Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mengkritisi Menara (Doa) Jakarta, awas "bom waktu sara" mengancam kita!

kristenberea's picture

Pada tanggal 15 April 2004 Menseneg Bambang Kesowo dan Guburnur DKI Sutiyoso telah meresmikan dimulainya pembangunan Menara Jakarta setinggi 588 (akan menjadi menara tertinggi di dunia) yang sempat terbengkalai selama 9 tahun. Yang menarik adalah dalam pembangunan Menara Jakarta ini, ada keterlibatan seorang pendeta “besar” dari gereja “terbesar” di Indonesia. Pembangun menara ini pada mulanya memerlukan dana Rp. 1,4 triliun, tetapi akhirnya membengkak menjadi Rp. 2,7 triliun. Menara direncanakan selesai pada tahun 2010/2011.

Walaupun bangyak kritikan disana-sini baik dari kalangan gereja, tokoh-tokoh Kristen seperti Theo Syafei, dari kalangan DPR dan MPR, serta dari kalangan lainnya, semuanya itu dianggap angin lalu ... bak anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Apalagi kalau bukan “Tuhan” yang dijadikan bampernya. “Toh ini visi dari Tuhan, walaupun banyak tantangannya, “Tuhan” pasti bisa atasi semuanya” kilah sang pendeta.

Nah, karena ini sudah menyangkut kekristenan, maka saya perlu mengkritisinya.

1.Dua wajah Menara (Doa) Jakarta.

Kalau sang pendeta sedang berbicara di dalam gereja, dia selalu mengatakan:” ini adalah proyek orang Kristen, ini adalah Menara Doa orang Kristen, Menara doa ini akan menjadi Christian Center atau Praise and Worship Center”.
Tetapi, kalau bpk pendeta ini berbicara di luar gereja, ia akan bilang; “ini akan menjadi menara kebanggaan bangsa dan negara, tempat ini akan menjadi pusat gaya hidup, disana ada mall besar, restoran putar, kafe, taman hiburan, hotel dll, tanpa menyinggung sedikitpun tentang visi dari “Tuhan”nya.
Ya sudah pastilah, dua wajah ini diperlukan untuk mengambil hati dari para pejabat negara dan masyarakat non-Kristen agar mereka memberi ijin dan tidak mengganggu pembangunan menara doanya.

Nah, kalau memang ini dari Tuhan, apakah Dia mengajarkan cara munafik seperti ini? Apakah seperti ini yang dimaksud dengan tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular?

Tanpa disadari oleh sang pendeta, dua wajah yang ia tampilkan akan menyulut “bom sara” yang sewaktu-waktu bisa meledak dahsyat! Ungkapan bpk pendeta tentang Menara Jakarta sebagai menara doa, Christian Center dsb, telah termuat di website-website muslim, seperti KAMMI, Swara Muslim, Front Anti Murtad, Hidayattulah dsb. Mereka ini terus mengawasi jalannya pembangunan Menara Jakarta, dan jikalau nanti benar-benar ada salah satu ruangan akan dijadikan sebagai Tempat Doa, dan sejenisnya .. tidak segan-segan mereka akan bertindak tegas.

Kasus STT SETIA mereka anggap sebagai peringatan bagi akan adanya Menara Doa ini!
Kalau ancaman itu nantinya sungguh-sungguh dilaksanakan, apakah sang pendeta tadi akan berani bertanggung jawab terhadap keamanan orang-orang Kristen yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini?

Ingat kasus Jogja Festival tahun lalu. Walaupun panitia yakin bahwa ini adalah visi dari “Tuhan” dan “Tuhan” pasti menyertai, toh akhirnya mereka menyerah juga ketika Kapolda meminta membatalkan acara itu karena suasananya sudah tidak kondusif lagi.

Tolong dong pak pendeta, pikir ulang visi “Tuhan” itu, karena visi itu akan membuat orang Kristen semakin menderita lagi! Saya ndak yakin “Tuhan”nya bapak akan sanggup melawan orang-orang nekad tersebut!

