Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jaim,Rohani atau emang seharusnya?

Yenti's picture

 

Jaim (ja-im) adalah singkatan dari kata jaga-image yang merupakan suatu perilaku untuk menyembunyikan sikap yang sebenarnya dengan mengharapkan orang lain menganggap subjek sebagai seseorang yang memiliki kepribadian yang tenang, dan berwibawa. Jaim seringkali bukan merupakan perilaku yang sebenarnya, dalam arti yang positif jaim lebih dimaksudkan pada sikap untuk menjaga perilaku agar tetap tenang dalam menghadapi situasi yang sulit.

Kata jaim sebenarnya tidak termasuk sebagai salah satu kosakata Bahasa Indonesia, ia muncul sebagai bahasa gaul yang digunakan di kalangan remaja. Namun pada penggunaannya kata jaim menjadi semakin umum digunakan bahkan dalam artikel-artikel di media masa.

 (Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia)

Sedangkan arti Rohani ( menurut pengertian sendiri seh ) : segala sesuatu yang dikaitkan dengan keagamaan, ketuhanan,ataupun kepercayaan terhadap sesuatu )

=====================================================S

Jaim atau Rohani atau emang seharusnya? 

Ada kebiasaan saya di mobil yaitu duduk tenang mendengarkan musik dalam mobil pada saat saya diantar jika pulang dari pelayanan gereja. Karena bukan saya pemilik mobil, jadi cenderung saya hanya duduk saja mendengarkan musik yang ada ( dengan pengendara yang semua adalah guru sekolah minggu).

Musik yang disetel bermacam-macam dari musik klasik gereja ( Beethoven, Mozart, Pavarotti ) , lagu anak-anak sekolah minggu, lagu Kontemporer (ex Jeffrey S.Chandra , Nikita ), lagu mandarin - duniawi ( ex : Jay Chow- bukan lagu gereja) , lagu barat - duniawi ( ex : Gregorian) , lagu barat - rohani ( ex : Michael W.Smith, Doen Moen ).

Saya mulai melihat  bahwa setiap orang punya kegemaran lagu yang berbeda. Jadi apa masalahnya? Gitu aja kok dipusinginTongue out

Dalam kehidupan gerejawi, lagu sering dipisahkan menjadi 2, lagu rohani dan duniawi. Saya coba mensharekan 2 peristiwa yang berkaitan dengan istilah ini yang akhirnya membuat saya berpikir.

1. Saat itu ada teman yang mengendarai mobil. Kemudian dia bermaksud mengganti satu kaset dengan kaset lain. Kaset yang pertama berisi lagu gereja. Kaset yang kedua kalo nggak salah kaset yang berisi lagu Melly Goeslow atau siapa, saya juga kurang ingat. Teman saya itu lalu berkata: 

" Sorry yah,saya mau ganti lagu duniawi dulu.Boleh kan ??"

2.Saat kuliah, ada teman yang pernah share kalau dia merasa pasti dipanggil Tuhan untuk menjadi seorang misionaris. Dia sempat menawarkan kaset-kaset mandarin dan barat duniawi untuk diberikan secara gratis kepada saya. Alasannya: dia hanya mau mendengar kaset rohani dan semua kaset yang berbau duniawi akan dibuang, daripada sayang, jadi dibagikan kepada teman-teman yang emang mau. 

Saya hanya bertanya kepada diri saya sendiri :

1. Apakah sebagai orang Kristen, setiap hari harus dipenuhi lagu rohani dan tidak diijinkan mendengar lagu duniawi?

2. Apakah yang disebut rohani itu adalah lagu yang menceritakan tentang Tuhan saja, gimana seandainya sebuah lagu menceritakan tentang Tuhan, tetapi lagu itu tidak mengajarkan satu doktrin yang benar?? apakah masih dapat dikategorikan sebagai lagu rohani? Atau sebuah lagu yang tidak dinyanyikan di gereja ,tetapi menceritakan tentang keagungan Tuhan, apakah tetap dikategorikan sebagai lagu duniawi?

3. Apakah berlaku statement

" Orang yang mendengarkan lagu duniawi adalah orang yang lebih tidak rohani dari orang yang sering mendengar lagu rohani ?? "

4. Apakah kecenderungan statement di atas itulah yang menyebabkan sehingga kadang-kadang aktivitis gereja menjadi " JAIM " pada saat berada dalam lingkungan pergaulan gerejawi ?

5. Apakah dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering terjebak dalam pemisahan kehidupan duniawi atau rohani/gerejawi? Sehingga saat berada dalam lingkungan gereja kita menjadi sedemikian "rohani " , tetapi pada saat diluar gereja, kita menjadi semikian "duniawi?" seperti halnya dengan pengkotakan lagu duniawi/rohani?  

Saya sendiripun tidak bisa dengan pasti menjawab pertanyaan itu.

Tapi dalam hal ini, saya lebih cenderung berkesimpulan:

  1. Tidak ada larangan sedikitpun di dalam Firman Tuhan untuk mendengarkan lagu duniawi

  2. Orang yang mengasihi Tuhan, pasti akan memberikan yang terbaik bagi Tuhan, tetapi kita tidak perlu sampai bersifat ekstrim menghancurkan segala yang katakanlah “ berbau duniawi “ karena kita sendiripun masih berada dalam dunia ini.

