Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

HIDUP BERSAMA

susanto's picture

Satu kecenderungan manusia adalah melihat seseorang dengan berfokus pada komunitas atau kelompok di mana dia terikat. Bila melihat si A melulu dihubungkan dengan agamanya, sukunya dan rasnya. Dari sini bisa muncul kebencian terhadap satu individu atau kelompok-kelompok tertentu.

Setiap manusia pasti terhisab pada satu atau beberapa komunitas. Tidak bisa dipungkiri ke-terhisaban tersebut membentuk identitas seseorang. Ada banyak komunitas yang berbeda satu dengan yang lainnya dan menciptakan keragaman. Dengan demikian umat manusia di segala tempat hidup dalam perbedaan. Dibutuhkan kemampuan untuk mengelola perbedaan tersebut dengan tepat.
Saya mengajak kita untuk mampu melihat satu individu secara utuh. Tidak hanya melihat sisi-sisinya yang berbeda dari kita. Jangan hanya melihat warna kulitnya atau paham dan keyakinan yang dianutnya. Secara utuh masing-masing individu juga memiliki kesamaan dalam hak-hak dasar, yaitu hak untuk hidup, memperoleh pendidikan, hidup bersama-sama dengan orang lain, mendapat perlakuan yang sama, mendapat pekerjaan.

Tindakan yang tidak menjunjung nilai-nilai moralitas yang ditunjukkan oleh pelaku bom – termasuk otak pengeboman – di JW Marriot dan Ritz Carlton pada 17 Juli kemarin dan beberapa pengeboman lainnya yang pernah terjadi di tanah air tercinta ini, jelas membuktikan masih ada orang-orang yang kurang mampu untuk melihat satu individu secara utuh. Miris rasanya melihat kenyataan ini. Bukan hanya ketentraman kita menjadi terusik, nama baik bangsa di mata dunia pun terancam hancur. Bisa jadi anak cucu kita akan menuai badai akibat angin yang ditabur oleh para pendahulu mereka.

Mari kita ciptakan keindahan hidup dalam berbagai perbedaan yang ada. Dan bisa diawali dengan memandang satu individu secara utuh. Dan jangan alergi terhadap keragaman. Keragaman adalah kekayaan. Bila ada ketidaksepahaman atau bahkan sakit hati karena perlakuan kelompok-kelompok tertentu, masih ada banyak cara yang lebih terhormat dan menjunjung tinggi moralitas yang dapat ditempuh untuk menemukan jalan keluar. Jangan sampai karena dibodohi oleh idealisme yang sudah diputarbalikkan sedemikian rupa, kita melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Harus berapa nyawa lagi yang melayang, atau berapa gedung lagi yang harus dihancurkan. Hidup bersama dengan saling mengasihi dan menghormati satu dengan yang lainnya jauh lebih indah dan pastinya itu adalah modal bagi kita untuk menciptakan peradaban yang lebih baik.