NB: untuk membuktikan bahwa apa yang saya tulis ini bukan karena ketakutan membabi buta, tolong cek kebenarannya dengan membuka di:

www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1131:menara-doa-jakarta-dan...akhir...

www.hidayatullah.co.id/latihan/index.php?view=article&id=7211%3Apendeta-abraham-menara-doa-jaka..

swaramuslim.net/fakta/more.php?id=A1802_0_16_0_M

swaramuslim.com/fakta/comments.php?id=1855_0_16_0_C

www.kammi.or.id/last/lihat.php?d=materi&do=view&id=622

www.freelists.org/archives/ppi/04-2004/msg00289.html

2. Menara Doa dan Orang Miskin

Ketika Bpk. Theo Syafei mengritik rencana pembangunan menara ini dengan alasan dananya dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia Bagian Timur, dengan seenaknya salah satu pendukung sang pendeta tadi menggunakan ayat : “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu” (Matius 26 : 11) untuk menolak kritikan tersebut. Dia menyamakan motivasi sang pendeta dengan motivasi perempuan yang mengurapi Tuhan Yesus.. ya jauhlah.

Pencurahan minyak yang sangat mahal memang telah dipakai Tuhan untuk persiapan kematian-Nya. Dan lagi perkataan “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu” bukan berarti Tuhan tidak suka para murid memberi bantuan pada orang miskin, tetapi itu digunakan untuk menegur Yudas yang menggunakan orang miskin untuk maksud liciknya (menguasi uang hasil penjualan minyak jika tidak jadi digunakan untuk mengurapi Tuhan Yesus).

Nah, pada kasus pembangunan menara ini, orang yang pro sang pendeta tadi seharusnya memperhatikan perintah Tuhan lewat Rasul Paulus ini: Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! (Roma 12:13)

3.Menara doa dan Bait Allah.

Salah satu pendukung sang pendeta tadi yang adalah juga seorang pendeta yang dulu sering muncul di RCTI, sambil mengutip ayat dari Kitab Yehezkiel mengatakan bahwa kalau Allah menghendaki bangunan Bait Allah harus besar, indah, dan luar biasa, masa sih ada orang Kristen yang nggak suka kalau ada hamba Tuhan yang mau bangun “Bait Allah” seperti itu?

Weleh .... weleh udah jaman gini masih punya pikiran seperti itu! Memangnya saat ini Allah masih butuh rumah di bumi untuk kediaman-Nya, gitu pak pendeta?
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Korintus 3:16 )

4.Menara doa dan Kepedulian sosial.

Kalau seandainya Menara Jakarta benar-benar terwujud, dan ada ruangan yang diijinkan untuk dijadikan “ruang doa”, saya punya harapan ketika nantinya sang pendeta cs, naik sampai ke bagian atas menara untuk berdoa, kiranya beliau menyempatkan diri melihat ke bawah, dan dapat melihat masih banyak orang miskin di Jakarta yang hidup di pinggir kali dan di kolong jembatan, di tempat yang tidak layak, yang makan daging eks sampah makanan hotel, yang makan roti kadaluwarsa, dsb. Dan beliau akan tergerak untuk mendoakannya. Tidak berhenti sampai disitu saja, ketika sudah selesai berdoa, beliau berkenan mengunjungi orang-orang miskin tadi untuk membantu sekedarnya.

Hal ini masih merupakan harapan. Kenapa?

Dulu, ketika gempa bumi memporakporandakan daerah kami sehingga banyak rumah rata dengan tanah sehingga memaksa banyak orang tidur di tenda-tenda, termasuk pendeta kami dan sebagian besar jemaatnya, kami pernah mengirim surat untuk memohon bantuan kepada gereja-gereja dari berbagai denominasi termasuk denominasi sang pendeta tersebut.

Tetapi hasilnya, tidak ada satu gerejapun dari denominasi sang pendeta tadi yang memberi bantuan, walaupun sekedar ucapan untuk menyemangati kami. Bantuan justru berasal dari gereja-gereja yang dianggap kurang Roh Kudusnya seperti GKE, GPIB, GKI, GKJ dan sebagainya. Karena sebagian besar bantuan tersebut untuk membantu pembangunan rumah-rumah warga, maka dengan terpaksa kami hanya mampu membuat rumah untuk pak pendeta kami dengan ukuran 2m x 5m, bahan dari anyaman bambu. Pendeta kami tinggal di rumah yang sangat-sangat tidak layak tersebut selama 2, 5 tahun.

5.Menara doa dan kuasa Tuhan.

Satu lagi alasan konyol dari para pendukung sang pendeta tadi. Bila menara doa nanti benar-benar terjadi maka hal itu akan menunjukkan kuasa Tuhannya orang Kristen itu dahsyat karena umat-Nya dapat membangun membangun menara paling tinggi di dunia...

