Shalom aleikhem, para sahabat dan poro dulur yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus...
Selamat pagi lur....ijin share sedikit ya, mengenai teks yang tentunya sering kita dengar dalam khotbah atau kita baca dalam renungan-renungan. Meski terkesan sederhana kalau dibaca sepintas, namun maknanya sebenarnya dalam lho...
Matius 6:33 TB
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.*
Mungkin di antara para sahabat bertanya: "Bagaimana sebaiknya memaknai teks di atas ya? Apakah berarti kita mesti berdoa dan baca Firman terus menerus sepanjang hari?"
Kalau boleh share sedikit, justru yang dimaksud oleh Tuhan Yesus adalah agar kita belajar memahami kehendak Tuhan, dan kebenaran Kerajaan Allah itu bagi kita, bagi keluarga, bagi para sahabat dan bagi orang-orang di sekeliling kita. Dan juga berupaya sedapat mungkin, mewujudkan shalom atau damai sejahtera itu bagi mereka.
Lalu apakah jika kita melakukan hal-hal tersebut, dan tidak mengkhawatirkan hal hal lainnya, maka segala sesuatu akan beres dan para sahabat tidak akan jumpai masalah apapun dalam hidup?
Penulis melihatnya tidak demikian, namun Tuhan sendiri yang akan menyertai setiap langkah para sahabat...Jika kita bertekun dalam pencarian akan Dia, maka Dia akan memberi DiriNya ditemukan. Mungkin dalam proses tersebut, kita akan belajar bagaimana berserah sepenuhnya akan pimpinan Roh Kudus, bahkan ada kalanya kehidupan mirip bermain roller coaster., sedikit naik lalu turun dst dst....namun percayalah , pada akhirnya kita akan menjumpai Dia yang Lanjut Usia, ketika kelak kita kembali ke "loket tiket".
Selamat mencari kehendak Tuhan dalam kehidupan para sahabat. Gusti mberkahi.
versi 1.0: 22 Juli 2023, pk. 10:24
VC
Sumber:
(*) https://www.bible.com/id/bible/306/MAT.6.33.TB
Tradisi Badut Suci dan Pelayan Suci: Menghadapi Sistem yang Usan
Dear readers,
Di berbagai belahan dunia, umat manusia terjebak dalam sistem kekuasaan yang tumpang tindih dan sering kali bersifat mundur. Dalam menghadapi sistem-sistem ini, kita bisa mencoba untuk menghadapi ke belakang untuk satu perubahan.
Keterusterangan dan deviasi terhadap norma kadang sangat dibutuhkan, karena kelanjutan dari "hiper-kapitalisme" secara eksponensial menghancurkan ekosistem alam dan budaya.
Manifestasi dalam Budaya Kerja dan Pendidikan
Dalam budaya kerja dan pendidikan, kita melihat manifestasi dari kebutuhan akan keterusterangan ini dalam bentuk rasa urgensi yang konstan dan hiper-produktivitas, dengan sedikit waktu untuk memperlambat dan beristirahat, merawat kesehatan kita, merasakan emosi kita, memelihara hubungan dalam kolaborasi, dan bermimpi tentang masa depan yang ingin kita jalani.
"Badut Suci:" Sebuah Archetype yang Hilang
Badut suci, (kadang disebut: "heyoka empath"***), orang bijak yang bodoh, orang yang berlawanan, archetype ini, yang memiliki banyak nama dalam tradisi yang berbeda, pernah memainkan peran penting yang banyak dari kita telah kehilangan kontak dengannya. Dalam banyak masyarakat adat dan kuno, sosok badut suci dalam komunitas bukan hanya seorang pemain.
Mereka adalah anggota komunitas yang dihormati karena kemampuan mereka untuk menghadapi norma-norma sosial dan politik yang ada.
Peran Badut Suci dalam Masyarakat
Badut suci seringkali memainkan peran sebagai pengkritik sosial, menggunakan humor dan ironi untuk menghadapi ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan. Mereka juga berperan sebagai mediator, membantu menyelesaikan konflik dan mempromosikan rekonsiliasi dalam komunitas.
Keterkaitan dengan Pelayan Suci
Pelayan suci, di sisi lain, adalah sosok yang melayani dengan penuh kasih dan dedikasi, sering kali dalam kapasitas spiritual atau religius. Mereka berperan sebagai pemandu spiritual, membantu orang lain menemukan jalan mereka dan memahami diri mereka sendiri.
