Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Integritas

Sri Libe Suryapusoro's picture

Integritas

Suatu sore istri saya bertanya ke saya,”Pernahkah sayang mempunyai keinginan untuk melihat film porno?” saya pun kebingungan menjawabnya. Sepertinya pernah, tetapi saya tidak tahu persisnya kapan. Jujur saya pernah menontonnya dan menginginkannya tapi saya sudah lupa kapan itu terjadi. Istri saya heran karena tidak pernah melihat saya menikmati gambar ataupun film porno.

Kalau misalnya tetangga saya yang tidak pernah melihat, itu wajar. Tetangga saya tidak pernah melihat kejelekan saya. Apakah saya menepati janji saya atau tidak, yang paling tahu istri saya. Apakah saya malas, dia juga yang paling tahu. Segala kebiasaan buruk saya, diketahuinya. Sehingga kalau Anda bertanya siapakah yang kemungkinan besar tidak menghargai kita? Jawabannya adalah istri Anda.

Secara sederhana integritas diartikan melakukan segala sesuatu yang sama walaupun ketika dia sendirian. Jika saya suka menikmati gambar porno maka seharusnya istri saya mengetahuinya. Sebagian waktu saya habiskan bersamanya. Seandainya saya berbohong maka istri saya yang paling tahu. Setiap hari saya berkomunikasi dengannya.

Bukan hanya itu. Saya pun sudah terlatih untuk hidup berintegritas. Sampai saat ini saya tidak bisa membuat tulisan semacam ini di kantor. Saya hanya bisa menulis artikel umum di rumah atau diluar jam kantor. Tidak peduli ada atasan saya atau tidak, ada yang melihat atau tidak, saya tetap tidak bisa melakukannya. Memang sih saya bisa melatih diri saya supaya kompromi dengan keadaan. Tetapi saya tidak melakukannya.

Integritas memang perlu kita latih. Saya masih ingat ketika dilatih oleh orang tua saya untuk hidup penuh integritas. Jujur terhadap diri sendiri, melakukan segala sesuatu bukan karena ingin dipuji sehingga tidak perlu bermuka dua. Ayah saya tidak perlu mengawasi saya untuk memastikan saya mengerjakan sesuatu dengan baik atau tidak. Integritas akan berbicara apa yang kita kerjakan ketika atasan kita tidak ada. Apakah kita tidak masuk akntor begitu mereka tugas keluar kota? Apakah kita hanya mau melakukan suatu kerjaan ketika mereka ada dan mengetahui kalau kita mengerjakan sesuatu?

Integritas memang berhubungan dengan menjadi diri sendiri. Seorang yang memiliki integritas tidak mungkin menjadi orang lain yang dia sendiri tidak kehendaki. Integritas lebih mengenai siapa diri kita bukan apa yang kita kerjakan. Integritas juga akan memebrikan kita keberanian melakukan sesuatu. Mereka yang memiliki integritas tidak bersembunyi ketika terdapat masalah dan pura-pura tidak mengetahuinya. Atau membiarkan anak buahnya yang memiliki kesalahan karena merasa takut bertindak benar.

Daniel menjadi tokoh yang sangat ideal dalam memberikan contoh tentang integritas. Dia tetap berani menerjang semua masalah di depannya. Aturan-aturan yang dibuat untuk menjatuhkannya memang benar-benar membuat Daniel jatuh. Bayangkan saja, dia harus masuk ke gua singa. Dalam sekejap saja seharusnya dagingnya sudah dicabik-cabik. Bahkan mayatnya sudah tidak dikenali lagi. Tetapi dia tetap menunjukan integritasnya.

Kunci untuk hidup berintegritas adalah percaya kepada Allah. Orang-orang yang bersembunyi dan melempar kesalahan kepada orang lain berarti dia tidak mempercayai Allah akan membantunya. Orang yang takut pada atasan juga berarti tidak emnghargai Allah. Allah mengetahui apakah dia bekerja dengan baik atau tidak. Mungkin atasan Anda menilai Anda sebagai orang terbaik, teman kerja yang lain emmberi tepuk tangan untuk Anda tapi Allah tetap mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Saya mengenal orang yang menurut saya tidak memiliki integritas. Dia bisa mengatakan yang berbeda dengan fakta untuk menyelamatkan dirinya. Memang sudah beberapa kali dia terselamatkan oleh kebohongannya tapi sampai kapan itu akan bertahan? Saya tidak perlu membuka aibnya, bahkan tidak perlu ada usaha dari siapapun, aib itu akan terbuka dengan sendirinya. Tinggal tunggu waktu.

Orang-orang di sekitar kita bukanlah orang yang bodoh karena itu merkea bisa hidup sampai saat ini. Terkadang kita merasa telah berhasil memperdayai mereka dengan kebohongan kita. Terkadang kita merasa telah berhasil menyembunyikan kebusukan kita dari mereka. Tetapi yang sering terjadi mereka mengetahui tentang keburukan kita. Hanya saja beberapa orang masih mempertimbangkan apa yang sebaiknya dilakukan, beberapa lagi masih tidak perduli, ada yang memaafkan dan ada juga yang menunggu waktunya untuk memberi hukuman pada kita.

Buat saya hidup berintegritas berarti menjadi diri sendiri. Saya salut terhadap teman saya yang mau mengakui kesalahannya. Akhirnya memang dia diberikan sanksi tetapi kejujurannya lebih berharga dari sebuah hukuman. Dia akan bersikap baik denagn tulus dan tidak pernah pura-pura bersikap baik. Tentu saja buat beberapa orang dia sangat menyebalkan tetapi begitulah dia, tidak pernah berpura-pura.

Orang yang hidupnya tidak memiliki integritas berarti mereka tidak menjadi diri sendiri dan juga tidak mempercayai Allah. Karena itu untuk melatih integritas kita harus belajar menjadi diri sendiri. Tidak perlu memakai topeng dengan rajin di gereja atau kegiatan rohani lainnya. Juga tidak perlu memakai kata-kata manis untuk mendapatkan kepercayaan dan temna-teman baru. Tampil seperti dirinya sendiri. Kalau memang tampilan kita masih belum memuaskan, perbaikilah tetapi tidak perlu memakai topeng.

__________________

Small thing,deep impact

Eudice's picture

Bertopeng

Ma kasih untuk tulisan Anda. Mengenai integritas ini memang hal yang tidak gampang. Seringkali tanpa sadar pun mungkin topeng-topeng itu saya pakai. Tapi saya juga kurang setuju tuh kalau semisal karena ingin jadi diri sendiri dan mungkin tampilannya belum memuaskan trus ditunjuk-tunjukin karena malah bikin orang lain sakit hati. Contohnya gini daripada saya pura-pura baek di depan tapi dibelakang tidak mending di depannya langsung nunjukin ketidakbaikkan saja. Tapi saya juga tidak menganjurkan orang untuk pake topeng loh. Idealnya sih depan belakang sama tapi sama baiknya lho hehe..
__________________

"kita berbeda dalam semua kecuali dalam CINTA"