Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jurus Menguji Sebuah Tulisan

Tante Paku's picture

     MENGUJI suatu karya tulis yang terpampang di media cetak maupun elektronik tidak lepas dari bagaimana kita dapat membaca dengan kritis. Disamping itu harus mengerti ketrampilan di balik tulisan/karangan, baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah, secara helai demi helai eh maaf, maksudnya secara kata demi kata atau literal meaning.

     Pembaca harus mengerti  lebih dari itu, maksudnya mengerti alasan-alasan yang dikemukakan penulis dalam karangannya dan sekaligus harus dapat menilainya. Karena banyak pembaca yang hanya menerima saja apa yang tertulis dalam karangan tanpa melihat kenyataan bahwa itu merupakan tulisan dari seorang yang mempunyai PENDAPAT.

     Pendapat tersebut bisa bersifat pribadi atau sikap perseorangan dan cara perorangan untuk mengolah persoalan. Kadangkala ada pembaca yang terlalu ingin menyanggah atau mengritik hal-hal yang tidak disetujuinya namun tanpa memikirkannya secara matang.

     Apabila seorang penulis mengemukakan pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat mereka, maka pendapat penulis itu tidak diterima seluruhnya atau ditolaknya, walaupun apa yang dikemukakan oleh penulis itu mempunyai alasan dan bukti-bukti yang baik, yang mendukung pendapatnya.

     Untuk dapat belajar membaca secara kritis sebaiknya seorang pembaca mengerti dahulu keseluruhan dari apa yang dibacanya (artinya tidak asal membaca cepat atau speed reading), kemudian memeriksanya atau menguji alasan atau argumen yang dikemukakan oleh penulis itu. Barulah pada tahap terakhir menilai tulisan yang disajikan dengan cara membandingkannya dengan parameter-parameter yang sesuai, sehingga lebih obyektif.

     Menguji tulisan dengan argumen-argumen yang dikemukakan seorang penulis dalam karangannya sebenarnya tidak sulit. Untuk itu kita harus menyiapkan jurus-jurus yang berupa pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini :

1. Apa yang penulis coba kemukakan?

2. Apa yang merupakan gagasan pokoknya atau yang digaris bawahi?

3. Apakah penulis mengemukakan fakta, data atau pendapat?

4. Bagaimana ia mendukung pendapat-pendapat yang dikemukakan?

5. Sampai seberapa jauh ia mengemukakan hal-hal yang sifatnya khusus/specialistis?

6. Alasan apakah yang ia miliki untuk memperkirakan kata-kata yang di kutip itu dapat dipercaya?

7. Apabila penulis itu mempergunakan fakta untuk menyokong pendapatnya, darimanakah fakta-fakta yang didapatkannya itu?

8. Dan apakah ia telah mengemukakan semua fakta?

9. Apakah ia menyajikan satu sisi saja dari seluruh persoalan yang diungkapkannya, dan usahanya agar pembaca dapat menarik kesimpulannya sendiri?

     Apabila seorang pembaca meneliti sebuah tulisan dengan urutan pertanyaan-pertanyaan di atas, maka sedikit kemungkinan terbawa oleh kehendaknya sendiri atau hanyut terbawa oleh pengaruh penulis yang dapat menyajikan tulisannya dengan kalimat-kalimat yang enak dibaca dan begitu meyakinkan, padahal penulis itu lebih banyak mempergunakan kata-kata daripada fakta.

     Tujuan membaca memang tidak hanya sekedar melupakannya kemudian atau menghafal saja tulisan yang dibaca, tetapi lebih dari itu yaitu untuk dimengerti.

     Dengan mendapat jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kiranya pembaca dapat menilai bobot dari tulisan itu secara utuh. TIDAK hanya berdasarkan rasa sentimen, karena tidak menyukai penulisnya, misalnya. Memang untuk mengetahui dasar-dasar umum dari ilmu pengetahuan diperlukan cara membaca yang kritis, yang dapat diperoleh dari proses belajar secara terus menerus.

    

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Rusdy's picture

Menguji Topik Spekulatif

Yang seru, menguji topik spekulatif. Apalagi kalau banyak teori-teori yang 'dibuahi' dari presumsi yang spekulatif dari pertamanya. Akhirnya, teori ini menjadi sangat kuat dan menjadi 'kebenaran'.