  3. Kita tentu ingin memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Alangkah baiknya jikalau hari-hari kitapun diisi dengan puji-pujian kepada Tuhan.

  4. Kerohanian pun tidak dapat dilihat dari sering/tidaknya mendengarkan lagu rohani.

Jaimkah?? Rohanikah ??? atau seharusnya ?????

Josua Manurung's picture

Daud Tony bilang...

Daud Tony bilang kalau di suatu tempat dipasang lagu-lagu rohani maka kuasa jahat di udara akan terguncang mendengar puji-pujian tersebut...

TUHAN Memberkati.

 

*Daud Tony adalah seorang pendeta yang dulunya seperti Ki Joko Bodo tetapi kemudian ia bertobat dan menguak rahasia dunia gaib dan okultisme lewat buku-bukunya.

__________________

BIG GBU!

hendra's picture

ikut tanya

Kenapa selama ini hanya lagu yang dipermasalahkan. Kenapa gak sekalian film, buku, tarian, puisi, lukisan, acara tv yang gak rohani atau gak kristen gak ikut dilarang juga? Siapa bilang cuma musik yang bisa mempengaruhi pikiran, film dan buku itu jauh lebih cepat diserap otak
donny waturandang's picture

di tempat saya kerja ( satu

di tempat saya kerja ( satu ruangan lebih dari satu orang )selalu diputar lagu lagu duniawi dan lagu rohani ( yang duniawi kl 90 % yang rohani 10 % ) kan saya nggak bisa melarang ( prinsip demokrasi )nah saya bisa mendengar dengan enak lagu duniawi (kalau lagu tsb menurut saya memang enak )apalagi yang lagu rohani ,rasanya memang kalau mendengar lagu rohani ada perasaan damai. Bagi saya hati yang benar -benar mengasihi Tuhan Yesus tidak tergantung pada seberapa banyak kita dengar lagu rohani tapi seberapa banyak kita melakukan Firman Nya Seperti katabijak : orang yang ke gereja / beribadah belum tentu mengasihi Tuhan tapi orang yang mengasihi Tuhan pasti kegereja / beribadah salam sejahtera semuanya
Yenti's picture

Realita.....

Mungkin kita coba liat realita yang ada, 1.Berapa banyak Hamba Tuhan yang pernah keliatan mendengarkan "lagu duniawi"?? 2.Berapa banyak aktivis gereja yang mendengarkan "lagu duniawi" atau " buku duniawi". Kadang-kadang kecenderungan yang dilihat adalah semua dihubungkan dengan hal-hal yang berbau rohani. Film-film rohani,Lagu-lagu rohani,Buku-buku rohani, dan ada yang mungkin bersifat ekstrim sama sekali yang membuang segala sesuatu yang dikatakan berbau duniawi. Padahal pada kenyataan, di dalam setiap khotbah dikatakan" jangan memisahkan duniawi/rohani". Kadang-kadang saya hanya berpikir, bagaimana kita sebagai orang Kristen bisa masuk ke dalam kehidupan dunia, jikalau kita sendiri membatasi diri dalam kehidupan rohani kita sendiri.Bagaimana mungkin kita bisa memahami mereka, jikalau kita sendiri tidak mengerti cara pandang mereka?? Ada teman kos yang kebetulan Kristen dan hanya mengambil pelayanan sebagai Penjaga perpustakaan anak. Dia pernah mengatakan satu hal :"Saya nggak bisa bergaul dengan guru-guru sekolah minggu, karena saya nggak nyambung dengan mereka. Yang kalian omongkan hanyalah semua yang berbau rohani, pelayanan lah.. ini lah.. itulah. Saya bukan tipe begitu." Padahal saya tahu pasti, temanku itu adalah orang yang sanguine banget/ dalam arti bawel banget. Kadang kala, saya jadi cenderung melihat, kalau kita bersikap A, atau B.. itu karena kita bersifat jaim.. otomatis terbentuk karena kita berada di dalam kalangan Kekristenan yang mengharapkan kita berbuat A dan B itu.....
hai hai's picture

Berikan kepada Preman

Berikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah, berikan kepda Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar dan berikan kepada preman apa yang menjadi hak preman.

Itulah kenyataan hidup yang ada di dunia ini. Kalau kita menghilangkan kaliat terakhir yang memang tidak ada di dalam Alkitab, kita tetap dapat menafsirkan ayat tersebut seperti yang hai hai lakukan.

Lawan kata rohani adalah jasmani, bukan duniawi. Lawan kata duniawi adalah surgawi, bukan rohani. Orang yang tidak memahami kata namun menafsirkannya, apalagi menggunakannya untuk menghakimi dunia, adalah orang Kristen tuna susila (tidak punya kesusilaan, tidak punya tatakrama, tidak punya aturan).

Nah, mulai hari silahkan pikirkan, apa itu musik rohani dan apa itu musik jasmani. Kalau yang rohani begitu penting dan yang jasmani menyesatkan, maka perbanyaklah berdoa dan belajarlah untuk merasa kenyang dengan doa, sebab makan nasi padang adalah perbuatan jasmani.

Ha ha ha ha ... Saudara-saudara, mau saya traktir makan doa di gereja bla bla bla, enak banget lho, rasanya mak nyuussss .....

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak