Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Gereja Sebagai Tubuh Kristus (2)

Hengky's picture

Saudara, Pelayanan anda di butuhkan dalam gereja dan pelayanan saudara itu unik, tidak dapat diganti orang lain. Saudara harus berfungsi sebagai anggota tubuh, mensupply tubuh sehingga tubuh Kristus bisa terwujud.

Mari kita lihat bagaimana wujud kehidupan Tubuh Kristus dalam Alkitab melalui 2 kisah di Alkitab.

Kisah 1 : Kisah Rasul 8:5-8
5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Filipus adalah seorang Murid Tuhan. Ketika penganiayaan besar terjadi, dia pergi ke Samaria dan memberitakan Injil di sana. Kuasa Tuhan menyertai Filipus sehingga terjadi kebangunan rohani yang besar, semua penduduk Samaria mendengar dan percaya akan apa yang di beritakan oleh Filipus serta memberi diri di baptis.

Kejadian ini sangat dahsyat, satu kota dilawat Allah karena pemberitaan Filipus. Jika misalnya sayalah Filipus itu, maka ke akuanku segera berkata Lihat ! Seluruh kota bertobat karena pelayananku. Petrus boleh saja sekali berkhotbah 3000 orang dibaptis, tetapi disini, di Samaria, seluruh kota bertobat karena saya. Mungkin saya akan segera membuat tanda batas / kapling, membuat satu denominasi gereja baru dan melarang orang lain melayani di wilayahku karena pekerjaan ini adalah hasil jerih lelahku, perjuanganku, cucuran keringatku, taruhan nyawaku.

Namun Puji Tuhan ! Filipus sama sekali tidak melakukan hal demikian karena dia menyadari dirinya hanyalah Anggota Tubuh Kristus. Sukacita Filipus adalah sukacita anggota tubuh, namun karena satu anggota bersukacita, seluruh tubuh turut bersukacita (1 Korintus 12:26)

Setelah kejadian tersebut, Kis 8:14 mencatat hal ini : " Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ."
Seandainya dalam gereja waktu itu telah dikenal sistim pangkat dan jabatan, maka Petrus dan Yohanes adalah petinggi gereja, murid utama Tuhan. Dalam Katolik, kita dapat menyamakan mereka sebagai "Paus", pimpinan tertinggi umat. Jika mereka adalah pimpinan tertinggi, maka siapa yang berani "mengutus, menyuruh atau menugaskan" mereka pergi ke Samaria ? Tidak mungkin ada yang berani. Palingan yg di utus adalah orang2 yang di bawah mereka. Namun Puji Tuhan ! Di sini, sebagai anggota tubuh, Petrus dan Yohanes mempunyai status dan derajat yang sama dengan anggota tubuh / jemaat yang lainnya. Tubuh lah yang mengutus mereka. Dan mereka pergi karena tubuh membutuhkan mereka untuk pergi.

Kisah Rasul 8:15-17
15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.
16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

Sudahkah saudara mencerna pembacaan Kisah Rasul 8:15-17 di atas dan mengaitkannya dengan Kisah Rasul 8:5-8 ?

Walaupun orang-orang Samaria sudah bertobat dan percaya kepada Yesus, namun ternyata tidak ada seorangpun diantara mereka yang di penuhi oleh Roh Kudus. Pelayanan Filipus boleh luar biasa, mujizat besar boleh terjadi, satu kota boleh bertobat namun tanpa supply dari anggota tubuh yang lain yaitu tanpa penumpangan tangan Petrus dan Yohanes, maka Roh Kudus tidak turun atas mereka. Seandainya saya adalah Filipus dan saya sudah membuat kapling gereja dan menutup diri terhadap pelayanan anggota tubuh yang lain, maka akibatnya adalah jemaatku tidak akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Betapa kasihannya !!

Mata rohani saya tercelik. Itulah sebabnya Alkitab kita tidak terdiri dari satu kitab Matius saja, karena kita akan kekurangan pandangan terhadap Kristus. Matius harus dilengkapi dengan tulisan Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Rasul, berbagai surat kiriman dan Wahyu, yaitu pelayanan serta wahyu yang diterima dari segenap anggota tubuh agar kita memiliki satu pandangan yang lengkap dan menyeluruh terhadap Kristus.

Paulus boleh menanam, tetapi harus ada Apolos yang menyiram, harus ada sokongan Priskila dan Akwila, harus ada supply dari Timotius, harus ada kerjasama dari Barnabas dan Silas, harus ada Maria yang membuka rumahnya jadi tempat doa sehingga Petrus di lepaskan dari Penjara, harus ada sokongan dari jemaat Makedonia dan sebagainya sehingga pelayanan yang utuh dari Tubuh Kristus dapat terwujud.

Kisah yang kedua kita lihat dalam Kisah Rasul 9:3-6
3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Kejadian diatas terjadi ketika Saulus sedang berkobar-kobar untuk menganiaya umat Tuhan. Dalam perjalanan ke Damsyik dia berjumpa dengan Tuhan. Dan Tuhan berkata kepadanya di ayat. 6 : Pergilah kedalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Tuhan tidak menjelaskan kepada Paulus dari A-Z hal-hal apa yang harus dia lakukan. Secara sederhana Tuhan menyuruhnya untuk masuk ke dalam kota untuk mendengarkan perkataan Tuhan disana. Jadi jika ada hamba Tuhan berkata bahwa Tuhan berbicara kepadanya semua perkara dari A-Z, maka sepantasnya kita meragukan perkataan tersebut.

Siapakah yang Tuhan utus untuk berbicara bagi Saulus ? Orang itu adalah Ananias (Kisah 9:10). Ananias ini bukanlah Ananias suami Safira dalam Kisah Rasul 5 karena mereka berdua sudah meninggal. Catatan tentang Ananias yang ini kita tidak dapat temukan dalam Alkitab kecuali kesaksian Paulus yg mengatakan bahwa Ananias adalah seorang Yahudi yang saleh (Kisah 22:12). Tidak ditemukannya catatan tentang riwayat Ananias menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang yang ternama. Mungkin dia hanya sebuah fungsi kecil yang sering di abaikan dan tidak menonjol dalam "tubuh", namun fungsi yang kecil ini dipakai Tuhan untuk berbicara kepada Paulus yang akhirnya menjadi seorang rasul utama yang mempunyai peran yang sangat besar dalam Kekristenan.

Paulus kemudian tinggal beberapa hari di Damsyik (Kisah 9:19) dan setelah itu maka dia mulai memberitakan Firman tentang Yesus (Kisah 9:20). Saya percaya bahwa di Damsyiklah, lewat pelayanan Ananias dan anggota tubuh lainnya yaitu anggota jemaat di Damsyik, Paulus tersupply, dia mendengarkan "suara Tuhan" dengan jelas sehingga dia tahu dengan pasti maksud pemanggilan Allah terhadapnya serta apa yang harus dia perbuat. Maka setelah mendapatkan bantuan dari anggota tubuh yang membuatnya jelas tentang maksud Tuhan, dia pun memberitakan kabar tentang Yesus.

Tanpa pelayanan Ananias dan anggota tubuh di Damsyik, Paulus tidak akan jelas dengan suara Tuhan. Itulah sebabnya Ibrani 10:25 mengajak kita untuk selalu ada dalam setiap ibadah, karena persekutuan dengan sesama anggota tubuh membuat kita tersupply, terlindungi dan tetap terjaga pada rencana Tuhan.

Kiranya Tuhan mencelikkan kita semua akan pentingnya realitas Tubuh, kiranya Sang Kepala mendapatkan tempat untuk meletakkan kepalaNya.

Tuhan memberkati.