Seperti TP tulis, point nomor 3 di atas tidak boleh diremehkan

Contoh klasik:

  1. Carbon Dating C-14 diasumsi tepat
  2. Umur Fosil dapat diukur dengan C-14
  3. Fosil manusia dapat diukur dengan tepat, melalui C-14 (karena asumsi nomor 1)
  4. dan seterusnya

Di dunia ilmu pengetahuan, teori 'jutaan tahun' sangatlah kuat, dan dipegang sebagai 'kebenaran' oleh mayoritas pembaca. Masalahnya, ini didasarkan asumsi nomor 1 di atas.

Kenapa ini diterima sebagai kebenaran?

  • Banyak teori yang didasarkan asumsi nomor satu di atas
  • Si A sampe Z memegang asumsi ini, jadi asumsi ini dapat dipercaya

Nah, kita harus berhati-hati, hanya karena sebuah asumsi diterima oleh para pakar dan masyarakat banyak, ini masih berbentuk asumsi. Konsekuensinya, setiap teori yang didasarkan asumsi ini, hanyalah sebuah asumsi, bukan kebenaran.

Catatan:

  1. Bagi yang belum tahu, teori Carbon Dating lebih dari 6000 tahun adalah spekulatif, tinggal google sendiri kalo tidak percaya ;)
  2. Silahkan cari tahu yang mana teori lainnya dari ilmu pengetahuan berdasarkan asumsi, dari www.answersingenesis.com

 

Roma Vonda's picture

pemberhentian pengurus majalah GKI Seroja SUNHODOS

Met malam kawan-2. Apa kabarnya? aman kan? sip deh. Sekedar berbagi nih, mdh2n tidak mengganggu kesibukan anda. Berkaitan niatan awal saya dan kawan2 yang tergabung dalam kepengurusan majalah GKI Seroja "Sunhodos" edisi 2 dengan tema besar "penahbisan pendeta GKI, ternyata menuai badai. Karena tulisan kami menuai pro kontra khususnya dari Majelis Jemaat, maka edisi-2 itu terlambat 2 bulan demi "kebaikan bersama". Singkat kata kami memberanikan diri menerbitkannya dengan argumen yang kuat pada awal november, dan pada tanggal 15 Nov 09 semua pengurus diberhentikan. Baru kali ini kami selaku aktivis di GKI Seroja mengalami pemberhentian ini. Saya juga mencari tau di sejarah GKI adakah yang mengalami masalah pemberhentian pengurus paruh waktu begini, tapi belum menemukannya. Di TAGER juga saya tidak menemukannya. Bila ditanya langsung ke pendeta, beliau mengatakan format surat sudah sesuai dengan format SINODE, sedangkan alasannya adalah rahasia persidangan. Lagi-2 saya cari istilah/ mekanisme "rahasia persidangan" ternyata juga belum menemukannya. Mengenai materi tulisan utama di edisi-2 ini kami selaku pengurus berani mempertanggungjawabkan/ kupas tuntas sampai ke forum resmi/ luas :Persidangan Majelis Jemaat Diperluas, tidak disambut baik oleh MJ. Menurut mereka itu tidak perlu dan bukan tempatnya. Alhasil inilah nasib kami yang terlahir kritis (sebagai bentuk kepedulian kepada gereja): Diberhentikan!
Mohon dukungannya agar kami tidak patah semangat, undur pelayanan atau malah membenci oknum2. Karena kita tahu Tuhan Yesus gak pernah ngajarin begitu. Gembala yang agung mengajarkan pentingnya 1 domba yang tersesat dibanding 99 kawanan domba (karena sudah aman dikandang). Dengan penuh resiko dan segala kondisi sang Gembala mencari domba yang hilang sampai dapat! Saya yakin juga 99 domba lainnya berdoa didalam kandang supaya kawannya cepat diketemukan. Bukan malah mencaci/ menyumpahi. Akhir cerita si domba diketemukan, sang Gembala menggendongnya dengan penuh sukacita dan Kasih.

GBU

Tante Paku's picture

Rahasia persidangan

Mohon dukungannya agar kami tidak patah semangat, undur pelayanan atau malah membenci oknum2. Karena kita tahu Tuhan Yesus gak pernah ngajarin begitu.

Tenang kawan, di sini, di Sabda Space sini, kekritisan anda bisa disalurkan dengan leluasa. Tulis saja pengalamanmu tentang "rahasia persidangan" itu, biar anda dapat masukan yang baik dalam mengungkap rahasia persidangan itu. Karena yang rahasia memang mengasyikkan untuk diungkapkan, walau pelan-pelan.

