Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mari Mengendalikan Depresi

Tante Paku's picture

 

     DEPRESI ternyata ada beberapa kategori umum untuk menggambarkannya, depresi EXOGENOUS  atau REAKTIF dan depresi ENDOGENOUS. Ini yang saya pelajari dari bukunya Paul H. Hauck OVERCOMING DEPRESSION. Saya terpaksa membaca buku lama ini secara speed reading ketika dapat SMS dari seseorang yang mengeluh tentang keadaannya yang saya anggap menjurus ke arah depresi. Teman, semoga tulisan ini bisa sedikit mencerahkanmu.

     Depresi Exogenous suatu depresi akibat dari peristiwa luar yang menyebabkan orang tersebut menjadi depresi. Misalnya, menghadapi perceraian, kehilangan pekerjaan, salah satu anggota keluarganya ada yang mati. Depresi reaktif ini biasanya memberikan respons yang baik terhadap therapy atau perubahan sesudah terjadinya peristiwa penyebabnya. Jadi tidak perlu menggantungkan diri pada obat-obat penenang. Namun, ada yang memerlukan perawatan dokter dan obat-obat anti depresi.

     Sebaliknya depresi endogenous berkembang dari diri orang itu sendiri, biasanya akibat ketidak seimbangan kimia, penyakit fisik atau suatu tingkah laku turunan.

     Kita tidak bisa meramalkan kapan depresi itu akan datang, situasi-situasi tertentu bisa merupakan penyebabnya. Misalnya situasi yang paling umum adalah menjelang Hari Raya keagamaan (Natal), hajatan keluarga seperti pernikahan. Peristiwa-peristiwa seperti itu merupakan saat-saat yang paling menggembirakan. Tapi buat yang jauh dari keluarga, apakah itu atas kehendak sendiri atau karena tugas, mereka akan diserang perasaan sepi yang bisa membuatnya depresi. Periode-periode yang penuih dengan stress juga bisa menimbulkan depresi.

     Jika kita merasa terserang depresi, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bisa menjadi diagnosa awal walau tidak pasti.

1. Apakah saya merasa terpukul dan sedih?
2. Apakah saya sering menangis?
3. Apakah saya sulit tidur?
4. Apakah berat badan saya berkurang/bertambah?
5. Apakah saya merasa lelah padahal tidak bekerja keras?
6. Apakah saya tidak punya harapan tentang masa depan?
7. Apakah saya merasa tidak enak setiap bangun pagi?
8. Apakah kehidupan saya hampa?

     Jawaban anda YA atau TIDAK bukan merupakan petunjuk pasti bahwa anda depresi. Tapi ini membantu untuk memahami perasaan-perasaan yang anda alami. Dengan demikian anda bisa mencari bantuan yang lebih jauh. Ada tiga cara yang membuat orang menciptakan tekanan perasaan terhadap dirinya sendiri.

A. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI, jika terus menerus menyiksa perasaan, membenci diri sendiri, merasa bahwa dirinya merupakan yang terburuk di dunia ini, maka siap-siaplah depresi.

B. KASIHAN PADA DIRI SENDIRI, menyiksa diri sendiri dengan menganggap orang lain memperlakukannya dengan cara yang tidak adil. Bahwa kebaikan harus dibalas dengan kebaikan, bahwa dunia ini merupakan suatu tempat yang penuh penderitaan. Jika percaya dengan semua omong kosong itu, pasti akan depresi dan merasa terluka, marah jika segala sesuatu berjalan tidak sebagaimana yang diharapkan.

C. KASIHAN TERHADAP ORANG LAIN, tidak hanya kesulitan diri sendiri yang bisa menimbulkan depresi. Kesulitan-kesulitan orang lain juga bisa mengundang depresi.

     Untuk mengendalikan atau bahkan menghilangkan depresi, ada beberapa langkah yang bisa kita terapkan.

1. Salah satu cara terbaik dengan latihan kesegaran jasmani. Menurut para PSYICHOANALIST bahwa latihan kesegaran jasmani mengundang unsur-unsur yang bisa meredakan ketegangan-ketegangan emosional dan sikap bermusuhan.

2. Kita harus mau mengakui bahwa bisa mengendalikan kehidupan diri sendiri. Temukan sarana-saran yang bisa membawa pada arah yang tepat, jangan hanya mengharap keajaiban semata.

3.Mencari sahabat atau orang-orang yang bisa mendukung anda.

4. Membuat daftar aktivitas yang bisa membawa kegembiraan.Termasuk kegiatan praktis, seperti berjalan kaki atau menonton film, membaca dan lain sebagainya. Usahakan melakukannya paling tidak seminggu sekali.

     Nah teman, semoga tulisan singkat ini bisa membuatmu tentram. Bahwa depresi bukanlah lawan kita yang seimbang, kita bisa mengendalikannya dengan mudah. Jangan sedih lagi ya? Jangan biarkan lukamu terus menganga dengan masa lalu, yang lalu biarlah menjadi milik masa lalu.

Kiranya Tuhan tetap menunjukkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus (2 Tes 3:5)

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Huanan's picture

yang ke 9

Jika kita merasa terserang depresi, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bisa menjadi diagnosa awal walau tidak pasti.

1. Apakah saya merasa terpukul dan sedih?
2. Apakah saya sering menangis?
3. Apakah saya sulit tidur?
4. Apakah berat badan saya berkurang/bertambah?
5. Apakah saya merasa lelah padahal tidak bekerja keras?
6. Apakah saya tidak punya harapan tentang masa depan?
7. Apakah saya merasa tidak enak setiap bangun pagi?
8. Apakah kehidupan saya hampa?         

9. Apakah saya merasa kesal dan selalu ingin marah ? 

__________________

Huanan