Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

FNLTNL: Keajaiban Kasih Karunia Tuhan (2)

John Adisubrata's picture

Oleh: John Adisubrata

RANCANGAN KASIH KARUNIA 

‘Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang itu sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” (Yohanes 9:1-3) 

Melalui dukungan-dukungan doa, moral dan nasihat-nasihat bijak keluarganya, akhirnya mereka dan Nick dapat memenangkan peperangan rohani yang sedang berlangsung di dalam benak pikiran pemuda itu. Sekarang melihat kembali seluruh perjuangan-perjuangan di masa lalunya, ia amat bersyukur kepada Tuhan, karena Ia telah mengaruniakan kepadanya orang tua dan keluarga kristiani yang selalu teguh berdiri di sampingnya, yang selalu bersedia memberikan penghiburan-penghiburan yang dibutuhkannya, pada saat-saat kritis tersebut.  

Sepanjang masa pertumbuhan Nick, Tuhan tidak pernah berhenti mempersiapkan hatinya, serta mengajar dirinya untuk selalu berserah, mendahulukan dan menjadikan Dia pusat kehidupannya. Salah satu dari wahyu-wahyu yang Tuhan nyatakan kepadanya adalah sikap yang bersyukur. Pada waktu Nick berumur 12 tahun, di suatu pagi yang tidak terlupakan, tiba-tiba ia terbangun sambil menghitung dan menyadari berkat-berkat yang sudah diterima olehnya. Ia teringat, keindahan pagi tersebut membuat ia berterima kasih sekali kepada-Nya, bahwa meskipun ia dilahirkan dalam keadaan seperti itu, ia tidak hidup dan dibesarkan di negara-negara blok ketiga.

Ayat termasyhur, Roma 8:28, sangat menegur hatinya! Ketika Nick membacanya, ia menyadari untuk pertama kalinya, bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat disebut sebagai nasib yang buruk, kemungkinan atau kebetulan, disebabkan oleh karena hal-hal tidak berkenan yang terjadi dalam kehidupannya. Surat Yakobus 1:3-4 mengajar Nick, bahwa ‘ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya ia menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.’  

Damai sejahtera memenuhi hatinya pada saat ia menyadari, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan SESUATU terjadi pada kehidupan umat-Nya, selain jika Ia sudah MEMPUNYAI RENCANA di dalamnya!  

Pada waktu Nick mencapai usia yang ke 15, ketika ia membaca Injil Yohanes 9, ia mendapat jamahan khusus dari Roh Kudus. Untuk pertama kalinya Nick memutuskan untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Pernyataan Yesus mengenai orang yang dilahirkan buta, agar “pekerjaan-pekerjaan Allah dapat (harus) dinyatakan di dalam dia” merupakan suatu wahyu pribadi dari Roh Kudus yang langsung dapat membuka mata hatinya! Nick yakin, Tuhan akan segera menyembuhkan dan memulihkan dia, agar ia bisa menjadi saksi-Nya yang absah mengenai kuasa-Nya yang ajaib dan luar biasa. Tetapi ia juga menerima hikmat surgawi untuk mengerti, bahwa semua doa-doanya hanya akan dijawab sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh Tuhan saja. Dan jika keinginannya tersebut bukan menjadi kehendak-Nya, ia yakin, bahwa Tuhan mempunyai suatu rencana lain yang jauh lebih indah lagi baginya.

Bertentangan dengan dugaan, perkiraan dan penganalisaan semua orang yang baru melihat dia untuk pertama kali, ternyata Nick adalah seorang pemuda yang sangat cerdas dan berhasil dalam semua pelajaran-pelajaran sekolahnya. Ketika ia menginjak umur 21 tahun, Nick sudah menyelesaikan pendidikan perguruan tingginya, dan diwisuda sebagai seorang Sarjana Ekonomi jurusan ‘Financial Planning and Accounting’ 

Ia tidak langsung mencari pekerjaan atau memulai kariernya di bidang tersebut, karena ternyata Tuhan sedang mempersiapkan suatu tugas yang jauh lebih berguna dan mulia, yang sudah ditentukan khusus untuknya sebelum Nick dilahirkan.

“Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)

Suatu bakat yang unik mendadak tampil dari dalam diri Nick. Sebuah bakat karunia Tuhan yang tidak pernah diduga sebelumnya, baik oleh keluarganya, maupun oleh Nick sendiri! Sikap, tingkah laku dan perkataan-perkataannya dengan mudah dapat mempengaruhi jiwa, membakar semangat, dan membangkitkan rasa percaya diri orang-orang yang berada di sekitarnya. Menyadari karunia Tuhan yang khas untuknya tersebut, baru-baru ini Nick mengikuti pendidikan khusus di Amerika Serikat untuk menjadi seorang ‘Motivational Speaker’, yang dapat diselesaikan olehnya dalam waktu singkat, dengan hasil yang gemilang. 