Menghadapi Sistem yang Usang
Dalam menghadapi sistem yang usang dan "hiper-kapitalisme" yang menghancurkan, kita perlu mengembalikan peran badut suci dan pelayan suci dalam masyarakat. Kita perlu mempromosikan keterusterangan, penyimpangan dari norma, dan pelayanan yang tulus untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Penutup
Tradisi badut suci dan pelayan suci menawarkan kita cara yang berbeda untuk menghadapi sistem yang usang dan hiper-kapitalisme yang menghancurkan. Dengan mempromosikan keterusterangan, deviasi dalam kadar tertentu terhadap norma, dan pelayanan yang tulus, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.
Kita perlu mengembalikan peran badut suci (baca: "heyoka") dan pelayan suci dalam masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Bagaimana pendapat Anda?
Sumber:
(*) https://ecoversities.org/an-ancient-practice-for-modern-times-sacred-clowning-for-culture-change/
(**) lihat juga: https://www.lakesunapeeumc.org/sermons/gods-clowns
(***) what is heyoka? URL: https://soulseekerspath.com/what-is-a-heyoka/
(****) https://sttsati.academia.edu/VChristianto
Perbandingan Antara Archetype Pelayan dalam Masyarakat Tribal
Perbandingan Antara Archetype Pelayan Suci dalam Masyarakat Tribal dan Sosok Yeshua sebagai Hamba Tuhan yang Menderita
Teks: Yesaya 53
Yesaya 53:3-5 (TB) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
https://alkitab.app/v/ac52085fc749
-------
Shalom aleikhem,
Melanjutkan artikel blogpost sebelumnya, pelayan suci dalam masyarakat tribal dan sosok Yeshua sebagai hamba Tuhan yang menderita dalam Yesaya 53 memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang menarik. Berikut adalah beberapa perbandingan antara keduanya:
Kesamaan
1. *Pelayanan yang Tulus*: Baik pelayan suci dalam masyarakat tribal maupun Yeshua sebagai hamba Tuhan yang menderita menunjukkan pelayanan yang tulus dan penuh kasih kepada orang lain.
2. *Menghadapi Sistem yang Usang*: Keduanya juga menghadapi sistem yang usang dan tidak adil, dengan pelayan suci menggunakan humor dan ironi untuk menghadapi ketidakadilan, sementara Yeshua menghadapi sistem keagamaan dan politik yang tidak adil dengan pengorbanan-Nya.
3. *Pemandu Spiritual*: Pelayan suci dan Yeshua juga berperan sebagai pemandu spiritual, membantu orang lain menemukan jalan mereka dan memahami diri mereka sendiri.
Perbedaan
1. *Konsep Pelayanan*: Konsep pelayanan dalam masyarakat tribal lebih fokus pada pelayanan kepada komunitas, sementara Yeshua sebagai hamba Tuhan yang menderita memiliki konsep pelayanan yang lebih luas, yaitu pelayanan kepada Tuhan dan manusia.
2. *Metode Pelayanan*: Metode pelayanan pelayan suci dalam masyarakat tribal lebih fokus pada humor dan ironi, sementara Yeshua menggunakan pengorbanan-Nya sebagai metode pelayanan.
3. *Tujuan Pelayanan*: Tujuan pelayanan pelayan suci dalam masyarakat tribal lebih fokus pada mempromosikan rekonsiliasi dan keadilan dalam komunitas, sementara Yeshua memiliki tujuan pelayanan yang lebih besar, yaitu menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian.
Implikasi
Perbandingan antara archetype pelayan suci dalam masyarakat tribal dan sosok Yeshua sebagai hamba Tuhan yang menderita dapat memberikan kita wawasan yang lebih dalam tentang konsep pelayanan dan pengorbanan. Kita dapat belajar dari keduanya tentang pentingnya pelayanan yang tulus dan pengorbanan untuk mempromosikan keadilan dan kasih dalam masyarakat.
Penutup
Dalam menghadapi sistem yang usang dan "hiper-kapitalisme" yang menghancurkan, kita perlu mengembalikan peran pelayan suci dan badut suci dalam masyarakat. Kita perlu mempromosikan keterusterangan, penyimpangan dari norma, dan pelayanan yang tulus untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan mempelajari archetype pelayan suci dan sosok Yeshua sebagai hamba Tuhan yang menderita, kita dapat memperoleh inspirasi dan motivasi untuk menjadi pelayan yang tulus dan pengkritik sosial yang efektif.*
Bagaimana pendapat Anda?
*note: ditulis dengan bantuan large language model (9 Agustus 2025)
**lihat juga: https://www.lakesunapeeumc.org/sermons/gods-clowns
*** https://sttsati.academia.edu/VChristianto