Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

KACA MATA BARU

epoh's picture

"Dulu aku ngeliat cewek dari cantiknya dia, (seberapa) kayanya dia, hebatnya dia.. tapi sekarang bukan itu," Sheila berkomentar di sebelahku. Aku langsung beringsut dan duduk di depannya.

"Tapi apa kamu nggak pernah mikir, napa sih orang yang nggak kenal Tuhan, hidupnya justru lebih diberkati? Napa mereka yang jauh dari Tuhan malah hidup jauh lebih enak dari kita yang siang malam berdoa sama Dia? Apa nggak pernah sekalipun kamu mikir kaya gitu?" Aku menatap Sheila tepat di matanya, ngeliat kesungguhannya saat dia menjawab.

"Enggak, belum pernah sekalipun.." Sheila mengangguk dan tersenyum perfect. Aku tahu dia nggak bohong. Aku merhatiin sheila dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pakaiannya stylish, make up-nya ok. Nggak ada tanda-tanda dia lagi krisis duit atau kepercayaan diri atau apalah.. I't easy for you to say the words, you're one of those lucky girls.. aku membatin.

"Menurut aku, cewek paling perfect di kelas kita Rika," lanjut Sheila. Oya? Menurut aku Shanti. Ternyata kriteria perfect di mata tiap orang beda juga ya, pikrku lagi, sambil terus menyimak omongan Sheila. "Dia cantik, dia kaya.. Dia punya keluarga yang care banget sama dia.." kata Sheila. Yup, she almost has everything!

"Tapi begitu tahu dia hamil di luar nikah," Hah?? Dia lagi hamil?? "Yup, dan begitu tahu itu, aku ngerasa kasihan padanya. Aku jauh lebih beruntung."

Meskipun kamu nggak punya banyak? "Meskipun aku nggak punya banyak," jawab Sheila. "Ketika aku ngeliat Novi, lucky banget dia punya suami bule, duit nggak jadi masalah buat dia. Tapi saat aku tahu keadaannya, aku ngerasa jauh lebih beruntung." Yup, novi sekarang terlihat agak letih dan kacau..

"Aku baca friendsterku dan liat profil cewek-cewek yang sering dugem dan have fun with their money.. Aku ngerasa sangat beruntung. They're rich and famous but spend all they have for something they don't really need.. What's that for? Aku emang nggak punya banyak tapi aku punya Tuhan, yang ketika aku nangis, aku tahu dia ada di sebelahku. Yang ketika aku down, aku tahu dia nguatin aku. Aku percaya diri karena Dia. Nggak ada yang aku sesali bersamaNya.."

OH, WHAT A RELIEF!! Kata-kata Sheila terdengar bagai madu di lidahku dan bagai air yang menyejukkan buat jiwaku. Aku memeluknya dan berlari-lari ke kelas, menyusul mata kuliah berikutnya. Namun kali ini dengan semangat. Aku juga beruntung, seperti Sheila. We ARE those lucky girls. Bukannya aku putri seorang Raja? Seharusnya aku bersikap seperti yang aku percayai kan?

Sheila membuka pikiranku, memberiku cara pandang yang baru. Aku juga mau melakukan yang sama buat cewek-cewek di luar sana. Hang on, girls.. You're the lucky ones if you have Jesus inside. Thanks for this blog yang ngasih aku kesempatan membagikan ini buat kalian :-)

CHEERS,

epoh