Weleh... weleh ..... ini orang yang kebanyakkan makan kuasa Tuhan kali ya....
Tahun 2008 ini, kalau sesuai dengan rencana “Burj Dubai” atau Menara Dubai akan selesai dibangun. Menara ini akan mempunyai tinggi sekitar 810 meter, selisih 222 meter dengan rencana Menara (Doa) Jakarta.

Nah lho, apakah dapat diambil kesimpulan Tuhannya orang Dubai lebih berkuasa dan lebih hebat dari Tuhannya orang Kristen?

6.Menara doa dan doa.

Saya ndak habis pikir, apakah sih istimewanya orang Kristen berdoa di tempat yang tinggi? Apa biar lebih deket sama Tuhan gitu? Kalau begitu orang-orang di Tibet paling deket sama Tuhan dong!

Bukankah Tuhan Yesus tidak membatasi tempat dimana kita dapat berdoa dan menyembah-Nya? Mengapa sih harus mengeluarkan tirlunan rupiah hanya untuk membangun tempat untuk berdoa?

Bagi orang-orang yang percaya “peta teritorialnya” Iblis yang dibuat oleh Peter Wagner, maka menara doa ini sangat penting. Untuk itulah sebenarnya menara doa yang akan dibuat bukan hanya satu, ada lagi menara doa yang lain, yaitu milik saingan sang pendeta tadi.

Orang-orang ini berkeyakinan dengan berdoa di tempat yang tinggi mereka akan dapat mengklaim seluas mungkin wilayah yang dikuasai oleh Iblis. Semakin tinggi tempat mereka berdoa, semakin luas wilayah yang dapat mereka rebut dan kuasai dari tangan Iblis.

Bingungkan Anda dengan teologi doa mereka?
Saya ndak tahu dari mana Peter Wagner tahu wilayah-wilayah / teritorial mana saja yang dikuasai oleh Iblis dan anak buahnya!
Yang jelas, Tuhan tidak pernah mengajarkan hal doa yang demikian itu!

Matius 6:6

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

7.Menara Doa dan Kemuliaan Allah.

Akhirnya, saya tidak melihat hubungan antara rencana pembangunan Menara Jakarta ini dengan Kemuliaan Allah. Mungkin Anda melihatnya?

Josua Manurung's picture

manusia bisa berkehendak...

manusia bisa berkehendak... dan bebas melakukan apa saja... tapi TUHAN ALLAH yang menentukan... jadi atau tidak jadi-Nya... TUHAN KUASA! BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

uangmakan's picture

Ya benar juga

Apa yg disampaikan penulis adalah salah 1 intrik dalam gereja. Menara doa terdahsyat bagi Bapa di Sorga sejak kekekalan YESUS & pencurahan RohKudus, BUKANLAH berupa bagunan fisik yang WAH...
gkmin's picture

ingatlah gereja-gereja yang memprihatinkan...

nggak usah sampai "menara (doa0 jakarta", kalau sedang masuk gereja besar yang mewah, saya selalu teringat gereja-gereja di desa yang saya ketahui, yang keadaannya memprihatinkan, yang lantainya tanah, yang dindingnya papan, yang atapnya tanpa eternit, yang bangkunya papan diberi kaki... tapi memang begitulah "gereja" yang "organisasi", dimana kekuasaan, uang, ketenaran, kemegahan seringkali menjadi ukuran keberhasilannya. baca juga tulisan sy di sini

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

Ang Che Chen's picture

apa beda menara doa jakarta dan canaan land david oyedepo ?

syalom kristenberea dan semua...

ada perbedaan antara visi dan ambisi..

kita lihat saja yah endingnya, kalau dari Tuhan, Tuhan yg berurusan dan biar Dia yang berperkara.

pernah dengar Canaan Land yang dibangun David Oyedepo di Nigeria...? siapa bilang itu bukan dari Tuhan ?

silahkan mampir di sini Canaan Land

saya tidak berani menghakimi 'apa yg dilakukan' oleh Pak Alex Abraham...

dulu David Oyedepo waktu jemaatnya cuman 8-10 orang pernah ditanya.. apa visi mu bagi Nigeria,.. Dia jawab kita akan rebut ini untuk kemuliaan nama Tuhan.. dan benar dia buktikan..

Ps David Oyedepo adalah gembala sidang gereja terbesar di Afrika, gedung gerejanya kapasitas 50.000 tempat duduk, jemaatnya di satu tempat saja sekitar 85.000 orang, belum terhitung ratusan gereja cabangnya di seluruh Afrika, bahkan dia mempunyai kota miliknya sendiri yang benama: Canaan Land, dan dia juga mempunyai universitas terbesar di seluruh Afrika. 

