Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Gerejaku itu...

Anak El-Shadday's picture

Aku mulai main-main ke gereja sejak di Kota Solo. Dulu di Kota asalku cuman pas ada acara KKR aja aku kumpul ama orang-orang kristen. Syukurnya meskipun orang tuaku tau aku anak aneh (ga jelas agamanya) mereka tetep support aku. Kalo istilah bapakku "jarno ngicipi rasane dewe!"

Setelah ikutan di gereja yang kayaknya disentil anak patirsa dan y-control, banyak hal yang aku dapat. Baik itu positif dan negatif.

Dari segi positifnya aku semakin percaya diri. gereja ini terus terang bikin aku tambah pede, karena tiap kata-kata dari atas mimbar mesti membangun pribadiku. Saking pedenya awal bulan kemarin, aku ada kasus dengan salah satu dosenku yang merupakan adiknya bu menkes. Ceritanya gini ibu dosenku ini orang yang antik, meskipun terlambat 1,5 jamdia tetap merasa tidak bersalah. Sebagai seorang ketua kelas aku ambil tindakan, aku umumkan ke tmn-tmn kuliah aku "mari kita pulang karena dosennya udah telat 1 jam lebih". Minggu berikutnya di depan tmn-tmn sekelas aku di damprat habis-habisan.

bu dosen: "siapa yang berani bilang jam saya kosong?"

anak el-shadday: "saya ibu"

bu dosen : "kan saya ga bilang kalo jam saya kosong?"

anak el-shadday : " kebiasaan kami kuliah disini ketika dosen sudah terlambat lebih dari setengah jam, kami anggap kuliahnya kosong ibu. lha ibu kemaren kan lebih dari 1 jam telatnya?!"

bu dosen : " hei kamu! apa sopan kamu bilang gitu ama saya?! kamu tau ga bapak saya tu yang mendirikan universitas ini. Dan waktu fakultas ini mau berdiri saya ama dekan kamu yang lari kesana kemari ngurus ijinnya! kamu kira saya ini babumu ya?! seenaknya aja kamu tinggal padahal saya udah jauh2 jauh dari jakarta ke solo bla bla bla.....

 

Pendek kata hari itu merupakan 40 hari di padang gurun bagiku. hehehe

Anehnya, pas hari itu sore di gereja ada acara "spiritual breaktrough"! aku ikut, seperti acara KKR kharismatik lainnya bahasa roh (yang hai2 bilang bukti tdk beriman) bertebaran dari atas mimbar sampai atas balkon. Aku tidak bisa bahasa semrawut kayak gitu. Just sit and sing itu aja prinsipku pas ke gereja. Sore itu ga tau gimana aku ikut larut and setelah ditumpangi tangan ga tau gimana bahasa semrawut itu meledak dari dalam diriku! nangis juga jelasnya hehehe..

Paginya aku dipanggil dekan aku menanyakan insiden murkanya adik bu menkes. Terus terang aku yang sudah dicap orang sesat (agamanya ga jelas) di kampus amat berat menghadapi itu. Bisa-bisa diskors atau diblacklist. Tapi anehnya pas aku duduk di depan dekan aku, kepedean yang biasa aku dapat pas nyanyi di gereja timbul. Dengan berapi-api aku kemukakan alasanku ambil keputusan memulangkan tmn-tmn kuliah aku ke dekan. Persis orang lagi menginjil hehehe...

Anehnya, bu dekan dapat menerima alasanku dan bilang "emang ibu dosen itu sifatnya kayak gitu, jadi kamu terima aja yah? kan udah pertemuan terakhir to kemarin?"

HURA!!!! aku bebas hahahah...

Tu sisi positifnya.

Sisi negatifnya aku semakin bingung salah satunya dalam hal standar kebenaran dalam kekristenan. Salah satunya seperti anakpatirsa bilang, katanya ga boleh utang tapi bangun gereja kok utang?

Aku pernah dapat jawaban dari Gembala Sidangku (meskipun aku blum baptis and ga pernah terdaftar jadi anggota gereja, Beliau tetap aku anggap sebagai Gembala Sidangku coz pertama aku ikut ibadah secara rutin, waktu aku ikut ibadah di gereja yang Beliau gembalakan), utang buat bangun gereja ini dilakukan karena dapat Rhema dari Tuhan. Dapat perintah langsung dari Tuhan.

Aku cmn bisa diem, coz aku ga mudeng apa-apa. Yang aku tau cuman lagu-lagu kristen doang. Aku cmn hafal syahadat iman , doa bapa kami dan salam maria versi katolik yang dulu sering didaraskan kakek ku.

Setelah melalui banyak pertimbangan aku pilih seperti anakpatirsa, pengunjung tetap tanpa pernah terdaftar dalam buku tamu.

satu hal yang aku dpat belajar selama hidupku di Kota Solo. apapun kepercayaanmu jangan pernah kecewa dengan apa yang kau lihat. coz, kalo kita kecewa, kita akan coba nyari yang lain lagi. dan dengan haqqul yaqin aku dapat berkata: GA AKAN PERNAH ADA YANG BIKIN KITA PUAS!

dan aku selalu berusaha dan berdoa memuaskan diriku pada gerejaku itu....

__________________

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Samuel Franklyn's picture

Mengenai jangan berhutang perlu penafsiran yang benar

Rom 13:6-10 (6) Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. (7) Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. (8) Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. (9) Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! (10) Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Kalau dilihat dalam konteksnya maka penafsiran yang benar bukanlah tidak boleh berhutang sama sekali tapi masalah memenuhi kewajiban. Kamu sadar nggak bahwa PLN dan PAM itu sebenarnya ngasih hutang ke kamu yang kamu bayar akhir bulan. Kalau kita nggak boleh hutang sama sekali maka kita harus bayar PLN dan PAM pakai cara pra bayar macam pulsa. Tapi PLN dan PAM kan nggak mau dibayar pakai cara pra bayar. Terus apa kita berdosa karena dikasih hutang tiap bulan sama PLN dan PAM? Tidak selama kita membayar tagihan PLN dan PAM maka kita nggak berdosa. Kamu sedapat mungkin memang jangan berhutang tapi kalau kamu terpaksa berhutang maka itu tidak dosa selama hutang itu kamu bayar. Itulah kasih yang tidak berbuat jahat terhadap sesama.
Raissa Eka Fedora's picture

kalau aku jadi AES

Kalau aku jadi kamu, tak jelasin peraturan disini dan katakan saya nggak peduli apakah bapak dosen itu pendiri universitas atau tidak, peraturan tidak memandang anak pendiri atau anak pemilik kalau mamaku tahu anaknya diperlakukan seperti itu, mamaku bisa menghasut semua orang agar tidak mengambil universitas tersebut agar dosen tersebut tahu rasa. Paling tidak itu ancaman yang akan dilontarkan mamaku sebagai tanda bahwa ia bukan siapa-siapa tanpa mahasiswa, dan mahasiswa bukan apa - apa tanpa dia -anak kecil berbicara, didengarkah?-
__________________

Satu lagi pendapat seorang anak kecil yang tersasar ke dunia orang dewasa dan memberanikan pendapat.
-anak kecil berpendapat, didengarkah?-