Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Golput atau bingung?

Bayu Probo's picture

Menanggapi tulisan Jesus Freak di
http://www.sabdaspace.org/ngaku_turunkan_bbm
dan menanggapi para penanggap tulisan Jesus Freak tersebut, saya tertarik untuk menampilkan cuplikan tulisan Toriq Hadad, wartawan Tempo, di rubrik Cari Angin koran Tempo Minggu 25 Januari 2009.

Begini cuplikannya, "... Ketika bensin naik, yang mengumumkan menteri, yang aktif bicara justru wakil presiden. Sekarang waktu bensin turun, kok justru presiden yang bicara, dipakai sebagai bahan kampanye lagi..."

Walah, kalau dari berbagai pilihan calon pemimpin, yang dianggap terpopuler dari seluruh calon, strategi politiknya sedemikian tidak etis, lalu waktu pemilu saya sebaiknya pilih mana?

Kalau golput diharamkan-seperti rokok mau diharamkan, benar-benar aneh-lalu bagaimana? Kalau tidak ada pilihan, mengapa harus memilih?

Seperti di pilihan Gubernur Jawa Timur, golputnya mencapai 41%. Bagaimanapun siapa pun Gubernur, Presiden, atau DPR-nya, negara ini tidak akan berubah drastis. Meskipun anak-anak Tuhan sekalipun yang memerintah, mereka tidak bisa apa-apa.

Yang bisa membuat negara ini berubah adalah kekritisan rakyatnya. Jika mereka menolak dibodohi dan aktif menyuarakan pendapat, meski dengan cara ektrem sekalipun, siapa pun pemerintahnya, mereka akan bertindak hati-hati.

Jika rakyat hanya diam saja, meskipun diperintah orang Kristen lahir baru yang suc dan setiap hari praise and worship, orang Kristen yang yang suci ini pasti akan menjadi diktator baru dengan mengatasnamakan agama. Contoh kecilnya lihat di gereja-gereja.

Jadi, siapa pun pemimpin kita, kita harus terus kritis, jangan diam saja. Pemerintan itu bukan anugerah Tuhan. Pemerintah itu dipilih Tuhan untuk menatalayan sepanjang mereka patuh kepada Tuhan. Lihat Yeremia, Yesus, Yohanes Pembaptis, dan para nabi-nabi yang menjadi martir. Mereka kritis kepada pemimpin.

Ari_Thok's picture

Bingung

Gak mau golput sih, cuma bingung aja mo pilih yang mana, caleg-calegnya kucing semua yang masih dalam karung .. Untuk Pilpresnya sih sudah ada calon yang mantap hehe

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

y-control's picture

yekk

kalo aku pilpres malah mending golput, calonnya kayaknya masi orang tua-tua dan penjahat-penjahat.. masi mendingan pemilu legislatif aja, di daerah jateng sepertinya ada beberapa caleg anak muda yang paling nggak di masa lalu cukup terhormat... tapi blm tau daftar lengkapnya yg di dapilku juga sih

btw, berita terakhir mui tdk jadi mengharamkan golput, apalagi rokok.. .. kalo itu bisa dianggap berita

 

y-control, laki-laki, 27 th, pekerja berbayar

Liesiana's picture

Jangan golput

Kalau bisa jangan golput, mengapa?

Karena :

1. Kalau partai kecil tidak mendapat suara bisa timbul kekacauan

2. Sudah suara minoritas, tidak digunakan pula maka  minoritas itu akan semakin berkurang

3. Supaya parlemen tidak bisa menyetujui fatwa-fatwa tertentu yang mengancam disintegrasi bangsa Indonesia

4. Keputusan Gubernur tentang zakat profesi sebesar 2,5 % yang dipotong dari gaji para PNS tidak meluas ke daerah lain dan pegawai lain

5. Lebih baik memilih partai-partai nasionalis

 

 

pwijayanto's picture

GOLPUT = HARAM

baru saja saya baca berita 'terakhir' (terakhir sampai saat ini) di detik.com

Golput Haram, Umat Islam Wajib Memilih dalam Pemilu 2009

kalau menurut saya, SEBAIKNYA jangan GOLPUT,

simple saja alasannya,

Jumlah anggota DPRD ditentukan dari JUMLAH PENDUDUK, tapi... anggota yang TERPILIH, ditentukan oleh jumlah SUARA SAH,

jadi... misalnya yang GOLPUT mencapai 90%-pun, jumlah anggota yang TERPILIH tetap tidak akan ada penurunan, walau bisa dipandang mereka yang terpilih 'tidak legitimate' tapi tidak ada pihak yang bisa protes.

(beda dengan pilihan Presiden, jika pemilih misalnya hanya 20%, sangat mungkin, DPR bisa meminta dilakukan pemilihan ulang, karena Presiden terpilih tidak legitimate)

Ketika banyak orang GOLPUT, itu sama saja memberi KEMENANGAN pada partai-partai yang memiliki basis massa yang militan.  Mereka menjadi MAYORITAS, karena yang lain tidak MAU memilih.

Jadi.. yang mau GOLPUT, tolong pertimbangkan lagi, menjadi GOLPUT berarti menyerahkan pilihan anda pada orang lain, dan 'celaka'nya, orang lain yang anda 'pasrah'i itu sudah punya pilihan sendiri, yang mungkin justru bertentangan dengan preferensi anda.

so.. bukan masalah haram dan halal, tapi lakukan yang terbaik untuk bangsa ini. he he he....

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

Liesiana's picture

Golput

Fatwa MUI untuk Golput bersifat tidak mengikat

Purnawan Kristanto's picture

Golput adalah memilih juga

 Orang yang dengan sadar tidak menggunakan hak pilihnya, sebenarnya sudah melakukan pilihan juga. Ingat, yang tidak digunakan adalah "hak" bukan "kewajiban". Sebagai contoh, dalam UU Perlindungan Konsumen, saya punya hak untuk menuntut ganti rugi. Tapi jika saya tidak menggunakan hak ini, tidak ada sanksinya apa-apa. Beda kalau dalam bentuk "kewajiban" menuntut ganti rugi.

Dengan demikian, kalau warga negara yang tidak menggunakan haknya, maka hal tersebut boleh dilakukan.

Ada sebagian orang yang sengaja tidak menggunakan hak memilihnya sebagai protes atas sistem politik yang berlaku pada saat ini. Kalau seseorang menggunakan hak pilihnya, itu berarti orang tersebut secara tidak langsung mengakui dan masuk ke dalam sistem politik dan sistem pemilu pada saat ini. Namun, ada beberapa orang yang menganggap sistem pemilu saat ini masih banyak kekurangannya. Itu sebabnya, mereka tidak mengakui sistem politik saat ini. Sikap politik seperti ini perlu dihormati dalam kehidupan demokrasi.

Salah satu petinggi Golkar, dalam disertasinya, mengungkapkan fakta bahwa anggota DPR yang berpikir konseptual hanya 40 persen. Selebihnya walahuallam. Jika Anda memilih anggota DPR/DPRD yang tidak punya konsep yang tidak jelas seperti ini, apa kata dunia?

[Sampai saat ini saya masih berpikir untuk golput]

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Bayu Probo's picture

ari_thok & pwijayanto tolong jelaskanlah

Saya tertarik dengan jawaban mas ari_thok yang mantep dengan pilihan presiden. Bisakah menjelaskan, mengapa bisa punya pilihan mantap? Padahal Y_control aja merasa mereka tua-tua dan tidak bisa buat perubahan. Adakah saran buatku?

Mas pwijayanto, kalau sama sekali tidak ada pilihan, lalu saya pilih siapa?

 

Bayu Probo