 

David Oyedepo bukanlah pengajar theologia kemakmuran.. ia sangat menentang sekali pendeta pendeta dengan 'spirit pengemis' within..., bukan hanya pendeta yang miskin, juga pendeta pendeta terkenal dan kaya dengan spirit 'peminta minta' yang minta sumbangan di tv tv setiap mereka siaran .. give me and you will be blessed.

 

maaf melenceng dikit.. Kathryn Kuhlman pernah berkata.. thing big, talk big and dream big, for we have a BIG GOD. 

ia memulai pelayanannya dengan sedikit dana dan sampai akhir hidupnya ia tidak pernah meminta minta...

if you serve a poor God, you serve a wrong Jesus...demikian katanya

untuk lebih lanjut mau lihat si David Oyedepo silahkan kunjungi DOMI

 

 

 

hai hai's picture

Menara Jakarta dan Mega Gereja

Kristen Berea, sebenarnya sudah lama saya mengamati tulisan-tulisan seputar Menara Jakarta. Ide pembangunan menara itu muncul tahun 1995, oleh PT. Indocitra Graha Bawana dengan pemegang saham Sudwikatmono, Prajogo Pangestu, dan Henry Pribadi. Rencana pembangunan itu terhenti karena krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Pada tahun 2003 PT. Persada Japa Pamudja (PJP) yang dipimpin oleh Pdt. Abraham Alex Tanuseputra melanjutkan proyek tersebut. Sampi saat ini kita sama sekali tidak tahu siapa sajakah para pemegang saham PJP. Menurut saya, menara tersebut bukan menara doa namun menara usaha. Artinya, menara tersebut didirikan dengan tujuan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Apabila ada gereja dan Christian Centre di gedung itu, maka itu hanya untuk mewujudkan konsep one stop shoping saja. Uang untuk membangun menara itu adalah uang para pengusaha. Mustahil memaksa mereka untuk menyumbangkan uangnya bagi orang-orang miskin di indonesia. Menentang usaha pembangunan menara itu dengan alasan uangnya bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia Timur, menurut saya hanya isapan jempol belaka. Ada puluhan menara sedang dibangun di Jakarta ini, kenapa hanya menara Jakarta yang ditentang? Mengentaskan kemiskinan tidak dapat dilakukan dengan membagi-bagikan uang, namun harus dimulai dengan membangun KARAKTER orang-orang miskin tersebut kemudian dilanjutkan dengan membina mereka untuk dapat bekerja dengan giat dan bijaksana serta hidup hemat dan terencana. Mustahil membebankan tugas tersebut kepada para konglomerat pembangun menara Jakarta sama mustahilnya dengan mengatakan bila menara tersebut tidak dibangun maka rakyat miskin di Indonesia akan makmur. Menentang pembangunan menara Jakarta dengan alasan di sana akan ada ruangan yang digunakan untuk gereja dan Christian Centre, menurut saya, sama tidak masuk akalnya. Apalagi dengan menjadikannya sebagai bukti bahwa orang-orang Kristen atau denominasi tertentu atau orang Kristen tertentu tidak punya kepedulian sosial. Itu adalah menara DAGANG, bukan menara doa. Bila pun uang yang digunakan untuk membangun adalah uang kejahatan atau uang negara yang digunakan sembarangan. Sebelum dapat membuktikannya secara hukum, kita tidak dapat menentangnya. Menentang pembangunan menara jakarta karena di sana akan ada ruangan yang digunakan untuk gereja dan Christian Centre, menurut saya sama tidak masuk akalnya dengan menentangnya karena masih banyak rakyat miskin di Indonesia. Apabila ruangan-ruangan di menara itu laris manis, itu berarti ruangan-ruangan tersebut memang dibutuhkan oleh dunia usaha Jakarta. Bila tidak, biarlah para pengusaha itu yang menanggung kerugiannya. Bila ruang gereja dan Christian Centre itu penuh, itu berarti gereja tersebut memang memerlukan ruangan-ruangan tersebut. Bila ruangan-ruangan gereja itu kosong melompong, biarlah pemilik gereja tersebut yang menangung biaya sewanya. Saat ini Mega Gereja dengan daya tampung ribuan, bahkan puluhan ribu orang memang digemari. Gedung gereja yang megah dan nyaman memang memberikan rasa mapan. Berkumpul dengan ribuan bahkan puluhan ribu orang bersama-sama memang membangkitkan rasa aman dan superior. Mega gereja walaupun nampak hebat, namun sebenarnya sangat rapuh di dalamnya. Mega gereja bukan gereja sejati. Bila berkeliling, maka anda akan menemukan persamaannnya. Mega gereja hanya menyediakan HIBURAN Kristen. Walaupun mengatakan mendapat berkat, sesungguhnya yang dimaksudkan oleh para jemaat adalah, mereka merasa sangat TERHIBUR oleh pertunjukan pendeta, mc, song leader, musikus, dancer, vokal group, koor dan lain-lainnya. Perlahan-lahan mega gereja akan terpecah belah baik karena masalah uang maupun kekuasaan, terutama karena ditinggalkan oleh para jemaatnya yang mulai merasa bosan dengan pertunjukkan itu lagi, itu lagi. Itu lagi, itu lagi! Manusia adalah makluk cinta, yang secara naluri perlu mencintai dan dicintai. Manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia lainnya. Mega gereja sama sekali tidak memungkinkan interaksi antara jemaat. Perlahan namun pasti, jemaat yang saat ini hanya mencari hiburan akan menyadari apa yang sesungguhnya mereka cari, hubungan antar sesama manusia yang hangat dan alami. Kristen Berea, saya mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, ketika gempa bumi menggoncang Yogyakarta, saya tidak datang walau hanya sekedar menyumbangkan tenaga membersihkan puing maupun memberi tepukan hangat di bahu. Maafkan saya membiarkan anda sekalian berjuang sendiri dan merasa ditingalkan dan tidak dipedulikan. Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