Karena semua pergumulan-pergumulan emosional yang pernah dialaminya berkaitan dengan kasus-kasus diskriminasi, kesepian, penolakan-penolakan dan ‘bullying’ oleh teman-teman sekolahnya, yang hampir menghancurkan citra dirinya, dan yang menyebabkan ia kehilangan rasa harga diri yang sehat, Tuhan menanamkan di dalam hatinya suatu kerinduan untuk menolong, memperingati dan memberkati orang-orang lain yang sedang dilanda krisis identitas, bahkan mereka yang sudah mengenal Kristus.

Memakai pengalaman-pengalamannya sebagai dasar pokok pembicaraan, ia ingin mengajar para pendengarnya untuk membiarkan kuasa Tuhan bekerja secara mutlak di dalam hidup mereka, agar rencana-rencana-Nya dari semula saja yang terlaksana, dan bukan membiarkan kuasa-kuasa lain yang menentukannya. Nick ingin menjadi inspirasi bagi orang-orang lain agar mereka dapat hidup dengan potensi yang penuh, dan tidak membiarkan tantangan-tantangan hidup menghalangi harapan dan impian mereka. Kalau Tuhan dapat mengubah persepsi negatif awal hidup Nick yang penuh dengan penderitaan, menjadi hidup di dalam kemenangan-Nya, Tuhan pasti akan melakukan hal yang sama untuk mereka!

Sekarang melalui pelayanan-pelayanan yang telah dipercayakan oleh Tuhan kepadanya, Nick mengerti akan semua wahyu-wahyu yang sudah diterima pada masa pertumbuhannya. Suatu pelayanan yang hanya dapat dikerjakan oleh Nick, dipercayakan kepadanya, seperti pernyataan Tuhan Yesus sendiri di Yohanes 9:3, bahwa pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Selain memberikan penyajian, khotbah dan kesaksian hidup di gereja-gereja, pelayanannya juga menjangkau para generasi muda di sekolah-sekolah dasar, menengah, bahkan sekolah-sekolah tinggi di seluruh Australia, sebagai seorang tamu pembicara untuk membangun rasa percaya diri para pendengarnya melalui topik-topik yang dapat menantang kehidupan mereka. Pelayanannya di sekolah-sekolah berhasil mengurangi kasus-kasus bunuh diri yang sering terjadi di antara muda-mudi belasan tahun negara Kangguru ini. Tidak jarang Nick mendapat undangan untuk memberikan penyajian-penyajian yang sama di perusahaan-perusahaan besar di sana, sebagai salah satu topik ‘training course’ untuk memacukan taraf produksi mereka, melalui peningkatan rasa percaya diri para pegawainya.

Setiap kesempatan yang ada di sekolah-sekolah maupun di dalam perusahaan-perusahaan, ia memberitakan Injil kepada mereka yang belum pernah mendengar, mengetahui, atau mengenal Tuhan Yesus Kristus. Nick menyadari, bahwa ia tidak dapat melakukannya secara sembarangan, karena ada beberapa negara-negara bagian di Australia, seperti Victoria, yang mempunyai peraturan-peraturan hukum tersendiri yang melarang siapapun juga untuk memperkenalkan (menurut mereka: memaksakan) di depan umum agama tertentu kepada orang-orang lain yang sudah memeluk agama yang berbeda.

Akhir-akhir ini Nick Vujicic mempunyai rencana-rencana RAKSASA bagi masa depannya.

Selain ingin menjadi seorang tamu pembicara bertaraf internasional yang pergi mengelilingi dunia, baik memberikan penyajian untuk masyarakat kristiani maupun tidak, ia juga mempunyai tujuan agar bisa mandiri secara finansiil dalam usia yang ke 25, melalui investasi-investasi di bidang ‘real estate’.  Nick juga mengharapkan, agar dalam waktu dekat ia dapat mengendarai mobil sendiri, yang masih harus dikaryakan sesuai dengan keperluannya.

Angan-angan raksasa lainnya yang ingin sekali diraih olehnya adalah: Menjadi seorang penulis buku-buku ‘bestseller’ yang dapat menjamah dan mengubah kehidupan para pembacanya di seluruh dunia.

Dan ambisi termuluk Nick yang masih diimani olehnya adalah tampil di acara televisi paling laris di Amerika Serikat: ‘Oprah Winfrey Show’, suatu acara ‘lounge interview’ tersukses masakini. Ia ingin sekali diwawancarai secara pribadi oleh Oprah Winfrey, bintang layar perak yang amat dikenal di seluruh dunia. Nick berharap, agar ia dapat membagikan firman Tuhan melalui kesaksian hidupnya ditonton oleh berjuta-juta pemirsa, bukan hanya di negara itu saja, tetapi juga di seluruh dunia.

(Bersambung) 

FNLTNL: Keajaiban Kasih Karunia Tuhan (3)

HIDUP TANPA BATAS-BATAS

Josua Manurung's picture

seandainya...

seandainya semua orang orang menonton video tentang Nick, pasti angka stress berkurang, angka depresi berkurang, angka bunuh diri pun berkurang... Tuhan sungguh Luar Biasa.

 

Tuhan memberkati.

__________________

BIG GBU!