggal ditengah-tengah jemaat Efesus sampai Efesus mengalami pembebasan dari Tuhan.Pentakosta juga berarti bangsa Israel dapat menimkmati hasil dari tanah dan ladang mereka tanpa menabur.(Imamat 25) artinya Paulus mau Tinggal di Efesus sampai dia melihat  jemaat Efesus bisa menikmati hasil dari pertobatan mereka kepada Tuhan Yesus. 

Paulus berkata “ sebab disini ada banyak kesempatan bagi ku untuk melakukan pekerjaan yang besar dan penting sekalaipun banyak penentang” terjemahan NKJV “For a great and effective door has opened to me, and there are many adversaries” sebab telah terbuka bagi ku  pintu yang besar dan efektif sekalipun banyak penentang. Ada dua hal yang dilihat oleh paulus: ada banyak penentang pekerjaan Tuhan di Efesus.  Ada pula pintu yang besar dan efektif yang terbuka dan itu merupakan kesempatan baginya untuk melakukan sesuatu di Efesus.

Tantangan yang dihadapi Paulus di Efesus:

-Ajaran sesat dan penyembahan kepada Dewi Diana/Artemis

-Orang yang coba memakai nama Yesus tanpa pengertian yang benar (anak-anak imam Skewa)

-Huru-hara dalam kota akibat  ulah Demetrius

Iri hati dan cemburu dari orang-orang yang kehilangan penghasilan dari pekerjaan membuat patung karena pemberitaan Paulus yang membawa orang menyembah hanya Yesus.Walaupun banyak tantangan dan penentang seperti di atas tidak pernah membuat paulus putus asa dan menyerah bahkan dia berkata bahwa pintu yang besar dan efektif telah terbuka baginya dan Paulus dapat mengubah krisis seperti itu menjadi kesempatan bagainyaa untuk memberitakan injil dan mendewasakan jemaat Tuhan di Efesus. Krisis yang dialami Paulus adalah Krisis Eksternal                Pagi ini kita akan melihat juga Krisis yang terjadi dari dalam diri kita (krisis internal)

Musa di tanah midian

Musa merupakan putera angkat  dari puteri Firaun yang dipersiapkan menjadi raja di Mesir , tetapi suatu ketika darah Israel yang mengalir didalam Tubuhnya membuat dia harus membela Bangsa Israel dengan membunuh salah seorang pengawas orang Mesir dan kejadian itu harus membuat Musa menyingkir ke padang Gurun sampai dia bertemu dengan Yitro yang akhirnya menjadi mertuanya. Kisah Musa yang beralih dari kehidupan kerjaan ke kehidupan padang gurun membuat dia mengalami beberapa Krisis; dan untuk menyembuhkan Krisis tersebut Musa harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan lewat pengalaman semak duri yang menyala-nyala apa arti pengalaman semak duri yang menyala ?? Semak duri yang menyala itu sebenarnya Tuhan sementara bicara pada Musa bahwa walaupun hidupnya seperti semak duri itu tetapi Tuhan mau taruh RohNya didalam Musa, untuk menyetakan kuasanya kepada Mesir dalam Proses pembebasan umast pilihan Tuhan,Israel.? dari dalam semak duri itu Tuhan bicara “Musa lepaskan kasutmu sebab tanah yang engkau berdiri itu adalah Kudus”  bicara tentang kasut yang dilepaskan adalah bicara tentang tujuan hidup Musa, karena Musa berdiri ditanah yang kudus, maka Allah yang Kudus mampu mengubah tujuan Hidupnya, dari yang tidak ada harapan lagi menjadi ada harapan, dari yang kehilangan semangat hidup mendapat gairah hidup kembali. Waktu bertemu dengan Tuhan ditanah yang kudus, kita perlu menanggalkan kasut kita atau tujuan hidup kita yang berbau mesir atau berbau padang gurun dan mengenakan kasut yang baru yaitu kasut kerelaan untuk melaksanakan misi besar dari Tuhan. 