dennis santoso a.k.a nis's picture

video promosi menara jakarta

video promosi nya di youtube bisa dilihat di sini
Rusdy's picture

Terima Kasih Kepada...

  1. Pemerintah Indonesia, yang telah memampukan pembangunan di pulau Jawa saja, terutama DKI Jakarta. Lagipula, siapa yang butuh membangun luar 'daerah', bak sekolah, jalanan, dan infrastruktur lainnya? Toh, Jakarta butuh lebih banyak gedung bertingkat kok!
  2. Pemerintah Indonesia, yang telah mempraktekan urbanisasi secara maksimal. Karenanya, banyak rakyat yang berbondong-bondong ke ibukota untuk mengadu nasib. Sehingga, lahan semakin ludes karena tidak bisa menampung penduduk, dan warga menjadi senang saling berdempet-dempet, apalagi di jalanan ketika macet,
  3. Pemerintah Indonesia, yang telah mensubsidi bahan bakar minyak untuk ibukota, sehingga penduduk di ibukota bisa menggunakannya di tengah kemacetan. Toh, tujuan rakyat membayar pajak, supaya penduduk ibukota bisa saling berdempet-dempetan di tengah jalan bukan?
  4. Pemerintah Indonesia, yang telah menjaga kelestarian alam Indonesia dengan tidak membangunnya. Toh, dengan ketidak-adaan infrastruktur, alam jadi terjaga bukan? Buktinya, kita suka membakar hutan dan membagi asapnya kepada negara tetangga. Belum lagi penebangan hutan liar, sehingga kayunya bisa diekspor, lalu kita bisa membelinya kembali dengan harga lebih mahal!
  5. Gereja-gereja megah Indonesia, yang telah mengkontribusi secara ekonomi kepada ibu pertiwi. Toh, dengan membangun gedung-gedung megah di tengah masyarakat, apalagi di tempat kumuh, memotivasi mereka untuk membangun negara?
Yenti's picture

Menara Doa..

Menara (Doa) Jakarta, akankah menjadi kisah seperti Menara Babel di Alkitab? Saya berpikir, satu gereja menjadi besar/mega bukanlah permasalahan, tetapi saat "Gereja sebagai gedung dan organisasi" berusaha untuk memperbesar "kekuasaannya dan kemegahannya" dan akhirnya tujuan penginjilan dan Tuhan bukanlah menjadi hal yang utama lagi, tetapi berubah mejadi tempat untuk mendapatkan "Kemasyuran",itulah yang dipermasalahkan.
gkmin's picture