Roma Vonda, orang yang takut memperoleh musuh, tidak akan pernah memperoleh teman-teman sejati. Jangan takut anda dimusuhi mereka, karena anda akan memperoleh teman sejati, karena bagi orang yang beruntung, segala hal terasa menguntungkan. Diberhentikan sebagai pengurus majalah GKI Seroja bukan akhir pengabdian anda untuk Tuhan. Ingatlah, keberuntungan itu tidak akan berada jauh dari orang yang berani. Tunggulah dan teruslah berdoa, Tuhan punya jalan yang lebih indah buat anda dan teman-teman.

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

dennis santoso a.k.a nis's picture

waktu dan tempat untuk Roma Vonda

setuju dengan TP, sabdaspace adalah tempat yang tepat untuk menulis apa saja... waktu dan tempat kami persilakan bagi RV.... TAPI, bila nanti abis nulis kamu dikritik abis2an, jangan mutung yah hehehe...

dennis santoso a.k.a nis's picture

reality check

btw TP, melihat kelakuan mayoritas orang di sabdaspace, gue merasa pesimis bin apatis bahwa uraian yang lo tulis di blog ini akan ada yang sanggup melakukan.

ada yang lebih gampang lagi selain ini nggak?

Roma Vonda's picture

pasca pemberhentian pengurus majalah gereja

Met pagi kawan2 semua yang dikasihi dan mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus, Gembala Yang Agung.

Maaf nih, baru bisa nimbrung lagi karena kesibukan pekerjaan dan kesibukan saya dan beberapa mantan pengurus majalah GKI Seroja "SUNHODOS" pasca diberhentikan. Fokus kami seminggu ini adalah sosialisasi s/d klarifikasi kepadakepada keluarga, rekan-2 sepelayanan di gereja mengenai keputusan 'pemberhentian" ini. Memetakan permasalahan, menuliskan kronologis, mempelajari beberapa solusi. Tetap mengusahakan forum bincang2 kepada beberapa "tokoh" dan berwacana internal mantan pengurus untuk menguatkan motivasi pelayanan kami di gereja. Untuk tidak membenci kepada para pembuat keputusan. Untuk berbagi pandangan tentang masa depan gereja kami yang tercinta. Langkah selanjutnya adalah merangkum reaksi jemaat (khususnya pemberitaan masalah ini didalam warta jemaat tgl 22/11/9). Menggalang dukungan dari jemaat untuk mengirimkan surat keberatan dan peninjauan ulang terhadap keputusan Majelis Jemaat tgl 15/11/9 yg lalu. Langkah ini sesuai/ dinyatakan didalam TAGER GKI. Mengenai langkah2 (inisiatif) pribadi juga dipersilahkan asal tidak bertentangan dengan Alkitab dan TAGER GKI (termasuk inisiatif saya menuliskan hal ini di sabda space). Mudah-2an surat keberatan dari jemaat dibaca di persidangan Majelis Jemaat dan di tindak lanjuti kepada Persidangan Majelis Jemaat Diperluas (PMJD). Forum ini adalah resmi/ diatur juga di Tager, semua jemaat bisa hadir dan bersuara. Bila ternyata para hati para MJ tidak terketuk atau malah arogan, kami sudah siap untuk banding sampai tingkat Klasis dan banding sampai tingkat Sinode. Mohon dicermati, perjuangan kami bukanlah sekedar dianulirnya keputusan MJ yg lalu itu, lalu bisa menerbitkan majalah lagi. Lebih dari itu. Kami bercita2 reformasi tetap terjadi di gereja kami yg tercinta. Misalnya Transparansi, jemaat yang kritis jangan dianggap negatif tapi dirangkul, Kepemimpinan gereja yang kolektif bukannya hierarkis. Melaksanakan Tager yg murni dan konsekuen. Presbiterial Sinodal bukannya sebaliknya Sinodal Presbiterial. Dan terpenting pastinya menyadari kehendak Tuhan dan melaksanakannya didalam kehidupan sehari2 jemaat khususnya pelayananan di gereja.Mengenai adanya majalah itu nomor dua. Majalah hanyalah salah satu cara/ alat unuk mencapai tujuan2 itu. Sebenarnya saya malu untuk menuis pergumulan ini. Seperti memperlihatkan "koreng" sendiri kepada orang lain. Tapi kami rasa ini perlu. Terserah apa reaksi/ penilaian orang lain. Memang tidak ada gereja yang sempurna. apalagi kami para pengurus majalah ini. Seandainya pun kami salah dalam perkara ini, kami siap untuk dibimbing, digembalakan (sesuai aturan Tager). Satu Domba yang tersesat sangat penting untuk segera dicari sampai dapat. Setelah ditemukan, Sang Gembala tidak memukulnya tetapi menggendongnya pulang ke 99 domba yang aman di kandang.

GBU nonstop!