Beberapa krisis yang dihadapi Musa :

Krisis  identitas  Kel  3: 11“tetapi Musa berkata kepada Tuhan;Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”musa mengalami penolakan oleh mesir sehingga membuat dia menjadi minder dan tidak percaya diri lagi. Perasaan tertolak biasanya akan membuat seseorang mengalami krisi identitas, tidak percaya diri lagi dan merasa tidak berguna, dan perasaan seperti ini merupakan cela bagi iblis untuk menghancurkan seseorang untuk mencapai rencana Allah dalam hidupnya mengapa? Sebab dalam ondisi seperti ini biasanya orang lebih memilih mengasihi diri sendiri, menyesal, bahkan menutup diri terhadap suara Tuhan dan menganggap suara Tuhan sebagai sesuatu yang menekannya. Kita harus bisa keluar dari Krisis ini. Seperti Daud waktu menghadapi raksasa Goliat. Dia tidak melihat raksasa yang besar itu tetapi dia melihat Allah yang besar yang berpihak kepadanya. Artinya alihkan perhatian saudara Kepada Tuhan yang besar dan bukan pada persoalan atau pada diri kita.

Krisis Otoritas  Kel 3:14    setelah Musa terbuang dari Mesir dia lupa bahwa otoritas dan kuasa yang tertinggi bukan berada ditangan Firaun tetapi ditangan Allah Abraham,Allah Ishak dan Allah Yakub nenek moyangnya. Orang yang kehilangan otoritas akan menganggap dirinya sebagai orang yang kalah, yang dulunya gagah berani penuh kuasa tiba tiba menjadi kalah dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Musa mengalami hal itu dia berasa dirinya hanya bisa mengembalakan ternak mertuanya, selebihnya tidak. Bila kita mengalami hal yang sama seperti yang musa alami, maka kita perlu atu bahwa otoritas yang tertinggi byukan pada bos kita, atau pada siapapun yang kita andalkan hanya Allah satu-satunya yang berotoritas atas kita

Krisis  percaya diri atau krisis keyakinan Kel 4:1musa menjadi takut menghadapi Tua-tua Israel, musa takut menghadapi Firaun dan dia berkata “bagaimana kalau mereka tidak percaya pada perkataanku bahwa Engkau telah menampakan diri kepadaku!” musa meragukan penyertaan Tuhan, keyakinannya pada penyertaan Allah dalam pengalaman semak yang terbakar belum membangkitkan kesadarannya bahwa Alah pasti menyertai dia. Kebanyakan dari Jemaat Tuhanpun sering mengalami hal yang sama. Telah melihat mujizat berkali-kali tetapi untuk mempercayai Allah sebagai Allah yang tetap menyertainya dalam setiap kondisi itu sangat susah.

Krisis Komunikasi Kel 4:10-12musa gagap dan tak cakap bicara, ini menjadi suatu kondisi alamiah yang dia alami dan dia sadar ini kekurangannya. Musa lupa bahwa kalau Tuhan yang memilih dan mau pakai dia, bukan Tuhan berjumpa dengan musa yang sudah sempurna. Apakah Tuhan tudak tau kalau musa gagap, apakah Tuhan tidak tahu kalau musa tidak pandai bicara? Tuhan tahu itu sebab dia ayang menciptakan lidah manusia. Terkadang kekurangan didalam diri kita secara alamiah membuat kita tidak mau mengikuti perintah Tuhan seperti Musa. Umat Tuhan perhatikan statement ini “Tuhan tidak melihat apa kekuranganmu, tetapi Tuhan menyempurnakan/menyembuhkan apa yang menjadi kekuranganmu”?

Krisis ketaatan Kel 4:13“Ah Tuhan utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus”ketaatan merupakan hal utama untuk Tuhan bergerak lebih dasyat dalam diri kita. Krisis padang gurun membuat Musa menjadi orang yang kehilangan ketaatan kepada Allahnya. Kadang proses atau krisis yang saudara alami membuat  umat tuhan kehilangan ketaatan kepada Allah.  ayat selanjutnya berkata maka bangkitlah murka Tuhan kepada Musa. Jangan sampai Tuhan menjadi murka kepada kita gara-gara kita tidak taat kepada apa yang dia Perintahkan. Kalau pagi ini saudara sementara mendapat perintah dari Tuhan jangan coba-coba melawan sebab perlawanan akan mendatangkan murka Tuhan atasmu

kesimpulan

setiap manusia sadar ataupun tidak sadar akan mengalami dua krisis yaitu krisis eksternal atau yang datangnya dari luar dan krisis internal yang muncul dari dalam diri manusia itu ,tetapi pagi ini Firman Tuhan mengajarkan kita supaya sebagai orang percaya kita harus bisa mengubah krisis tersebut menjadi kesempatan atau sebagai pintu yang besar dan efektif yang telah terbuka untuk melakukan banyak hal yang baik bersama Tuhan. Saudara pasti menang,