Menara Doa, Gedung gereja dan organisasi

@Yenti Silakan baca tulisan sy 2 minggu yang lalu di_sini

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

__________________

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

adis's picture

LIHAT BUAHNYA

Let's make it simple. "Visi" yg didapat seseorang dari Tuhan bersifat personal. Hanya dia dan Tuhan yg tahu benar akan hal itu. Utk mengujinya apakah hal itu benar dari Tuhan atau tidak dpt diketahui dgn cara : 1. BUAH yang dihasilkan Baca Matius 7:16-18 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik (ayat 17) 2. Peneguhan dari orang lain lewat doa atau cara lain Point nya adalah : 1. Jadilah bijak Orang yg bijak berarti dia mengenal banyak pengetahuan dan hikmat utk menilai dan memutuskan sesuatu. 2. Jangan menghakimi Menara tersebut itu berasal dari "VISI" Tuhan atau tidak itu bukan urusan kita. Hanya orang tsb yg berperkara sendiri di hadapan Tuhan. 3. Jangan menjadi batu sandungan Baca I Korintus 8:9. Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. Akhir kata, mari kita lihat bersama-sama HASIL dari Menara tersebut dan pesan saya kepada yg 'PRO' maupun yg 'KONTRA' adalah Kehidupan seorang kristen seharusnya menjadi "GARAM" dan "TERANG" dunia. GBU.
phrack's picture

Gereja bisnis tentu..

Gereja yang dibangun dimenara tentunya gereja bisnis... Motivasi orang bisa tertipu. Tetapi contoh2 aliran Gereja dari Amerika banyak yang tersesat kearah itu(bisnis)... Anda tidak taukan bahwa gereja disitu sudah ada target kapan akan kembali modal dan mengeruk untung? gua punya kenalan auditor gereja macam itu & akhirnya kapok untuk mengaudit gereja! Bukan menara jakartanya tapi menara doanya... maaf kalau dikira tersesat! Tuhan akan jawab!
__________________

(+) berdoalah agar supaya jangan penggoda merugikan jiwamu (+)

erick's picture

Aku melihat sisi lain

Jika sebuah menara doa nanti selesai, maka ada bertambah sebuah bangunan yang disebut rumah doa.

Bila sekarang ada orang yang show off di tempat salah seperti:

www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1131:menara-doa-jakarta-dan...akhir... www.hidayatullah.co.id/latihan/index.php?view=article&id=7211%3Apendeta-abraham-menara-doa-jaka.. swaramuslim.net/fakta/more.php?id=A1802_0_16_0_M swaramuslim.com/fakta/comments.php?id=1855_0_16_0_C www.kammi.or.id/last/lihat.php?d=materi&do=view&id=622 www.freelists.org/archives/ppi/04-2004/msg00289.html

Itu pekerjaan manusia! sekali lagi pekerjaan manusia.

Belajar dari sejarah, banyak chapel megah nan indah dibangun pada jaman pertengahan di eropa, kemudian Chapel itu beralih fungsi menjadi masjid.

Namun ga kalah aneh, di Canada, gereja beralih fungsi jadi pusat perbelanjaan. Kepingan salib yang diruntuhkan dijadikan cindera mata.

Satu hal yang gw lihat dari semua ini ada di ayat:

Mat. 7:26

Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

Siapa yg mau mendirikan rumahnya diatas pasir?

Apalagi sudah menyebutnya dengan rumah doa.

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)

king heart's picture

Nubuat

Ada sebagian orang yang berkomentar bahwa pembangunan menara doa merupakan hasil dari nubuatan. Tampaknya nubuatan itu gagal ya? Informasi lain, menara doa sudah berbeda dengan konsep awalnya, apalagi ada perpindahan kepemilikan segala kabarnya.
__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

iwan santoso's picture

Sudah ganti Investor

Setahu saya Proyek tsb sudah berganti Investor kok, malah investor yang masuk dari Timur Tengah ( Dubai ) - Salah satu negara yang ketiban rejeki dari minyak. Berikut kutipan dari The Jakarta Post

Emaar Jakarta tower to be the tallest in SE Asia

The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Tue, 05/06/2008 2:01 PM  |  Business

Dubai-based real estate giant Emaar Properties plans to build a landmark tower in Jakarta, which would be the tallest skyscraper in Southeast Asia, a presidential envoy says.

Special envoy for the Middle East Alwi Shihab said Monday the Chairman of Emaar, Mohamed Ali Alabbar, had proposed the project to President Susilo Bambang Yudhoyono during an informal meeting on Saturday.

"At the moment, we're still looking for the right location in Jakarta for the site of the project... we are ready to build the tower, our homework is to find the right location, " Alwi told The Jakarta Post.

Mengenai info-info yang beredar di kalangan muslim, bisa jadi ulah provokator yang memang jumlahnya banyak di negeri ini.