Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Keberadaan?

tilestian's picture

"Ada kisah yang biasa terjadi namun ada sesuatu yang begitu menarik di dalamnya"

Kepergian seseorang memang menyisakan sesuatu yang berbeda-beda. Beberapa orang merasa kehilangan dan sedih untuk beberapa saat atau mungkin sedih dalam waktu yang lama. Namun ada juga beberapa orang yang merasa biasa-biasa saja dan menganggap ini adalah sebuah fase dalam hidup ini.

Lain halnya dengan kejadian ini (15 April 2010)...

Seorang Bapak sudah melambai-lambaikan tangannya dari "atas" dan bersiap-siap untuk tinggal di rumah yang lain. Banyak orang yang mencintainya berada di sampingnya dengan wajah tak seperti biasanya, saat mereka berkumpul di sebuah ruang tengah dengan beberapa anak kecil yang berlarian. Ada yang aneh? Tak ada televisi dalam ruang itu, tak ada camilan berwarna merah di meja kaca, dan tak ada bantal winnie the pooh di sofa usangnya.

Tak ada degup jantung yang menyertai senyumnya...pergikah? Sudah pergikah? Ohh tidak! Anak yang begitu disayanginya tak berada di situ, mana mungkin ia pergi sekarang? Salah seorang dari mereka berseru dengan tak percaya. Seorang ibu tua yang telah menemaninya selama bertahun-tahun tahu apa yang terjadi. Hanya diam dan menangis. Menata hati dan berusaha memaknai semua ini dengan bantuan alat medis yang mungkin masih bisa digunakan. Mencoba mempertahankannya...

Sebenarnya sudah tiada...
Sejak kemarin...(sempat terdengar dalam telingaku, entahlah kenapa telinga ini berfungsi dengan baik di saat darurat seperti ini...hehe)

Tepat sekali kedatangan anak kesayangan bapak itu...tepat sekali saat Bapak itu memang harus dibawa pulang untuk dimakamkan. Sebelum satu selang terlepas dari organ tubuhnya (selang yang mempertahankan detak jantungnya)...pertemuan itu terjadi. Arti pertemuan yang sangat mengharukan. Pertemuan sekaligus perpisahan...apa yang akan kau nikmati dengan keadaan semacam ini? Itulah yang terjadi...

Beberapa orang menangis dengan sejadi-jadinya, beberapa orang memilih diam merenung (entahlah apa yang direnungkan), dan hanya ada satu orang yang menangis sebentar lalu tertawa-tawa seperti biasa. Bagaimana dengan anak yang dinantinya? tentu saja menangis sejadi-jadinya. Seperti memaksa alat medis untuk mempertahankan nyawa agar pertemuan itu terjadi selayaknya..."mata terbuka dengan mata terbuka, senyum merekah dengan senyum merekah."

Hanya ingin mengatakan,
"Menghargai sebuah pertemuan, menikmati setiap langkah bersama dengan orang lain (apapun yang terjadi)...selalu ada pelajaran berharga di situ. Tak perlu memikirkan terlampau jauh bagaimana jika ditinggalkan, tapi menghargai keberadaan orang lain mulai saat ini aku rasa akan lebih menghidupkan kehidupan kita"

......(ST)

**senyumlah dulu sebelum menutup halaman ini, menandakan bahwa ada sesuatu yang kau pelajari dari tulisan ini :-) **

__________________

God's will be done Smile