Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

penganiayaan

Purnawan Kristanto's picture

Kejanggalan-kejanggalan pada Insiden di HKBP Ciketing

Pada, 12 September 2010,  Jemaat HKBP berjalan dari rumah di Perumahan Puyuh Raya menuju lahan kosong Ciketing Bekasi. Kegiatan ini dipimpin oleh Brigadir Satu Galih Setiawan. Sekitar pukul 08.40 ada empat orang naik sepeda motor. Salah satu dari mereka menusuk penatua Hasian Lumban Toruan Sihombing di bagian perut.

Purnawan Kristanto's picture

Ketika Tuhan Membisu

 

Sungguh ngeri membayangkan penganiayaan yang dialami oleh orang Kristen di Jepang pada masa pemerintahan Tokugawa Bakufu. Ada yang dimasukkan ke dalam air bercampur belerang yang mendidih di puncak gunung. Ada yang direndam di pinggir pantai selama berhari-hari. Tubuh mereka diikatkan pada sebatang kayu dan dibiarkan terendam air selama berhari-hari. Mereka akan mengalami siksaan fisik yang luarbiasa mulai dari kelaparan, kehausan sampai dengan hipotermia. Mereka lakan mati secara perlahan-lahan.
Akan tetapi jenis siksaan yang paling mengerikan adalah yang disebut "Siksaan lobang." Penguasa membuat lubang seukuran lebih besar sedikit dari kepala manusia. Di dalamnya diisi dengan kotoran. Cara penyiksaannya, orang Kristen digantung terbalik dan kepalanya dimasukkan ke dalam lobang itu sebatas bahu. Untuk menambah penderitaan, maka sang algojo mengiris sedikit di belakang telinga sang korban. Darah akan keluar sedikit demi sedikit membasahi wajah mereka. Aliran darah ini ada yang masuk ke lobang telinga. Ada pula yang menutupi pandangan mata. Siksaan terbukti mampu meruntuhkan iman Christovao Ferreira, provincial berkebangsaan Portugis, yang melayani di Jepang.
Mengapa orang Kristen di Jepang mengalami penganiayaan?