Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lost Blog: di-SALIB-kan, pasti MATI atau tidak?

pwijayanto's picture

(posting ulang - tks untuk joli yang mengingatkan saya)

Jika orang Kristen PERCAYA bahwa Yeshua mati di kayu salib (kayu palang), dan orang Islam PERCAYA Isa TIDAK MATI di kayu salib, tetapi digantikan oleh orang yang diserupakan denganNya, atau ada yang percaya bahwa Yeshua hanya PINGSAN, pertanyaan saya, apakah di-SALIB itu PASTI MATI?

Ini mungkin masalah keterbatasan BAHASA. Ketika orang-orang berteriak, "Salibkan Dia, salibkan Dia!" (Yoh. 19:6). Apakah itu HANYA/PASTI berarti "bunuh Dia di kayu palang".

Terus terang saya belum tahu yang benar bagaimana, sekalipun saya percaya bahwa Yeshua MATI di kayu salib, tetapi apakah benar bahwa pada saat itu kata SALIB berarti "BUNUH di kayu palang". Jika BENAR bahwa kata SALIB berarti BUNUH, maka tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Yeshua hanya PINGSAN di kayu salib. (2 penjahat yang di SALIB bersama Yeshua, TERPAKSA dipatahkan kakinya agar segera MATI -- berarti di-SALIB harus di-MATI-kan -- Yoh. 19:31-33)

Jika SALIB (jaman itu) pasti berarti MATI, maka sekarang ada yang "di SALIB" tapi tidak mati, sebenarnya hanya PURA-PURA di SALIB, atau hanya DRAMA PENYALIBAN. Jika SALIB berarti MATI, maka sebenarnya kita sekarang TIDAK MEMILIKI bahasa/kata untuk menggambarkan di "SALIB" tapi tidak
mati, atau kita tidak punya KATA untuk menggambarkan proses "memasang di kayu palang".

Seperti bahasa JAWA yang punya kata bluluk, cengkir, dan degan (untuk "kelapa muda") dan bahasa Indonesia menggunakan kata KELAPA MUDA untuk degan, tidak akan orang memetik bluluk, jika diminta memetik KELAPA MUDA (bluluk adalah kelapa yang masih kecil, baru beberapa waktu berubah dari
bunga kelapa).

Analoginya SALIB = degan (MATI), maka kita tidak punya bluluk (bukan MATI) dan cengkir (bukan MATI).

Contoh sebaliknya, jika dalam bahasa Jawa, kata manjalma itu SELALU berarti berubah menjadi SEPERTI MANUSIA -- karena JALMA = MANUSIA, namun dalam bahasa Indonesia kadang dinyatakan "menjelma menjadi harimau".
Aneh bukan? Manjalma = (seharusnya berarti) me-manusia, tapi dalam kalimat "menjelma menjadi harimau" bukan lagi me-manusia melainkan me-harimau.

Jika SALIB selalu berarti MATI di kayu palang, maka tidak dapat dikatakan di-SALIB tapi TIDAK mati, atau di-SALIB tapi hanya PINGSAN.

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

udalama's picture

@Pwijayanto… aku INGIN bertanya

@Pwijayanto…
 
aku INGIN bertanya sekali lagi pertanyaan yang lalu…
kowe ngerti artine “feodal lord” apa ora?
 
kalau kamu tidak tau artinya…
TOLONG aku dicarikan artinya ya…
kemudian ceritakan kembali artinya,
sesuai dengan pemahamanmu yang kamu mengerti…
BUKANKAH pwijayanto seorang pendidik?
TOLONG dong…
aku dibantu untuk mengerti arti “feodal lord”
MAAF tapi aku tidak bisa mbayar make duit…
 
Sebagai gantinya…
SETELAH pwijayanto menjawab…
Nanti aku cerita ke kamu…
BAGAIMANA cara mengendalikan seekor ular?
akan aku beritahukan bukan hanya 1 cara melainkan 2 cara.
 
sekian dulu…
sebelumnya terima kasih
 
 
>>>>>> 
amargi Paduka piyambak ingkang miwiti nglencengaken,
marginipun tiyang sekeng ing salebeting karupekanipun.